Mr. Ceo's Woman - Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
Jaylen Kou yang selalu bersandar, tidak berkata apa-apa, mendengar perkataannya, dia memandang Caily Man, matanya menatapnya lekat-lekat, lalu tersenyum.
Tidak disangka, Caily Man walau terlihat cukup tidak terkalahkan, dan mendominasi, dia tetap bersikap tegas dengan naskahnya.
Meskipun biasanya dia bisa bergaul dengan semua orang, tapi jika sudah soal pekerjaan, dia bisa bersikap professional, membuat dia punya pandangan baru terhadap Caily Man.
Tentunya, sebagai pengamat, Jaylen Kou, mungkin akan berpikir seperti ini, namun para aktris yang pernah dikritik oleh Caily Man sedikit tidak yakin.
"Editor Man, menurutku tidak ada masalah dengan aktingku? Aku hanya berakting sesuai dengan naskah yang kamu tulis."
Beberapa kali Caily Man mencibir, dan berkata: "Sesuai naskahku? Aku meminta kamu berakting seperti Charlie’s Angels, punya kemampuan yang luar biasa, jangan bicarakan soal laki-laki, bahkan jika Daniel Wu ada di sini, kamu tidak akan meliriknya, coba katakan bagian di mana aktingmu yang benar? "
"Aku …"
Tasia tidak akan berpikir bahwa Caily Man akan langsung menyinggung tepat di hati, wajahnya langsung berubah menjadi pucat.
"Kalian juga, jangan kira karena kalian ada fansm otak kalian menjadi bebal, jika mau hanya mendapat uang fans, acting asal-asalan, dan mau bergosip, pacarann, skandal, mungkin kalian bisa lakukan itu di drama lain, jangan berpikir bisa seperti itu di sini! "
Sekali mendengar pemikiran Caily Man yang langsung blak-blakan seperti ini, pada saat ini tidak ada yang bisa berkata apa-apa, mereka menatapnya kesal, suasananya menjadi sedikit memalukan.
"Hehe, sebelum bergabung dengan grup ini, aku sudah pernah mendengar berita Editor Man yang gemilang, sekarang bisa melihatnya langsung, benar-benar sesuai reputasinya, hanya aku tidak tahu bagaimana Editor Man bisa berapi-api seperti ini, benar-benar istimewa.”
Bagaimanapun, dia memandang Jolie Nie bersiap menerima perintah, matanya penuh makna tersembunyi.
Alis Caily Man terangkat, tersenyum sambal berkata : “Yah, masuk akal, lalu kenapa? Aku tahu jika aku bukan orang menyebalkan, beri aku 100% dari tenaga kalian untuk berakting, biar aku lihat siapa yang hanya asal-asalan berakting, aku juga tidak keberatan mengubah casting! "
Dia mengatakan ini agar mereka lebih waspada, lalu menoleh ke arah tim putra dan putri, dan mendengus.
"Kalian juga, dengar tidak? Biarkan aku fokus untuk syuting, jangan menganggu aku dengan hal lainnya!"
Ketiga pria yang sudah pernah syuting dengan Caily Man sudah memahaminya, dan mengerti maksud di balik kata-katanya.
"Nona *, jangan khawatir, hatiku hanya ada … naskahmu!"
"Editor Man sudah bekerja keras, dan kami juga akan terus bekerja keras."
"Ckck, tidak perlu memanggil nona, aku juga tahu, sekarang aku sedang pusing dengan drama romantisku, benar-benar ..."
Setelah turun dari podium, meskipun yang lain tidak berkata apa-apa, tetapi sangat jelas jika mereka merasa suasana syuting menjadi lebih serius, dan setelah itu para aktor menjadi lebih serius.
Setelah memastikan bahwa tidak akan ada masalah lagi dalam proses syutingnya, Caily Man mencuri pandang pada Alina Rong yang hubungannya sudah menjadi canggung dengannya, selalu merasa jika lebih baik bisa menjelaskannya lagi agar semuanya lebih jelas.
"Alina, bagaimana kabarmu ...?"
Bahkan, dia juga tahu, meski para kru ini tidak mengatakan apa-apa, tapi karena video tidak senonoh Alina Rong bocor, orang-orang di kru itu menatapnya dengan tatapan yang sedikit menggoda, di hadapan orang-orang ini, Alina Rong hanya pura-pura tidak peduli.
Lagipula, ketika Andreas Pei merekam video tersebut, hari itu juga dia memberi tahu Caily Man, jadi dia sudah menduga hal ini akan terjadi.
Caily Man tidak puas jika dia ingin melarikan diri, ingin keluar dari genggamannya, memanfaatkan dari efek bocornya video tidak senonohnya itu, sekarang berpura-bura mencarinya, apa yang ingin kamu lakukan? Ingin perhatian padaku? Masih bisa pura-pura.
"Aku? Masih bisa apa lagi? Kamu tidak sengaja bertanya kan? Aku mungkin sudah menjadi artis kru yang semua orang tahu.”
Saat mengatakan ini, dia seperti bercanda, tapi dia sudah terbiasa tatapannya yang seperti ada makna tersendiri, bagaimanapun, jika orang-orang merendahkannya, di tim drama ini tidak ada yang peduli apa yang akan dia pikirkan.
Caily Man menghela nafas, berhadapan dengan temannya, Alina Rong, kesombongan yang tadi dia tunjukkan, dalam sekejap langsung menghilang.
"Meskipun aku tidak kenapa bisa terjadi seperti ini, tapi aku berjanji akan selalu berada di pihakmu, aku pasti akan menemukan orang yang membocorkan video ini."
Alina Rong terdiam ketika mendengar kata-kata itu, akhirnya ekspresinya menjadi lebih santai.
"Caily Man, aku percaya padamu, hanya saja … hanya saja aku tidak mau kamu mengkhawatirkan masalahku, aku hanya … tidak ingin membebani kamu *."
Caily Man sedikit tergerak, dia tersenyum, lalu menepuk, lalu merangkul Alina Rong.
"Apa yang kamu bicarakan? Bukankah kita teman? Teman harus saling membantu, jadi jika ada yang mengganggumu, kalua kamu tidak bisa membereskannya, katakan padaku, biar aku yang tangani!"
Alina Rongmengangguk, tetapi detik berikutnya, senyum di bibirnya langsung berubah menjadi cibiran.
Faktanya, sampai saat ini, Alina Rong tidak ingin lagi menyelidiki soal video itu, sebaliknya, kejadian Caily Man barusan, membuatnya sangat shock.
Bagaimanapun, dia tidak pernah punya aura dan percaya diri seperti itu, mungkin kata-kata Jolie Nie benar, bahkan jika project Caily Man tidak berhenti, selamanya dia hanya bisa menjadi bawahannya.
Syuting hari ini berjalan lancar karena perkataan Caily Man yang melekit, jadi semua orang mengerahkan seluruh tenaga selama proses syuting, tapi selama istirahat, di dalam hati, banyak yang berterima kasih kepada Caily Man atas jasanya tadi.
Setelah berdiskusi dengan Sutradara Li untuk memastikan isi dan poin utama syuting besok, dengan tubuhnya yang terasa Lelah, Caily Man berjalan kembali ke kamarnya.
"Cih, si tua mesum itu tidak mau menyinggung perasaan orang, tapi ingin aku menyelesaikan masalah, benar-benar lebih baik daripada syuting."
Sambil bergumam, Caily Man sambal membuka pintu kamar hotel dengan kartu, tetapi saat matanya menatap kasur, dia terdiam, mau tidak mau dengan sekuat tenaga segera menutup pintu, terengah-engah berdiri di depan pintu.
Hanya memikirkan hal yang ada di kamarnya, mau tidak mau badannya terasa dingin.
Sebenarnya siapa? Dia tidak akan pernah percaya bahwa hanya sebuah kebetulan seekor ular piton masuk ke dalam hotel.
Tidak bisa, bagaimana pun juga, masalah ini harus diselesaikan, hanya saja dia harus memesan kamar lain untuk tidur.
Setelah membuat keputusan ini, dia mengepalkan tinjunya, berjalan menuju resepsionis, siapa yang tahu ketika membalikkan badan, dia menabrak dada tegap, sentuhan seperti ini, kecuali Jaylen Kou, dia benar-benar tidak bisa memikirkan ada orang lain lagi.
Kebetulan setiap kali dia sedang kesusahan, dia akan bertemu dengan si wajah dingin ini, membuat dia melihat sendiri saat dirinya kesusahan, membuat hatinya tidak senang.
Novel Terkait
Habis Cerai Nikah Lagi
GibranUangku Ya Milikku
Raditya DikaYour Ignorance
YayaUntouchable Love
Devil BuddyLove And War
JaneWahai Hati
JavAliusMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip