Mr. Ceo's Woman - Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
Caily Man membawa surat persetujuan perceraian ini dan merasa sangat senang. Dia berjalan penuh semangat keluar dari daerah militer, memberi ciuman di udara sambil melompat-lompat. Suasana hatinya benar-benar sangat baik!
Tiga tahun! Tiga tahun penuh!
Dia akhirnya menunggu hari kebebasan ini!
Caily Man berdiri di samping jalan raya untuk memesan mobil. Bahkan udara saja terasa lebih segar dari yang pernah dia hirup sebelumnya. Ah, inilah rasanya terlepas dari ikatan!
Sedangkan belum mencapai beberapa detik Caily Man menikmati kesenangannya, sebuah Land Cruiser melaju cepat melaluinya, menerbangkan debu-debu dan menerbangkan dress-nya.
Mulutnya yang terbuka sampai kemasukan debu dan tersedak, "Jaylen!! Kita masih belum mengambil akta perceraian!"
Caily Man menatap Land Cruiser yang melaju cepat itu dengan marah. Mungkin di dunia ini tidak ada sepasang suami istri yang lebih senang dari mereka ketika cerai. Karena dia tahu hari ini pasti akan berhasil.
Karena Jolie Nie adalah yang Jaylen Kou paling pedulikan, jadi kali ini baru bisa langsung berhasil!
Gangguan kecil seperti ini tidak mampu menghentikan kesenangannya, jadi ketika dia pergi ke rumah Keluarga Kou sambil mendengungkan lagu dan membereskan kopernya, pintu kamarnya tiba-tiba ditendang hingga terbuka, dia tidak tahu apa yang terjadi.
"Caily!" terdengar suara seorang gadis sombong yang sama sekali tidak mirip seperti perempuan berusia awal dua puluh tahunan. Beatrice Kou berkacak pinggang di depan pintu dan teriak, "Dimana dessert-ku?!"
Dessert?
"Dessert apa?" Caily Man yang bebas akhirnya tidak perlu menahan diri terhadap gadis yang memiliki keterbelakangan mental ini. Dia lanjut melipat baju dan berkata bahkan tanpa menengadahkan kepala, "Mau makan, beli sendiri dong! Apa berbaris tidak menghabiskan uang?!"
"Kamu!!" wajah Beatrice Kou kalau marah terlihat begitu bodoh. Beatrice Kou sangat tidak puas terhadap sikap Caily Man, langsung masuk menendang kopernya, dan berkata dengan sombong, "Kenapa kamu berani bicara seperti itu denganku?"
Baju-baju yang sudah terlipat rapi menjadi sangat berantakan, suasana hati Caily Man yang baik seketika seperti balon yang dipecahkan dan wajahnya langsung masam.
"Aku baru saja lipat, apa kamu tidak tahu aku memiliki OCD (gangguan obsesif kompulsif)?" aku menekankan satu demi satu kata dengan wajah masam.
"Ngapain aku peduli!" Beatrice Kou teriak-teriak tanpa malu. Wanita yang ingin masuk ke Keluarga Kou ini bisa-bisanya berani melawan ucapannya? "Kamu pergi kemana, kenapa tidak membeli dessert untukku?"
Caily Man menggertakan gigi. Di satu Keluarga Kou, selain Kakek Kou dan Jaylen Kou, tidak ada lagi orang yang IQ-nya di atas rata-rata. Sedangkan Beatrice Kou ini, benar-benar adalah anak emas ibunya.
Baru berusia dua puluh awal, tidak belajar, tidak bekerja, setiap hari hidup senang-senang, dan menghabiskan uang orang tua. Dan Ibu Jaylen juga sangat menyayangi putrinya ini, baru membuat Beatrice Kou mempunyai kebiasaan bodoh seperti ini.
"Kamu sudah segemuk ini saja masih makan dessert?" Caily Man mengangkat alis dan berkata dingin, "Kamu tidak lihat pinggangmu itu, sudah akan lebih besar dari pohon beringin yang ada di halaman. Ada apa? Kamu mau belajar reproduksi menggunakan akar udara seperti dia?"
"Kamu! Kamu berani bilang aku gendut?" wajah Beatrice Kou dibuat merah sangking marahnya dan memelototi Caily Man dengan tatapan tidak percaya, "Coba kamu katakan sekali lagi?!"
"Memangnya kenapa kalau kamu gemuk? Bilang kamu gemuk, kamu jadi bangga atau bagaimana?" kemarahan di hati Caily Man yang terkumpul sejak dulu dilampiaskan sekarang. Dia menunjuk lantai yang berantakan dan berkata, "Kamu lipat itu semua!"
"Kamu bahkan berani memerintahku?!" Beatrice Kou sangat terkejut, lalu mengangkat dressnya, langsung menjatuhkan koper sekalian menginjaknya dua kali, "Bereskan! Siapa yang memperbolehkanmu seperti itu!"
Beatrice Kou kesal sampai berjalan ke sana kemari. Emosi nona besar itu kalau sudah naik, tidak akan mempedulikan apapun lagi, bahkan sama sekali tidak menyadari wajah Caily Man semakin berubah masam.
Sebelum cerai, Caily Man terus menahan diri, mematuhi aturan menjadi istri yang baik, tapi sekarang melihat orang bodoh yang berlari ke sana kemari ini, dia benar-benar tidak bisa menahan diri lagi!
"Kamu!" Caily Man menunjuk Beatrice Kou dan bertanya dengan wajah dingin, "Berhenti dan minta maaf padaku. Kesempatan terakhir!"
Beatrice Kou berhenti dan hampir tertawa. Beatrice Kou berlari ke tangga, "Minta maaf padamu? Mimpi kali——aaaa!!!"
Caily Man tidak menunggu sampai Beatrice Kou selesai bicara, langsung menendang Beatrice Kou dengan kencang sampai berguling turun tangga.
"Duk, duk, duk, duk——phak!"
Tubuh Beatrice Kou yang bulat seperti bola daging yang mengenakan dress pink, berguling turun dari tangga, akhirnya berhenti di bawah kaki Ibu Jaylen.
"Aaa!! Apa kamu sudah gila? Huwaaa!" Beatrice Kou langsung menangis kencang. Ibu Jaylen yang berdiri di samping juga ternganga dan langsung memapah anaknya berdiri dari atas lantai, melihat ada beberapa luka biru di wajah Beatrice Kou.
Ibu Jaylen seketika seperti bom yang meledak berkata dingin, "Caily! Turun! Kamu sudah gila ya!"
"Beatrice, kamu baik-baik saja 'kan?" dari Ibu Jaylen terdengar sebuah suara yang familiar. Orang itu sedang memeriksa tubuh Beatrice Kou dengan teliti.
Caily Man melipat tangannya, menatap Viola Man yang berdandan cantik, sedang berusaha keras memeriksa tubuh Beatrice Kou, tanpa sadar tersenyum dingin.
Ok, semuanya datang!
Viola Man adalah adik tiri Caily Man dari ibu yang sama, mempunyai banyak pemikiran, tapi tidak ada yang baik. Sudah tiga tahun, Viola Man masih tidak lupa untuk mendekatkan diri pada Ibu Jaylen dan Beatrice Kou. Kelihatannya hari ini harus terjadi sebuah peperangan!
Caily Man tersenyum dingin sambil turun tangga dengan anggun.
Takut apa? Caily Man sekarang bebas. Kalau satu datang pukul satu, kalau dua orang datang, maka pukul dua-duanya!
"Kamu benar-benar sudah gila! Coba lihat dandananmu itu apa masih terlihat seperti seorang istri yang baik?" Ibu Jaylen menunjuk Caily Man dan memarahi, "Benar-benar sial. Kenapa menantu Keluarga Kou kami adalah wanita yang sangat tidak mematuhi aturan. Hari ini bisa-bisanya memukul Beatrice?"
"Pukul ya pukul. Kedepannya kalau dia masih begitu sombong, aku tetap akan memukulnya!" Caily Man juga sangat marah dan menaikkan suara, "Nyonya Kou, aku sarankan jangan membuatku marah. Lihat dulu apa yang putrimu sendiri lakukan baru bicara!"
"Kamu ... kamu!" Ibu Jaylen benar-benar sangat terkejut. Apa ini masih menantunya yang patuh dan pendiam itu? "Kamu sudah hebat ya. Tidak panggil ibu lagi?!"
Caily Man tersenyum jahat, "Bukan hanya hari ini, kedepannya juga tidak akan panggil lagi!"
"Jalang yang tidak tahu malu!" Beatrice Kou memijat wajah yang bergetar sangking marahnya, memarahi dan sudah akan menampar Caily Man.
Caily Man berwajah masam, responnya cepat dan menangkap lengan Beatrice Kou, lalu menampar balik wajah Beatrice Kou.
Kencang dan cepat!
Wajah Beatrice Kou seketika terlihat merah. Beatrice Kou terkejut dan langsung menangis.
"Kakak, kamu sudah gila ya!" Viola Man mana pernah melihat adegan ini. Viola Man terbelalak, dan saat sudah tersadar, Viola Man memanas-manasi, "Apa yang mau kamu lakukan! Kamu ini sedang membuat malu Keluarga Man tahu! Mana ada menantu sepertimu?"
"Kamu ... kamu! Wanita tidak tahu malu!" Ibu Jaylen kesal sampai wajahnya pucat, menunjuk Caily Man dengan emosi dan tidak bisa mengatakan apapun, "Kalau hebat coba pukul aku!"
"Aku tidak memukul orang tua, takut kena masalah! Ini namanya menghormati orang tua dan tidak menyayangi yang lebih muda!" Caily Man terlihat santai. Tiga tahun ini, ini pertama kalinya dia merasa begitu berhasil lalu menatap mereka dengan sombong dan berkata dingin, "Aku umumkan secara resmi, Jaylen sudah menandatangani persetujuan perceraian. Mulai hari ini, aku tidak ada hubungan apapun lagi dengan Keluarga Kou!"
Novel Terkait
Love In Sunset
ElinaBeautiful Love
Stefen LeeMenunggumu Kembali
NovanHusband Deeply Love
NaomiPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMata Superman
BrickMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip