Mr. Ceo's Woman - Bab 24 Jujur Atau Tantangan
"Adik kecil, jangan begitu gugup, aku bukanlah seorang kanibal, aku tidak akan memakanmu, aku hanya ingin merepotkanmu untuk membawaku ke ruangan 302, apakah bisa?"
Setelah Caily Man dipandu sampai ke ruang pribadi di bawah bimbingan pelayan, mata semua orang di ruang pribadi langsung terfokus padanya.
"Caily Man, kamu sudah datang, silahkan duduk."
Levine Huang adalah orang pertama yang bereaksi, dia buru-buru berdiri dan memberi isyarat kepada Caily Man untuk duduk, dan berkata: "Tidak disangka setelah beberapa tahun tidak bertemu, kamu tampaknya menjadi lebih cantik."
"Ketua kelas Huang juga sama, kamu semakin lama semakin terlihat menawan."
Dia mengangkat matanya dan melirik gaya rambut khas Levine Huang, dia memaksakan sebuah senyuman dan perlahan-lahan duduk.
Hanya ada 4 atau 5 orang di dalam ruangan pribadi, dan kebanyakan dari mereka adalah pengikut Aubrey, mereka dengan beraninya menyebutkan ini adalah reuni mahasiswa?
"Caily Man, dengar-dengar sepertinya kehidupanmu sangat baik, kamu juga pernah menunjukkan wajahmu di acara variety show alam liar, aku sangat iri denganmu."
Kata-kata Aubrey penuh rasa masam, Caily Man benar-benar tidak mengerti, orangtuanya memberinya nama yang begitu bagus, kenapa dia harus menjalani hidupnya sebagai orang pencemburu?
"Biasa saja, hal ini berbeda jauh denganmu, bukan? Lagipula, aku tidak bisa segera menikah dengan tiran lokal dan tinggal di rumah mewah setelah aku lulus sepertimu, dan tidak perlu memusingkan makanan dan pakaian. Uang yang aku dapatkan, semuanya berasal dari hasil kerja kerasku sendiri."
Benar saja, setelah mendengar kata-kata Caily Man, wajah cantik Aubrey tiba-tiba tampak rusak, dengan sedikit retakan.
Semua orang di sini tahu bahwa sejak lulus, bisnis ayah Aubrey hampir bangkrut karena kegagalan bisnisnya, pada akhirnya dia mampu mempertahankan omset perusahaan dengan menikahkannya dengan pemimpin dari sebuah perusahaan besar.
Tetapi umur dari pemimpin tersebut.......
Sebenarnya tidak terlalu tua, tetapi dengar-dengar umurnya hampir sama seperti ayahnya.
Aubrey sangat marah dan menyeringai, bagaimanapun juga dia tidak ingin berbohong pada Caily Man lagi, jika bukan karena tugas hari ini, dia tidak akan pernah ingin melihat wajah menyebalkan Caily Man lagi.
"Caily Man, sebelumnya adalah salahku, karena membencimu aku jadi selalu mencari masalah denganmu, aku minta maaf kepadamu, oke?"
Sambil mengatakan itu, Aubrey mengambil segelas anggur di atas meja, memberi isyarat kepada Caily Man, lalu minum dalam sekali teguk.
Walaupun Caily Man sudah mempersiapkan dirinya dalam waktu yang lama, dia terkejut ketika melihat Aubrey yang tiba-tiba menjadi seperti ini.
Demi reuni kali ini dia telah menyiapkan banyak kata-kata yang ingin dia katakan kepadanya, siapa yang tahu orang itu ternyata berbuat seperti ini, dan sekarang dia menjadi sedikit bingung.
"Aubrey, Caily Man, kalian saling mengalahlah, lagi pula itu sudah masa lalu, sangat susah bagi kita semua untuk berkumpul seperti ini."
"Betul, betul, Caily Man, karena kamu sudah datang maka bernyanyilah, kita semua sudah bertahun-tahun tidak bertemu, bukan?"
Caily Man mengangkat matanya dan menatap orang-orang di sekitarnya, lalu mengangkat bahu dan berbalik untuk mengambil mikrofon yang disodorkan.
"Baiklah, karena semua orang tidak keberatan, maka aku akan menunjukkan keburukkanku hari ini."
Reuni mahasiswa yang seharusnya hangat secara bertahap berkembang ke arah yang berbeda.
Tidak tahu siapa yang telebih dahulu mengatakan ingin memainkan permainan ini, karena itu ada beberapa orang duduk di sekitar meja dan mulai bersiap untuk memainkan permainan tersebut.
"Teman-teman tercinta, aturan permainan masih sama seperti dahulu, jujur atau tantangan."
Levine Huang berbicara sambil meletakkan beberapa kartu di atas meja.
"Ada 1 kartu raja di dalamnya, dan sisanya adalah kartu angka, orang yang mendapat kartu raja bisa menunjuk kartu angka sesuka hatinya, orang yang ditunjuk memilih jujur atau tantangan, kemudian menyelesaikan tugas yang ditentukan oleh kartu raja, apakah kalian semua mengerti peraturannya?"
Semua orang saling memandang, ada lebih banyak wanita di ruangan itu, tampaknya jiwa gosip sedikit membara di mata semua orang, dan permainan segera dimulai.
Caily Man mengambil kartu yang dibagikan kepadanya, 2 hati.
Dia sedikit mengangkat alisnya, dan menampilkan raut wajah seperti sedang menunggu pertunjukkan yang bagus.
"Baik, ronde ini aku yang mendapatkan kartu raja."
Levine Huang menunjukkan kartunya, tampaknya dia tidak memiliki ancaman bagi semua orang, jadi semua orang merasa sedikit lega.
Karena dia yang memiliki kartu raja, setidaknya dia tidak akan meminta hal-hal yang menyulitkan mereka.
Levine Huang sedikit tersenyum, menghela napas, dan berkata: "Ck ck, tidak perlu khawatir, permintaanku tidak berlebihan begini saja, nomor 3."
"Itu aku, aku mendapatkan 3 keriting, aku memilih tantangan."
Aubrey menurunkan tatapan matanya, dan menunjukkan kartunya, dan benar 3 keriting.
Levine Huang tersenyum tipis dan berkata: "Aubrey memang Aubrey, orangnya masih sangat menyenangkan."
Dia menyipitkan matanya, dan berkata: "Aku memintamu untuk menemukan seseorang di dalam ruangan ini dan menyelesaikan pertunjukkan dadakan bersama-sama, bagaimana?"
Permintaan ini memang tidak berlebihan, bahkan bisa meramaikan suasana di sini.
Benar saja, Aubrey menemukan seseorang dengan mudah, dan setelah mementaskan teater kecil yang canggung, antusiasme semua orang yang hadir menjadi tinggi.
Seiring waktu, permainan menjadi semakin agresif.
Ronde kali ini, Caily Man mengambil kartu di depannya, 5 wajik.
"Maaf teman-teman, raja kali ini adalah aku."
Jari-jari Aubrey menerbangkan kartunya ke atas meja, ada tatapan bahagia di dalam matanya.
"Aku memilih nomor 5."
Caily Man terkejut dan berteriak di dalam hatinya, apakah sebelum pergi dia tidak melihat kalender apakah hari ini dia sial atau tidak?
Tetapi dia telah berpartisipasi dalam permainan, tentu saja dia tidak boleh menjadi pengecut, jadi dia menunjukkan kartunya.
"Aku memilih jujur."
Meskipun Aubrey tampaknya ingin berbaikan dengannya, tetapi sangat sulit untuk menjamin apakah kali ini ada ledakan atau tidak, jadi lebih aman untuk memilih jujur.
"Caily Man, sebenarnya kamu sangat membenci Jolie Nie bukan? Maka dari itu kamu selalu mencari masalah dengannya?"
Caily Man sudah mempersiapkan dirinya sejak lama, siapa sangka bahwa pada akhirnya dia bertanya tentang gosip seperti ini?
"Betul, aku memang tidak menyukai Jolie Nie, bukankah ini yang ingin kamu tanyakan?"
Tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Aubrey, dia tiba-tiba berkata: "Akhir-akhir ini aku merasa lebih tertarik, belakangan ini kedua nama kalian sangat terkenal, tetapi, kalian berdua saling bermusuhan, apakah ada hubungannya dengan Jaylen Kou? Lagipula....."
Aubrey masih ingin mengatakan sesuatu, Caily Man mencondongkan tubuhnya ke depan dan mengulurkan jari telunjuk ke bibirnya.
"Sssttt, ini adalah pertanyaan kedua, aku memiliki hak untuk tidak menjawabnya."
Aubrey tercengang sejenak, seolah-olah dia juga tahu bahwa dia sedikit bergosip, dia menundukkan kepalanya dengan canggung, tetapi ada sedikit emosi yang tidak bisa dijelaskan di sudut mulutnya.
Ketika semua orang merasa sedikit canggung, Aubrey tiba-tiba menghela nafas, mengangkat kepalanya, dan sedikit tersenyum.
"Benar juga, kamu benar, Caily Man, kamu selalu benar."
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMy Perfect Lady
AliciaDon't say goodbye
Dessy PutriMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeKing Of Red Sea
Hideo TakashiUnperfect Wedding
Agnes YuJalan Kembali Hidupku
Devan HardiMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip