Mr. Ceo's Woman - Bab 65 Jebakan Demi Jebakan

Dia menyeringai sedikit, dan menyangkal: "Mana ada, aku hanya ingin bertanya apakah dia sial tidak hari ini, hanya aku satu-satunya yang menderita, tentu saja hatiku merasa tidak adil."

Alina Rong memandangi sorot mata aily Man yang seperti sengaja menyembunyikan sesuatu, hatinya pun murung.

Caily Man sedang menyembunyikan apa darinya.

Bukankah mereka teman baik, jadi apa yang perlu disembunyikan darinya? Atau apakah dia tidak pernah menganggap dirinya sebagai teman?

Namun, saat ini, Caily Man tidak memperhatikan ekspresi Alina Rong, ia hanya sepenuh hati memperhatikan keselamatan Jaylen Kou, bagaimanapun mereka bisa terjebak di pulau itu dikarenakan ingin menolong dirinya.

Jika masalah ini diketahui oleh orang keluarga Kou yang satu besar dan satu kecil itu, diperkirakan dia akan dibunuh sebelum dia kembali ke China.

Karena kecelakaan dari staf utama kru film, pembuatan film "LIFE" yang semula direncanakan untuk sementara ditunda, setelah Caily Man pulih, dia berencana akan mengikuti kru kembali ke China untuk istirahat beberapa waktu.

Sepanjang jalan, para kru agak terlalu ramah dan penuh perhatian kepadanya, tidak tahu apakah itu karena mereka takut dia akan memberi tahu orang tentang sikap mereka yang tidak mau menolong orang yang sedang dalam bahaya.

Sebaliknya, ketika Jolie Nie melihatnya yang masih bisa selamat setelah malapetaka besar, dia adalah orang pertama yang datang dan berbasa basi dengannya.

"Caily Man, kamu baik-baik saja? Aku ketakutan setengah mati saat itu, tapi untung saja kamu bisa selamat dari malapetaka."

Melihat Jolie Nie di depannya, Caily Man tidak punya waktu untuk mempertimbangkan apakah kekhawatiran dalam kata-katanya itu nyata apa palsu, dia meraih pergelangan tangannya dan bertanya: "Jolie Nie, bagaimana keadaan Jaylen Kou?"

Jolie Nie yang tidak menyangka bahwa Caily Man akan bertanya tentang Jaylen Kou, tiba-tiba tidak bisa menjawabnya.

"Aku dengar dia dijemput oleh Paman Kou, seharusnya tidak ada masalah, tapi aku tidak pernah memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Kou, jadi aku sendiri tidak tahu detailnya.

"Oh ternyata dijemput oleh Ayah? Baguslah."

Caily Man tidak menyadari bahwa dia secara tidak sadar telah memanggil Paman Kou dengan sebutan yang biasa yaitu "ayah", jadi wajar saja tidak ada waktu untuk mengurus tampang Jolie Nie yang terlihat rumit saat ini.

"Caily Man, sebenarnya aku mau tanya, kalian ... apakah ada terjadi sesuatu di pulau? Tapi kalau kurang nyaman tidak apa, aku hanya asal tanya saja."

Dalam rencana awal orang itu, Caily Man saat ini seharusnya sudah menjadi mayat dingin yang telah meninggal karena kecelakaan, sekarang dia begitu mujur bisa berdiri di depannya hidup-hidup, semuanya karena variabel yang tidak mungkin.

Variabel itu adalah Jaylen Kou!

Menurut rencana awal, dia dan Caily Man sama-sama jatuh ke air, dan Jaylen Kou secara alami tentu saja akan menyelamatkannya lebih dulu. Dengan ketidaksukaan Jaylen Kou kepada Caily Man, dia sangat mungkin akan menduga bahwa kecelakaan kali ini disebabkan oleh Caily Man dengan sengaja, mungkin saja dia akan sengaja membiarkan Caily Man menelan akibat perbuatannya sendiri*.

Tapi siapa yang tahu setelah menyelamatkannya, sebelum dia bisa mengatakan sepatah kata pun, Jaylen Kou kembali melompat ke laut tanpa mengucapkan sepatah kata pun, jelas bahwa perlawanannya yang disengaja telah menghabiskan banyak energinya.

Jadi setelah ini, semua hal yang semula direncanakan perlahan mulai menjauh dari tujuan awalnya, dan alasan untuk semua ini adalah karena perubahan sikap Jaylen Kou terhadap Caily Man.

Ini membuatnya sangat terganggu.

Jaylen Kou mulai menaruh perhatian pada Caily Man sebelum dia menyadarinya.

Dan jika mereka berdua berbicara tentang sesuatu di pulau itu, dia sangat ingin tahu.

"Kami ... tidak ada apa-apa, jangan khawatir, aku dan dia sama sekali tidak mungkin terjadi sesuatu."

"Hah? Maksudku bukan begitu, tapi tidak masalah. Senang melihatmu aman dan sehat."

Jolie Nie mengucapkan selamat tinggal kepada Caily Man dengan wajah pucat, lalu mencari sebuah pojok yang tenang sambil memegang ponselnya.

"Caily Man belum mati, apa yang harus aku lakukan?"

Dia menggigit kuku jempolnya dengan gugup, melihat pihak lain tidak menanggapi, dia segera mengirim satu pesan lagi.

"Aku sudah memberimu uang, dan melakukan apa yang kamu minta. Kamu tidak bisa melakukan ini padaku."

Setelah menunggu lama, masih belum ada pesan di telepon, dahinya pun sedikit mengernyit.

"Ding dong-"

"Semuanya sudah diatur dengan baik, kamu akan tahu setelah kembali ke China. Aku menantikan kemampuan aktingmu saat itu."

Dikirim bersamaan dengan pesan ini, masih ada sebuah folder.

Dia membukanya tanpa sadar, dan setelah mengkonfirmasi isinya, dia menghela nafas lega.

Meskipun dia tidak tahu bagaimana orang misterius itu mendapatkan informasi seperti itu, dia menjadi semakin takut pada orang misterius di balik layar ini.

Jika suatu saat ia menjadi incaran mereka, apakah keadaannya akan lebih buruk dari Caily Man?

...

"Caily Man, aku pikir kamu sepertinya telah salah paham terhadap kami."

Benar saja, kali ini Sutradara Lee secara khusus memesan tempat duduk kelas satu untuknya, dan menatapnya dengan rasa bersalah.

"Faktanya, setelah kamu dan Jaylen Kou melompat ke laut malam itu, aku berencana untuk segera kembali mencari bantuan, tapi aku tidak menyangka bahwa panel instrumen kapal telah dirusak orang sehingga kami juga tersesat di laut, tapi untungnya kalian berdua baik-baik saja."

Untungnya?

Mereka berdua berhasil selamat dari malapetaka itu, dia mengatakan itu jangan-jangan karena menyayangkan hal ini terjadi?

Caily Man mencibir, ekspresinya penuh ketidaksabaran.

"Sutradara Lee, kita semua adalah pembuat cerita, seharusnya ada sedikit logika ya kan? Walaupun orang-orang di kapal tidak bisa berenang, kalau melempar pelampung bisa kan? Membantu begitu saja tidak akan terlalu merepotkanmu kan?”

Selama ini Wilson Lee mendengar bahwa Caily Man tidak kenal ampun dan kejam dalam membalas omongan orang, ditambah lagi dia memang melakukan kesalahan sebelumnya, jadi mau tidak mau dia harus menerima teguran ini, tetapi tetap saja membuat wajah tua nya sedikit malu tak tertahankan.

Setelah jeda yang lama, dia melihat ke sekeliling.

Mereka sekarang berada di kursi belakang kabin kelas satu, dan semua kru telah tertidur karena siksaan seharian ini, saat ini sangat sunyi.

Dia ragu-ragu untuk waktu yang lama, barulah mengeluarkan buku catatan dan sebuah signature pen dari tas punggungnya, menulis sebentar, lalu menyerahkan buku catatan itu kepada Caily Man.

Caily Man awalnya tidak ingin mempedulikannya, namun setelah melihat kalimat di buku catatan, matanya tiba-tiba membelalak.

"Seseorang mengincar kamu, aku juga sudah diancam. Jaga dirimu baik-baik."

Dia menoleh dan menatap Wilson Lee, ingin memastikan bahwa ini hanyalah sebuah alasan buruk yang dia temukan karena telah melalaikan tanggung jawabnya, tetapi ketika bertemu dengan matanya, dia mengerti bahwa semua ini benar.

Seseorang mengincarnya? Bahkan mengancam sutradara yang cukup terkenal di industri hiburan?

Ini sebenarnya karena apa?

Tapi dia adalah orang yang pintar, diam-diam merobek kertas dari buku catatan, dan menutup matanya sedikit.

"Sutradara Lee, pokoknya, jangan diulang lagi."

Pesawat itu mendarat perlahan di atas daratan China, dan Caily Man diam-diam menggenggam telapak tangannya, merasa terkejut dan tanpa sadar mulai berkeringat.

Pokoknya, dia tidak boleh duduk dan menunggu kematian, semua ini harus diselidiki secara menyeluruh!

Hanya saja dia tidak menyangka begitu dia turun dari pesawat, dia akan diawasi oleh beberapa orang yang mencurigakan.

Mereka jelas-jelas adalah sekelompok orang yang sangat terlatih, hanya dengan kontak mata, mereka langsung menurunkan pinggiran topinya lalu berpura-pura dengan tenang berjalan menghampirinya.

Dalam hati, Caily Man diam-diam berteriak gawat, bahkan tanpa membawa barang bawaannya, ia berencana berjalan ke tempat yang ramai terlebih dahulu.

Alina Rong sudah kembali ke China malam itu karena urusan perusahaan. Sekarang dia hanya sendirian. Jika dirinya sampai diawasi bahkan tertangkap oleh orang-orang tak dikenal ini hanya karena dia sendirian, sungguh bukan sebuah keberuntungan.

Memikirkan hal ini, dia berpura-pura dengan tenang mengeluarkan ponselnya, diam-diam memeriksa sambil menelepon polisi, bertindak sesuai keadaan.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu