Mr. Ceo's Woman - Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
Namun nyatanya, semenjak Andreas Pei dipenjara, yang paling dipedulikan Andi bukanlah balas dendam padanya.
Bagaimanapun, hanya karena kekuatan keluarga Pei dia bersedia menjadi adik dari Andreas Pei. Sekarang keluarga Pei telah jatuh, dia melakukan ini untuk alasan yang lebih realistis.
"Itu ... hadiah yang kamu janjikan kepada aku sebelumnya ..."
Jolie Nie terkekeh, menatapnya dengan jelas, dan mengangguk.
“Kamu yakinlah, setelah selesai, informasi kamu akan terlindungi dengan baik. Tidak ada yang akan menemukan kamu. Seharusnya uang sebanyak itu telah ditransfer ke rekening kamu. Jika ada pertanyaan setelah itu, hubungi agen aku saja."
Setelah dia selesai berbicara, dia berencana untuk pergi, mengabaikan wajah Andi yang ingin berbicara tetapi berhenti, lagipula, dia punya tempat untuk dikunjungi.
Orang yang suka uang sering kali menjadi yang termudah diatasi, tetapi yang paling sulit adalah orang-orang munafik yang ingin menggenggam uang sambil tetap berbicara kebajikan dan moralitas.
Untungnya, meskipun orang-orang seperti itu sulit untuk diatasi, mereka seringkali paling mudah dikendalikan dan paling setia.
Ritme kehidupan normal Alina Rong terganggu lagi oleh beberapa video glamor yang tiba-tiba muncul di Internet.
Beberapa pengguna anonim mengekspos video ranjang Andreas Pei dan Alina Rong di situs-situs besar. Begitu video-video semacam itu dipasang di Internet, mereka diedarkan dan diunduh, dan massa juga berdiskusi tanpa henti karena video-video menarik tersebut. Popularitasnya tetap tinggi di situs web utama untuk sementara waktu.
"Oh, jadi yang mendakwa Andreas Pei itu Alina Rong. Ck ck, oke juga tubuhnya seksi."
"Ternyata itu dia. Dia biasanya terlihat sangat alim, tidak menyangka akan cukup liar di tempat tidur."
"Kawan-kawan, peringatkan terlebih dahulu, unduh secepat mungkin, atau akan segera ditarik!"
"Ck ck, apa yang kalian cemaskan? Senang sendirian tidak sebaik kesenangan semua orang. Jika ada stok video gadis di tanganmu, tolong taruh di Internet dan biarkan semua orang bersenang ria. Kamu lihat Tuan Muda Pei, meskipun di penjara tetap mengirim kehangatan, ini benar-benar tidak perlu dikatakan."
"Kenapa dia masih punya muka untuk mendakwa Tuan Muda Pei? Dalam video itu, dia terlihat penuh kenikmatan. Dia benar-benar tidak mengenali orang saat sudah memakai celananya.
"Menurut aku, harganya tidak disepakati pada awalnya, jadi dia menggigit balik Tuan Muda Pei, dan mengirim dia ke penjara. Hati wanita paling beracun sebenarnya."
"..."
Di kamar gelap, Alina Rong sedang duduk sendirian di lantai yang dingin. Tetesan air mata di matanya mengalir ke bawah. Dia melihat segala sesuatu yang dingin di sekitarnya dan komentar serta tuduhan padanya di Internet, dan hanya merasakan langit berbahaya yang ada di atas kepalanya akhirnya rubuh hari ini.
Alina Rong melihat layar yang penuh dengan kenangan memalukan dirinya, dan hatinya merasa frustrasi.
Video itu jelas sudah dimusnahkan, bagaimana bisa diupload ke Internet?
Di saat kebingungan, dia mengeluarkan ponselnya dan memutar nomor, tetapi tidak peduli berapa kali dia menelepon, ujung telepon akhirnya akan menjadi suara dingin gadis mesin, membuat hatinya yang panik semakin kacau.
"Kenapa, Cally Man, kenapa kamu tidak mengangkat telepon? Apa dia sudah melihat videonya, jadi dia sedang mengurus video itu, dan tidak ada mengurus aku?"
Alina Rong mengendus, menghibur dirinya sendiri dan mengatakan pada dirinya sendiri untuk berhenti memikirkannya.
Hanya saja kenyamanan dan peringatan yang berulang kali seperti itu dengan mudah hancur ketika melihat banyak komentar yang tidak sedap dipandang di telepon.
"Jangan sebarkan, jangan unduh."
Dia membiarkan ponselnya tergelincir di lantai, tangannya tidak bisa memeluk kepalanya, nadanya tidak berdaya dan tangannya terus menepuk kepalanya.
"Apa yang harus dilakukan? Apa yang harus dilakukan? Bagaimana aku bisa kembali menjadi kru setelah ini? Apa yang harus aku lakukan?"
Jelas ada masa depan yang cerah, karena video yang begitu sensasi telah terpatri dalam, dan telah menjadi noda yang tidak bisa dia bersihkan.
Tidak ada yang peduli apakah dia sebagai pemeran utama wanita dalam video tersebut dalam kondisi terpaksa. Mereka hanya akan mengatakan bahwa dirinya kotor dan pelit, dan mereka akan melihatnya dengan kacamata berwarna.
Masyarakat ini adalah tempat di mana orang-orang memakan orang tanpa meludahkan tulang. Herbert Song maju untuk membantu mengklarifikasi video yang sebelumnya disalahpahami tentang Cally Man, tetapi bagaimana dengan dia?
Ini adalah video nyata, dan dia bukan Cally Man. Tidak ada orang yang akan membela dia. Orang-orang itu hanya ingin melihat leluconnya.
"Alina Rong, hidup kamu hancur, apa yang harus dilakukan?"
Rumah yang diselimuti kegelapan itu sangat sunyi.
Alina Rong jelas tidak ingin memikirkannya lagi, tetapi kata-kata kasar itu menjadi lebih jelas dan lebih dalam di benaknya.
Dia meringkuk di tanah, merintih seperti jeritan binatang kecil.
Video ingatan yang tak menyenangakan keluar, dan dia tidak siap.
"Kalau tidak, mati saja? Selama aku mati, tidak perlu mendengarkan kata-kata ini."
Dia menyesalinya saat ini. Jika dulu dia mendengarkan Cally Man untuk segera putus dengan sampah seperti Andreas Pei, dia tidak akan direkam untuk diancam.
Jika dia tidak bertengkar hebat dengan Cally Man karena sedikit harga dirinya, mungkin dia masih bisa meminta bantuan Cally Man sekarang.
Tapi tidak ada jika di dunia ini.
"Alina Rong, kamu benar-benar tidak berguna!"
Tangannya terus memukul lantai, air mata mengalir dari matanya, dan dia perlahan kehilangan akal sehatnya.
"Kalau tidak, mati saja."
Seolah-olah dia tiba-tiba menemukan sesuatu, dia berbalik dan berjalan ke jendela. Melihat pemandangan lalu lintas yang padat di bawah, jantung berdegup kencang.
"Ding dong — Ding dong—"
Di malam yang sunyi, bunyi bel pintu menyadarkan dirinya.
Alina Rong terkejut pada awalnya, dan kemudian berpikir itu mungkin Cally Man, jadi dia buru-buru menyeka air matanya dan berjalan ke pintu dan membuka pintu——
"Bagaimana mungkin kamu?"
Nada suara Alina Rong tidak bisa menyembunyikan kekecewaan dan kebenciannya, karena bukan Cally Man yang berdiri di dekat pintu, melainkan Jolie Nie.
"Kalau ingin menertawakan aku, silahkan saja, toh tidak ada yang tersisa untuk aku. Aku tidak takut ditertawakan kamu."
Jolie Nie memandang mata Alina Rong yang merah dan bengkak, dan secara alami memahami video dan komentar di bawah ini. Dia seharusnya sudah menontonnya. Dia tidak bisa menahan kegembiraan. Dengan cara ini, banyak langkah yang tidak perlu dapat dihilangkan dan dapat langsung masuk ke topik.
“Alina, aku bilang sebelumnya. Bagaimanapun kamu melihat aku, aku memperlakukan kamu sebagai teman, jadi aku hanya datang untuk melihat teman masa depan aku, aku juga menonton videonya. Aku tahu itu tidak bukan salah kamu, seseorang ingin menjebak kamu.”
Alina Rong tidak bisa menebak apa yang dipikirkan Jolie Nie saat ini, tapi dia tidak ingin berbicara terlalu banyak omong kosong dengannya.
"Kenapa, kamu datang ke sini pada malam hari untuk menghibur aku dengan perhatian palsu? Lebih baik simpan energi kamu. Setelah "Kehidupan Yang Terombang-ambing” tiba di daerah barat, kedua kelompok akan bergabung untuk pengambilan gambar. Percuma kamu menyanjung aku, dan aku tidak menyambut kamu sekarang."
Jolie Nie mengangkat bibirnya dan tersenyum, lalu berkata dengan lembut, "Hehe, sudah saat seperti ini pun kamu masih memikirkan aku seperti ini. Apa aku benar-benar gagal menjadi manusia? Aku benaran datang untuk menghibur kamu kali ini. Jangan tidak percaya."
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiYour Ignorance
YayaSomeday Unexpected Love
AlexanderMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip