Mr. Ceo's Woman - Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan

Selesai berkata seperti itu, seiring dengan suara “srek”, baju di bagian samping Caily Man dirobek.

Ia terkejut, tenaga di tangan pria itu juga semakin kuat.

“Lepaskan aku!”

Mau bagaimana pun juga Caily Man hanya seorang wanita, apalagi dia masih demam tinggi, tenaganya yang mendorong sang pria begitu lemah, ini membuat pria itu semakin bernafsu.

Dia berteriak dalam hati, satu sisi tidak ingin berhenti melawan, satu sisi memikirkan segala cara untuk melepaskan diri.

Ditengah kepanikan, dia melihat tas yang dibuang di sana, sekilas muncul harapan.

“Uang! Bagaimana kalau aku memberimu uang? Kalau ada uang, terserah kamu mau wanita seperti apa pun bisa, terserah kamu mau bermain seperti apa juga, apalagi juga tidak perlu khawatir dan takut, bagaimana? Kamu juga hanya butuh seorang wanita, aku beri kamu uang, kamu lepaskan aku, maka urusan hari ini tidak aku permasalahkan, apakah boleh?”

sekilas muncul tatapan puas di mata pria dan berkata : “Boleh, tentu saja boleh.”

Senyuman yang menjijikkan perlahan melebar di depan Caily Man, menunjukkan gigi yang agak kuning dan hitam karena sering merokok, bau yang tidak tahan mendekat, membuat Caily Man hampir sesak nafas.

“Tapi uang dan orangnya, aku mau semua.”

Kesadaran Caily Man mulai menghilang, tapi dia menggigit bibir bawahnya agar tetap sadar.

Tangannya sembarangan meraba bebatuan di tanah, dan ternyata menyentuh sebuah barang yang keras dan dingin.

Ponsel! Ini ponsel dia!

Dia berusaha melawan untuk mengalihkan perhatian pria tersebut, dengan susah payah ia menekan tombol menelepon panggilan terakhir, tidak peduli telepon ke siapa, tolong harus dijawab!

Malam di bawah gedung Perusahaan Besar Song.

Meskipun sekarang sudah hampir tengah malam, tapi lampu masih ada yang menyala di situ.

Karena Alina Rong termasuk penulis skenario LIFE, sehingga munculnya isu negatif kali ini sedikit banyak mempengaruhi penilaian drama ini, meskipun sudah menjadi drama populer, tapi tetap ini tidak baik bagi perkembangan drama untuk jangka panjang.

Oleh karena itu Herbert Song yang sebagai produser, saat ini harus memikirkan cara yang efektif untuk menekan isu-isu tersebut.

Karena bagaimana pun juga, LIFE adalah drama bertema masa muda dan kemiliteran yang ia bekerja sama dengan pihak militer, Alina Rong sebagai penulis skenario terjebak dalam hal ini, meskipun masalah ini juga tidak dinginkan Alina Rong, kalau tidak diselesaikan dengan baik, maka Alina Rong akan mau tidak mau harus keluar dari tim.

Ujian yang mendesak di depan mata, bagaikan terpendam sebuah bom waktu yang berbunyi ‘tik tak tik tak’ di hatinya.

Yang lebih membuat orang gelisah adalah Caily Man yang harusnya sudah sampai masih belum menampakkan diri, ini membuat dia agak cemas.

Keluar dari lift, meskipun saat ini masih tampak berpenampilan segar dan rapi, namun tetap tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya.

Seolah teringat sesuatu, dia menoleh dan berpesan kepada Livia Mo yang di belakang : “Kamu hubungi Alina Rong dulu, tenangkan perasaan dia, jangan membiarkannya melakukan hal bodoh, bilang ke dia kalau pun terjadi sesuatu, di Perusahaan Besar Song sini akan terlebih dahulu membantunya membereskan.”

“Baik, CEO Song. Apakah masih ada pesan lainnya?”

Herbert Song mengangkat kepala menatap langit malam, lalu menggeleng.

“Tidak ada yang lain, sudah malam, kamu seorang gadis, nanti aku aturkan supir untuk mengantar kamu pulang.”

Livia Mo tertegun sebentar, kemudian pipinya memerah karena malu, serta menganggukkan kepala.

“Kalau begitu, maaf sudah merepotkan CEO Song.”

Setelah mengantar Livia Mo pergi, Herbert Song berdiri di depan gedung yang luas, namun tatapannya tidak tampak santai.

Dia mengerutkan dahi dan berencana menelepon ke Caily Man.

Saat melihat kemunculannya, supir di depan pintu tetap sudah membuka pintu mobil dan menunggu dengan hormat di sana, dan saat ini telepon yang masih tidak dijawab membuat dia semakin gelisah.

“Pokoknya nanti kamu pergi lihat saja, aku merasa agak……”

“Tidak mungkin? Apakah benar-benar ada yang bergelut liar di taman yang terbuka begitu? Bukankah terlalu menegangkan?”

Supir dan satpam seperti sedang mengobrolkan sesuatu, samar-samar hatinya merasa tidak tenang, ia pun bertanya : “Apa yang kalian bicarakan tadi?”

……

Di sisi lain, kawasan militer.

Jaylen Kou duduk di depan jendela sambil menyangga kepalanya, rapat via telepon yang tadi membuat dia agak sebal.

Dengar-dengar sekarang di internet muncul organisasi misterius, nama organisasi dan anggotanya tidak diketahui, menggunakan kepraktisan internet untuk secara langsung mendekati klien, asalkan bisa memberikan harga yang memuaskan, mau perbuatan melanggar hukum pun tetap akan dilaksanakan, ini disebut “algojo internet” oleh netizen.

Dan isi rapat tadi yaitu ingin dia segera menemukan orang-orang yang melanggar hukum dengan merelakan pengorbanan apa pun itu.

Tapi mencari seseorang di internet bagaikan mencari jarum di laut, bukanlah hal yang gampang.

Berpikir sampai sini, dia menghela nafas, saat hendak mandi sebentar untuk merilekskan suasana hati, ponselnya berdering.

Ternyata telepon dari Caily Man.

Ia mengerutkan dahi, dengan ragu-ragu ia tetap menekan tombol menjawab.

Sekali tersambung, dari balik telepon sana terdengar suara tawa pria dan perlawanan wanita, dengan diiringi suara sobekan, satu situasi itu terdengar begitu kacau.

“Lepaskan aku!!”

Ini……Caily Man?

Rasa tidak tenang yang sudah lama tidak ia rasakan perlahan muncul, semakin lama semakin tidak tenang.

Dia menahan nafas, ia tahu telepon ini tersambung di tengah pemberontakannya, kalau dia bersuara, mungkin situasi akan semakin parah.

Jantungnya berdegup kencang, dia memberi isyarat ke orang yang di samping sambil menunjuk ke ponsel, orang itu langsung bisa menangkap maksudnya, segera dia memeriksa alamat telepon ini disambungkan.

Dia merapatkan bibir, di tengah kegelapan malam dan ruangan kantor yang hening, suara dari balik telepon terdengar sangat jelas, jari Jaylen Kou yang menggenggam ponsel semakin memucat.

Hawa membunuh meliputi dirinya, apa yang sudah dia lewatkan tadi dan apa yang sedang dialami Caily Man sekarang?

Tanpa sadar ia agak menyesal sebelumnya dia sengaja menjaga jarak dengan Caily Man, kalau sekarang dirinya masih berada di sisinya, mungkin kejadian yang menakutkan ini tidak akan terjadi.

Sekitar dua menit kemudian, ada yang mengetuk pintu dan masuk.

“Kolonel,posisinya sudah dapat.”

Wajahnya menyuram, segera dia berdiri dan keluar dengan langkah cepat.

“Cepat! Siapkan mobil! Segera bawa aku ke sana!”

……

Di dalam taman, Caily Man masih melawan dengan sia-sia.

Kaki dan tangannya sudah tidak punya tenaga lagi, rambut yang berantakan di keningnya bercampur dengan keringat di wajah, dia memberontak dengan putus asa.

Di detik berikutnya, roknya ditarik ke bawah dengan kasar, sekilas terasa angin sejuk.

Ia sudah hampir ditaklukkan, dia terbaring menderita di sana, tubuhnya juga bergetar.

“Brakkk——”

Terdengar suara gubrakan, akhirnya tangan di tubuhnya sudah pergi.

Tanpa sempat pria tersebut sadar apa yang terjadi, rambutnya ditarik oleh seseorang dan ditahan dengan sekuat tenaga ke tanah.

Caily Man hanya merasa sejuk, belum sadar sebenarnya seperti apa situasi sekarang, tiba-tiba ia masuk ke dalam pelukan yang hangat.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu