Mr. Ceo's Woman - Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
Pada saat ini, Caily Man tiba-tiba melepaskan tangannya dari tangan Jaylen Kou, pada detik berikutnya dia memegang tangannya dan menariknya lebih dekat ke arahnya.
"Orang yang memberikan obat ini pada dasarnya memiliki sebuah tujuan, jadi obat ini akan terdaftar sebagai obat terlarang di luar negeri, jadi....."
Dokter Lee tidak tahu harus berkata apa selanjutnya, tetapi dia dapat melihat rasa sakit dan kelembutan di mata Jaylen Kou, hatinya sudah sedikit mengerti.
"Maaf, aku tidak dapat melakukan apa pun untuk membantu Tuan Muda Kou kali ini, aku akan keluar terlebih dahulu."
Jaylen Kou tidak menjawabnya, matanya masih tertuju pada Caily Man yang berada di depannya.
Pada saat ini, wajah Caily Man yang kecil dan lembut memerah dan terlihat sangat menggoda.
"Tidak nyaman, sangat tidak nyaman."
Caily Man merasa bahwa pada saat ini, samar-samar ada api di dadanya yang membakarnya dan menyiksanya, seolah-olah hanya sentuhan orang lain yang dapat membuatnya sedikit lega.
"Caily Man, sadarlah!"
Suara yang akrab dan rendah terdengar di telinganya, diiringi dengan suasana maskulin yang kental, yang langsung membuat Caily Man terpesona.
Dia hampir mengandalkan nalurinya, dia mengangkat tangannya untuk melingkari leher pria itu dan langsung menarik wajahnya ke depan matanya, tetapi dia tidak bisa melihat wajah orang itu.
Dia hanya bisa merasakan napas panas yang menampar wajahnya, yang membuatnya bergidik tanpa sadar.
"Caily Man, sadarlah, bisakah kamu tenang?"
Suara pria itu sedikit cemas, tetapi terdengar seperti godaan di telinga Caily Man.
Dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan secara akurat mendiamkan mulut yang sedang berceloteh dan menyegel semua suara yang keluar dari mulutnya.
Pada saat dia terlempar dan berputar, kepalanya terasa sangat pusing, dia hanya merasa sentuhan seorang pria dan tarikan napas di atas kepalanya terasa begitu nyata.
"Caily Man, maafkan aku."
Sebuah suara yang dalam bergema di telinganya, tetapi saat ini dia tidak tahu siapa pria di depannya, dia hanya merasa bahwa keinginan tubuhnya telah dipenuhi.
Keesokan harinya, cahaya menyilaukan menerpa kelopak mata Caily Man melalui kaca jendela, sehingga membuat dia sedikit membuka matanya.
Sensasi berdenyut yang kuat datang dari kepalanya, dia perlahan bangkit sambil memegangi kepalanya, selimut tipis di tubuhnya perlahan-lahan tergelincir dan memperlihatkan kulitnya yang halus.
Kulit yang halus?
Caily Man dengan cepat mengambil selimut di depannya dan membungkus dirinya, baru kemudian mulai melihat segala sesuatu di depannya.
Jelas, segala sesuatu yang dia lihat membuktikan bahwa dia tidak berada di rumahnya sendiri sekarang, tetapi ketika melihat dekorasi di depannya, dia merasa sedikit akrab.
"Klik-"
Pintu kamar mandi di sebelahnya dibuka dari dalam, Jaylen Kou berjalan keluar dari dalam sambil hanya mengenakan sebuah handuk, setelah bertatapan dengan Caily Man di tempat tidur, dia tampak sedikit canggung dan segera mengalihkan pandangannya.
"Apakah kamu sudah bangun?"
"Jaylen Kou? Situasi apa ini? Kenapa aku bisa berada di rumah Keluarga Kou?"
Caily Man merasakan kepalanya sangat sakit dan firasat buruk perlahan muncul di benaknya.
Kemarin dia ingat dengan jelas bahwa dia diculik oleh Nyonya Pei ke sebuah gudang yang telah ditinggalkan dan diberi obat, kenapa ketika dia terbangun, dia bisa berada di kamar Jaylen Kou?
Mungkinkah Jaylen Kou dan Nyonya Pei bekerja sama untuk membereskannya? Apakah itu perlu?
"Ck, aku akan bertanggung jawab."
Setelah bicara, Jaylen Kou segera mengenakan jubah mandi.
"Bertanggung jawab? Hei! Jaylen Kou, apa maksudmu?"
Ada apa dengan suasana yang seperti ini? Jadi apa yang sebenarnya terjadi pada mereka berdua kemarin?
"Kamu diberi obat kemarin malam, awalnya aku telah menyuruh dokter pribadi untuk membantumu, tetapi....tetapi obat ini tidak memiliki cara lain untuk menghilangkannya kecuali....kecuali dengan cara itu."
Ketika mengatakannya, Jaylen Kou merasa sedikit malu.
Caily Man merasa bahwa ucapan Jaylen Kou seperti sedang membohongi orang bodoh, namun, dia masih memiliki sedikit kesan ketika dia diselamatkan kemarin, dia memikirkan bahwa Jaylen Kou tidak akan menggunakan hal semacam ini untuk dijadikan lelucon.
"Lupakan saja, kamu melakukannya juga karena demi menyelamatkanku, kejadian kemarin malam, aku akan menganggap seekor anjing telah menggigitku."
Gerakan Jaylen Kou sedikit berhenti, pada detik berikutnya dia menatap Caily Man dengan tatapan permusuhan, dengan jejak amarah di matanya.
"Apa yang baru saja kamu katakan?"
Dia bilang dia digigit anjing? Dia anggap dirinya sebagai apa?
Caily Man benar-benar tidak memiliki hati nurani!
Caily Man sedikit menggigit bibir bawahnya, dia menoleh untuk menghindari pandangan Jaylen Kou, hatinya terasa sedikit asam.
"Aku tidak akan mengatakan hal yang sama untuk kedua kalinya! Tapi jika kamu tidak cukup mendengar hal semacam ini, aku bisa mengatakannya beberapa kali untuk memuaskanmu."
Setelah mengatakan ini, dia tiba-tiba bersandar pada dada Jaylen Kou dengan ekspresi ambigu dan mengulurkan jari telunjuknya untuk menggambar lingkaran di dadanya.
"Ck ck, tetapi aku tidak ingat apa yang terjadi kemarin malam, bagaimana jika, Kolonel Kou membuatku mengingatnya sekarang, biar aku lihat apakah ada perbedaannya dengan digigit oleh anjing."
Jaylen Kou mendorong Caily Man ke tempat tidur dengan jijik dan berdiri dengan ekspresi yang gelap di wajahnya.
"Caily Man, lakukan saja sendiri!"
Begitu dia selesai bicara, terdengar suara pintu yang dibanting dengan keras, dia tidak perlu memikirkan betapa menakutkan ekspresi wajah Jaylen Kou saat ini.
Caily Man sedikit menghela napas dan melihat tanda merah di lengannya, suasana hatinya tiba-tiba menjadi murung.
Apa yang bisa dia lakukan?
Jelas-jelas Jaylen Kou menyelamatkannya dengan niat baik, terus kenapa?
Dia sama sekali tidak mencintainya, jadi untuk apa dia bertanggung jawab?
Dia tidak memiliki pilihan lain selain menyalahkan dirinya sendiri karena tidak memperhatikan keadaan sekitar dan membuat dirinya menjadi korban dari Nyonya Pei dan kelompoknya sehingga menyebabkan situasi yang memalukan seperti hari ini.
Dia melihat ke pintu yang tertutup untuk waktu yang lama dan merasakan sakit di hatinya.
Dia selalu tahu karakter Jaylen Kou yang akan melakukan apa yang dia katakan, tetapi dia tidak ingin dia menikahinya atau apapun demi tanggung jawab.
Bagaimanapun juga, Keluarga Man telah memanfaatkannya sekali sebelumnya dan kali ini dia melakukannya demi dirinya, orang yang sangat dia suka di dalam hatinya adalah Jolie Nie dan tidak akan pernah berubah menjadi dirinya, Caily Man.
Ketika memikirkan hal ini, dia sedikit mengatur emosinya, lalu mengenakan pakaiannya dan bergegas kembali ke rumah, dia berencana untuk beristirahat dengan baik.
...
Bertempat di penjara Zona C, Andreas Pei dengan wajah yang berkumis tampak bingung ketika memandangi orang yang datang mengunjunginya.
"Andi, untuk apa kamu datang melihatku?"
Yang di depannya adalah sahabat Andreas Pei, bisa dianggap orang ini adalah orang suruhannya dan dia yang memberikan obat padanya.
Hanya saja ketika Andi melihatnya, dia menggenggam tangannya dengan erat, ada ekspresi cemas di wajahnya.
"Apakah....kamu baik-baik saja di dalam?"
Mendengar dia mengatakan ini, Andreas Pei tertawa kosong, dia mengangkat tangannya dan memberi isyarat padanya untuk melihat borgol yang mempesona di tangannya.
"Andi, lihatlah, apakah aku terlihat baik-baik saja? Cepat bicarakan masalahmu, untuk apa kamu mencariku? Apakah kamu merasa bahwa masalah yang kupusingkan masih tidak cukup banyak?"
Andi sedikit mengernyitkan bibirnya dan berkata setelah beberapa saat: "Beberapa hari setelah kamu masuk penjara, Keluarga Pei.....Keluarga Pei telah tumbang."
Novel Terkait
Jalan Kembali Hidupku
Devan HardiSi Menantu Buta
DeddyThe Gravity between Us
Vella PinkyMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMata Superman
BrickAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanYour Ignorance
YayaMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip