Mr. Ceo's Woman - Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
"Tidak! Orang ini tidak hanya mengganggumu, tetapi dia juga hampir membunuhku, aku tidak peduli bagaimana pemikiranmu tentang ini, aku memiliki caraku sendiri untuk menanganinya, apapun itu, aku tidak akan membiarkannya dengan begitu saja!"
Caily Man berhenti sejenak, hanya merasakan udara dingin entah dari mana menutupi lehernya.
Meskipun Jaylen Kou bersedia mengambil tindakan yang berarti masalah ini akan mendapatkan titik terang sesegera mungkin, tetapi mungkin karena dirinya yang profesional dengan pekerjaannya, dia merasa bahwa masalah ini tidak akan sesederhana itu.
Dia tahu bahwa Jaylen Kou selalu suka menangani sesuatu sewenang-wenang, jika dia telah bertekad melakukan sesuatu, orang lain sama sekali tidak akan bisa menghentikannya, jadi Caily Man juga tidak mengatakan apa-apa lagi.
Tapi dia akhirnya tahu mengapa Jaylen Kou harus menariknya kemari dengan paksa.
Yang disebut dinding memiliki telinga, secara alami tidak mungkin untuk mengatakan hal-hal seperti itu di luar.
Ruang kerja di dalam kediaman Kou selalu menjadi tempat terbaik bagi Ayah Jaylen dan Jaylen Kou untuk berdiskusi tentang hal-hal yang penting, dan orang lain dilarang keras masuk dan keluar dari sini, wajar saja, kerahasiaan dalam ruangan ini sangat ketat, dia membawa paksa dirinya ke sini mungkin juga karena mempertimbangkan hal ini.
Tetapi juga karena sifatnya yang tidak banyak berbicara dan selalu terang-terangan menyebabkan dirinya saat ini sepertinya telah digosipkan oleh kedua anggota Keluarga Kou.
Suasana seketika membeku, sepertinya sudah tidak ada lagi yang ingin dikatakan Jaylen Kou.
Caily Man menggerakkan tubuhnya sedikit dan menghela napas, "Baiklah, aku sudah menjelaskan semua situasi yang aku tahu, apakah Kolonel Kou sudah bisa membiarkan aku kembali?"
Jaylen Kou mengangkat kepalanya dan bertanya seolah-olah tidak mengetahui keadaan, "Apakah kamu menemukan sesuatu yang aneh setelah turun dari pesawat?"
Jaylen Kou dengan ekspresi dingin memberikan pertanyaan pada Caily Man, membuat hatinya sedikit bergetar.
Sesuatu yang aneh? Bagaimana pula bisa dikatakan aneh, itu jelas-jelas merupakan hal yang paling menyeramkan sepanjang hidupnya.
Dari awal kejadian yang tidak bisa dijelaskan di Negara S, dirinya sudah kelelahan secara fisik dan mental, namun setelah turun dari pesawat, dia langsung dibawa pergi dengan paksaan, orang-orang disekitarannya bahkan tidak peduli terhadap apa yang sebenarnya terjadi sudah menghakimi dirinya telah berbuat salah.
Saat itu, dia merasa dirinya sepertinya akan mati di ruang interogasi, tetapi ketika dia melihat Jimmy He datang menjemputnya, sebenarnya keadaannya tidak jauh beda dengan mati.
Hanya saja Caily Man tidak bisa membiarkan Jaylen Kou mengetahuinya, dia tidak tahu apa alasannya, tetapi jika dia memikirkan bahwa saat diinterogasi, masalah ini berhubungan dengan Jolie Nie dan Louise Wang, meskipun ini merupakan pengalaman yang tidak benar adanya, tetapi dia hanya berharap semuanya bisa memiliki ketenangan.
"Biasa-biasa saja, kenapa? Apakah kamu sedang memedulikanku?"
Caily Man menunjukkan senyuman jahil, dengan mencondongkan tubuh ke depan dan meletakkan tangannya di atas meja, menatap Jaylen Kou dari ketinggian.
Dia selalu tahu cara terbaik untuk menghentikan rasa ingin tahu dan bagaimana cara menanyakan sesuatu kepada Jaylen Kou, dan cara ini tidak pernah gagal dalam percobaan, saat ini dia sudah mencapai titik dimana bisa menanyakan apapun padanya.
"Kamu benar-benar tidak masuk akal!"
Ekspresi wajah Jaylen Kou merosot, meski dia awalnya tidak mengerti permainan wanita ini, tetapi setelah melewati berkali-kali, dia sudah tahu maksud dari rencana wanita kecil ini.
Dia sengaja mengatakan sesuatu dengan sangat ambigu, hanya tidak ingin dia menelusuri masalah ini lagi.
Dia tiba-tiba teringat dua orang yang baru saja terjerat hujan, ekpresinya mulai tenggelam.
Apakah karena dirinya ingin melindungi pria ini sehingga dia tidak ingin mengatakan yang sebenarnya padanya?
"Hei, Caily Man, aku ingin menyarankan dirimu bahwa jika kamu telah mengetahui seseroang sedang mengincarmu, berhentilah untuk bersikap sombong seperti ini, aku bisa menyelamtkanmu sekali, tetapi juga yang terakhir kali."
Jaylen Kou memang dasarnya selalu berkata dengan sangat dingin, ditambah ada kebingungan dari dalam hatinya, kata-kata yang keluar dari mulutnya jelas seperti ingin mematikan orang.
Dia menatap Caily Man, dengan rasa ingin tahu dan penuh pengamatan.
"Seperti mantan pacarmu, siapa namanya? Aku belum pernah melihat orang seperti itu sebelumnya."
Hati Caily Man sedikit bergetar, dia berjalan menyusuri meja secara perlahan dan berjalan ke sisi Jaylen Kou, menyentuh bahu Jaylen Kou dengan tangannya yang putih dan lembut, kemudian menggodanya dengan perlahan.
"Kolonel Kou, pertanyaan ini sangat aneh jika ditanyakan olehmu, begitu banyak pria yang ada di sisiku, dapatkah kamu mengingat siapa mereka semua?"
Kalimat ini seperti sedang menancap pisau pada hati Jaylen Kou, dia langsung menyingkirkan tangan Caily Man yang tengah menggodanya.
"Aku tidak peduli dengan masa lalumu, kamu cukup mengetahuinya di dalam hatimu."
Selesai berbicara, dia berdiri dan berjalan ke arah pintu, kemudian dia pergi meninggalkan ruangan kerja tanpa ragu-ragu, dan hanya meningglkan Caily Man yang terbengong.
"Huh, cara mengusir tamu yang tidak sopan sama sekali tidak berubah."
Sekarang dia bisa meninggalkan rumah ini, tentu saja dia tidak ingin menetap lebih lama lagi di sana.
Saat tiba di depan pintu, ekspresi wajah Ibu Jaylen dan Beatrice Kou yang penuh dengan rasa ingin tahu membuatnya merasa senang.
"Caily Man, bukankah seharusnya kamu menjelaskan sesuatu kepada aku sebagai orang yang lebih tua?"
Ibu Jaylen mengerutkan alisnya dan duduk di sofa dengan menunjukkan sikap yang tegas dan bertindak sebagai tuan rumah.
"Penjelasan? Bibi, aku merasa aneh, apa yang harus aku jelaskan, jika kamu ingin mengetahui yang sebenarnya, tanyalah kepada Jaylen Kou, aku tidak memiliki banyak waktu untuk menemani kalian melakukan sidang yang tiada habisnya."
Setelah menjawabnya, dia tidak memedulikan ekspresi apapun yang ada di wajah kedua orang tersebut dan langsung meninggalkan Kediaman Kou.
Ibu Jaylen dan Beatrice Kou selalu berprilaku sesuka hati di depannya, namun mereka tidak akan pernah berani mempertanyakan Jaylen Kou, jadi dia tidak perlu khawatir masalah ini akan diperbesarkan, dia hanya ingin membuat Ibu Jaylen dan Beatrice Kou frustasi beberapa hari, dengan begitu dirinya sudah sangat bahagia.
Melihat cuaca hujan badai di luar, Caily Man menghela napas.
Kediaman Kou terletak di pinggiran kota, selain itu, tempat tinggal mereka merupakan tempat tinggal orang kaya, setiap rumah yang ada di sana pasti memiliki beberapa mobil di rumahnya, meskipun dia menggunakan aplikasi untuk memanggil mobil sewaan, dia juga sangat sulit untuk mendapatkan mobil, kecuali dia berjalan 4 hingga 5 km hingga menuju jalan besar, kemungkinan dirinya bisa dengan beruntung mendapatkan taksi untuk membawa dirinya, tetapi kemungkinan ini sangatlah kecil.
Saat ini, sepertinya tidak mungkin baginya untuk mengharapkan Keluarga Kou menyuruh supir untuk mengantarkannya, dia hanya bisa menerima nasibnya yang buruk.
"Huh, sepertinya aku harus membeli sebuah kalender lunar untuk menghitung nasibku setelah kembali nanti."
Siapa yang tahu bahwa sebelum dia menginjakkan kaki keluar dari pintu gerbang, dia sudah merasakan pergelangan tangannya tiba-tiba dipegang oleh seseorang di belakangnya dan sepertinya sedang menariknya kembali!
Dua wanita Keluarga Kou ini sungguh banyak masalah.
"Bibi, aku sudah mengatakan semuanya, tidak ada yang perlu aku jelaskan, jika kamu masih penasaran, tanyakan pada anak kesayanganmu, aku masih ada urusan, aku akan..."
Setelah mengangkat kepalanya, kata-kata yang seharusnya bisa dia ucapkan dengan mudah seketika berhenti di sudut mulutnya.
Setelah diam beberapa saat, orang yang berdiri di depannya sedang memberikan tatapan dingin padanya.
"Jaylen Kou?"
Kekuatan di pergelangan tangannya sedikit longgar, dia tertawa pelan.
"Caily Man, siapa yang mengizinkanmu pergi? Apakah kamu sudah tidak ingin nyawamu lagi dengan pergi saat hujan badai seperti ini?"
Siapa yang tahu bahwa dia baru saja keluar dan memerintahkan pelayan untuk menyiapkan kamar tamu untuknya, tetapi wanita ini malah berani meninggalkan kediaman Kou saat dia tidak berada di tempat?
Apakah dia memang sangat ingin meninggalkannya?
Atau apakah dia dianggap sebagai pria berdarah dingin yang mengizinkan seorang wanita keluar dengan cuaca seperti ini?
Memikirkan hal ini, gengamannya semakin erat.
"Caily Man, hari ini kamu tidak boleh pergi kemana-mana tanpa ada izin dariku!"
Caily Man bahkan tidak sempat membela diri, dia sekali lagi ditarik Jaylen Kou untuk kembali ke kamar tamu.
Beatrice Kou dan Ibu Jaylen menganga dan tidak bisa berkata apa-apa karena terkejut melihat cara berinteraksi antara kedua orang tersebut.
"Bu, apakah kakak dan dia benar-benar, benar-benar, ada..."
"Beatrice, bawa ibu untuk kembali ke kamar, memang benar, orang yang sudah berumur, tenaganya benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan kalian yang masih muda, aku hanya duduk sebentar saja sudah merasa lelah."
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeCinta Tapi Diam-Diam
RossieUangku Ya Milikku
Raditya DikaDon't say goodbye
Dessy PutriUnperfect Wedding
Agnes YuMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip