Mr. Ceo's Woman - Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
Vincent Man telah melakukan banyak hal demi acara ini, seperti mengundang orang pemerintahan dan artis-artis terkenal. Banyak pekerja dari Keluarga Man begitu bersemangat karena bertemu langsung dengan artis-artis yang biasanya hanya dapat dilihat melalui televisi.
Maka dari itu Caily Man pun tidak terkejut melihat begitu banyak wajah yang familiar. Akan tetapi dia semakin ingin tahu apa tujuan sang pengirim mengiriminya gaun seperti ini ketika melihat banyak tatapan kagum mereka pada dirinya.
Hotel ini secara khusus menyiapkan area makan tersendiri di sisi aula dan berbagai makanan enak yang tidak diketahui namanya itu jika dilihat sekilas akan membuat selera makan orang menjadi tidak terkendali.
Begitu memasuki aula, Caily Man langsung menuju ke area makan, entah betapa banyak penderitaan yang dia alami beberapa waktu lalu agar bisa tampil mengagumkan di pertemuan tahunan pada hari ini.
Nafsu makan dia menjadi begitu besar karena sudah berfoto, sudah memasuki aula dan sudah membuat kesal ketiga orang dari Keluarga Man.
Caily Man memasukkan berbagai makanan penutup yang indah ke dalam piring, baru saja ingin memakannya, tetapi bahunya ditepuk dari belakang untuk mengingatkan status "Nona Muda dari Keluarga Man", Jadi dia menoleh dengan senyum ramah dan melihat tatapan kagum dari Herbert Song.
Dia memegang gelas berisi wiski di tangannya. Di antara banyak setelan dan sepatu miliknya, dia jarang mengenakan setelan kasual hitam. Rambutnya disisir tinggi dan menunjukan dahinya yang begitu lebar.
Dia terlihat begitu segar, akan tetapi Caily Man tahu bahwa di dalam setelan tersebut terdapat badan yang tidak dimiliki oleh Jaylen Kou.
Dia meninggikan gelasnya ke arah Caily Man dan berkata: "gaun ini sangat cocok untukmu."
"Terima kasih dan kamu juga terlihat tampan."
Hari ini banyak orang dengan jumlah tidak terhingga yang memuji dia, hal tersebut dikarenakan karena adanya hubungan bisnis sehingga mereka akan datang memujinya. Akan tetapi pujian terhadap Herbert Song ini tulus dari hatinya.
Begitu melihat keadaan aula sudah semakin ramai, akan tetapi Caily Man pun menjadi khawatir karena tidak melihat batang hidung Alina Rong, akhirnya dia pun pergi ke sudut ruangan yang agak hening untuk menelepon Alina Rong.
"Tut........tut......tut..........."
Setelah nada sambung yang sudah lumayan lama terdengar itu pun akhirnya terdengar suara Alina Rong yang terdengar panik.
"Halo Caily Man, ada apa?"
"Dimana kamu sekarang? Bukannya kamu mengatakan kepadaku akan bertemu denganku di pesta ini?"
Nada suara Alina Rong di ujung telepon terdengar nada meminta maaf.
"Caily Man, kemungkinan besar aku tidak bisa pergi pada hari ini, rencana aku sebelumnya ditolak dan aku harus lembur sekarang untuk mengulangnya."
"Apa? Mengulangnya? Sudah jam berapa ini, apakah kamu masih berada di kantor?"
"Iya karena bagaimana pun juga tenagaku juga ada batasannya, semoga kamu bersenang-senang."
Jelas-jelas hatinya merasa enggan, akan tetapi dia masih berusaha keras berharap dia dapat bersenang-senang.
Hanya saja dengan tidak ada dia, Caily Man bagaikan kehilangan lengan kanannya, bagaimana mungkin dia dapat bersenang-senang?
Dia mengetahui secara garis besar keahlian yang dimiliki Alina Rong, tidak ada kemungkinan bahwa rencananya akan ditolak.
Ini terlihat jelas bahwa ada orang lain yang mengerjai dia karena melihat dia muda untuk ditindas. Akan tetapi Alina Rong memutuskan mengubah rencananya juga karena dia bukan?
Karena bagaimana pun juga banyak orang kantor yang iri padanya, akan tetapi dia terbiasa dengan mata dibalas dengan mata karena itu mereka hanya dapat membalasnya terhadap Alina Rong.
Di saat Caily Man ingin membujuk Alina Rong, dia tiba-tiba teringat sesuatu hal.
"Caily Man, aku dengar-dengar bahwa Jolie Nie juga diundang pada acara kali ini."
Begitu mendengar ucapannya, Caily Man pun tertegun. Jika bukan karena dia sudah berlatih untuk menunjukkan ekspresi tenang, sepertinya ekspresinya sekarang akan sangat buruk.
Jolie Nie sekarang ini bagaikan racun di industri hiburan dan Vincent Man tidak mungkin akan mengundangnya tanpa alasan.
Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah Jaylen Kou juga diundang pada pesta ini dan Jolie Nie hanya mengikutinya saja.
"Biarkan saja, saat ini pun dia sudah sulit melindungi dirinya sendiri, dia tidak mungkin memiliki niatan untuk mencelakai aku."
Alina Rong dibuat terkejut oleh ucapan Caily Man yang terdengar begitu ringan hingga tidak dapat berkata-kata. Setelah membicarakan beberapa hal pun mereka langsung memutuskan panggilan tersebut.
"Caily Man apakah kamu sangat gugup?"
Entah sejak kapan Herbert Song muncul di sisinya dan nadanya terdengar begitu perhatian.
"Gugup? Bagaimana mungkin aku merasa gugup?"
Caily Man menaikkan sudut bibirnya berkata: "bagaimana pun juga hari ini adalah pesta tahunan keluarga kami dan aku adalah nona muda Keluarga Man."
Setelah Herbert Song mendengar ucapannya pun muncul sebersit niatan lain pada tatapannya, akan tetapi dia tidak lagi mengeluarkan suaranya. Hanya saja terdengar suara dua orang yang sedang berbicara di sisinya.
"Tidak menyangka kesukaan Nona Caily Man begitu khas yang menyukai memakan bunga anggrek."
Caily Man menatap punggung dia dengan tatapan kebingungan karena tidak mengerti ucapannya, akan tetapi dia langsung menyadarinya begitu dia menundukan kepalanya.
Ternyata tadi dia terlalu fokus dalam berbicara dengan Alina Rong sehingga tidak menyadari isi piringnya, yang bisa-bisanya menggunakan garpu langsung menusuki bunga anggrek yang berada di samping kue dan memakannya. Pantas saja tatapan Herbert Song berubah.
"Aku benar-benar tidak merasa gugup, aku tidak mungkin akan menerima perlakuan ibu tiriku yang buruk itu."
Caily Man menghela nafasnya, sepertinya rasa kasihan akan muncul pada Herbert Song setiap kali bertemu dengannya.
Di saat dirinya sedang merenung, tiba-tiba terdengar suara pembawa acara dari belakang dirinya, rupanya acara sudah mau dimulai.
Setelah Caily Man menghabiskan kue yang berada di tangannya pun melihat banyak sekelompok orang yang berkumpul di depan. Dia bergegas meletakkan piringnya dan berjalan ke arah sana dengan ekspresi tenang.
Pada saat ini, orang-orang berkumpul di tengah-tengah panggung. Di atas panggung terdapat grup idola wanita yang baru saja tampil menyanyi dan menari untuk memeriahkan suasana.
Di sekeliling Caily Man, ada beberapa anak muda yang mengerakan badannya seiring terdengarnya alunan musik, senter warna-warni menerpa tubuh kurus gadis-gadis ini yang membuat mereka terlihat sangat cantik dan menawan.
Tapi yang mempesona di atas panggung tidak bisa menarik perhatian semua orang yang hadir.
Karena baru saja, Caily Man melihat Jaylen Kou berdiri di tengah-tengah kerumunan. Dia duduk di sana dengan postur yang tidak dapat diganggu oleh orang asing walaupun ada banyak orang di tempat tersebut. Ketika Caily Man datang, hanya tersisa tempat yang berada di belakang. Jaylen Kou sepertinya memiliki kekuatan magis alami untuk menarik perhatian orang. Tidak peduli seberapa ramai orang di sekitarnya, orang-orang selalu dapat melihat keberadaannya.
Hari ini, dia mengenakan setelan, menyisir rambutnya tinggi-tinggi dan memperlihatkan dahi yang lebar, dengan hidung lurus, alis yang tajam, dan tatapannya yang tenang itu seperti seolah-olah dia tidak akan diganggu oleh siapa pun. Jelas-jelas dia tidak melakukan apa pun, akan tetapi hanya dengan wajah seperti itu saja sudah dapat membuat orang-orang berpikir yang tidak-tidak.
Novel Terkait
Lelaki Greget
Rudy GoldGet Back To You
LexyThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlThe Gravity between Us
Vella PinkyI'm Rich Man
HartantoHis Second Chance
Derick HoAwesome Husband
EdisonMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip