Mr. Ceo's Woman - Bab 137 Foto yang Berharga
"Jaylen Kou, kamu datang jauh-jauh hanya untuk melampiaskan amarahmu ke ponselku? Jika ada yang tidak membuatmu puas, bisa lampiaskan ke aku, kenapa harus menghancurkan ponselku!"
Pada saat ini, dia hampir tidak bisa mengontrol emosinya, hanya bisa terperangah dan berlutut di depan ponselnya yang rusak, jantungnya seperti sesak, membuatnya sulit bernafas.
Dia selalu berpikir bahwa Jaylen Kou telah kurang lebih seperti Yama, Raja Neraka yang dingin, tetapi dia tidak menyangka hanya karena dia terlalu naif, Jaylen Kou masih Jaylen Kou yang sama, dan bahkan sekarang dia bahkan lebih kasar.
"Aku sudah mengganti ponselmu, apa ada masalah?"
Pria itu sedikit mengernyitkan keningnya, seolah-olah dia merasa bahwa Caily Man sedikit berlebihan, tetapi dia tidak tahu bagaimana menjelaskan jika dia takut Caily Man akan mengalami kecelakaan seperti ini lagi, dan ponselnya dipasang alat pelacak.
Dengan begini, jika Caily Man dalam bahaya, dia bisa secepat mungkin datang, tapi dia tidak pernah terpikirkan kenapa dia begitu terobsesi dengan masalah wanita ini.
"Masalah! Tentu saja ada masalah!"
Dengan mata yang memerah, Caily Man berjongkok, dengan hati-hati mengangkat ponselnya yang hancur berkeping-keping, ekspresi wajahnya sepertinya telah kehilangan dunianya.
"Orang tidak berperasaan sepertimu, bagaimana bisa mengerti?"
Jaylen Kou mengerutkan kening, tidak jelas mengapa Caily Man sangat menyukai ponsel ini, dia melakukan ini demi kebaikannya, tetapi dia tidak menghargainya.
"Pergi ... sekarang."
Suaranya bergetar, seolah-olah berusaha menyembunyikan sesuatu, mata Jaylen Kou menggelap, bahkan dia sendiri tidak tahu mengapa dia melakukan ini, karena dia mengkhawatirkan Caily Man, jadilah dia begini.
"Jaga dirimu."
Setelah mengatakan ini, Jaylen Kou pergi dari sini tanpa menjelaskan apa-apa.
Pada saat ini hati Caily Man campur aduk, di tangannya hanya ada serpihan yang rusak, mungkin orang lain tidak pernah tahu bahwa di ponsel ini, tersimpan foto dia dan ibunya.
Foto seperti ini, bahkan jika dia akan sering menukar ponselnya, dia pasti akan memindahkan foto itu ke ponsel baru, tapi kali ini, tindakan Jaylen Kou yang tiba-tiba membuatnya terkejut.
"Ibu ……"
Tanpa diduga, bertahun-tahu dia sudah dengan hati-hati melindungi hal berharga untuknya, pada akhirnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, hal ini sudah dihancurkan oleh orang lain.
Caily Man hanya merasakan hidungnya teras sakit, setelah tetap berada di tempat, dia mengambil ponselnya, lalu sebelum sempat memakai mantel, dia bangkit berdiri lalu berlari ke luar.
……
"Maaf, apakah file yang ada di dalam bisa dipindahkan?"
Paman yang bertugas mereparasi ponsel, melihat ponsel yang hancur di depannya, setelah berulang kali memeriksanya, menggelengkan kepalanya tidak berdaya.
"Maaf, Nona *, layer ponselnya hancur, hampir tidak mungkin diperbaiki, tapi di sini aku banyak menjual ponsel murah, coba lihat mana yang kamu butuhkan?"
Mendengar jawaban dari tukang reparasi ini, pancaran mata Caily Man menjadi lesu kembali.
“Oh terima kasih, aku tidak perlu membeli ponsel, aku hanya ingin memperbaiki ponsel ini."
Caily Man berkali-kali ke tempat reparasi, tetapi setiap kali dia juga menerima jawaban yang lebih mengecewakan.
Tanpa dia sadari, langit sudah semakin gelap, dia menatap langit yang sudah gelap, pengalaman yang tidak enak, yang terjadi sebelumnya membuat dia sedikit tidak aman, jadi dia segera mengenggam erat ponsel hancur yang ada di tangannya, lalu dengan cepat berjalan menuju rumah.
Dia tidak menyangka bahwa liburan selama tiga hari yang dia tunggu-tunggu akan berakhir dengan membingungkan seperti ini, ketika teringat bahwa besok dia akan bertemu dengan Jaylen Kou si raja neraka itu, dia mulai merasa benci lagi.
Jika bukan karena hari dia tiba-tiba melakukan hari ini, dia tidak akan menyia-nyiakan waktu istirahatnya yang berharga untuk memperbaiki ponselnya!
Diam-diam dia mengutuk Jaylen Kou, lalu segera bergegas pulang ke rumah, karena itu dia juga tidak memperhatikan bahwa di belakangnya ada Jaylen Kou, ekspresinya terlihat rumit saat mengawasinya pergi.
Ternyata dia ponsel itu sangat berharga untuknya, pantas saja dia sangat marah.
Hanya saja dia tahu benar,sekrang juga tidak mungkin melakukan apa-apa lagi, Jaylen Kou berhenti sebentar, mengatakan sesuatu kepada orang-orang di sampingnya, lalu berjalan ke dalam mobil.
Caily Man sedang mengencangkan jaketnya, bersiap bergegas menyeberang jalan ketika mendengar di belakangnya ada suara yang memanggilnya.
"Hei, nona *, tunggu dulu!"
Dia terkejut, awalnya mengira itu adah orang mesum yang ingin melakukan sesuatu kepadanya, jadi dia mempercepat langkahnya.
"Nona *, Nona *, bukankah kamu baru saja bilang ingin memperbaiki ponselmu? Hei!"
Ketika berkata soal memperbaiki ponsel, barulah Caily Man berhenti lalu menoleh, dan melihat wajah orang itu, seperti sedikit tidak jelas.
"Bukankah kamu tukang reparasi barusan? Bukankah kamu bilang tidak bia memperbaikinya?"
Tukang reparasi itu sedikit terengah-engah, dia tersenyum ramah.
"Benar, aku tidak bias memperbaikinya, aku tidak membual kepadamu, ponselmu sudah seperti ini, memiliki tampilan seperti ini, khawatir dewa pun tidak mudah memperbaikinya."
Caily Man sedikit merasa malu, jadi karena dia tidak bisa memperbaikinya, dia datang untuk mempermalukannya? Apakah sekarang tukang reparasi suka melakukan hal seperti ini?
“Tapi aku ingat putraku, jika ada waktu, dia bermain-main dengan layar ponsel, seperti ponsel ini sangat berharga, karena mungkin di dalamnya ada sesuatu yang berharga?
Caily Man tertegun, lalu mengangguk.
"Kalau begitu bagus, memang ponsel itu tidak bisa diperbaiki, tetapi mungkin anakku bisa mengambil data di dalamnya, bagaimana pun anak muda lebih mengerti dibanding aku yang sudah tua ini."
Mendengar bahwa data di dalam ponsel bisa diperbaiki, ada sercecah harapan di wajah Caily Man.
"Benarkah? Kalau begitu terima kasih, selama datanya bisa dibalikan, berapa pun harganya bisa didiskusikan!"
Bagaimanapun juga, arti foto itu lebih berharga daripada uang.
Tukang reparasi itu tersenyum kecil dan berkata, "Hei, jangan aku ini hanya pebisnis kecil, tapi aku masih punya etika yang baik, harga itu tetap berdasarkan perbaikannya, hanya anakku berada di asrama sekolah, dan mungkin perbaikannya akan butuh waktu cukup lama, apa kamu sedang terburu-buru? "
Caily Man melambaikan tangannya berkali-kali, dan berkata, "Tidak tidak terburu-buru, selama datanya bisa dipulihkan."
Sambil mengatakan itu, dia menyerahkan ponselnya yang hancur itu.
Orang di depannya ini tulus, dia berkata jika ada file penting lebih baik di simpan di computer, data yang tersimpan di ponsel hanya kontak orang-orang yang biasa dihubungi saja, sekarang nomor kartunya sudah dicopot, dia sudah tidak terlalu peduli soal privasinya yang bocor.
"Baiklah, kalau begitu apa kamu bisa berikan nomormu? Jika sudah diperbaiki, aku akan menghubungimu."
Setelah Caily Man bertukar nomor ponsel dengan tukang reparasi yang murah hati itu, dia segera pergi.
Sedangkan tukang reparasi itu, setelah melihat Caily Man pergi, dengan cepat dia berjalan ke sisi mobil berwarna hitam yang diparkir di pinggir jalan.
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieCintaku Pada Presdir
NingsiGet Back To You
LexyAku bukan menantu sampah
Stiw boyEverything i know about love
Shinta CharityThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Mr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip