Mr. Ceo's Woman - Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
Lagipula, sejak pidato Vincent Man yang berapi-api, dia sekarang telah menjadi perhatian seluruh orang di dalam pertemuan tahunan ini.
Jika mereka bisa mengajaknya untuk menari di depan umum, itu akan menjadi sebuah kehormatan besar bagi mereka, belum lagi kemungkinan mereka bisa mengembangkan hubungan mereka dengan Caily Man, tentunya mereka tidak rela memberikan kesempatan ini kepada orang lain.
Namun, Caily Man sudah kehilangan minat pada pertikaian mereka, jadi dia bahkan tidak repot-repot mengatakan apa pun untuk menolak, dia hanya melambaikan tangannya dan meninggalkan tempat ini.
Terlepas dari perhitungan Vincent Man, pernikahan paksa dengan Jaylen Kou adalah kompromi terakhirnya dengan Keluarga Man.
Sepatu hak tinggi yang cantik itu seperti sepasang angsa hitam anggun yang membaluti kaki Caily Man, tetapi kecantikan harus dibayar mahal, jadi dia harus menanggung rasa sakit yang ditimbulkan oleh kecantikan ini.
Dan baginya sekarang, identitas Nona Besar Keluarga Man sama seperti sepatu hak tinggi yang dia kenakan di kakinya, yang membuatnya merasa sulit untuk berjalan.
Setelah berjalan 1 putaran, jari kaki Caily Man sudah sedikit bengkak dan sakit, dia berusaha menahan rasa tidak nyaman di kakinya, dan diam-diam melarikan diri dari kerumunan.
Tetapi sebelum dia beristirahat, indera pendengarannya yang tajam mendengar suara percakapan yang pelan di dalam bayangan koridor.
Pemilik dari suara tersebut, adalah orang yang dia kenal.
"Vincent Man, kenapa kamu memberikan saham perusahaan kepada gadis itu, bagaimana dengan aku dan Viola Man?"
Tanpa kemurahan hati dan keanggunan yang harus dipalsukan, suara Ellerie Bai penuh dengan keengganan dan kemarahan pada saat ini.
"Ellerie Bai, aku melakukan ini karena suatu alasan, jangan terlalu banyak berpikir, kamu harus percaya bahwa semua yang kulakukan pada akhirnya untuk keluarga ini."
"Hmph, keluarga ini, menurutku kamu tidak memperlakukanku sebagai keluarga? Bahkan jika kamu tidak memikirkan hubungan kita selama beberapa tahun terakhir, bukankah kamu masih harus memikirkan siapa yang menjadikanmu di mana kamu berdiri hari ini?"
Apa?
Caily Man kaget, dia perlahan-lahan mencondongkan badannya ke depan, indra keenam memberitahunya bahwa pasti ada sesuatu yang tersembunyi dalam isi percakapan mereka.
“Seperti yang kamu ketahui, orang penyakitan itu sudah menduga bahwa kamu memiliki niat yang lain, jika bukan karena aku menyuruh orang untuk menemukan surat wasiat dan menghancurkannya, apakah kamu pikir kamu bisa duduk di posisi CEO sekarang?"
Kata-kata Ellerie Bai menembus hati Caily Man seperti pisau tajam.
Orang penyakitan? !
Jelas ini adalah sebutan yang dibuat oleh Ellerie Bai kepada ibunya, dan semua kata-katanya memiliki maksud tersembunyi, tampaknya ibunya diam-diam telah membuat surat wasiat, tetapi surat wasiat ini tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk keluar.
Sebuah ide berani muncul di pikiran Caily Man, dan membuatnya marah.
"Hei, Ellerie Bai, kamu jelas-jelas telah berjanji padaku bahwa kamu akan menganggap masalah ini tidak pernah terjadi, sebenarnya aku melakukan seperti ini karena beberapa waktu lalu, CEO dari Perusahaan Besar Song jelas-jelas menunjukkan kepedulian kepada Caily Man, aku melakukan ini dengan harapan bahwa Caily Man bisa menjalin hubungan dengannya."
Ada retakan di wajah halus Ellerie Bai.
"Kenapa kamu tidak membicarakan hal semacam ini lebih awal? Lagipula, dia tidak mungkin benar-benar peduli kepada Caily Man, dengan kesempatan sebagus ini, kamu seharusnya lebih memikirkan Viola Man."
Kedua orang itu sepertinya sedang membicarakan sesuatu, tetapi suara mereka perlahan-lahan berkurang dan akhirnya menghilang, hanya menyisakan Caily Man yang berdiri di sana, dengan emosi kompleks yang tersembunyi di matanya.
Dia awalnya ingin membebaskan diri dari kandang Keluarga Man, tetapi sekarang, dia memiliki rencana lain.
Menjauh dari orang-orang yang memiliki niat tersembunyi, Caily Man datang ke teras sendirian, suasananya berbeda dengan aula, udara yang segar dan sejuk di sini langsung membuatnya merasa jauh lebih baik.
Selain itu, tidak ada seorang pun di sekitar sini, dia tidak perlu mengkhawatirkan sopan santun, perkataan mau pun perbuatannya, maka Caily Man melepas sepatu hak tinggi yang selama ini mengganggunya, dan duduk tanpa alas kaki di teras.
Sejauh yang dia bisa lihat, ada kota yang terang benderang, dan di belakangnya ada jamuan makan yang bising, dan sekarang dia sendirian, rasa kesepian yang tak bisa dijelaskan menghantam hati Caily Man.
"Ibu, menurutmu apa yang harus aku lakukan?"
Dia tidak ingin membiarkan kedua sampah itu memiliki harta yang merupakan milik ibunya, tetapi dia tidak tahu apa-apa tentang bisnis, sama sekali tidak ada cara lain.
"Caily Man? Ternyata kamu di sini?"
Caily Man menghela napas, lalu berbalik dan melihat ke arah Herbert Song yang berdiri di belakangnya.
Pada saat ini dia mengenakan setelan jas yang disesuaikan dengan temperamennya, mereka benar-benar saling melengkapi satu sama lain.
"Pemandangan ini sangat indah, kenapa kamu menghela napas?"
Caily Man sedikit memiringkan kepalanya, dan bertanya dengan lugas: "Herbert Song, orang yang memberiku gaun ini adalah kamu, kan?"
Herbert Song yang diekspos, tidak tampak terlalu panik, tetapi mengangguk.
"Karya seni hanya bisa bersinar pada orang yang cocok."
"Hehe, aku tidak menyangka CEO Song tidak hanya bisa mendominasi pasar, dan juga taktik perencanaan, ternyata kamu juga memiliki pemikiran yang sangat unik dalam memilih pakaian."
Herbert Song menunduk dan tersenyum.
"Tidak disangka, penulis skenario medali emas Nona Caily Man tidak hanya cukup kuat dalam kemampuan bisnis, tetapi hanya dengan karisma pribadinya, dia dapat menguasai seluruh makhluk hidup, tidak tahu apakah kamu memiliki ide untuk pindah ke Perusahaan Besar Song?"
Ternyata CEO ini hanya ingin menariknya ke perusahannya setelah melakukan semua ini? Sayangnya Vincent Man salah mengira dia tertarik kepadanya.
"Maaf, CEO Song, walaupun aku merupakan orang yang santai, tetapi aku menangani karierku dengan sangat serius, tetapi terima kasih atas gaun ini."
Caily Man hendak pergi, tetapi tidak disangka Herbert Song tiba-tiba berjalan ke hadapannya.
Dia tidak melihat ke arah Caily Man, dia mundur setengah langkah, lalu membungkuk dengan sangat sopan kepada Caily Man, dan mengangkat tangan kanannya.
"Kalau begitu sebagai hadiah terima kasih untuk gaunnya, apakah aku memiliki kehormatan untuk berdansa dengan Nona Caily Man?"
Pada saat melihat tindakannya, Caily Man mau tidak mau meletakkan tangannya di atasnya, membiarkan dia membawanya ke lantai dansa seperti seorang pria sejati.
"Tetapi sebelumnya aku akan mengatakan kepadamu bahwa aku benar-benar tidak bisa menari."
Setelah memasuki lantai dansa, Caily Man berbisik di telinganya, lagipula sebelumnya dia berjuang untuk bertahan hidup, bagaimana dia bisa belajar hal-hal seperti ini.
"Tidak apa-apa, aku akan mengajarimu kali ini."
Suaranya terdengar seperti angin segar yang datang, Caily Man hanya bisa memejamkan matanya dan berdoa agar dia bisa mengikuti ritmenya sebaik mungkin.
Meskipun Caily Man sering tidak sengaja menginjak kakinya dan membuat dirinya hampir jatuh, dia menahan pinggangnya dengan tepat waktu untuk menghindari dia mempermalukan dirinya sendiri di depan umum.
Tarian ini seperti berada di bawah bimbingannya, dan dia tidak banyak melakukan kesalahan.
Hanya saja di dalam bayangan aula pada saat ini, ekspresi seseorang terlihat sedikit tidak wajar.
Jaylen Kou memandang Caily Man dan Herbert Song yang sedang menari dengan dingin, ekspresi wajahnya menggelap.
Benar saja, sejak wanita ini bercerai dengannya, pria di sisinya terus menerus muncul tanpa henti, yang benar-benar membuatnya merasa kesal.
Novel Terkait
Rahasia Istriku
MahardikaWaiting For Love
SnowYou're My Savior
Shella NaviThe Great Guy
Vivi HuangStep by Step
LeksBretta’s Diary
DanielleHis Soft Side
RiseHalf a Heart
Romansa UniverseMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip