Mr. Ceo's Woman - Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu

Kedua orang berjalan keluar dari lorong rumah sakit. Dokter He sudah terlihat sangat kesal karena setelah melewati banyak hal yang membuat dirinya tidak senang serta pada dasarnya dia memang tidak menyukai Louise Wang.

"Sebenarnya ada urusan apa? Jika kamu ingin memberikan aku angpau, maka segera berikan padaku."

Hah? Dia saja belum mengatakan apa-apa, akan tetapi dokter ini sudah berbicara terlebih dahulu!

Rupanya karena dia memandang mereka tidak terlihat seperti orang kaya, maka dia bersikap begitu kasar. Rupanya tadi dia sudah menilainya terlalu tinggi.

Dia menyipitkan matanya dan mengangkat ponsel yang ada di tangannya berkata: "Dokter He, aku sudah merekam semua perkataanmu yang tadi di dalam ponselku. Saat ini aku curiga kamu memiliki perasaan lain terhadap pasien. Aku memutuskan untuk mencari dekan rumah sakit dan membicarakannya dengan beliau."

Ekspresi kesal Dokter He pada detik itu juga berubah menjadi ekspresi terkejut. Dia tidak menyangka wanita ini akan diam-diam merekam pembicaraan mereka?!

"Nona Caily Man apa maksud kamu?"

Keringat bercucuran turun dari dahinya. Dia tidak ingin menjadi duri di mata dekan karena hal kecil seperti ini.

Caily Man mengulas sebuah senyuman yang memiliki maksud mengancam.

"Dokter He, menentukan apakah seseorang bersalah atau tidak adalah tugas polisi. Tugas dokter adalah menyelamatkan yang sekarat dan menyembuhkan yang terluka, bukan meminta kamu merawat pasien dengan sebelah mata. Aku harap kamu dapat mengingat ini!"

"Nona Caily Man apa maksud kamu? Apakah kamu sedang mencurigai tingkat keprofesionalan aku?"

Caily Man mengangkat tangannya dan menyalakan layar ponselnya.

"Sejujurnya, sesuai dengan keadaan pasien ketika dibawa ke rumah sakit, penyebab kecelakaan ini adalah pasien yang banyak minum alkohol sebelum menyetir, yang melumpuhkan sarafnya dan mengakibatkan kecelakaan mobil ...jika begitu, maaf aku hanya dapat mengatakan bahwa kami sudah melakukan yang terbaik ... sebenarnya ada urusan apa, jika kamu ingin memberikan aku angpau, maka segera berikan padaku."

Kecemasan di mata Dokter He semakin terlihat jelas.

"Dokter He, jika terjadi sesuatu dengan temanku, aku....."

Dia tersenyum ketika melihat tatapan cemas pada mata Dokter He.

Jika kamu tidak ingin orang-orang mencurigai tingkat keprofesionalan dirimu, aku berharap kamu dapat dengan benar menjalankan tugasmu. Jika tidak, maka isi pembicaraan ini....."

Dia sambil berbicara sambil menggoyang-goyangkan ponselnya. Ponsel yang semula dipegang di tangannya tiba-tiba ditarik keluar oleh kekuatan yang sangat besar.

"Caily Man, kamu masih saja tidak berubah!"

Begitu mendengar suara yang familiar ini, seketika Caily Man merasa sangat menyesal karena mengajak Dokter He berbicara di lorong ini.

Detik selanjutnya dia merasa tulangnya sudah mau hancur menjadi berkeping-keping karena Jaylen Kou memegangnya dengan begitu erat.

Awalnya hari ni dia datang kemari untuk mengambil laporan barang milik Tuan Besar Kou. Siapa yang menyangka begitu dia menaikkan tatapannya, dia melihat Caily Man yang sedang menggoda seorang dokter di lorong ini.

Apakah dia tidak pernah merasa puas? Mengapa setiap kali dia bertemu dengan dia, dia pasti melihat dia sedang bersama pria yang berbeda.

Wanita ini benar-benar sangat buruk!

Caily Man menggunakan tangannya yang lain menyentuh dada Jaylen Kou dan sengaja menggambar sebuah lingkaran di dadanya.

"Ada apa? Sayang setelah beberapa hari tidak bertemu, aku benar-benar merindukan kamu."

Ekspresi Jaylen Kou menggelap, tanpa berbasa-basi, dia langsung menarik dia ke taman belakang rumah sakit.

"Aduh, kamu......"

Caily Man seperti ditarik oleh sesuatu yang sangat kuat dan dia hanya dapat pasrah membiarkan dirinya ditarik oleh Jaylen Kou.

Dia sambil berjalan sambil menoleh menatap sang dokter yang masih berdiri di tempat awal dan berkata: "Dokter He, jangan lupa akan ucapanku."

Begitu dia selesai berbicara, dia merasa tenaga di lengannya semakin bertambah dan dia segera menutup mulutnya.

Hasilnya akan sangat buruk jika dia berselisih dengan pria yang ada di depannya ini.

Kedua orang berhasil tiba di taman belakang rumah sakit. Caily Man menatap ekspresi wajah Jaylen Kou yang dingin dengan tatapan sedih karena lengannya terasa sangat sakit.

"Weh, apakah kamu memang memiliki sifat kasar sejak lahir? Percaya tidak sekarang juga aku akan menggugat bahwa kamu melakukan tindakan kejahatan yang disengaja?"

"Kakek ingin bertemu denganmu akhir-akhir ini."

Tatapan Jaylen Kou terlihat ragu-ragu ketika dia sedang mengucapkan kalimat tersebut.

Meskipun kabar tentang dia bercerai dengan Caily Man sudah diketahui oleh semua orang, akan tetapi karena Tuan Besar Kou berada di barak militer, sehingga kabar ini tidak sampai di telinganya.

Semua orang tahu bahwa Tuan Besar kou sangat menyukai Caily Man. Jika dia tahu bahwa mereka berdua sudah bercerai, dia pasti akan marah dan akan merugikan kesehatannya.

Maka dari itu, hingga hari ini Tuan Besar Kou masih tidak tahu mengenai kabar bahwa mereka telah bercerai.

"Haha Jaylen kou, apakah kamu sedang memohon kepadaku? Tetapi mengapa aku mendengarnya kamu seperti sedang mengancam aku?"

Begitu mendengar permintaan Jaylen Kou, Caily Man bergegas menegakkan badannya dan menunjukkan ekspresi bangga.

Selain sekelompok sampah di Keluarga Kou, dia benar-benar menyukai Tuan Besar Kou dengan tulus.

"Iya sudahlah jika kamu tidak ingin pergi, aku pergi terlebih dahulu!"

Sejak Jaylen Kou melakukan hal memalukan di depan bawahannya pada hari itu, ketika bertemu dengan lagi dengan Caily Man, dia merasa sangat aneh.

"Ck, aku tidak mengatakan aku tidak ingin pergi, hanya saja jika kamu ingin aku pergi, maka kamu harus memenuhi permintaan aku terlebih dahulu!"

Jaylen Kou menatapnya semakin dalam dan berkata: "apalagi yang ingin kamu lakukan?"

"Kamu jangan menatapku seperti itu, aku ini tidak makan orang."

Caily Man melambai-lambaikan tangannya dan berkata: "pasti kamu memiliki kenalan di kantor polisi bukan? Ada suatu hal yang ingin aku pelajari."

Di dalam ruangan kantor polisi Daerah W.

Pada saat ini, seluruh polisi yang berada di dalam bersikap begitu hormat, karena tidak ada yang menyangka mereka akan kedatangan orang begitu penting pada hari ini.

Kepala Wang terlihat gugup dan memberi hormat di depan Jaylen Kou dan berkata: "Tuan Muda Kou, ada keperluan apa Anda datang ke tempat kami?"

Caily Man berjalan keluar dari belakang Jaylen Kou dan mengerjapkan matanya terhadap Kepala Wang lalu berkata: "Kepala Wang, ada hal kecil yang ingin aku tanyakan kepada kamu, apakah kamu memiliki waktu luang?"

Setelah memeriksa kamera pengawasan, dia sama sekali tidak menemukan petunjuk apa pun.

Karena pengawasan itu sendiri agak kabur, dia hanya bisa melihat samar-samar sosok Louise Wang masuk ke dalam mobil dan setelah mengemudi beberapa blok, dia menabrak sesuatu di jalan. Ini memang terlihat seperti kecelakaan mengemudi dalam keadaan mabuk.

Apakah semua ini benar bahwa Louise Wang mengemudi di bawah pengaruh alkohol?

Dia menggigit bibir bawahnya, lalu tersenyum lagi, dan berkata, "Kalau begitu maaf telah menganggu Kepala Wang. Jika ada informasi tentang kasus Louise Wang, tolong beritahu aku."

Dia sambil berbicara sambil mengeluarkan kartu namanya.

Louise Wang?

Jaylen Kou mengerutkan keningnya, sepertinya sebelumnya dia ada memposting video klarifikasi di Internet. Jadi kali ini dia yang mengalami kecelakaan?

Ketika dia mengaitkan kejadian yang baru saja terjadi di rumah sakit, entah kenapa hati Jaylen Kou sedikit tergerak.

Rupanya dia sudah salah paham kepada dia akan semua ini?

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu