Mr. Ceo's Woman - Bab 150 Menggumparkan Gosip
“Plak!”
Herbert Song membanting majalah yang ada di tangannya ke meja, wajah dingin yang berwibawa, menatap Livia Mo yang berdiri di depan dia, kekejaman yang tak terkatakan di matanya.
“Siapa yang memberi mereka nyali, tanpa persetujuan kami, melaporkan hal-hal fiktif tersebut.
Meski wajah Livia Mo sudah sedikit tidak menyenangkan, tapi melihat layar yang penuh dengan laporan dan foto ambigu yang tidak dapat dipalsukan, seketika perasaannya menjadi kacau.
“Ceo Song, ini adalah majalah kecil yang tidak memiliki latar belakang, tidak ada hubungan dengan kita, jadi juga pasti tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Herbert Song mendengar, suasana yang tidak menyenangkan itu sedikit bertambah parah.
“Karena mereka dapat menerbitkan masalah ini, tentunya pasti memiliki keberanian, tetapi kamu pergi dan memeriksa latar belakang orang-orang itu, balik menahan mereka, tapi bukan pilihan terakhir, cara ini lebih baik tidak digunakan, tetapi jika tidak berhasil mulailah kearah ini!”
Mendengar Herbert Song telah berkata sampai ini, Livia Mo segera mengerti pendapat Herbert Song akan masalah ini.
Aku dan Herbert Song berkerja sama begitu lama, terhadap sifat dia pasti tidak ada yang perlu diragukan, dia memang selembut dan ortodoks seperti rumor yang beredar di luar, tapi jika telah menyangkut kepentingannya sendiri, juga tidak akan melepaskannya.
Karena itu Livia Mo dari dulu selalu bangga berkerja dengan orang luar biasa ini, pikiran yang teliti ini secara alami memperhatikan perhatian khusus Herbert Song kepada Caily Man, meskipun dia tidak jelas, tetapi hanya jika Herbert Song menginginkannya, dia pasti akan dengan sekuat tenaga berusaha untuknya.
Tapi sekarang bahkan dia berpikir laporan ini sangat terpercaya, dan dia tidak menyangka orang yang Herbert Song tertarik adalah orang yang tidak bertanggung jawab seperti ini.
Jika wanita yang ingin ditemukan Herbert Song adalah wanita tidak beres seperti ini, Livia Mo pasti memiliki sedikit pendapat.
Meskipun dia tahu sejak awal hubungan dia dan Herbert Song hanya sebatas CEO dan asisten, tapi setidaknya orang-orang yang berada di samping Ceo Song, tidak boleh lebih buruk darinya, dan seperti Caily Man yang tidak memperhatikan citra pribadinya, dia juga berpikir dia tidak pantas untuk Herbert Song.
memikirkan ini, ekspresi wajahnya juga menjadi sedikit cemburu.
Herbert Song melihat seperti ada ketidakpuasaan di mata Livia Mo, jadi dia berkata: “Livia Mo, terkadang orang tidak bisa dinilai hanya dari permukaanya begitu saja, seharusnya lebih banyak melihat esensi melalui fenomena.
Mendengar Herbert Song berkata seperti itu, Livia Mo merasa tidak enak hati.
Dia tidak bisa memikirkan adegan ketika dia pertama kali bertemu dengan Caily Man, meskipun mereka berdua tidak banyak bicara saat itu, tapi dia tidak terlalu merayu Ceo Song, tapi dia sangat ramah pada dirinya sendiri.
Livia Mo menganggap dirinya bukanlah orang yang mahir dalam komunikasi interpersonal, dan Caily Man malah dapat berbicara dengan dia, mengusulkan untuk berteman dengan dia, oleh karena itu dia tidak pernah percaya bahwa Caily Man dapat melakukan apa pun untuk mendiskriminasikan orang lain di lokasi syuting.
Dan sekarang foto-foto ini, mungkin sampai batas tertentu itu juga penampilan orang lain yang membuatnya salah paham dengan Caily Man, persis seperti insiden CCTV hotel yang dibeberkan sebelumnya, seharusnya ada alasan lain untuk kebenaran itu, tapi video yang dirilis penuh dengan gambar imajinatif.
Saat itu karena dia juga salah satu pihak mereka, pastinya mengetahui alasan utamanya, jadi baru mengerti Caily Man dijebak, dia pernah merasa bahwa netizen yang tidak punya otak untuk mengikutinya benar-benar tidak seperti biasanya.
Tapi sekarang aku melihat hal seperti itu di sudut pandang pengamat, ternyata itu seperti netizen yang tidak berotak yang telah dia tolak sebelumnya, mulai memiliki pendapat tentang Caily Man.
Berpikir begitu, tapi dia dipimpin oleh orang lain, dia sedikit malu karena pemikirannya telah terbentuk sebelumnya.
Takut Herbert Song menyadari pemikirannya saat itu, jadi dia sengaja menghindari tatapannya, malah secara tidak sengaja melihat koran dan majalah yang terlempar ke samping, sedikit mengernyit.
Tiba-tiba ada seperti kilatan cahaya di benak aku, seolah-olah ada kabut yang menghalangi pandangan bersinar dalam seketika.
Matanya tiba-tiba membelalak, kemudian keluar kalimat yang agak membingungkan.
“Kapan, sejak kapan hebi ini telah menjadi satu potong? Apakah ini agak terlalu kebetulan, bukan?”
Herbert Song mendengar apa yang dikatakan Livia Mo, merasa sedikit binggung: “Apa yang baru saja kamu katakan? Apakah maksud kamu masalah ini tidak sesederhana kelihatannya?”
Livia Mo mngerutkan bibirnya, untuk memverifikasi dugaan tersebut, dia mengulurkan tangannya, mengambil tumpukan majalah dan koran yang baru, membacanya berulang-ulang, dahinya berkerut.
Melihat Livia Mo yang sangat serius, Herbert Song secara alami tahu bahwa dia seharusnya menemukan beberapa informasi penting, jadi tidak lagi berbicara mengganggu dia, malah menunggu kesimpulan dia dengan tenang.
Sejenak kemudian tidak menyangka, Livia Mo langsung menyebarkan majalah yang ada di tangannya ke meja, berjalan ke sisi meja, merenung sejenak, membuka komputer, mengetuk keyboard beberapa kali.
Luar biasa, setelah beberapa saat Livia Mo mengetuk keyboardnya, ekspresi wajahnya menjadi lebih serius.
Wajahnya serius, kemudian dia mengarahkan pandangannya pada Herbert Song yang ada di depannya, berkata: “CEO Song, mungkin apa yang kamu katakan itu benar, kali ini seseorang sengaja mengincar Caily Man!”
Herbert Song mendengar hal tersebut segera bangun dan berjalan mengitari meja, berjalan ke samping Livia Mo, melihat hasil pencarian yang baru saja Livia Mo dapatkan, Mata berangsur-angsur menjadi gelap, wajahnya merosot, seluruh orang memancarkan aura yang kuat.
Dia melihat berita utama yang menarik di layar, tertegun.
Livia Mo menatap wajah Herbert Song yang sangat serius, secara alami menebak bahwa dia seharusnya melihat dengan teliti.
Dia tidak terlalu peduli dengan laporan majalah ini di pagi hari, sampai hingga sekarang setelah laporan ini digabungkan, Livia Mo menyadari bahwa kali ini lawan sedang agresif.
Awalnya ini hanyalah laporan pribadi oleh majalah, lagipula surat kabar yang memiliki pengaruh besar memiliki hubungan minat langsung dengan keluarga Song, tidak mungkin untuk melaporkan berita apa pun yang tidak baik kepada keluarga Song.
Meskipun rata-rata surat kabar kadang-kadang akan menambah satu atau dua skandal dan berita gosip tentang artis Song’s Entertaiment, kebanyakan dari mereka mencoba untuk menolah dan menyambut Sideball, bagaimanapun tujuan majalah ini tetap hanya menggunakann perusahaan artis untuk memeras uang.
Namun sangat jelas, kali ini majalah-majalah tersebut sama sekali bukan untuk pemerasan dan peringatan.
Terlebih lagi, jika memang ada berita sebesar itu, seperti jenis majalah mereka yang bertahan dicelah-celah, majalah yang mengandalkan berita gossip dari para artis yang menyampaikan kabar tersebut, bagaimanapun itu akan dirilis untuk pertama kalinya sebagai berita eksklusif sebelum dialihkan ke majalah lain, keduanya untuk popularitas, juga untuk mendapatkan perhatian yang maksimal, bagaimana mungkin untuk mencapai perhatian terpadu seperti itu di depan kali ini?
Segala macam skandal muncul hampir bersamaan, dan ini saja sudah cukup untuk menimbulkan kecurigaan.
Novel Terkait
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea Anastasia1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaDark Love
Angel VeronicaBretta’s Diary
DanielleCinta Yang Terlarang
MinnieDemanding Husband
MarshallMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip