Mr. Ceo's Woman - Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
"Caily Man aku benar-benar khawatir. Kamu baik-baik saja kan?"
Caily Man mengulas senyuman canggung dan berkata: "baik....baik-baik saja. Setidaknya aku terlihat lebih baik dibanding kamu. Akan tetapi Alina, kamu juga tidak perlu berusaha sekeras ini bukan? Ini hanyalah sebuah berita gelap saja."
Alina Rong mengerjapkan matanya lalu beberapa saat kemudian dia baru mendapatkan kemballi kesadarannya dan menunjukkan ekspresi perhatian: "Caily Man jadi kamu pada akhirnya kamu menonton berita juga?"
"Iya, akan tetapi orang-orang itu hanya membesar-besarkan masalah. Aku tidak terima hadiah melainkan sebuah boneka vodoo yang digunakan untuk mengutuk aku, jika aku tidak membuangnya apakah aku harus menyimpannya?"
"Benarkah? Aku tahu kamu memang bukan orang yang akan melakukan hal seperti itu, coba saja aku berada di sana pada saat itu. Aku pasti dapat membantu dia dan tidak perlu ada kejadian seperti ini."
Caily Man melihat dia yang begitu putus asa pun menjadi penasaran.
"Sebenarnya ada apa denganmu? Apakah pihak perusahaan ada mengatakan sesuatu?"
Alina Rong menghindari tatapan Caily Man dan mengigit bibirnya.
"Sebenarnya........sebenarnya aku datang untuk memberitahumu bahwa bos menyuruhmu untuk beristirahat dalam beberapa waktu."
Ekspresi ketika Alina Rong mengucapkan kalimat ini terlihat sangat buruk, terlihat dengan jelas dia diperintahkan oleh bos si botak itu untuk datang kemari dan memberitahunya.
Beristirahat?
Bagus sekali kata-kata yang digunakannya, bukankah ini artinya ingin memberhentikan dia?
"Siapa yang memberikan dia keberanian yang berani-beraninya menyuruh aku beristirahat?"
Caily Man berteriak dan ekspresinya terlihat sangat marah.
"Apakah akal sehat si botak itu sudah hilang? Bagaimana dengan pekerjaanku jika aku beristirahat?"
Alina Rong sejak awal sudah menduga Caily Man akan bereaksi seperti ini, pasti dia tidak akan senang jika kerja kerasnya dihentikan begitu saja oleh orang lain hanya dengan gosip yang tidak jelas itu.
"Redakan amarahmu Caily Man. Maksud bos adalah agar kamu fokus pada serial TV itu, pekerjaan yang lain sementara ini diambil alih oleh orang lain."
"Diambil alih oleh orang lain? Anak yang kubesarkan dengan susah payah diberikan begitu saja kepada orang lain!"
Caily Man langsung menghubungi bosnya dalam keadaan marah, tanpa menunggu pihak di ujung sana untuk menjawab, dia pun langsung menembaknya: "pekerjaan milikku kamu jangan berharap dapat memberikannya kepada orang lain. Ketika aku sedang mengurusi serial TV itu, semua pekerjaanku berikan semua kepada Alina Rong, jangan berharap kamu bisa memberikannya kepada yang lain!"
Lalu tanpa menunggu pihak ujung sana menjawab, Caily Man pun langsung memutuskan panggilannya.
"Kak Caily Man, kamu mengatakan.......kamu mengatakan kamu ingin memberikan semua pekerjaan yang ada di tanganmu......kepadaku?"
Alina Rong membesarkan matanya dan menunjukkan ekspresi tidak percaya.
Caily Man tersenyum dan berkata: "kamu sudah ikut denganku begitu lama, kamu sudah dapat disebut sebagai ibu asuh dari anakku. Ibunya diusir, tentu saja aku baru bisa tenang jika diberikan kepada ibu asuhnya. Lagipula kamu juga sudah memiliki keahlian ini, kamu hanya kurang mendapatkan kesempatan saja."
Tatapan penuh kepercayaan pada mata Caily Man membuat Alina Rong merasa sangat terharu. Jika tidak ada kalimat ini, mungkin dia tidak mungkin akan mengambil alih semua pekerjaan Caily Man yang lain.
"Terima kasih, benar-benar sangat terima kasih."
Caily Man tersenyum dan memegang pundak dia lalu berkata: "terima kasih itu tidak hanya dapat diucapkan dengan mulut saja. Saat ini aku ingin makan udang, bagaimana? Aku benar-benar sangat menginginkannya."
Alina Rong segera mengerti dan tanpa menunggu Caily Man mengatakan apa pun lagi, dia pun langsung berlari keluar dengan terburu-buru.
Spekulasi dan kritik tentang Caily Man seakan-akan menghilang begitu saja dalam semalam. Oleh karena itu, keesokan harinya Caily Man keluar dengan mudah dan dia juga tidak bertemu dengan sekelompok repoter seperti yang ada di bayangannya.
Terkadang ketika dia bertemu dengan beberapa reporter yang sedang memegang mikrofon. Sebelum dia bisa melarikan diri, pihak lain itu sudah berlari terlebih dahulu seperti orang gila.
Sepanjang perjalanan menuju ke lokasi syuting pun berjalan dengan lancar dan dia menerima perhatian yang palsu dari anggota kru yang lain.
Karena Alina Rong hari ini harus mengurusi pekerjaannya yang lain, jadi begitu dia masuk ke dalam ruang istirahat, dia pun langsung bertemu dengan Jolie Nie.
Jolie Nie menatap gaya berpakaian dia dari ujung kepala dan ujung kaki lalu dia berjalan mundur dan berkata: "kamu adalah.......Caily Man?"
Caily Man menunjukkan ekspresi tidak senang dan melepaskan semua perlengkapannya.
"Jika kamu ingin menertawakan aku, sebaiknya segera lakukan."
Jolie Nie mengigit bibir bawahnya dan tatapannya terdapat rasa tidak senang.
"Caily Man sebenarnya aku tidak memiliki niat untuk berselisih denganmu. Jika kita sudah berjodoh hingga menjadi rekan kerja satu tim, aku berharap kita dapat berinteraksi dengan baik."
"Berinteraksi dengan baik?"
Caily Man seperti mendengar sesuatu yang sangat lucu dan melihat ke arah sekeliling.
"Jangan-jangan di sini ada kameran tersembunyi? Atau Jaylen Kou sedang mencuri dengar di luar? Jolie Nie aku sarankan sebaiknya kamu jangan menggunakan cara rendahan itu di depanku, aku ini sangat sibuk."
Dulu jika dia sedang berduaan dengan Jolie Nie, dia pasti akan menindasnya tetapi keadaannya yang saat ini sudah tidak seperti dulu, sebaiknya dia mengurusi pekerjaannya yang lebih penting terlebih dahulu.
"Caily Man, aku hanya berharap kita dapat berinteraksi dengan baik, aku...."
Jolie Nie masih ingin mengatakan sesuatu lagi, tiba-tiba Jaylen Kou muncul di depan pintu.
Dia memandang Caily Man yang duduk di kursi dengan ekspresi mulia dan Jolie Nie berdiri di samping dengan tangan terkepal, alisnya perlahan berkerut dan dia menarik Jolie Nie.
"Jolie, dia menindasmu lagi?"
Caily Man kehabisan kata-kata ketika menatap kedua orang yang bermesraan di depannya ini. Dia merasa waktunya terbuang sia-sia.
"Jaylen Kou, kamu datang di saat yang tepat. Kamu cepat bawa wanita kesayanganmu keluar, tempat ini adalah ruang istirahatku."
Tatapan Jaylen Kou mendingin, dia awalnya datang karena ingin melihat keadaan Caily Man karena dia sudah ditindas oleh para netizen padahal dia tidak melakukan apa-apa. Tetapi dia melihat gaya dia yang begitu sombong pun marah.
"Caily Man, orang seperti kamu ini memang pantas menerima semua ini!"
Setelah selesai mengucapkan kalimat itu, dia pun langsung memeluk bahu Jolie Nie dan keluar dari ruangan istirahat.
Suasana ruang istirahat yang ramai pun kembali menjadi tenang, Caily Man menghela nafas lega dan membuka naskah di depannya untuk memeriksa apakah ada bagian yang terlewat atau tidak.
Pantas menerima semua ini?
Tetapi jelas-jelas dia tidak melakukan apa-apa dan hampir saja kehilangan pekerjaannya begitu saja. Apakah dia pantas mendapatkan semua ini?
"Jaylen tidak apa-apa."
Jolie Nie tidak menyangka hari ini Jaylen Kou akan berinisiatif mencari Caily Man, Meskipun ekspresi dia sangat tenang, tetapi sejak awal hatinya sudah bergerumuh!
Dia merasa sedikit banyaknya dia mengenali sifat Jaylen Kou. Tetapi sekarang ini dia semakin tidak mengerti dengan orang di depannya ini.
"Jolie, jika Caily Man kembali menindas kamu, kamu harus memberitahu aku."
"Baik, aku tahu. Aku pergi ke sana sebenarnya hanya ingin menenangkan dia saja."
Jaylen Kou menghela nafas dengan panjang lalu tersenyum dan berkata: "Jolie, terkadang kamu ini benar-benar terlalu baik, kamu selalu membuat aku khawatir. Jika terkahir kali itu bukan aku kebetulan bertemu denganmu, sepertinya kamu akan ditindas oleh para manusia brengsek itu tahu tidak? Kamu ini benar-benar terlalu mudah mempercayai orang."
Jaylen Kou dengan lembut memeluk bahu Jolie Nie, jadi dia tidak akan pernah melihat sudut bibir Jolie Nie yang terangkat pada saat ini.
Novel Terkait
Kembali Dari Kematian
Yeon KyeongMy Superhero
JessiMy Enchanting Guy
Bryan WuMy Only One
Alice SongMenunggumu Kembali
NovanCinta Tapi Diam-Diam
RossieCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip