Mr. Ceo's Woman - Bab 80 Kehilangan petunjuk

Saat bekerja waktu selalu berlalu dengan cepat. Setelah pekerjaannya selesai, Caily Man memijat pelipisnya dan mengangkat kepalanya dari tumpukan dokumen perencanaan. Sesuai dugaannya saat dia melihat ke luar jendela langit sudah mulai gelap.

Kalau dipikir-pikir, sejak kembali dari Negara S sepertinya dia tidak berhenti lembur .

Bukannya bos botak tidak baik, tapi dia sendiri yang menyiksa dirinya dengan bekerja keras.

Hanya saja begitu ada waktu luang seperti ini, mau tidak mau dia jadi teringat saat dia dan Jaylen Kou terdampar di pulau terpencil, sedikit banyaknya dia merasa sedikit sedih dan kecewa.

Meskipun saat itu sepertinya mereka bisa mati kapan saja, tapi entah kenapa, ada Jaylen Kou si dewa neraka berwajah dingin di sisinya, meskipun dihadapkan dengan kematian, sedikit banyaknya dia merasa sedikit tenang.

Tapi sekarang, setiap kali pulang ke rumah, dia hanya dihadapkan dengan dinding kosong, dia benar-benar tidak tahu bagaimana menggambarkan kesepian yang dia rasakan.

Dia tidak bisa mengharapkan keluarga Man, karena itulah seiring waktu akhirnya dia berubah.

"Hehe, aku tidak menyangka ada suatu hari dimana aku berubah menjadi orang yang kekurangan rasa aman."

Caily Man menertawakan dirinya.

"Ding dong-"

Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya. Dia mengambilnya dan melihat ternyata pesan itu dari Jaylen Kou.

"Ck ck, sungguh orang yang tak terduga."

Dia tersenyum sambil membuka isi pesan.

"Caily Man, lihat baik baik, apakah kamu pernah melihat orang ini?"

Lalu muncul foto seorang pria paruh baya.

Kulitnya gelap dan ada kerutan di wajahnya, karena diterpa angin dan matahari dalam waktu lama, kulitnya sudah sedikit kendur. Dia terlihat seperti pria paruh baya di jalanan pada umumnya, jadi Caily tidak memiliki kesan apa-apa terhadap pria paruh baya ini.

Kenapa Jaylen Kou menanyakan hal ini kepadanya?

Dia memutuskan untuk mengabaikannya, tapi tiba-tiba dia menyadari ada sesuatu yang aneh.

Tatapan mata ini ...

Dia mengangkat tangannya dan menutupi bagian dibawah mata pria di foto itu, lalu dia menarik napas.

Kedua mata ini, dia ingat orang ini adalah orang yang berpura-pura menjadi penggemarnya...

Dia adalah pelaku yang mendorong dirinya ke laut! !

Dia langsung menghubungi Jaylen Kou, tak lama orang yang berada dibalik telepon mengangkat teleponnya.

"Aku ingat, dia orangnya!"

Ada kegembiraan yang tidak dapat disembunyikan dari suara Caily Man, dan dadanya berdebar.

Semua persekongkolan yang tersembunyi dalam kegelapan ini sepertinya mulai terungkap.

Dia tahu asalkan mereka menemukan pria ini, semua masalah akan terpecahkan.

Dari balik telepon terdengar suara desahan yang panjang, lalu suara rendah Jaylen Kou terdengar.

"Aku ada di bawah di perusahaanmu, kita bicara dibawah.”

Selesai bicara, Jaylen Kou langsung menutup teleponnya.

Caily Man melihat ponselnya dengan bingung, lalu dia melihat ke bawah melalui jendela. Ternyata benar, dia melihat mobil MVP hitam Jaylen Kou berhenti di bawah.

Entah kenapa, tiba-tiba hatinya sedikit bergejolak.

Rasanya seperti ada bulu lembut yang terbang dengan lembut, juga seperti matahari terbenam yang melewati hutan dan dedaunan di musim semi, ada semacam perasaan bahagia yang tak terlukiskan.

Selesai beres-beres, dia turun kebawah.

Setibanya di bawah dia melihat Jaylen Kou yang mengenakan jas hitam sedang menunggunya sambil berdiri di depan mobil .

Setelah melihat dirinya, dia mengangguk.

"Kita bicara di dalam mobil."

Masih sama seperti dulu dia memerintahkannya dengan singkat, tapi hal ini tetap membuat Caily Man merasa senang.

"Oh."

Entah kenapa Caily Man merasa ekspresi wajah Jaylen Kou hari ini sedikit sulit dijelaskan. Sepertinya ketegasannya atau kesombongannya yang telah melekat sejak lahir seakan menghilang

"Aku yakin dia orangnya."

Ekspresi wajah Jaylen Kou semakin serius dan dia sedikit mengernyitkan dahinya.

"Sebenarnya, sejak aku mendapatkan daftar kru dari Herbert Song dan setelah secara kasar memeriksanya aku yakin dia orangnya."

Caily Man sedikit terkejut.

"Secepat itu?"

Dalam kru film kali ini hanya tokoh utamanya saja sudah tujuh sampai delapan orang, belum lagi para pemeran pendukung dan ditambah asisten dan manager para artis, selain itu masih ada para staf yang telah yang bergabung dalam kru film dan beberapa aktor khusus, kalau dihitung usaha penyelidikannya tidak mungkin tidak besar.

Tapi detik berikutnya, Caily Man memahami maksud Jaylen Kou .

"Maksudmu telah terjadi sesuatu kepada orang ini?"

"Hmm, dari semua orang yang terlibat dalam syuting ini, hanya dia yang hilang."

"Apa? Hilang?"

Caily Man membelalakan matanya, dia sedikit sulit mempercayainya.

Kalau kata-kata ini keluar dari mulut orang lain dia mungkin masih meragukannya, tapi dengan kedudukan dan identitas Jaylen Kou di China kalau dia ingin memastikan keberadaan seseorang bukanlah hal yang sulit.

Bisa dikatakan asalkan orang ini masih hidup dan belum melarikan diri ke luar negeri, meskipun dia bersembunyi di tempat yang sangat terpencil, Jaylen Kou bisa menemukannya.

Kalau Jaylen Kou tidak bisa menemukannya, itu artinya hanya ada satu kemungkinan, orang itu sudah mati.

Hanya orang mati yang tidak memiliki pergerakan.

"Mana mungkin? Dia ... mungkin dia sudah kabur ke luar negeri?"

Jaylen Kou menghela nafas, ekspresi wajahnya tidak pernah sefrustasi ini.

"Aku sudah memeriksa informasi semua maskapai penerbangan akhir-akhir ini, kemungkinan ini sangat kecil."

Sangat kecil?

"Aku khawatir kali ini tidak sesederhana itu."

Ekspresi wajah Jaylen Kou sangat serius, hal ini membuat Caily Man sedikit ketakutan.

"Terima kasih, bagaimanapun juga semoga kamu dan kekasihmu bisa langgeng."

Entah kenapa, jelas-jelas dia sedang mendoakannya tapi kenapa saat keluar dari mulutnya malah terdengar sedikit sedih.

Untungnya, Jaylen Kou sedang memikirkan hal lain, dan tidak memperhatikan doanya yang tidak sesuai dengan isi hatinya.

"Tuan Muda Kou, kita sudah sampai."

Entah sejak kapan, mobil sudah berhenti di depan pintu rumah Caily Man.

Jaylen Kou mengangguk kepada supir, tapi dia masih terlihat ingin mengatakan sesuatu.

"Apakah ada hal lain yang ingin kamu katakan?"

"Caily Man, aku minta maaf atas perilaku tidak pantasku kepadamu sebelumnya, apa yang kamu katakan benar, tidak seharusnya aku terus memerintahkanmu melakukan sesuatu, kamu sudah bukan anggota keluarga Kou, aku tidak akan mengekangmu lagi. "

Saat itu, Caily Man curiga apa yang dia dengar merupakan halusinasinya.

Apakah ini Kolonel Kou yang dulunya selalu keras kepala dan selalu merasa dirinya yang benar?

"Ah, tidak apa-apa, aku juga salah, nada bicara dan sikapku sebelumnya juga sedikit kasar."

Caily Man membuka pintu lalu keluar dari dalam mobil.

Jelas-jelas, apa yang ingin Jaylen Kou katakan adalah kata-kata yang selalu dia nanti-nantikan, tapi kata-kata "Kamu bukan lagi anggota keluarga Kou", sedikit banyaknya telah membendung hatinya.

Jelas-jelas dia selalu ingin pergi meninggalkan Keluarga Kou, tetapi sekarang saat dia melihat Jaylen Kou yang berada dihadapannya, tiba-tiba dia merasa sedikit sedih.

"Hmm, Kolonel Kou, terima kasih hari ini kamu sudah mengantarku pulang."

Selesai selesai berbicara dengan berpura-pura acuh tak acuh, dia berbalik dan berjalan menuju rumahnya.

Benar, orang yang Jaylen Kou sukai adalah Jolie Nie, dan yang dia inginkan hanyalah kebebasan.

Tapi entah kenapa, saat ini dia merasa sedikit iri kepada Jolie Nie.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu