Mr. Ceo's Woman - Bab 87 Membuat Kesepakatan
"Livia Mo, jika kamu tidak keberaratan, aku ingin bertanya, kamu kuliah di jurusan apa?"
Livia Mo tersenyum, dengan sentuhan emosi khusus yang langka.
"Aku? Mungkin kamu tidak akan tertarik jika mendengarnya, aku mengambil jurusan psikologi kriminal ketika aku masih kuliah, tetapi jurusan ini berbeda dengan jurusan psikologi lainnya. Lalu jurusan seperti ini terlalu sulit untuk mendapatkan pekerjaan, jadi aku terpaksa mengambil jurusan kedua dan memilih jurusan industri keuangan, oleh karena itu aku bisa bekerja di Perusahaan Besar Song sekarang."
Psikologi kriminal?
Memang orang yang menarik.
"Livia Mo, intinya, terima kasih atas yang kamu lakukan kemarin, aku pasti telah membuatmu mendapatkan banyak masalah, bukan?"
"Tidak masalah, Nona Caily Man tidak perlu bersikap sungkan terhadapku."
Entah kenapa, Caily Man selalu merasa bahwa orang berwajah dingin di depannya terlihat jauh lebih hidup daripada orang palsu di sekitarnya, suasana hatinya yang buruk karena Alina Rong sekarang sudah sedikit memudar.
“Livia Mo, bagaimanapun juga kamu telah membantuku kemarin, kita sudah termasuk berteman, kamu tidak perlu memanggilku dengan Nona Caily Man, panggil saja aku dengan Caily Man."
Livia Mo tertegun, lalu tersenyum, dan seluruh orang itu terlihat hidup sejenak.
"Dulu aku mengira Nona Caily Man persis seperti yang dikatakan orang-orang, mawar cantik yang berduri, tetapi tampaknya mereka keliru."
Caily Man bingung, dan mengikuti pandangan Livia Mo yang penuh arti, dan terkejut.
Pada saat ini, tubuhnya tidak tertutup oleh apa pun, dan tubuhnya terpampang dengan jelas di hadapan Livia Mo!
Setelah melakukan beberapa perbaikan, Caily Man tersenyum canggung, tetapi berkat kejadian barusan, dia sekarang tidak memiliki apa yang disebut dengan topeng di depan Livia Mo, bahkan satu-satunya rasa malu juga telah dilupakan.
......
Di sisi lain, di ujung koridor yang dalam, sebuah pintu perlahan terbuka dari dalam.
Andreas Pei membenarkan "piala" baru di tangannya, mengangkat tangannya dan meraba-raba rahangnya dengan gembira, dia memandang Alina Rong, dan mengerutkan keningnya dengan tidak sabar.
"Ck ck, ada apa dengan ekspresimu? Aku ini pacarmu, bukankah wajar jika kita melakukannya? Lihatlah ekspresimu, kamu membuatku terlihat seperti orang yang memaksamu, tetapi pada akhirnya kamu juga telah ditundukkan olehku."
Alina Rong tidak bermaksud untuk berbicara, dia tiba-tiba merasa bosan, dan segera pergi meninggalkannya.
Alina Rong duduk di tempat tidur yang berantakan sendirian, tubuhnya ditutupi dengan berbagai macam memar yang mengerikan.
Dia berusaha untuk meringkuk, tetapi dia masih gemetar dengan tidak terkendali.
Dia bisa dengan jelas merasakan perubahan Andreas Pei tadi malam, dia tidak melakukannya dengan lembut, melainkan menyiksanya tanpa henti.
Dia ingin berbicara, tetapi ternyata bibirnya yang pecah-pecah tidak bisa mengeluarkan suara, efek kedap suara hotel ini memang sangat baik, kemarin dia berteriak sampai suaranya hampir pecah, tetapi tindakan ini malah membuat Andreas Pei untuk bertindak lebih beringas untuk menyiksa dirinya.
Alina Rong terlihat seperti boneka rusak saat ini, dengan tatapan putus asa di matanya.
Di masa lalu, Andreas Pei kurang lebih dapat menampungnya karena mereka berdua sedang berpacaran, tetapi sekarang dia benar-benar terlihat seperti orang yang mengancam dirinya, seolah-olah dia telah menjadi boneka miliknya yang bisa digunakan kapan saja dan tidak bermartabat.
Matanya kering, meskipun dia sedih, dia bahkan tidak bisa meneteskan air mata sedikit pun.
Kenapa jadi seperti ini?
Dia jelas-jelas hanya ingin melarikan diri dari Andreas Pei, tetapi dia malah memperburuk situasinya.
Dia jelas-jelas melakukan apa yang dikatakan Caily Man, dia tidak pernah memiliki niatan untuk mencelakai orang lain, bahkan jika dia membuat masalah dan dikritik, dia tetap bersikeras untuk bekerja selangkah demi selangkah.
Tetapi pada akhirnya, bahkan martabatnya pun hilang.
Caily Man.
Semua ini salah Caily Man.
Dia jelas tidak memiliki cara untuk memandu jalannya ke depan, dia hanyalah orang yang berpura-pura memberi nasihat kepadanya, dan pada akhirnya dia malah benar-benar terseret ke dalam jurang yang tak berujung, dan tidak ada yang bisa dilakukan.
Bahkan, dia sampai terlihat sangat rendahan di hadapan orang yang dia sukai.
Herbert Song terlihat seperti dewa yang duduk tinggi di atas takhta, meskipun dia tahu bahwa dengan kehidupannya yang miskin, dia tidak akan bisa bersama dengan Herbert Song, tetapi sebenarnya, dia hanya perlu melihat Herbert Song dari kejauhan, itu saja sudah cukup.
Tetapi keinginan kecilnya benar-benar hancur hari ini.
Herbert Song menatapnya untuk yang pertama kalinya, tetapi tatapannya seperti pisau yang tajam.
Ekspresi sedih Herbert Song ketika dia menggendong Caily Man membuatnya cemburu, sangat cemburu sampai dia menjadi gila!
Atas dasar apa Caily Man bisa lahir menjadi Nona Besar di Keluarga Man, walaupun dia tidak melakukan apa-apa, dia masih memegang 20% saham di Keluarga Man.
Sebagai Nyonya Pertama dari Keluarga Kou, dia juga masih belum puas, tetapi dia malah terlibat dalam kreasi sastra, dan menganggap dirinya sangat hebat.
Awalnya dia pikir dia akan sangat menderita setelah perceraian, siapa tahu Jaylen Kou tiba-tiba kembali memiliki perasaan padanya, dan bahkan Herbert Song sepertinya juga memandangnya dengan tatapan yang berbeda?
Kenapa setelah dia bekerja dengan begitu keras dia masih belum bisa mendapatkan semua itu?
Teman?
Itu hanya untuk membuatnya merasa puas.
Dia membenci Caily Man, dan kebencian yang belum pernah dia rasakan sebelumnya berkembang dari dadanya.
"Ding dong-"
Sebuah pesan masuk ke ponselnya.
Butuh waktu lama bagi tangan lemasnya untuk memegang ponselnya dengan kuat, dan pesan ini dikirim dari nomor yang tidak dikenal.
"Nona Alina Rong, sudahkah kamu memikirkannya? Sudah waktunya untuk mengambil kembali semua yang seharusnya kamu dapatkan, bukan?"
Jika di masa lalu, dia tidak akan pernah memedulikan pesan ini, tetapi sekarang, pesan ini seperti lampu yang menerangi jalannya.
Tanpa ragu-ragu, dia mengetik sambil menahan sakit.
"Apakah kamu benar-benar dapat membantuku?"
Setelah beberapa saat, sebuah pesan kembali masuk ke ponselnya.
"Ambil uang orang lain dan bantu mereka menghilangkan bencana, selama kamu memberi uang, kamu bisa mempercayakan masalah ini kepada kami."
Memberi uang?
Dia tiba-tiba teringat uang yang diberikan oleh Andreas Pei setiap kali sehabis dia menggila, dia tidak pernah menggunakannya sebelumnya, tetapi dia tidak menyangka uang ini akan berguna sekarang!
"Aku ingin Caily Man tidak hidup lagi di dunia ini, selama kamu bisa melakukannya, aku bisa memberikan berapa pun yang kamu mau!"
"800 ribu yuan, aku tidak hanya bisa memenuhi keinginanmu, tetapi aku juga bisa menggunakan Caily Man untuk menjauhkan pacarmu darimu selamanya."
Alina Rong melebarkan matanya, bagaimana orang ini bisa tahu tentang pacarnya?
Dia mau tidak mau merasa dirinya seperti sedang melakukan perang dingin, dia merasa bahwa sekarang sepertinya ada sepasang mata yang diam-diam mengawasi dirinya di dalam kegelapan.
Tetapi ini juga menegaskan bahwa orang ini sangat hebat.
"Baik, setuju, semoga kamu tidak mengecewakanku."
"Hehe, kami hanya mengambil apa yang kami butuhkan, dan tidak lama lagi, kamu bisa melihat hasilnya."
Setelah pengiriman uang selesai, dia perlahan-lahan meletakkan ponselnya, dia merasa jauh lebih rileks secara fisik dan mental, dan dia tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum mengejek.
"Caily Man, aku ingin melihat seberapa hebatnya kamu melarikan diri dari mata yang bersembunyi di kegelapan."
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniversePria Misteriusku
LylyBretta’s Diary
DanielleMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiPredestined
CarlyAku bukan menantu sampah
Stiw boySiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip