Mr. Ceo's Woman - Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
"Jolie, setidaknya kamu harus memberitahuku sebelum kamu datang, jadi aku bisa menyuruh seseorang untuk menjemputmu."
Apakah nada lembut ini benar-benar orang yang sama dengan Jaylen Kou yang tadi memandangnya dengan dingin?
Mata Jaylen Kou sedikit menyipit, dia berpikir bahwa kemungkinan kebetulan seperti ini sangat kecil, kecuali seseorang secara khusus ingin melihat pemandangan seperti ini.
Ketika memikirkan hal ini, dia menatap Caily Man dengan tajam, dan Caily Man merasa gelisah.
Dia awalnya ingin melihat ekspresi Jaylen Kou yang seperti gunung es ketika dia bermain-main dengannya, tetapi siapa tahu masalah akan menjadi seperti ini, Jaylen Kou mungkin sedang memikirkan bagaimana cara untuk menghancurkannya di dalam hatinya.
"Jolie, pergilah ke ruang tamu dan tunggu aku."
Ketika mendengar dia mengatakan ini, Jolie Nie sedikit meremas kantong kertasnya tapi pada akhirnya dia tidak mengatakan apa-apa, dia memandang Jaylen Kou dan Caily Man, lalu mengangguk, berbalik dan pergi.
Hanya saja tidak ada yang memperhatikan bahwa ponsel yang dia pegang dengan erat di tangannya, sepertinya sedang diam-diam mengartikan sesuatu.
Ketika sosok Jolie Nie menghilang, tatapan Jaylen Kou kembali mendingin, dia menariknya ke tempat di mana tidak ada orang.
"Caily Man, kamu yang merencanakan semua ini pada hari ini, kan?"
Apa?
Jaylen Kou menganggap dirinya siapa? Peramal yang sangat hebat?
Jika dia memiliki kemampuan untuk menebak sebelumnya bahwa akan ada pertunjukan seperti ini hari ini, maka dia dari awal akan menggunakan kemampuan ini untuk menghasilkan uang, apakah dia masih perlu terikat di antara Jaylen Kou dan Jolie Nie dan menampilkan adegan yang memalukan ini?
Tetapi sepertinya Jaylen Kou sangat memedulikan Jolie Nie, hanya saja bukankah seharusnya dia menyusul Jolie Nie, lalu memeluknya dan menjelaskan kepadanya?
Apa yang sebenarnya ingin dia lakukan?
"Hei, menurutku bukankah kamu seharusnya pergi ke ruang tamu terlebih dahulu untuk bertemu dengan orang yang kamu cintai?"
Jaylen Kou hendak mengatakan sesuatu, tetapi seorang tentara berlari ke arahnya, dengan ekspresi canggung di wajahnya, dan dia memandang Caily Man seolah-olah dia sedang ragu-ragu.
"Lapor!"
"Katakan!"
Tentara itu membisikkan sesuatu di samping Jaylen Kou, dan wajah Jaylen Kou menjadi jelek.
Dia memandang Caily Man yang berdiri di depannya, sedikit mengernyitkan alisnya, dan berkata: "Baik, aku mengerti, kamu antar wanita ini keluar dari Military Region terlebih dahulu, tanpa perintah dariku, dia tidak diizinkan mendekati Military Region setengah langkah pun, apakah kamu mengerti?"
Dia di sini hanya untuk meminta perjanjian, siapa yang tahu bahwa dia malah diperlakukan sebagai tersangka?
Namun, Jaylen Kou jelas tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan, dia segera melangkah menjauh.
Hanya tersisa dia dan tentara yang saling memandang, dan setelah beberapa saat, tentara itu berbicara dengan canggung.
"Itu....Nyonya Kou.....hm, Nyonya, tolong....."
Caily Man memperhatikan tentara itu sedang ragu-ragu, dia tidak ingin menyulitkan orang yang tidak bersalah, jadi dia melambaikan tangannya.
"Kamu tidak perlu mengantarku, aku akan pergi sendiri, tetapi beri tahu Kolonelmu, aku tidak pernah ingin datang ke sini lagi!"
Setelah itu, dia mengangkat tangannya dan memakai kacamata hitamnya.
Sangat jelas, tatapan mata Jolie Nie ketika menatapnya tadi, selalu terlihat niatan ingin membunuhnya, tetapi dia berharap bahwa semua ini hanyalah ilusi.
Bagaimanapun juga dia masih harus mencurahkan seluruh tenaganya terhadap rencana yang ada, dan tidak memiliki banyak waktu untuk memainkan permainan semacam ini dengan mereka sekarang.
Di sisi lain, ketika Jaylen Kou bergegas ke ruang klinik, dia melihat Jolie Nie dengan wajah pucat terbaring di ranjang pasien.
"Apa sebenarnya yang sedang terjadi?"
Dokter militer itu sedikit mengangguk padanya, dan berkata: "Kolonel, gula darahnya sedikit rendah, dan dia tampaknya telah dirangsang secara mental sampai batas tertentu, jadi tubuhnya tidak bisa menerimanya dan dia pingsan."
Jaylen Kou perlahan-lahan berjalan ke arah Jolie Nie dan mengulurkan tangan, lalu dengan lembut memegang tangannya yang dingin.
Tuhan tahu betapa khawatirnya dia ketika bawahannya mengatakan kepadanya bahwa Jolie Nie pingsan.
Jelas-jelas dia adalah orang yang ingin dia rawat dengan baik, tetapi dia selalu menyebabkan kesalahpahaman yang tidak perlu di antara mereka berdua.
"Aku telah menyuntiknya dengan glukosa, kamu tidak perlu terlalu khawatir."
Dokter militer dapat melihat bahwa hubungan antara Jolie Nie dan Jaylen Kou tidak biasa, jadi dia dengan bijak berbalik dan keluar, meninggalkan ruang yang tenang untuk mereka.
Wanita di ranjang rumah sakit itu tampak terangsang oleh sesuatu, bulu matanya yang panjang sedikit bergetar, dan alisnya mengerut, seolah-olah dia sedang mengalami penderitaan.
"Jolie, Jolie, bangun, aku Jaylen Kou."
Ketika mendengar panggilan ini, Jolie Nie membuka matanya dengan pelan, dan ekspresi perhatian Jaylen Kou terlihat dengan jelas di matanya.
Benar saja, dia masih memedulikan dirinya, tetapi ini masih jauh dari cukup!
Dia sedikit menggigit bibir bawahnya, lalu memegang erat tangan Jaylen Kou, dan berkata dengan lembut: "Jaylen, tadi aku......aku bermimpi bahwa kamu meninggalkanku, aku sama sekali tidak bisa mengejarmu, kukira......aku hampir kehilanganmu. "
Hati Jaylen Kou melembut, rasa kasihan serta bersalah muncul di hatinya.
Dia dengan lembut mengangkat tangannya dan membelai rambut lembut panjang Jolie Nie, lalu menyisir rambut berantakan yang jatuh di pipi ke belakang telinganya.
"Jolie, tidak akan, kamu tidak akan pernah kehilanganku."
Jolie Nie melihat ponsel yang terletak di meja dengan sudut matanya, tatapan matanya menggelap.
Tadi, dia menghubungi penggemar fanatik itu secara pribadi.
Kegelisahan akan kehilangan segalanya membuatnya bahkan hampir tidak berpikir panjang, dan segera menuruti pihak lain untuk mengirimkan uang 1 juta yuan pada waktu yang bersamaan.
Setelah selesai mengirimkan uang, dia tiba-tiba menyadari betapa bodohnya dia.
Meskipun 1 juta yuan bukanlah jumlah yang besar baginya, jika pihak lain hanyalah pembohong yang ingin menipu uang, itu tidak akan menjadi masalah, tetapi jika dia adalah paparazzi, maka reputasinya yang telah jatuh tidak akan bisa dipulihkan kembali.
Karena pertarungan di dalam benaknya, dia jatuh pingsan, tetapi sekarang meskipun suara lembut Jaylen Kou masuk ke telinganya, itu sudah tidak berguna baginya.
Yang dia inginkan adalah reputasi dan status, dan hak untuk berbicara di industri hiburan.
Tetapi semua ini, Jaylen Kou tidak bisa memberikannya kepadanya.
Sejauh ini, dia hanya berharap bahwa yang orang yang disebut dengan penggemar ini, meskipun tidak dapat membantunya untuk menyingkirkan Caily Man, tetapi sebaiknya dia bukanlah pembohong yang hanya menyukai uang.
Tidak ada yang menyangka bahwa Caily Man yang seharusnya terkenal di pertemuan tahunan Perusahaan Besar Man, kali ini benar-benar kembali mengangkat opini publik, namun kali ini tidak ada hubungannya dengan pertemuan tahunan tersebut, orang yang akan mendorong dirinya ke depan opini publik bukanlah orang lain, melainkan Louise Wang yang merupakan seorang penggemar yang membantunya mengklarifikasi masalah sebelumnya.
Louise Wang mengalami kecelakaan.
Jelas-jelas dia adalah orang yang sangat hati-hati, kenapa dia bisa mengalami kecelakaan karena mengemudi pada saat dia sedang mabuk?
Pasti ada beberapa misteri yang tidak diketahui di balik ini, namun pada saat Caily Man mengetahui berita ini, pikirannya masih dalam keadaan kosong.
Bagaimana mungkin orang yang baru saja dia lihat belum lama ini masuk ke ICU dalam sekejap mata?
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip