Mr. Ceo's Woman - Bab 61 Tunggu Aku
"Eh, Jaylen Kou, menurutku ini benar-benar memberikan inspirasi yang baik untuk karyaku selanjutnya, pria dan wanita hanya berdua di pulau terpencil, ular, serangga, tikus, dan semut di pedalaman hutan, ditambah bayangan gelap misterius yang bersembunyi di balik kegelapan, bagaimana? Sangat mudah dibaca kan?"
Dia memanfaatkan kesempatan dengan bercanda untuk mengalihkan perhatian Jaylen Kou, tetapi dia malah mendengar Jaylen Kou mengeluh pelan.
"Caily Man, kapan kamu mulai membelakangi aku di luar melakukan pekerjaan ini? Apakah kamu dari awal sudah merencanakan bagaimana cara bercerai denganku?"
Tangan yang sedang membalut luka itu pun berhenti, Caily Man tidak menyangka Jaylen Kou akan menanyakan pertanyaan ini padanya.
Tapi bagaimana dia bisa begitu lihai, orang lain suka berspekulasi tentang dia dan menganggap dia sebagai wanita yang licik.
Dia selalu merasa bahwa hubungannya dengan Jaylen Kou telah direncanakan sebelumnya. Dia menerima perintah di saat kritis untuk ikut berpartisipasi dalam syuting survival di alam bebas karena dia ingin menjadi terkenal, sebagai putri dari keluarga Man, tiba-tiba mendapatkan saham keluarga Man sudah membuat dia melakukan segala hal yang perlu dilakukan.
Tapi kenyataannya, ini tidak direncanakan olehnya, dia adalah orang yang paling tidak bersalah.
Yang dia coba lakukan hanyalah membuat dirinya bisa hidup lebih bebas, tetapi apa daya rantai yang membelenggu dirinya sepertinya semakin lama semakin berat.
Sampai sekarang, dia telah didorong air laut ke pulau terpencil ini, merasa bahwa hidupnya mungkin tidak tahu di hari apa akan segera berakhir, tapi siapa yang tahu bagaimana orang-orang di dunia akan mengomentarinya kelak?
Kehilangan pekerjaan, jadi ingin menyeret Jolie Nie, mantan musuhnya, untuk bunuh diri dengan cara melompat ke laut?
Ini adalah sebuah berita lelucon yang bagus.
Awalnya Jaylen Kou hanya merasa malu karena penghinaan verbal dari Caily Man, jadi dia pun berbalik menggodanya, tapi dia tidak menyangka kalau mata Caily Man akan kehilangan ekspresinya.
Dia tahu bahwa dia telah membuat kesalahan, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya, jadi dia hanya bisa membiarkan keheningan yang canggung itu bertambah lama.
"Baiklah."
Selesai membalut luka, Caily Man tersenyum tipis.
"Bagaimana? Kolonel Kou, dari sudut pandangan profesional, apakah kamu puas dengan teknik perban aku?"
Jaylen Kou lalu melihat ikatan kupu-kupu yang berantakan di kakinya, darahnya serasa akan segera muncrat keluar.
"Caily Man, apakah kamu sedang membalas dendam peroranganmu atas nama kepentingan umum? Kamu ... uhuk uhuk uhuk ..."
Jaylen Kou tiba-tiba mulai terbatuk hebat, tenggorokannya pun menjadi serak.
Caily Man melihat wajahnya yang pucat dengan perasaan tidak enak di hatinya.
Lukanya yang begitu mengerikan di kaki, terendam air laut sepanjang malam, dan tubuh yang mulai mengalami dehidrasi ...
Dia merangkak ke sisi Jaylen Kou dengan tidak tenang dan mengulurkan tangannya ke dahinya——
Panasnya sungguh menakutkan!
Benar saja, dia sudah mulai demam!
Bagaimana ini!?
Dia melihat kelopak mata Jaylen Kou yang semakin berat, kesadarannya sepertinya mulai kabur.
"Jaylen Kou, jangan tidur! Dengar? Jolie-mu masih menunggumu di atas kapal!"
Dia memanggil Jaylen Kou yang ada di depannya, mengulurkan tangan dan mendorongnya dengan lembut, tetapi tidak mendapat tanggapan sedikit pun darinya.
"Hei, Jaylen Kou, lihat aku, bukankah kamu sangat ingin memukulku? Kamu boleh memukulku, oke?"
Dia secara tidak sengaja menyentuh tangannya ketika sedang mendorong tubuhnya dan menemukan bahwa tangannya sangat dingin!
Pada saat yang sama, seluruh tubuhnya tampak gemetaran, situasinya cukup berbahaya!
"Jaylen Kou, bangun, jangan tinggalkan aku sendiri! Dengar tidak!"
Entah kenapa, bayangan wajah pucat ibunya yang sakit parah dan Jaylen Kou yang ada di depannya secara perlahan mulai tumpang tindih, membuatnya merasa tidak tenang.
Dia tidak ingin sendirian menunggu mati, dia telah menyambut begitu banyak kematian sebelumnya, kali ini dia sudah tidak mau, atau dengan kata lain, tidak pernah mau lagi!
Dia memeluknya erat, sambil memanggil dengan lembut di telinganya.
"Jaylen Kou, bangun! Kamu masih belum menikah dengan Jolie Nie, apakah kamu rela? Tahukah kamu bahwa kamu sangat payah sekarang, seorang Kolonel China yang bermartabat ternyata diselamatkan oleh seorang wanita yang begitu dibencinya, ke mana harga dirimu? Bicaralah, maki aku juga boleh!"
Napas berat Jaylen Kou bergema di telinga Caily Man, terdengar lelah.
"Untuk apa kau ... memelukku?"
Dia mengeluarkan suara seperti nyamuk, sangat lemah.
"Jangan menghabiskan energi lagi untukku, hemat energimu ..."
Sebelum dia selesai berbicara, dia pun menutup matanya lagi.
"Jaylen Kou, aku menurut padamu, aku akan menurut semua yang kamu mau, bisa? Tapi kamu tidak boleh tidur, saudara-saudaramu ingin kamu memimpin mereka, mereka masih menunggumu di military region! Pikirkan ayahmu, pikirkan Beatrice Kou, ya?"
Dia sedikit tersenyum dan berkata, "Caily Man, apakah kamu telah menyinggung seseorang?"
Jelas, Jaylen Kou juga memperhatikan keanehan yang terjadi saat ini, yang sangat tidak normal.
Sama seperti tadi malam, mereka seharusnya berada di dekat kapal pesiar, tetapi anehnya mereka bisa terhanyut ke pulau kecil ini, dan sampai sekarang masih belum ada orang yang menemukan mereka.
Apa yang dilakukan orang-orang di kapal itu? Apa yang mereka pikirkan?
Mengapa mereka tidak mencari mereka? Apakah dia yang sudah berpikir sembarangan?
Mungkin polisi maritim sudah mulai mencari mereka sekarang?
Bahkan jika seseorang benar-benar mengincarnya, bagaimana dengan Jaylen Kou?
Dia adalah kolonel termuda di China, mana berani seseorang mengincarnya?
Jaylen Kou perlahan menutup matanya, alisnya sedikit mengernyit.
"Tapi mungkin mereka ingin aku mati, dan kamu hanyalah orang yang paling sial itu."
Keadaan sudah begini, dia masih punya tenaga untuk menertawakannya?
Caily Man berhenti sebentar dan memeluk Jaylen Kou lebih kencang lagi.
"Kamu benar, apapun yang kamu katakan benar, apakah ada hal lain yang ingin kamu katakan?"
Langit berangsur-angsur menjadi gelap.
Kecuali suara ombak, yang ada di sekitar keduanya hanyalah kesunyian.
Dia melihat sekeliling, melihat hutan lebat di belakangnya dengan harapan tipis, tapi dia malah menemukan bahwa memang tidak ada cahaya di dalamnya.
Matahari pelan-pelan mulai tenggelam ke laut, jika sampai malam hari masih tidak ada yang menemukan mereka...
Dia tidak berani membayangkannya sama sekali.
Dia memandang Jaylen Kou di sebelahnya, dia mengerutkan keningnya saking kesakitan, bibirnya yang sedikit terbuka pecah-pecah sampai terlihat bekas darah.
Dia bernapas dengan cepat, seluruh badannya gemetar tak terkendali, dan dadanya naik turun dengan kencang.
Caily Man memeluknya erat-erat, berusaha memberinya sedikit kehangatan, namun tetap sia-sia.
"Jaylen Kou, kamu tidak bisa mati karena aku, seumur hidup ini, aku tidak ingin mengantar kematian siapa pun lagi."
Dia tahu betul bahwa dia harus mencari beberapa ranting sekarang ini dan mencoba untuk membuat api dari kayu sehingga asapnya bisa naik ke atas untuk mengirimkan tanda, tapi dia takut Jaylen Kou yang sedang sekarat saat ini.
Apa yang harus dia lakukan jika Jaylen Kou menjadi sangat kedinginan setelah dia menemukan ranting-ranting pohonnya?
"Kamu tidak boleh mati, aku masih belum puas mengganggumu!"
Gemetar pelan, dia sudah menangis sebelum dia menyadarinya.
"Tidak akan, Caily Man, aku tidak akan mati secepat ini, jangan menangis."
Jaylen Kou bergerak sedikit, seolah dia merasakannya, dan tertawa.
"Aku pikir kamu akan sangat kuat,
ternyata semua itu hanyalah pura-pura."
Caily Man kesal sampai tertawa, tetapi melihat dia pulih sedikit vitalitasnya saat ini, dia berencana untuk bangun dan memulai, sementara matahari belum sepenuhnya terbenam, dia harus berangkat untuk mencari beberapa buah yang dapat memuaskan rasa lapar dan memuaskan dahaga serta ranting liar, tetapi tidak disangka dirinya yang baru bersiap bangun sudah ditarik kembali.
Tangannya besar dan dingin, tetapi Caily Man merasa seolah-olah dia memiliki kekuatan tak terbatas karenanya.
"Tunggu aku, aku akan pergi bersamamu."
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh
LindaMy Charming Lady Boss
AndikaCinta Dan Rahasia
JesslynCEO Daddy
TantoWonderful Son-in-Law
EdrickSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaPernikahan Kontrak
JennyAku bukan menantu sampah
Stiw boyMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip