Mr. Ceo's Woman - Bab 54 Hari yang spesial
"Jaylen, Caily Man ? Apa...yang sedang kalian lakukan ?"
Terdengar sebuah suara lembut dari belakang mereka, memecahkan situasi tegang yang ada.
Jolie Nie perlahan-lahan berjalan kemari dengan bingung, Caily Man telah memiliki kesan baik terhadap Jolie Nie, karena pesan klarifikasi tersebut. Akhirnya, Caily Man bisa bernapas lega saat ini.
Caily Man jelas merasa bahwa Jaylen Kou mengendurkan pergelangan tangannya karena kedatangan Jolie Nie, jadi Caily Man segera menarik kembali tangannya.
"Caily Man, aku masih khawatir kamu tidak terkejar penerbangan, nomormu juga tidak bisa dihubungi, ternyata....ternyata kamu sedang bersama Jaylen."
Meskipun Jolie Nie tidak memiliki arti khusus di setiap kata-katanya, namun orang pintar seperti Caily Man tentu mengetahui keraguan Jolie Nie mengenai hubungan antara dirinya dengan Jaylen.
Hanya saja, kali ini bukan masalahnya, melainkan Jaylen Kou yang bersikeras tidak ingin melepaskannya.
"Nona Nie, kamu telah salah paham. Orang yang selalu ada di mata dan di hati Jaylen Kou pasti adalah kamu, kami hanya bertemu secara tidak kebetulan, kamu tidak perlu terlalu banyak berpikir, karena bagaimana pun, kami berdua tidak bisa dikategorikan sebagai teman."
Karena Jolie Nie pernah membantunya sebelumnya, maka ia sudah ingin melarikan diri dari pertempuran ini.
Sebelum mereka hendak berkata-kata sesuatu lagi, Caily Man langsung pergi mencari kamar mandi terdekat. Sekarang, hal yang perlu ia segera tangani adalah masalah pribadinya.
"Jaylen, mari kita pergi ? Sutradara masih menunggu kita."
Melihat sosok ramping Caily Man, Jolie Nie mengulurkan tangan, merangkul lengan Jaylen Kou sambil tersenyum pelan.
Jolie tidak bodoh, ia telah melihat pakaian familiar yang terikat di pinggang Caily Man sejak ia tiba bersama dengan mereka berdua. Namun, ia tahu bahwa Jaylen Kou tidak pernah menyukai orang lain menanyai urusan pribadinya, jadi Jolie hanya bisa berpura-pura tidak melihat apa pun.
Lagi pula, bagi Jolie, tidak peduli apakah Jaylen Kou memiliki perasaan cinta kepadanya atau tidak, ia hanya ingin menyingkirkan orang seperti Caily Man.
Tetapi untungnya, semuanya berjalan sesuai dengan rencananya, tidak berapa lama lagi, Caily Man akan hancur.
.......
Di dalam gedung kantor Aimei.
Alina Rong sedang menindaklanjuti beberapa rencana yang diajukan oleh Caily Man sebelumnya. Benar saja, selama Caily Man yang mengambil tindakan, peringkatnya pasti dijamin stabil.
"Tok tok tok-----" (Suara ketukan pintu)
Suara ketukan dari luar pintu menarik perhatiannya, belakangan ini, selalu ada aja orang yang datang mencarinya.
"Silahkan masuk."
Seorang gadis berjalan masuk sambil membawa dokumen di tangannya.
"Asisten Rong, apakah kamu sedang sibuk sekarang ?"
Mendengar sapaan ini, membuat Alina Rong ingin tersenyum pahit.
Semenjak Caily Man dibujuk secara halus oleh ketua perusahaan untuk mengambil cuti liburan berbayar, ia sebagai orang yang membantu Caily Man menangani urusan, diberi panggilan "Asisten Rong".
Bagaimana pun, ia hanyalah seorang pengganti, setelah Caily Man menyelesaikan pre-shooting dan kembali ke China dan begitu rumor online reda, posisinya akan kembali ke tangan Caily Man.
Sesuatu yang bukan miliknya, bagaimanapun juga, itu tampak seperti sepotong pasir di antara jari-jarinya yang tidak bisa ia pegang, ia tidak mengharapkan apa-apa.
"Ada apa ?"
"Begini, aku sudah menyelesaikan sebuah proposal, bisakah kamu memeriksanya ?"
Tatapan gadis itu penuh dengan kekaguman, dia adalah seorang murid magang yang baru direkrut oleh perusahaan pada beberapa waktu lalu, jadi dia tidak mengetahui posisi Alina Rong sebelumnya di perusahaan ini.
"Baik, letakkanlah di atas meja, aku akan memeriksanya nanti."
Gadis itu tersenyum sambil mengangguk, setelah meletakkan dokumen di atas meja, ia menawarkan secangkir teh panas.
"Asisten Rong, kamu telah bekerja keras akhir-akhir ini !"
Setelah selesai berbicara, ia segera berlari keluar, meninggalkan Alina Rong sendirian di ruangan kerja dengan linglung.
Alina Rong selalu menjadi orang yang membawakan teh untuk Caily Man, ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan diperlakukan seperti ini suatu hari nanti, bahkan dirinya sangat menikmati rasa diperhatikan oleh orang lain.
Alina Rong adalah orang yang sangat sensitif, sejak menjadi pengganti sementara Caily Man, sikap para karyawan di perusahaan menjadi lebih sopan terhadapnya, hanya saja, sikap sopan ini, selalu memiliki banyak maksud lainnya.
Seketika ia merasa kacau, ia menghela nafas, lalu bangkit dan berjalan menuju dapur.
Ada beberapa hal, memang lebih baik melakukannya dengan sendiri.
Sebelum ia tiba di dapur, percakapan diam-diam di dalam ruangan tersebut, membuatnya menghentikan langkah kakinya.
"Hei, apa kalian tahu apa yang baru saja kulihat ? Pendatang baru dari perusahaan kita, yaitu Lisa, baru saja membawakan teh untuk Alina Rong!"
"Hah ? Benar-benar seorang pendatang baru, hanya tahu bagaimana mengambil hati orang lain. Apakah perlu mengambil hati orang seperti Alina Rong ? Dia tidak memiliki kekuasaan apapun."
"Hei, jangan berkata seperti itu, aku tidak berani menyinggungnya sekarang, bagaimanapun, proposal kita masih harus ditinjau olehnya."
"Aduh, ini hanya sementara saja, setelah Caily Man kembali, dia akan kembali menjadi seorang pembersih. Apakah kalian tidak tahu, dia akan menjadi sombong jika kalian terus menyanjungnya."
.......
Gosip di ruangan dapur semakin panas, tetapi Alina Rong malah berdiri di depan pintu saja.
Jika Caily Man berada di sisinya, ia akan masuk tanpa memperdulikan mereka dan mempermalukan mereka.
Seperti yang mereka katakan, ia tidak memiliki kekuasaan di perusahaan ini, ia hanyalah seorang pembantu Caily Man.
"Ring, ring, ring-------" (Suara telepon berdering)
Ada suara getaran ponsel dari sakunya, ia mengeluarkan ponselnya dan mendapati bahwa itu adalah nomor yang dikenalnya, ia menghela nafas, dan menjauh ke koridor untuk menjawab panggilan telepon.
Terdengar sebuah suara yang diproses oleh mesin dari panggilan tersebut.
"Nona Rong, tidak tahu apakah anda sudah mempertimbangkannya atau belum, kesempatan tidak akan menunggu siapa pun."
Ia mengeratkan bibir bawahnya, dan sedikit mengepalkan kedua tangannya.
Di sisi lain, Caily Man yang telah selesai mengganti pembalut dengan buru-buru, ikut bergabung dengan rombongan besar. Meskipun ia tidak menjelaskan kepada sutradara mengenai alasan keterlambatannya, namun untungnya, itu tidak menjadi masalah.
Setelah tiba di hotel dan membereskan kopernya, Caily Man sedikit menghela nafas ketika melihat mantel Jaylen Kou yang tergeletak diam di sandaran kursinya.
Ia menyalakan ponsel, melihat tanggal di layar ponsel, tertulis : tanggal 13.
Ia tidak bisa menahan rasa sedikit sakit di ujung hidungnya, dan bergumam pada dirinya sendiri : "Apakah ini tanggal 13 ? Ini adalah....ulang tahunku."
Pada saat ibunya masih hidup, tanggal 13 selalu menjadi waktu paling membahagiakan bagi Caily Man.
Karena hanya pada saat itulah, sesibuk apapun para orang tua dalam bekerja, mereka akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan menghabiskan hari ulang tahunnya bersamanya.
Setiap tahun di hari ini, ibu pasti akan memasak banyak makanan lezat, sambil memantau perilakunya yang suka diam-diam mencuri makanan.
Ayah juga akan melepaskan pakaian kerjanya, dan pergi ke dapur untuk membantu ibu memasak bersama.
Makanan yang bisa dimasak oleh ibu tidak banyak, namun Caily Man tidak pernah bosan memakannya, setiap kali, ia selalu merasa bahwa masakannya terlalu sedikit hingga tidak cukup untuk dirinya makan.
Pada saat itu, ia berpikir bahwa kehidupan indah yang seperti ini akan bertahan selamanya, tetapi ia tidak menyangka bahwa kebahagiaan akan datang dengan cepat dan akan pergi lebih cepat.
Ia selalu berpikir bahwa bencana alam selalu menjauh darinya, tetapi ia tidak pernah menyangka bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang bisa menghindar dari bencana.
Novel Terkait
Penyucian Pernikahan
Glen ValoraMr Huo’s Sweetpie
EllyaYou're My Savior
Shella NaviInnocent Kid
FellaAir Mata Cinta
Bella CiaoLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyUangku Ya Milikku
Raditya DikaUnlimited Love
Ester GohMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip