Mr. Ceo's Woman - Bab 4 Karma Ya!
Jaylen Kou pergi dalam diam, sekalian menutup pintu.
Caily Man mendengus lalu mengganti menjadi dress panjang yang mencapai kaki, dipadukan dengan rambut coklat bergelombangnya, mempunyai rasa segar dan seni. Dia memonyongkan bibir untuk menambah lipstick, baru membuka pintu.
"Akh!" seseorang berdiri di depan pintu, Caily Man hampir saja menabrakkan hidungnya. Dia mundur dua langkah dengan terkejut, "Apa yang kamu lakukan?"
Wajah Jaylen Kou yang serius dan dingin menilai Caily Man dari atas sampai bawah. Jaylen Kou baru diam saja dengan dingin.
"Kamu pergi kemana?" Jaylen Kou bertanya datar.
"Hm?" Caily Man tersenyum, "Aku? Kamu perhatian padaku ya?"
Jaylen Kou diam dan berwajah masam, "Anggap saja aku tidak bicara."
"Kalau begitu aku benar-benar pergi ya?" Caily Man tidak bisa menahan kesenangan dalam dirinya dan melipat tangan tinju, "Mantan suami! Kita bertemu lagi di luar sana!"
Caily Man memakai kacamata hitam, membalikkan badan, ingin pergi tapi terdengar perintah yang dingin, "Berhenti!"
Tubuh Caily Man kaku. Ada apa, berubah pikiran?
"Apa lagi?" Caily Man bertanya dengan hati-hati.
Seperti terkejut dengan tampang Caily Man yang ketakutan, Jaylen Kou menjernihkan tenggorokan dan berkata tajam, "Kalau pergi, pergi jauh saja. Jangan biarkan aku melihatmu lagi!"
"Baik!" Caily Man langsung menyetujui, kakinya yang melangkah dengan kaki sepatu menjadi ringan.
Akhirnya——akhirnya bebas!
Caily Man baru keluar dari pintu rumah Keluarga Kou dan merasa udara tidak pernah sesegar ini. Dia sangat senang, tapi beberapa menit kemudian, sebuah mobil berhenti di hadapannya.
Kaca jendela mobil terbuka, muncullah wajah yang sangat mirip dengannya, tapi wajah Viola Man terlihat lebih sombong.
"Kenapa kamu masih belum pergi?" Caily Man mengerutkan dahi dan berkata dingin, "Masih mau menungguku menraktirmu makan ya?"
"Kamu mau makan perpisahan saja, Jaylen tidak ingin menjawabmu!" Viola Man dibuat kesal oleh perkataan Caily Man dan berkata dingin, "Dulu kalau bukan aku, apa kamu kira kamu bisa masuk ke rumah Keluarga Kou?"
Hehe?
Caily Man mengangkat alis. Masih bagus kalau Viola Man tidak mengungkit hal ini, tapi begitu mengungkit hal ini, seketika api di hatinya menyala.
"Aduuh, aduh, aduh, kalau kamu tidak bicara aku benar-benar sudah lupa!" Caily Man bersandar pada koper dan menatap Viola Man, "Kalau bukan kamu yang memberi obat di minuman Jaylen, apa bisa ada cinta satu malam itu? Cik, cik, benar-benar menyayangkan. Teknik Jaylen memang benar sangat bagus."
"Kamu! Tidak tahu malu!" Viola Man sangat marah dan berkata, "Apa yang kamu banggakan?! Jaylen sudah tidak menginginkanmu lagi. Apa kamu kira kamu masih menjadi nyonya muda Keluarga Kou?"
"Lebih baik pernah daripada tidak pernah!" Caily Man berkata dengan nada aneh dan tersenyum sedikit aneh, "Lebih baik dari kamu yang terus menunggu. Apa daya kalau suka? Ngiler?!"
Viola Man dibuat sangat marah oleh perkataan Caily Man. Dia menunjuk hidung Caily Man dan teriak, "Dulu kamu yang merebut milikku. Orang lain tidak dapat merebut milikku untuk selamanya!"
Merebut miliknya?
Caily Man tertawa, benar-benar menertawakan dan menyindir dari dalam hatinya, "Kamu merebut milik siapa? Perkataan ini lebih baik hati-hati dibicarakan." Caily Man menunjuk pintu mobil Viola Man, nada bicaranya berubah dingin, dan berkata satu demi satu kata, "Kamu tahu atau tidak kalau Jolie pulang hari ini?"
Perkataan yang santai, malah membuat wajah Viola Man seketika berubah.
Jolie Nie ... Jolie Nie!
Kalau dulu Jolie Nie tidak pergi ke luar negeri, maka Jaylen Kou tidak akan mabuk, lebih tidak ada lagi kesempatan bagi Viola Man untuk menaruh obat di minuman Jaylen Kou. Sayangnya tidak sesuai harapan manusia, Caily Man yang awalnya tidak ingin ikut campur ke dalam masalah ini, malah tanpa sengaja tidur bersama Jaylen Kou.
Caily Man menilai wanita kecil yang panik di hadapannya ini dan tersenyum jahat, "Jolie sudah pulang. Apa kamu merasa masih ada kemungkinan bagimu?"
Baru saja perkataannya ini keluar, terdengar kekacauan dari kejauhan, disertai teriak panik Beatrice Kou, "I——ibu! Ada apa, bu? Gawat! Ibu pingsan!"
Caily Man baru menolehkan kepala, melihat Beatrice Kou memapah Ibu Jaylen yang hampir pingsan, dengan panik meminta bantuan. Viola Man melihat hal itu dan segera turun dari mobil untuk membantu.
Benar-benar .... karma ya?
Dulu ibu dan putri yang bekerja sama memaksa Jolie Nie untuk pergi ke luar negeri, sekarang bisa-bisanya menguping pembicaraan orang lain.
Caily Man tahu Ibu Jaylen mempunyai penyakit darah tinggi, jadi tentu tidak boleh mendapat keterkejutan ini. Sekarang rumah Keluarga Kou benar-benar menjadi sangat kacau.
Tapi, apa hubungannya dengan dia?
Caily Man tersenyum lebar, berbalik pergi dan menghentikan sebuah taksi, "Pak, pergi ke Perusahaan Perfilman Aimei!"
Selama berada tiga tahun di rumah Keluarga Kou, semua orang bilang dia hidup dari uang Jaylen Kou saja, menjadi sebuah parasit. Tapi selain Caily Man, hanya sahabatnya, Alina Rong saja yang tahu dia sudah bekerja tiga tahun di Aimei sebagai penulis naskah.
Selain itu bukan penulis naskah biasa, melainkan penulis naskah level emas+ dewa penulis novel.
Siapa yang bilang dia adalah parasit? Diia ingin membuktikan dengan tindakan langsung, meskipun meninggalkan Jaylen Kou, dia juga masih merupakan Caily Man yang tetap bisa sukses itu!
Caily Man turun dari mobil, melangkah masuk ke kantor Perusahaan Perfilman Aimei dengan langkah percaya diri, bahkan tidak perlu menghubungi meja resepsionis, langsung masuk ke lift yang menuju departemen pengeditan.
"Selamat datang tuan penulis naskah!" Alina Rong tidak perlu menengadahkan kepala juga tahu kalau Caily Man sudah datang.
Karena, sejak menikah sampai cerai, Alina Rong menjadi saksinya.
"Caily hari ini sudah kembali single!" Caily Man membuka lebar tangannya dan berkata pada Alina Rong, "Tolong panggil aku penulis naskah perempuan yang imut dan termasuk bangsawan single, BB Cailies!"
BB Cailies adalah nama pena Caily Man di departemen pengeditan. Beberapa tahun ini dia bersembunyi di belakang nama pena ini, membuat satu demi satu buku yang terkenal, bisa dibilang sudah menjadi dewa penulis novel yang sangat hebat.
"Iya, iya, iya!" Alina Rong menarik Caily Man duduk, segera menuangkan teh kepada Caily Man, "Masih ada satu informasi yang bagus, mau tahu tidak?"
Caily Man menyisip seteguk teh, lalu menggoyangkan satu jarinya, "Kamu, kalau tiba-tiba baik, pasti ada sesuatu!"
Alina Rong menggoyangkan rambut pendeknya dan tersenyum licik, "Iya, kenapa kamu begitu pintar? Acara live streaming bertahan hidup di alam terbuka yang kamu rencanakan, disukai oleh media HC dan sudah disetujui untuk memulai pemotretan!"
"Benarkah!" Caily Man mengangkat alis dengan cantik, hatinya tentu sangat senang. Hanya saja selain senang, entah kenapa dia merasakan sedikit maksud konspirasi.
"Cik——tidak benar, apakah ada yang kamu sembunyikan dariku?" Caily Man menatap wajah Alina Rong yang kecil dan berkata dengan ekspresi serius, "Cepat katakan!"
Alina Rong tersenyum dan mengerjapkan mata, sekali lagi mengisi penuh gelas Caily Man, menyodorkan dengan kedua tangannya, dan tersenyum dengan maksud tertentu, "Mereka mempunyai satu syarat, yaitu——harus membiarkan Jaylen ikut!"
Novel Terkait
Pejuang Hati
Marry SuKamu Baik Banget
Jeselin VelaniMata Superman
BrickCEO Daddy
TantoLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaLoving Handsome
Glen ValoraMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip