Mr. Ceo's Woman - Bab 32 Benar-Benar Sial
Hanya saja meskipun dia berpikir seperti itu di dalam hatinya, tetapi menurut Jolie Nie, tatapannya terus tertuju kepada Caily Man sejak dia masuk ke dalam ruangan.
Meskipun dia terlihat glamor sekarang, tetapi reputasinya telah turun, dia hanyalah seseorang yang hanya memiliki kulit luar.
Dia mengeluarkan ponselnya dan menyaksikan peningkatan komentar-komentar buruk di akun pribadinya dan penurunan jumlah penggemarnya, hatinya merasa sedikit kesal.
Tiba-tiba, salah satu pesan pribadi tiba-tiba muncul.
"Jolie, aku dapat membantumu memberi Caily Man pelajaran dan mendapatkan kembali reputasimu, apakah kamu percaya padaku?"
Orang yang mengirim pesan pribadi ini mungkin adalah salah satu dari sedikit penggemarnya yang tidak hilang, hanya saja seseorang yang belum pernah dia lihat wajahnya, dapat benar-benar membantunya mendapatkan kembali reputasinya?
Dia tidak bisa menahan tawanya, sekarang para penggemar benar-benar bisa melakukan segala cara untuk menarik perhatian para idola, namun di detik berikutnya, ketika dia melihat foto yang dikirim olehnya, matanya tiba-tiba terbuka lebar!
Karena di dalam foto, ada pemandangan yang menakjubkan dimana Caily Man dan Louise Wang sedang bertemu!
Jolie Nie sedikit terkejut, bahkan ekspresi wajahnya sedikit kaku.
"Jaylen, aku merasa sedikit tidak enak badan, aku pergi ke kamar mandi terlebih dahulu."
Jaylen Kou tidak mencurigai dirinya, dan Jolie Nie pergi dengan memegang ponselnya dengan erat di kedua tangannya, sekarang dia sudah tidak takut untuk kalah lagi......
Jika dia benar-benar dapat membantunya, maka......
Setelah Caily Man selesai menari, dia melihat Jaylen Kou sedang duduk di sisi lain, kilatan cahaya tiba-tiba melintas di matanya, dan dia langsung berjalan menuju ke Jaylen Kou.
"Hei, Jaylen Kou, kenapa kamu ada di sini hari ini? Apakah karena kamu merindukanku?"
Saat dia berbicara, dia duduk di tempat Jolie Nie duduk, dia dengan jelas melihat wajah Jaylen Kou menggelap lagi.
"Caily Man."
Dia jelas membuat suara dari sela-sela giginya, yang membuat Daily Man merasa nyaman.
"Aku peringatkan padamu, kesabaranku ada batasnya."
Ada batasnya?
"Haha? Jaylen Kou, aku tidak menyangka Kolonel yang terhormat sepertimu akan mengatakan ucapan sedih ini pada pandangan pertama, karena kamu sudah berkata seperti ini, maka aku tidak keberatan untuk membantumu."
Sambil berbicara, Caily Man memiringkan bagian atas tubuhnya ke arah Jaylen Kou, dia sedikit menggigit bibirnya, dan membuat ekspresi menggoda yang jelas.
Bagaimana wanita ini bisa mengucapkan kata-kata yang tidak tahu malu di tempat yang seperti ini!
Tatapan matanya menggelap, dia mengertakkan gigi untuk menahan dirinya.
"Apa yang ingin kamu lakukan?"
"Apa yang ingin kulakukan?"
Alih-alih takut dengan penampilannya, Caily Man malah dengan beraninya menyentuh celananya dan memasang ekspresi sedih.
"Jaylen-ku tersayang, tahukah kamu bahwa aku sangat merindukanmu akhir-akhir ini, tetapi kenapa kamu begitu tidak tahu berterima kasih? Apakah kamu melupakan perjanjian kita sebelumnya?"
Suara manis bergema di telinga Jaylen Kou, nama "Jaylen" biasanya selalu digunakan oleh Jolie Nie, dan hanya dia yang boleh memanggilnya seperti itu, sekarang setelah digunakan oleh Caily Man dan berbicara dengan nada main-main, suasana hatinya tentu saja menjadi buruk.
Selain itu, meski tidak mau mengakuinya, namun keduanya cukup menarik perhatian orang-orang, hal ini rupanya telah menarik banyak orang untuk mengalihkan pandangannya kesini, beberapa orang mulai berkumpul, lalu mereka berbisik-bisik dan membicarakan sesuatu.
Caily Man tidak pernah mempermasalahkan rumor yang beredar, lagipula orang yang akan digosipi bukanlah dia.
"Caily Man!"
Jelas, Jaylen Kou tampaknya akan marah, dia mau tidak mau menarik kembali dirinya begitu dia melihatnya seperti ini, kemudian berkata dengan nada menggoda.
"Baik, baik, Tuan Kolonel memang selalu melupakan masalah yang ada, tetapi tidak tahu apakah kamu telah melihat berita yang terbaru?"
Caily Man mengeluarkan ponselnya dari tasnya, lalu mencari berita yang telah diklarifikasi sebelumnya dan meletakkannya di depan mata Jaylen Kou, dan sengaja menggoyang-goyangkannya.
"Jadi aku ingin bertanya, kapan Tuan Kolonel berencana memenuhi janjinya?"
Tidak disangka, Caily Man muncul karena perjanjian mereka sebelumnya.
Meskipun Jaylen Kou memiliki 100 ribu keengganan di dalam hatinya, tetapi pendidikan masa kecil dan militernya tidak memungkinkannya untuk menjadi pengkhianat semacam itu.
Hanya saja dia harus mengakui kesalahannya kepada wanita ini di depan semua orang, hal ini sedikit tidak bisa diterima olehnya.
Caily Man tentu saja dapat melihat keraguannya, jadi dia mulai menambahkan.
"Kenapa, apakah Tuan Kolonel ingin menyangkalnya? Jika kamu tidak bisa, maka aku tidak akan memaksamu, jika kamu tidak dapat menerimanya, katakan saja lebih awal, aku bukanlah tipe orang yang tidak masuk akal."
Benar saja, ketika dia berkata demikian, tangan Jaylen Kou menegang, dan butuh waktu yang lama untuk berkata: "Baik, kamu bisa datang menemuiku kapan pun kamu mau."
Sudut mulut Caily Man sedikit naik, ketika dia mendapat jawaban yang memuaskan, dia bangkit dan tidak berniat untuk tinggal lebih lama lagi, tetapi dia tidak lupa untuk berbalik dan memberi Jaylen Kou ciuman yang dalam dan ambigu di depan umum.
"Jaylen-ku tersayang, tunggu aku ya."
Setelah mengatakan ini, dia pergi dengan penuh kemenangan, dan meninggalkan Jaylen Kou sendirian.
Di akhir tarian, Caily Man menarik diri ke kolam renang luar ruangan untuk menghirup napas yang segar, di dalam ruangan entah itu karena dekorasinya yang indah atau bayangan orang yang datang dan pergi, dia merasa sangat bosan.
Tetapi siapa tahu takdir selalu kebetulan seperti ini, dia baru saja tiba beberapa saat, dan dia melihat Jolie Nie yang berdiri tidak jauh dengan ponselnya dan berbicara dengan hati-hati kepada seseorang di ponselnya, dan ekspresinya terlihat sangat panik.
Bukankah dia bersama dengan Jaylen Kou? Apakah mungkin dia menemukan sandaran lainnya di belakangnya?
Ketika berpikir bahwa orang yang sangat mementingkan harga diri seperti Jaylen Kou akan diselingkuhi suatu hari nanti, Caily Man tidak bisa menahan senyumannya.
Dia awalnya bukan orang yang suka bergosip, tetapi pada saat ini, ruangan terbuka sedikit sepi dibandingkan dengan yang di dalam ruangan, jadi Jolie Nie sepertinya tidak berpikir ada orang lain selain dia.
"Apakah kamu benar-benar bisa membantuku? Foto itu adalah......kamu yakin? 1 juta yuan.....tidak masalah, selama kamu bisa....."
Bagaimanapun juga, dia masih sedikit jauh dari Jolie Nie, dan dia tampak sedikit gugup, dan ucapannya hanya terdengar di telinganya sesekali.
Tetapi begitu dia mendengar kata 1 juta yuan, teater kecil di benaknya tidak bisa lagi dikendalikan.
Tampaknya Jolie Nie benar-benar tidak memiliki jalan lain, melihat tampangnya yang seperti ini, apakah dia akan menjual dirinya sendiri?
Dia awalnya berpikir bahwa dia bisa mendengar sebuah cerita yang baru dan membuat naskah yang bagus, siapa yang tahu ini adalah jenis cerita yang sampai nenek-nenek tidak ingin membacanya.
Ada drama di mana-mana di dalam hidup.
Dia hanya ingin merilekskan suasana hatinya yang buruk, tetapi dia malah bertemu dengan adegan yang membuatnya menjadi semakin jijik.
Ketika memikirkan hal ini, dia mengangkat kakinya dan berdiri, sama sekali tidak ada niat untuk menyembunyikan dirinya.
"Siapa! Siapa di sana! Cepat keluar!"
Seperti binatang kecil yang ketakutan, Jolie Nie menutup ponselnya dengan panik, dengan getaran yang tak terkendali di dalam suaranya, siapa yang tahu bahwa ketika dia mengangkat matanya, dia melihat Caily Man berdiri tidak jauh di sana.
Benar-benar sial, kenapa dia harus bertemu dengannya?
Novel Terkait
Precious Moment
Louise LeeTakdir Raja Perang
Brama aditioAdore You
ElinaTen Years
VivianInventing A Millionaire
EdisonMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip