Mr. Ceo's Woman - Bab 124 Tamu tak diundang
Mendengar hal ini, Alina Rong menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya.
"Maaf, dialog ini diputuskan setelah aku rundingkan dengan Caily Man. Selain itu, ini adalah adegan perseteruan antara tokoh utama wanita dan pemeran wanita pendamping ketiga. Kamu bisa melihat adegan berikutnya, dia adegan itu dialogmu sedikit bertambah. "
Dia sudah lama mendengar beberapa aktris memaksa ingin menambahkan dialog agar lebih sering di sorot kamera, tapi gara-gara para aktris ini iri satu sama lain pada akhirnya dia hanya bisa menelan semua buah pahitnya sendiri.
"Ah? Alina, bukankah kamu terlalu pilih kasih? Sebelumnya aku pernah melihat kamu menambahkan satu dialog untuk Brenda. Kenapa kamu tidak bisa menambahkannya untukku? Kamu meremehkanku? Atau kalian memiliki hubungan spesial? Penulis Rong, kamu tahukan berbuat seperti ini tidak benar? "
Alina Rong tidak tahu harus bagaimana menghadapi rentetan ucapannya, baik fisik maupun mentalnya langsung merasa sedikit lelah.
"Tidak, aku ... eh, nanti aku akan melihatnya lagi."
Setiap kali, dia hanya bisa menyusahkan dirinya sendiri, dia selalu berhati-hati di kru film dan mencoba mengoordinasikan dialog semua orang, tapi sepertinya dia tidak pernah dihargai oleh orang lain.
Dia masuk ke kamar sambil memegang naskah, akhirnya dia bisa menyingkirkan senyuman di wajahnya.
Setelah mandi, dia memutuskan untuk duduk di meja dan memikirkan soal naskah.Tidak peduli bagaimana pun, kelak dia harus bersikekuh menolak untuk merubah naskah.
"Tok tok tok"
Alina Rong merasa bingung, entah siapa yang akan mencarinya pada jam segini. Dia hanya bisa berharap ini bukan soal menambah dialog lagi.
Begitu dia membuka pintu, dia melihat Jolie Nie berdiri di luar, ekspresi wajah tidak sabar langsung muncul di wajahnya.
"Kenapa kamu datang ke sini? Ini kamarku."
Karena Caily Man, dia tidak memiliki kesan yang baik terhadap Jolie Nie.
Tapi sepertinya Jolie Nie tidak terlalu mempermasalahkan sikap buruknya, sebaliknya dia masih tersenyum dengan lembut.
"Penulis Rong, aku khusus datang ke sini untuk menemuimu, kamu tidak berencana mempersilahkan aku masuk dan duduk?"
Alina Rong bersandar di pintu dengan ekspresi wajah dingin, lalu berkata dengan nada bicara yang penuh penolakan
"Sepertinya kamu datang ke tempat yang salah? Kamu khusus datang untuk menemuiku, tapi aku tidak ingat aku memiliki hubungan pertemanan denganmu."
"Oh? Benarkah? Tapi menurutku kita bisa berteman."
Alina Rong sedikit mengernyitkan dahinya, dan berkata, "Aku rasa aku tidak bisa berteman dengan orang yang selalu mencari masalah dengan Caily Man. Kalau kamu ingin menambah dialog, aku sarankan kamu lupakan saja! "
"Haha, Alina Rong, kamu pikir semua orang di kru film benar-benar menganggapmu sebagai penulis skenario? Aku belum pernah melihat penulis skenario yang bahkan tidak menolak saat dipaksa oleh aktris untuk menambahkan dialog dan saat syuting harus membeli kopi untuk seluruh kru film. "
Mendengar ucapan Jolie Nie, wajah Alina Rong berubah menjadi pucat, saat dia tertegun, Jolie Nie melewatinya dan berjalan masuk ke kamarnya.
"Jolie Nie, apa maksudmu?"
Jolie Nie melepas topeng yang selalu dia kenakan, melihat ruangan kecil di depannya, dan menggelengkan kepalanya dengan jijik.
"Ck ck, ada beberapa hal kalau dikatakan dengan jelas bukankah akan jadi membosankan? Tapi ada beberapa hal juga tidak bisa berlalu hanya dengan berpura-pura menjadi tuli dan bodoh."
"Kamu……"
Alina Rong berhenti lalu menatap Jolie Nie dengan tatapan tidak percaya, tubuhnya bergetar dengan hebat.
"Ck ck, apa kamu tahu kenapa kamu sangat mereka benci? Bukankah karena di atas kepalamu ada Caily Man yang menekanmu. Selama ada dia, kamu tidak akan bisa berubah dan kamu akan selalu seperti sekarang ini, memiliki nama yang bagus, tapi hanya menjadi pesuruh. "
Setelah mendengar hinaan Jolie Nie, mata Alina Rong memerah, dia mengepalkan tangannya dan menatap Jolie Nie dengan marah.
"Kalau kamu datang hanya untuk memecah hubungan kami, aku sarankan kamu lupakan saja!"
"Ck ck, pantas saja orang-orang mengatakan kamu adalah anjing paling setia Caily Man. Sudah ditindas sampai ke tahap ini kamu masih ingin melindungi tuanmu?"
Jolie Nie mengolok-oloknya sambil melangkah maju.
"Memangnya Caily Man baik padamu? Sejak bergabung dengan perusahaan, apakah kamu pernah benar-benar mengurusi sebuah proyek? Kudengar bosmu sudah tidak tahan lagi dan berencana memberimu sebuah proyek, tapi dihentikan oleh Caily Man? Kamu menganggapnya sebagai teman, tapi belum tentu dia menganggapmu sebagai teman. "
"Cepat keluar sekarang! Di sini tidak menyambut kehadiranmu!"
Mata Jolie Nie tertuju pada naskah yang terbuka, di dalamnya penuh dengan catatan penambahan dan penghapusan dialog Alina Rong. Alis kanannya sedikit terangkat.
"Jangan terlalu emosi, kalau dia benar-benar baik kepadamu, jelas-jelas dia tahu kepribadianmu tapi dia malah menempatkanmu di kelompok aktris dan membiarkan mereka setiap hari merecokimu menambah dialog? Dia hanya ingin menyingkirkan masalah sepertimu, orang luar saja bisa melihatnya, apakah kamu benar-benar tidak bisa melihatnya? "
Setelah di serang langsung dengan rahasia paling menyakitkan hatinya, Alina Rong menatap Jolie Nie dengan penuh kebencian.
"Apa yang kamu inginkan?"
"Kerja sama, hanya sesimpel itu. Aku akan membantumu menyingkirkan Caily Man, kamu bantu aku menstabilkan posisiku di sinetron ini, bagaimana?"
"Hah, simpel? Kamu mencariku untuk melawan Caily Man? Kamu tidak takut aku memberitahunya?"
Jolie Nie menggelengkan kepalanya, nada bicaranya penuh dengan hinaan.
"Kamu benar-benar bodoh, kamu menganggapnya sebagai teman, tapi dia hanya menganggapmu sebagai seekor anjing. Kamu pikirkan baik-baik perlakuannya terhadapmu selama ini, eh, sudahlah sudahlah, dia menganggapmu sebagai apa kelak kamu juga bisa melihatnya dengan jelas. "
Alina Rong menatap Jolie Nie dengan waspada, ekspresi wajahnya yang tadinya kaget perlahan tenang.
"Baik, aku menunggu hari yang kamu katakan itu, tapi aku juga ingin menasehatimu, jadi orang lebih baiklah sedikit, urus saja urusanmu sendiri."
Dia melirik wajah Jolie Nie yang cantik, jelas sekali ada jejak senyuman di wajahnya, dan dia tidak bisa menahan tawa. Wanita licik seperti ini tidak seharusnya diberikan kesempatan.
“Mengenai perihal aku dan Caily Man, aku sarankan kamu tidak perlu melakukan hasutan seperti ini lagi. Dulu saat kamu menjebak Caily Man kamu tidak berakhir dengan baik, sekarang kamu hanya bisa menjadi aktris kecil dan itu pun masih mengandalkan wajah Jaylen Kou.”
Ternyata benar, ketika dia mengatakan hal ini, Jolie Nie tidak bisa lagi berpura-pura tenang.
"Alina Rong, kamu pikir kamu siapa? Berani-beraninya kamu mengataiku?"
Alina Rong tersenyum, lalu dia mengangkat tangannya untuk mengambil naskah dari tangannya.
"Menurutmu aku berani tidak? Barusan pemeran wanita pendamping kedua memintaku menambahkan dialognya, bagaimana kalau aku menghapus sedikit dialogmu dan memberikannya kepadanya? Lagian dalam sinetron ini kamu hanya bisa muncul di berberapa adegan. "
Bukannya marah Jolie Nie malah tertawa, "Baik, Alina Rong, sekarang kamu tidak mempercayaiku tidak apa-apa , tapi aku punya firasat, suatu hari nanti kamu akan mencariku untuk bekerja sama. Aku akan menunggu hari itu. "
Alina Rong tidak ingin meladeninya, jadi dia menunjuk ke arah pintu.
"Cepat pergi, aku tidak akan mengantarmu!"
Tidak menunggu Jolie Nie menghilang di balik pintu, dia menutup pintu dengan keras, lalu dengan perlahan tubuhnya meluncur dibalik pintu yang dingin dan dia duduk di lantai.
Novel Terkait
Gaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangThe Sixth Sense
AlexanderGue Jadi Kaya
Faya SaitamaSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaPerjalanan Selingkuh
LindaIstri Pengkhianat
SubardiMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip