Mr. Ceo's Woman - Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
Setelah Caily Man ke sana, tanpa bisa ditahan merasa sedikit membosankan.
Ternyata sekelompok orang ini, tidak tahu siapa yang tiba-tiba tertarik, memberi saran bermain permainan buruk seperti TOD (Truth or Dare). Caily Man memang awalnya membenci permainan membosankan seperti itu. Hanya saja kondisi sekarang agak spesial. Dia hanya bisa ikut bermain dengan wajah tersenyum.
"Hei, sebenarnya siapa yang mengajukan permainan membosankan seperti ini?"
Gadis di sampingnya ini termasuk pemeran wanita sampingan di dalam tim syuting, biasanya agak malu. Mendengar Caily Man inisiatif bicara dengannya, tanpa sadar merasa sedikit malu.
"Permainan ini, sebenarnya Sutradara Lee yang pikirkan."
"Sutradara Lee?"
Caily Man tanpa sadar tertawa terbahak-bahak. Dasar orang tua.
"Kalian mau main? Permainan seperti ini sangat kuno tahu?"
Melihat Caily Man tidak mempunyai maksud jahat, juga bersikap terus terang, gadis itu pun tertawa dan membalas kecil, "Apa daya, bagaimanapun dia adalah Sutradara Lee."
Hehe, ternyata benar bergantung pada kedudukannya sebagai sutradara, berbuat seenaknya.
Sekelompok orang membentuk lingkaran, Sutradara Lee dengan keuntungan usia, menjadi pengatur permainan. Mengambil sebuah botol bir dan meletakkannya di atas meja, memutar botol itu di bawah pandangan penantian orang-orang.
Permainan sampah!
Caily Man diam-diam memarahi dalam hati. Hanya trik kecil sekelompok anak muda yang ingin mencoba keseruan atau memanfaatkan kesempatan untuk mendengar gosip saja. Trik seperti ini sudah 800 tahun tidak dia tuliskan dalam novelnya.
Akhirnya, dalam pandangan penantian semua orang, perlahan-lahan mengarah ke arah pemeran utama pria. Mendadak, dua nona yang sebelumnya bertarung mendapatkan pria itu, menarik napas dalam, mata mereka jelas sekali mempunyai maksud menanti.
"Kalau begitu aku... truth saja?"
"Apakah ada orang yang kamu suka di sini?"
Benar saja, pertanyaan rendahan seperti ini.
Pemeran utama pria itu tersentak, kemudian menurunkan kepala, mengangguk dengan telinga yang sedikit merah, "Ada."
"Siapa? Siapa?"
"Ini seharusnya adalah pertanyaan berikutnya kali? Aku katakan di ronde berikutnya saja."
Memang benar otak pria muda di dunia hiburan berpikir dengan cepat. Teknik bicara yang tidak menjawab tidak juga mengelak jelas sekali adalah tanda pria playboy.
Dengan cepat berlangsung ronde berikutnya. Kali ini botol bir langsung berputar ke arah Herbert Song.
"Ya sudah, aku pilih dare saja."
Herbert Song tersenyum lembut dan berkata, "Tapi tolong Sutradara Lee toleransi ya, jangan memberikan pertanyaan yang terlalu sulit."
Sutradara Lee tersenyum ke arah Herbert Song, ekspresinya terlihat sedikit canggung yang tidak dapat diungkapkan. Jadi pria tua jahat itu pasti memikirkan perkataan memuja kepada Herbert Song lagi kan?
"Baik. CEO Song memang benar merupakan orang yang melakukan hal besar. Begini saja, pilih seorang wanita dari wanita-wanita di sini, dengan tubuh menempel, saling bertatapan selama lima menit, bagaimana?"
Wilson Lee tersenyum. Pemeran syuting kali ini, semuanya cantik, memiliki tubuh yang bagus, juga merupakan artis baru, sedangkan Herbert Song kebetulan single dan juga kaya.
Tapi Herbert Song meninggalkan bisnis Song's Entertainment-nya, berpindah menjadi produser, ikut dalam pembuatan drama ini, pasti karena suka pada salah seorang aktris bukan?
Karena itu, dia sebagai orang berpengalaman yang sudah berkecimpung lama dalam dunia hiburan, tentu saja harus membantu dalam keadaan yang sesuai. Karena bagaimanapun Song's Entertainment adalah perusahaan yang sangat memimpin di dunia hiburan. Dia sedikit banyak bisa meminjam kesempatan ini untuk mempunyai sedikit hubungan dengan Herbert Song.
Membuat Herbert Song senang dengan cara seperti ini, dia baru bisa bertahan lama di dunia hiburan.
Begitu Caily Man menengadahkan kepala, melihat senyum menjijikan Sutradara Lee kepada Herbert Song, senyum yang begitu licik itu sekali lagi membuat pemandangan hidupnya turun semenjak masuk ke sini. Dia pun menundukkan kepala dan bermain ponsel dengan tenang.
Herbert Song tersenyum malu, melihat sekilas ke arah orang-orang, melihat mata bersinar pada artis perempuan ini, sedikit banyak mengerti maksud Sutradara Lee dan tersenyum kering.
"Kalau begitu, aku pilih orang yang aku kenal saja. Denngan begitu tidak akan begitu canggung."
Begitu perkataan ini keluar, beberapa artis perempuan dari Song's Entertainment mempunyai tanda-tanda senang di wajah, bahkan duduk pun tanpa sadar menjadi lebih tegak.
"Aku pilih Caily."
"Apa?"
Caily Man yang sedang melihat-lihat ponsel bergetar, menengadahkan kepala sekali lagi, menyadari dirinya tanpa sadar menjadi perhatian semua orang.
Apa yang dia lewati tadi? Bukankah hanya mengirim pesan kepada Alina Rong dan mengomel orang-orang di sini adalah orang-orang aneh saja? Apakah ketahuan?
"Caily, maaf, semoga kamu bisa bekerja sama."
Herbert Song masih sama lembutnya seperti biasanya. Di saat bertemu dengan tatapan Caily Man, samar-samar telinganya juga memerah.
Bekerja sama?
Dia tanpa sengaja melihat senyum menanti dari wajah Jolie Nie dan hatinya tersentak sebentar, berkata gawat dalam hati.
Sutradara Lee juga sedikit tersentak. Meskipun kecantikan Caily Man tidak kalah dari para artis di sini, tapi sikap Caily Man barbar. Dia sama sekali tidak terpikir orang yang kelihatannya begitu berpendidikan seperti Herbert Song bisa-bisanya tertarik pada wanita yang mempunyai sikap meledak-ledak seperti Caily Man?
Jangan-jangan rumor-rumor itu bukanlah sama sekali tidak berdasar?
Caily Man hanya merasa sedikit canggung. Di saat dia belum tersadar, lengannya sudah dipegang oleh Herbert Song, menariknya dan sampai di sudut dinding.
"Herbert, jadi ini..."
Herbert Song langsung memajukan tubuh. Ketika wajah yang membuat orang benci itu mendekat di hadapannya, membuat orang-orang sekitar teriak.
"Wah, iri sekali."
"Pria idaman ya, CEO Song."
"Wah, CEO Song tampan sekali. Aku juga ingin dikabedon oleh dia!"
Tangan kirinya diangkat tinggi oleh Herbert Song, membuatnya tidak bisa menghindari tatapannya. Hanya bisa menatap mata Herbert yang dalam itu, seketika tidak tahu harus berkata apa.
"Caily, sebenarnya apa kamu masih ingat, saat kecil kamu pernah bertemu dengan seorang anak laki-laki?"
"Apa? Anak laki-laki apa? Anak laki-kali yang aku temui waktu kecil setidaknya juga ada satu lapangan kali?"
Keadaan saat ini meskipun terlalu indah sampai membuat orang merasa tidak nyata, meskipun Caily Man tidak mau mengakui, tapi Herbert Song memang mempunyai wajah yang membuat orang iri, tapi sebenarnya masa lalu apa yang pria ini ungkit sekarang?
"Tidak apa-apa, tidak kenapa-apa juga kalau tidak ingat, yang penting aku ingat saja."
Herbert Song tersenyum kecil, seperti keadaan sekarang membuatnya merasa sangat puas.
"Oh iya, apa kamu suka makan buah? Apa hobimu? Suka dengar musik atau menggambar tidak?"
Serangkaian pertanyaan Herbert Song yang seperti melakukan catatan kependudukan setidaknya membuat suasana canggung mereka menjadi sedikit lebih hangat. Caily Man menjawab dengan jujur dan serius semua pertanyaan pria itu.
"Baik. Apa Jumat ini kamu ada waktu? Ada sebuah konser musik, kebetulan aku punya dua tiket."
"Ini..."
Caily Man baru saja bersiap menganggukan kepala dan menyetujui, tiba-tiba tangannya ditarik oleh tangan lain, detik berikutnya, dia ditarik dengan cepat dan menabrak dada orang lain.
"Maaf, CEO Song, waktu sudah selesai."
Jaylen Kou bicara dengan dingin. Tidak menunggu apa lagi yang ingin Herbert Song katakan, dia menarik paksa Caily Man ke tengah kerumunan, dan wajahnya terus masam.
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaLove From Arrogant CEO
Melisa StephaniePergilah Suamiku
DanisIstri kontrakku
RasudinSi Menantu Dokter
Hendy ZhangMenantu Hebat
Alwi GoInventing A Millionaire
EdisonTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip