Mr. Ceo's Woman - Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
Seolah-olah ada sebuah firasat, ponsel tiba-tiba berdering, panggilan dari Alina Rong.
Wanita yang biasanya ceroboh, ternyata mempunyai hati yang peka."
Caily Man tersenyum, sambil menjawab panggilan telepon, dan berkata, "Alina, apakah kamu merindukanku?"
Setelah jeda yang cukup lama, akhirnya Alina Rong tertawa : "Ya, aku sangat merindukanmu. Caily Man, selamat ulang tahun."
Sebuah ucapan terdengar di telinga, membuat atmosfir di sekitarnya menjadi jauh lebih hangat.
Seketika Caily Man merasa memiliki teman baik seperti Alina Rong, itu sudah cukup.
"Ya, hanya sebuah ucapan, apakah tidak ada kadonya?"
"Ada, bagaimana jika aku memberikannya saat kamu kembali?"
Caily Man adalah orang yang sangat peka, meskipun Alina Rong sengaja menyembunyikannya, namun Caily Man bisa merasakan keanehan dalam nada bicaranya.
"Alina, mengapa kamu sedikit aneh hari ini?"
"Ah, tidak apa-apa, hanya ada sedikit masalah dalam pekerjaan."
Caily Man dengan lembut menghiburnya : "Tidak apa-apa, Alina, aku sangat mengakui kemampuanmu, jika ada orang yang berani menindasmu, aku akan menghajar mereka ketika aku kembali, kamu hanya perlu melakukan bagianmu dengan baik, suatu hari nanti, kemampuanmu akan diakui oleh lebih banyak orang."
Kembali ada jeda yang cukup lama di seberang sana, yang hampir membuat orang salah mengira bahwa dia sudah menutup telepon.
"Caily Man, jika aku melakukan kesalahan terhadapmu, apakah kamu akan memaafkanku?"
"Melakukan kesalahan terhadapku? Alina, jelaskan padaku dengan jujur, apakah Andreas Pei itu mencarimu lagi?"
"Tidak, tidak, aku hanya berkata, jika saja."
Setelah memberi salam singkat, telepon pun ditutup.
Alina Rong berdiri di dalam sebuah gedung, sambil melihat gelapnya malam di luar jendela, jantungnya berdebar kencang.
"Ternyata benar, aku masih tidak bisa, Kak Caily Man adalah orang yang sangat baik, aku tidak bisa merugikannya demi kepentingan diri sendiri."
Dia menggigit bibir bawahnya pelan, kemudian memblokir sekelompok nomor telepon yang dikenalnya.
Sesuatu yang bukan milik diri sendiri, meskipun direbut, tetap tidak akan menjadi milik diri sendiri.
Lokasi syuting pertama dipilih di sebuah pulau yang tidak diketahui namanya, yang terletak di atas Laut Ayana, tempat ini cukup terkenal di Negara S, dan kontennya berupa sebuah tantangan bertahan hidup di hutan belantara yang akan dilalui oleh para bintang tamu untuk pertama kalinya.
Dalam hal bertahan hidup di hutan belantara, Caily Man tidak bisa menahan tawa, apakah ini sudah ditakdirkan, dia cukup handal dalam hal bertahan hidup di hutan belantara.
Meskipun dia duduk di ruang tunggu, dari luar jendela dia bisa mendengar suara deburan ombak di pantai.
Tampaknya hanya dengan memejamkan mata, dan menarik napas dalam-dalam, sudah bisa mencium aroma air laut di udara.
"Perusahaan Song benar-benar sangat kaya, konten ini menghabiskan jumlah uang yang sangat besar."
"Kak Caily Man, Kak Caily Man, cepat kemarilah, sutradara sudah mulai mendesak."
Seorang staf berlari kemari dengan tergesa-gesa, mereka tampak panik.
Caily Man pun menyimpan ponselnya, dan mengikuti staf itu sampai ke dermaga dengan membawa naskahnya, tepat pada saat ini, kapal pesiar mewah sewaan itu sudah berlabuh.
Ketika para anak muda yang memiliki tubuh yang menarik itu mendengar bahwa adegan pertama mereka adalah bertahan hidup di pulau terpencil, mereka semua tampak gugup, namun ketika mereka melihat kapal pesiar ini, ekspresi mereka tampak sedikit lebih lega.
Karena syuting kali ini tidak harus menginap, dan juga mengingat lokasi pulau yang cukup kecil dan tidak dapat memuat banyak orang, maka hanya kru kamera, kru properti dan kostum yang diperlukan, serta para bintang tamu dan Caily Man yang naik ke kapal pesiar, sementara asisten dan manager para bintang tamu tersebut hanya bisa menunggu di pantai.
Tentu saja, yang diam-diam dipikirkan oleh Caily Man adalah akan jauh lebih baik jika Jaylen Kou juga ikut dikeluarkan.
Setelah menaiki kapal pesiar, udara pun seolah membawa aroma lautan pada musim panas, berada di atas laut dan langit yang biru, bahkan suasana hati yang telah lama berkabut pun mulai berubah menjadi jernih.
Caily Man berjalan ke dalam kabin kapal pesiar, tanpa menoleh ke belakang.
Pada saat dia naik ke kapal pesiar, dia harus mengakui bahwa Song's Entertainment benar-benar adalah sebuah perusahaan yang sangat kaya.
Sepanjang jalan, setiap sudut yang dilihatnya seolah-olah memamerkan besarnya anggaran biaya untuk syuting kali ini.
Sutradara Wilson Lee sudah lama tiba di tempat, dia tampak sedikit kesal, melihat Caily Man yang sudah terlambat hadir dan masih menikmati pemandangan, dia pun melambaikan tangan ke arah Caily Man untuk memberi isyarat padanya agar kemari.
"Nona Caily Man, aku dengar kamu berpengalaman dalam merencanakan beberapa acara hiburan sebelumnya, bukankah begitu?"
Caily Man tampak sedikit bingung, jadi dia hanya mengangguk dengan canggung.
"Jadi begini ceritanya, kamu telah melihatnya, Perusahaan Song menyewa kapal pesiar mewah ini, tidak hanya supaya para aktor bisa santai dan bersenang-senang, tetapi juga untuk merekam beberapa adegan di balik layar, yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan video promosi acara televisi."
Mengapa Caily Man tidak diberitahu tentang hal semacam ini sebelumnya?
"Sebenarnya aku ingin memberitahumu ide ini kemarin, tetapi karena Nona Caily Man tidak datang tepat waktu, karena beberapa urusan pribadinya, jadi...."
Sengaja!
Pria tua ini pasti sengaja melakukannya!
Karena Caily Man sedikit terlambat kemarin, sehingga dia diam-diam ingin menjatuhkannya, bukankah itu terlalu picik?
Setelah tiba di Negara S kemarin, dia jelas-jelas sudah berkumpul dengan seluruh tim, dan sutradara ini hanya mengabaikannya seperti orang yang tidak peduli, bukankah dia sangat mencurigakan?
Namun, meskipun Caily Man sangat marah, dia tidak mungkin bisa turun dari kapal, karena kapal pesiar sudah mulai berlayar, sehingga dia terpaksa menganggukkan kepalanya, hanya melakukan apa yang bisa dilakukan.
Ketika dia sedang berbicara dengan sutradara, para bintang tamu muda itu pun telah menjadi akrab satu sama lain.
Jaylen Kou dan Jolie Nie berjalan kemari secara berdampingan, keduanya tampak sedang membicarakan sesuatu yang menarik, sambil tersenyum bahagia.
Hari ini, Jolie Nie mengenakan terusan panjang berwarna putih, dengan topi pantai berbahan rajut di kepalanya, kain pakaiannya yang ringan mengayun oleh tiupan angin laut, bagaikan seorang peri.
Seolah bisa merasakan tatapan Caily Man, Jaylen Kou pun mendongak, dan saat dia melihat Caily Man, ekspresi wajahnya berubah gelap.
Sebelum naik ke kapal, dia sempat khawatir apakah Caily Man akan terlambat hadir dan mempermalukan dirinya sendiri lagi, tetapi dia tidak menyangka bahwa Caily Man sudah begitu dekat dengan sutradara begitu dia naik ke kapal, hal ini kembali mengingatkannya pada kedekatan Caily Man dengan pria-pria lain.
"Jaylen, bukankah itu Caily Man dan sutradara? Apakah kita sebaiknya pergi menyapa mereka?"
Jolie Nie sebenarnya ingin berkenalan dengan sutradara sejak naik ke kapal, tetapi karena ada Jaylen Kou, dia pun harus meminta izin pada Jaylen Kou terlebih dahulu.
"Jolie, kita pergi ke tempat lain saja, tidak perlu mengganggu mereka."
Jaylen Kou adalah orang yang sangat tegas, sehingga nada bicaranya pun selalu tegas, dia berbalik dan pergi dengan kesal, sementara Jolie Nie sedikit mengernyit, dan mengangguk ke arah sutradara.
"Halo, Sutradara Lee, aku Jolie Nie, yang berperan sebagai Yenny, sangat senang bisa menjadi bagian dari acara kali ini."
Sutradara Lee adalah orang yang tidak begitu peduli dengan formalitas, menurutnya, tidak ada yang lebih penting selain menyelesaikan proyeknya, sehingga dia tidak terlalu memikirkannya.
Novel Terkait
His Soft Side
RiseWonderful Son-in-Law
EdrickThick Wallet
TessaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineLelaki Greget
Rudy GoldThe Winner Of Your Heart
ShintaSee You Next Time
Cherry BlossomMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip