Mr. Ceo's Woman - Bab 17 Sakit, namun bahagia
Namun bedanya adalah, reporter ini adalah reporter yang sengaja dimasukkan oleh Jolie Nie untuk menguji perasaan Jaylen Kou terhadap Caily Man.
Benar saja, setelah mendengar pertanyaan reporter tersebut, Jaylen Kou terdiam, dan sedikit mendengus untuk mengungkapkan rasa jijiknya.
"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, namun aku perlu mengingatkanmu di sini, bahwa jika anda mengalihkan topik dan menyebarkan rumor yang tidak benar tentangku, aku tidak akan pernah berdiam diri saja !"
Begitu kata-kata itu keluar, dan nada ancaman yang kuat dari Jaylen Kou, semua yang hadir menjadi terdiam.
Jolie Nie tersenyum, tatapan bangganya terlihat jelas di matanya.
Hanya saja perkataan Jaylen Kou jelas tidak terlalu enak didengar oleh Caily Man.
Memang benar bahwa dia dan Jaylen Kou sudah tidak memiliki hubungan lagi, tetapi mengapa dia mengatakannya seolah-olah dia terjebak di dalamnya ?
Dia merapikan rambut panjangnya dengan lembut, dan sedikit mengerutkan bibirnya untuk memperlihatkan senyuman menawannya.
"Tentu saja, Kolonel Kuo yang terhormat hanyalah mantan suamiku, kami tidak memiliki banyak kasih sayang sebelumnya,dan kami lebih tidak mungkin memilikinya setelah itu. Mohon kepada para awak media untuk tidak menyebarkan rumor yang tidak benar, yang akan mempengaruhi langkahku untuk menemukan cinta sejatiku."
Selesai berbicara, dia meniup sebuah ciuman ramah ke kamera, tatapan Jaylen Kou yang semula serius, terlihat menjadi lebih serius lagi.
Namun, karena Jaylen Kou berinisiatif membantunya mengklarifikasi, kecaman publik terhadap Caily Man sebelumnya di seluruh jaringan menjadi sedikit lebih tenang. Tetapi, dia juga termasuk mendapat berkah dibalik masalah, karena setelah mengalami masalah penulisan naskah yang penuh tantangan ini, program survival lapangan yang dibuat oleh Caily Man ini menjadi program hiburan terpopuler di platform HC.
Karena perhatian penonton selalu tinggi, fase pertama pada program survival lapangan baru saja berakhir, dan tim pembuat film telah menempatkan syuting program fase kedua pada agenda lebih awal.
Perusahaan real estat bergengsi di industri dan selebriti terkenal hampir dapat mengatasi masalah di departemen perencanaan.
Sedangkan Caily Man yang sebagai perencana utama dalam acara ini, orang-orang yang datang untuk menelepon dan mengajak makan pun semakin tak habis-habisnya, bisa dikatakan merupakan kombinasi magis antara rasa sakit dan kebahagiaan.
Pada saat ini, dia sedang duduk di Hotel Blue Moon, memandang pria paruh baya dengan perut buncit di sampingnya, dia biasanya berhasil membuat senyum dedikasi.
"Caily Man oh Caily Man, kamu seharusnya mengerti apa yang pernah kulakukan padamu sebelumnya, aku bahkan sudah membaca beberapa karyamu, dan hari ini aku baru mengetahui bahwa ternyata buku-buku ini benar-benar bagus."
Sambil berbicara, pria paruh baya berminyak mengambil kesempatan untuk meraba-raba tangannya yang berlumuran keringat ke dada Caily Man.
Caily Man menahan pikirannya yang ingin bergegas keluar dari private room untuk muntah, saat kaki dan tangan pria paruh baya itu hendak menyentuhnya, ia segera mengambil gelas wine di depan meja untuk mencegat pergerakan pria tersebut.
"Benar, demi berterima kasih kepada Direktur Wang atas cintanya, aku akan bersulang terlebih dahulu."
Sebelum pria itu bertindak lagi, dia segera mengangkat leher dan meminum anggurnya, rasa pedas itu membuat sarafnya seketika mati rasa.
Sebelumnya, Caily Man hanya seorang penulis artikel kecil di belakang layar untuk meningkatkan kemampuannya sambil menghasilkan sedikit uang, tetapi saat ini, ada begitu banyak orang populer, dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk acara sosialisasi bisnis yang tidak penting ini.
"Maaf Direktur Wang, aku merasa sedikit tidak nyaman, biarkan aku pergi ke kamar mandi sebentar."
Caily Man mencengkeram dadanya sendiri, dia bahkan tidak perlu berpura-pura tidak nyaman, karena dia sudah mulai merasakan mual saat harus berhadapan dengan wajah pria yang sangat berminyak itu.
Setelah buru-buru membasuh wajahnya di kamar mandi, pikirannya yang kacau sebelumnya menjadi segar.
"Aku kembali lajang karena aku ingin bersenang-senang dengan pria muda yang lucu, bukan untuk pria paruh baya berminyak ini !"
Jika tidak berhasil, Caily Man sudah siap keluar dengan wajah tersenyum untuk menghadapi badai, namun ketika dia menoleh, dia bertemu dengan Jolie Nie yang sedang bergegas ke kamar mandi sambil menutupi mulutnya.
Keduanya saling memandang sejenak, dan tatapan kebencian terlihat jelas di mata Jolie Nie.
"Permisi."
Dia buru-buru mengatakan kalimat ini, lalu berbalik dan membuka pintu kamar mandi, setelah beberapa saat, terdengar suara muntah dari dalam.
Dia tidak sedikit mendengar situasi memalukan Jolie Nie saat ini, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa Jolie Nie yang begitu dikasihi oleh Jaylen Kou, harus bekerja keras hingga di titik ini.
Dapat dikatakan bahwa sejak bertahan dalam tantangan fase pertama, tidak peduli baik itu Jaylen Kou yang berwajah dingin dan memukau, maupun kelompok KK muda yang tampan dan cantik, mereka telah mendapatkan popularitas dan kelompok penggemar yang baik melalui acara ini, bahkan penampil dadakan seperti dia ini kewalahan dengan acara sosialisasi bisnis, namun posisi Jolie Nie saat ini benar-benar memalukan.
Dia menggunakan identitas Jaylen Kou untuk bergabung dalam acara ini begitu dia kembali ke China. Tujuan dia memasuki dunia hiburan sangat jelas, namun dunia hiburan selalu lebih kejam daripada tempat lain, karena perkataan dan perbuatannya yang tidak benar di acara itu telah menghancurkan karirnya sendiri, hingga jatuh ke titik di mana tidak ada acara yang mau memperkerjakannya.
Memikirkan hal ini, Caily Man mendesah dan berbelas kasihan kepada Jolie Nie, lalu berjalan ke depan pintu untuk menunggunya.
"Tok tok tok-----" (Suara ketukan pintu)
"Jolie Nie, apakah kamu baik-baik saja ?"
Tidak terdengar suara apa pun dari dalam untuk waktu yang lama, Caily Man merasa dirinya tidak perlu mencampuri urusan orang lain, lalu menghibur dirinya sendiri dan pergi untuk menghadapi pria paruh baya itu.
Jolie Nie yang berada di kamar mandi, terlihat pucat. Setelah mendengar suara langkah kaki sepatu hak tinggi berjalan pergi, dia dengan gemetar mengangkat tangannya dan menyeka sisa kotoran di sudut mulutnya, tatapannya penuh dengan kebencian.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya dan kembali ke rumahnya, saraf Caily Man yang tegang akhirnya bisa beristirahat.
Waktu akan cepat berlalu begitu orang-orang mulai sibuk.
Caily Man sudah tidak dapat mengenali apakah Direktur Li atau Direktur Hu yang perlu dilayaninya kali ini. Singkatnya, meski nama dan posisi mereka berbeda, namun tatapan yang tertuju padanya memiliki makna yang sama.
"Jadi, Nona Caily Man*, aku berharap program survival lapangan berikutnya dapat diadakan di perusahaan kami, apapun sponsor yang diajukan, selama Nona Caily Man membutuhkannya, aku akan memenuhi semua permintaannya."
Dalam nada bicaranya, terdapat niat lain di balik petunjuk eksplisit, tentu saja Caily Man tidak mungkin tidak mengetahui maksud di balik perkataannya itu.
Namun, setelah sekian hari menderita, dia sudah mulai merasa lelah karenanya.
"Itu, jika anda ingin berbicara tentang investasi, aku rasa anda telah menemukan orang yang salah."
Dia tersenyum hina dan menyingkir dengan rapi dan menjauh dari lawan.
"Nona Caily Man*, apa maksud dari perkataanmu ini, jika kamu tidak puas dengan jumlah angka investasinya, aku bisa menambahkannya lagi, lagipula, uang bukan masalah buatku."
Novel Terkait
Harmless Lie
BaigeKembali Dari Kematian
Yeon KyeongTakdir Raja Perang
Brama aditioThick Wallet
TessaBlooming at that time
White RoseMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip