Mr. Ceo's Woman - Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan

“Kakek, ini adalah?"

"Ini adalah tanda cinta antara Tia dan aku."

"Kalau begitu ini bukannya......."

Caily Man tertegun dan merasa barang yang ada di tangannya semakin terasa berat.

Tia adalah nenek dari Jaylen Kou.

Dulu China mengalami periode waktu yang cukup tidak aman. Invasi oleh negara lain dan perpecahan internal. Maka dari itu, Tuan Kou ditempatkan di medan perang sepanjang tahun. Keluarga di sini semuanya bergantung pada nenek Jaylen Kou.

Pada saat itu Tia hanya dapat mengetahui informasi mengenai medan perang melalui koran. Hanya saja Tia jatuh sakit ketika perang telah berakhir dan dia meninggal tidak berapa lama kemudian. Sejak saat itu, Tuan Besar Kou tidak menikah lagi.

"Aku tidak dapat menerima benda ini."

Caily Man bergegas mengembalikan arloji yang ada di tangannya kepada tangan Tuan Besar Kou. Hanya saja dia mendapat penolakan.

"Jam saku ini adalah piala kemenanganku dulu. Bahkan sekarang, ada beberapa orang yang mengetahuinya. Aku tahu bahwa sejak kamu menikah dengan Jaylen Kou, kamu jarang bertemu dengannya. Arloji ini mewakili statusku dan juga izin kamu untuk masuk dan keluar dari wilayah militer. Tidak ada yang berani menyulitkan kamu."

Hati Caily Man tersentak, hidungnya terasa gatal.

Itu adalah tekad Tuan Besar Kou untuk tidak menikahi wanita lain selain Tia dalam sisa hidupnya dan juga bentuk perhatian dan cinta Tuan Besar Kou padanya.

Dibandingkan dengan ayahnya yang hanya memiliki kekuasaan di matanya, baik itu Tuan Besar Kou atau Ayah Kou, berhasil membuatnya merasakan kasih sayang seorang ayah.

Namun dia sudah menyia-nyiakan niat yang tulus ini.

Setelah kembali dari barak militer, poros kehidupan seperti kembali ke jalan yang tepat.

Satu-satunya hal yang tidak berubah adalah Louise Wang masih belum melewati masa kritis melainkan keadaannya semakin memburuk.

Baru-baru ini, perusahaan mengambil alih rencana periklanan dan Caily Man bekerja lembur dan akhirnya menyerahkan rencana tersebut kepada atasan dan mengabaikan semua tatapan orang kepadanya dan berbalik lalu pergi.

Bukankah ini semua karena rumor mengenai dirinya akhir-akhir ini?

Dia sama sekali tidak melakukan kesalahan, apa yang perlu ditakutkan?

Ketika melewati dapur, dia mendengar sekelompok orang di bagian pemasaran sedang mengobrol sambil memegang kopi.

"Hei, apakah kalian sudah mendengar kabar itu? Louise Wang yang dulu membantu Caily Man mengalami kecelakaan karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol."

"Orang seperti ini memang pantas tewas dalam kecelakaan mobil, tetapi, kamu tidak melihat siapa idolanya. Cepat atau lambat, seseorang pasti akan merasa sangat senang. Lihatlah dirinya yang sangat perhitungan itu, ckck."

"Sst, pelankan suaramu, bagaimana jika ada yang mendengarnya?"

"Huh, memangnya kenapa jika mendengarnya? Mulut ini tumbuh pada tubuhku, terserah aku ingin mengatakan apa, apakah masih ada orang yang dapat melarang aku?"

Caily Man mengangkat sudut bibirnya dan berjalan masuk.

"Pantas saja akhir-akhir ini penjualan tidak bagus, ternyata ada sekelompok burung pipit yang hanya bisa berceloteh dan tidak bekerja."

Beberapa orang itu tidak menyangka Caily Man akan menangkap basa mereka, seketika ekspresi mereka menjadi rumit.

Caily Man menyipitkan matanya melirik pin nama yang ada di dada beberapa wanita itu lalu menggelengkan kepalanya.

"Ckck, akhir-akhir ini karena penjualan tidak bagus, perusahaan masih memikirkan cara untuk mengurangi pegawai. Rupanya sekarang sudah ada jawabannya dan jumlahnya begitu pas."

Seketika wajah mereka menjadi pucat setelah mendengar ucapan tersebut. Mereka bergegas menghampiri Caily Man.

"Pemimpin Redaksi Man, BB Cailies, maafkan aku, tadi aku kelewatan. Mohon maafkan kami kali ini ya?"

"Iya Pemimpin Redaksi Man, tadi aku sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata pun, mohon Anda untuk memaafkan kami."

"Mohon maafkan kami Pemimpin Redaksi Man!"

Caily Man sama sekali tidak menghiraukan beberapa orang itu. Mereka juga melakukan banyak hal di belakang dia, hanya saja kedudukan beberapa orang ini terlalu rendah hingga berani-beraninya membicarakan dia di dapur. Tentu saja dia tidak akan memaafkan mereka.

"Hehe maaf, sebenarnya ucapan kalian sangat tepat, aku ini memang orang yang sangat perhitungan."

Caily Man kehilangan niat untuk meminum kopi dan tidak lagi mempedulikan reaksi beberapa orang itu.

Tetapi ketika Caily Man baru saja duduk di ruangan dia, Alina Rong mengetuk pintu dan memberikan segelas kopi kepada dia.

"Ckck, memang kamu yang paling mengerti aku."

Kopi Antigua Guatemala ini memiliki rasa smoky yang unik, rasa ini merupakan kesukaan dia.

Hanya saja reaksi Alina Rong pada hari ini sedikit aneh.

Dia tidak menjulurkan tangan memegang kopi, melainkan menatap wajah Alina Rong dengan teliti selama beberapa saat.

"Alina, ada apa denganmu hari ini?"

Begitu mendengar ucapan Caily Man, tubuh Alina Rong sedikit tersentak dan dia tertegun selama beberapa saat lalu mengulas senyuman canggung.

"Tidak.....tidak apa-apa, ada apa?"

Caily Man bisa bertanya seperti itu karena riasan Alina Rong pada hari ini terlihat sangat tebal.

Cara berpakaian Alina Rong yang dulu selalu diejek oleh Caily Man, mungkin karena dia masih muda dan dia memang sedang berhemat sehingga dia tidak pernah memakai riasan sedikit pun ketika datang bekerja.

Tetapi riasannya hari ini sangat tebal, dia seperti boneka yang dillukis warna abu putih dalam jumlah yang banyak. Dia terlihat sangat mengerikan.

Caily Man sudah terbiasa melihat banyak hal di luar sana. Pada saat ini, tubuhnya mengigil seolah-olah berhasil menemukan sesuatu. Caily Man bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke depan Alina Rong, lalu mengangkat tangannya dan menyikap poni di dahinya

Rupanya benar!

Tanpa adanya poni yang menghalangnya, memar yang sengaja ditutupinya terlihat dengan sangat jelas.

Hatinya langsung menjadi was-was begitu teringat akan Louise Wang yang masih terbaring di rumah sakit hingga hari ini.

"Alina, ada apa ini?"

Dia mengerutkan keningnya dan ekspresinya terlihat sangat cemas.

Alina Rong terkejut mendengar perhatian dari Caily Man. Dia berjalan mundur sebanyak dua langkah dan merapikan poni rambutnya.

"Haha Caily Man, aku terlihat jelek bukan? Semua ini karena aku tidak berhati-hati tadi pagi, sehingga aku terjatuh di dalam kamar mandi. Kamu juga tahu aku ini sangat ceroboh, aku sudah sering terluka. Kamu tenang saja."

Begitu mendengar ucapannya, rasa cemas Caily Man tidak berkurang.

Dia menarik lengan baju Alina Rong dan terlihat banyak bekas luka pada kulitnya.

Bagaimana bekas luka seperti itu bisa disebabkan oleh jatuh?

"Lalu bagaimana dengan bekas luka ini? Dari mana asal luka ini?"

Wajah Alina Rong memucat entah karena riasan atau karena dirinya sendiri. Dia dengan pelan berkata: "ini.....karena air matang......."

Bohong!

Begitu melihat ekspresi serius Caily Man, akhirnya Alina Rong mengunci bibirnya tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi.

Banyak celah yang memperlihatkan bahwa dia sedang berbohong, terlihat dengan sangat jelas bahwa orang yang melukai dia adalah orang yang sangat dia kenal. Akan tetapi........

Sebenarnya siapa yang bisa berbuat hal seperti ini terhadap seorang wanita?

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu