Mr. Ceo's Woman - Bab 7 Kerjasama Win-Win
Saat Jaylen Kou menerima telepon dari Kakek Kou, dia sedang makan dengan Jolie Nie. Dia mengerutkan dahi, tapi Jolie Nie malah meletakkan sumpit dengan besar hati, "Tidak apa-apa. Kamu angkat saja. Apa aku perlu keluar?"
"Tidak usah." Jaylen Kou menjawab dengan datar lalu mengangkat telepon, "Kakek?"
Orang yang ada di sambungan berkata beberapa kalimat, Jolie Nie melihat wajah Jaylen Kou semakin masam, ".... Kakek, aku tidak akan pergi."
Kakek Kou yang ada di ujung sambungan hampir saja meledak dan teriak sampai Jolie Nie dapat mendengarnya, "... Meski tidak mau juga harus pergi, ini adalah perintah!"
Setelah bicara, Kakek Kou langsung menutup sambungan.
Wajah Jaylen Kou semakin masam. Jolie Nie mengerjapkan mata dan membawakan sup kepada Jaylen Kou, "Jaylen, apakah ada hal sulit yang tidak bisa dilakukan?"
Masalah yang Kakek Kou tahu, pasti tentang Caily Man.
Memikirkan wanita itu, Jaylen Kou tidak ingin mengungkit, lebih tidak ingin merusak suasana hati Jolie Nie. Hanya menekan kedinginan dalam mata dan berkata datar, "Tidak ada yang penting, hanya beberapa hari kedepan aku tidak bisa menemanimu lagi. Apa kamu mempunyai rencana apapun?"
Jolie Nie mengerutkan dahi kecil dan tersenyum, "Beberapa hari ini aku juga tidak mempunyai kerjaan apa-apa. Kamu hanya perlu sibuk saja. Hanya saja, Jaylen, dengar-dengar kamu sudah menikah."
Pria dalam pandangannya begitu mendengar kata itu langsung berwajah masam, tapi tidak bicara. Jolie Nie sangat mengerti sikap Jaylen Kou, hanya tetap tersenyum pengertian sambil memberikan sayur ke piring pria itu, "Apakah karena dia?"
Jaylen Kou menggerakan bibir dengan anggun dan berkata dingin, "Aku sudah cerai."
Jolie Nie terkejut, dan matanya berkaca-kaca, "Apakah ... karena aku?"
"Bukan karena siapapun." Jaylen Kou tidak tahu bagaimana mengelak, seperti dengan nalurinya, dia mengetes sup baru bisa menutupi kebengongan tadi dan menjelaskan, "Dia yang ungkit."
"Begitu ya ..." mata Jolie Nie terpancar sedikit rasa kekecewaan, tapi malah tetap tersenyum, "Tidak mengobrol hal yang tidak senang lagi. Apa .... apa ada yang bisa aku bantu?"
Dia?
Jaylen Kou sedikit ragu, seperti teringat sesuatu dan berkata, "Live streaming bertahan hidup di alam liar. Aku hanya tidak ingin ikut saja."
"Oh?" Jolie Nie begitu mendengar langsung senang, dan bertanya, "Di platform apa?"
"HC." Jolie Nie menggesekan jarinya, dan benaknya muncul adegan Caily Man menerobos masuk. Di saat Caily Man membuka topi, rambut bergelombang langsung tergerai begitu saja ....
Aneh sekali, bisa-bisanya dia ingat nama itu.
"HC?" Jolie Nie terkejut, "Kalau begitu bagus sekali. Aku di luar negeri sudah pernah mendengar tentang HC. Kabarnya adalah media video yang beberapa tahun ini sangat terkenal, tidak disangka secepat ini sudah ada acara streaming——”
Jolie Nie berhenti, menengadahkan kepala ke arah Jaylen Kou, menyadari pria itu sama sekali tidak mendengar perkataannya. Dia memanggil pria itu dengan nada kecewa, "...... Jaylen?"
Suara Jolie Nie memutuskan pikiran Jaylen Kou, Jaylen Kou tersadar, "Hm?"
"Apa aku boleh menemanimu pergi?" Jolie Nie mengerjepkan mata, dan tersenyum, "Bukankah kamu bilang tidak ingin pergi? Aku menemanimu pergi ya?"
Jaylen Kou tersentak dan pandangan matanya meredup, "Apa kamu yakin? Sangat menderita di sana, apa kamu——bisa?"
"Siapa yang bilang aku tidak bisa?" Jolie Nie tersenyum lebar dan berkata yakin, "Beberapa tahun ini aku di luar negeri bukan main-main!"
Mata Jaylen Kou terdapat perasaan tidak jelas, lalu berpikir sebentar dan berkata, "Ok, aku coba katakan pada mereka."
........
Hal yang Jaylen Kou janjikan tidak pernah ingkar janji. Hanya saja saat janji dengan Caily Man sore ini, dia ragu sebentar, tapi tidak disangka begitu Caily Man dengar ingin bertemu dengannya, langsung menyetujui. Mereka berdua janji bertemu di Starbucks. Tidak sampai sepuluh menit, Caily Man datang mengendarai Audi.
"Lama tidak bertemu ya!" Caily Man mengenakan pakaian kerja lengkap, rok yang ketat membuat kakinya terlihat sangat seksi, sepatu hak tinggi warna merah juga sangat menarik perhatian. Caily Man mengikat rambut bentuk satu ekor kuda, kelihatan lucu dan aktif.
Jaylen Kou mengerutkan dahi. Baru cerai selama satu hari dan 20-an jam, kondisi Caily Man sepertinya sangat sangat baik sampai tidak bisa lebih baik lagi dari ini.
"Kelihatannya kamu melewati hari dengan sangat baik." Jaylen Kou menyisip kopi, dan menatap luar jendela dengan pandangan tidak peduli.
"Aduh, aduh, menjadi single tentu ada banyak orang yang mendekat." Caily Man berkata dengan sombong, sama sekali tidak malu, "Bagaimana Tuan Kou, apa kamu sudah memikirkannya?"
Caily Man mengambil gelas kopi, tapi malah dihentakkan oleh tangan panjang. Caily Man menengadahkan kepala dengan bingung, melihat Jaylen Kou berkata dengan dingin, "Pesan sendiri."
"Dasar pelit." jelas-jelas ada dua gelas kopi, malah sengaja membuatnya malu!
Caily Man mengomel tapi tidak marah, langsung memesan satu gelas air dingin dan berkata sambil tersenyum, "Aku membawa surat kontraknya. Mau lihat sebentar?"
Caily Man mengeluarkan satu dokumen ke hadapan Jaylen Kou, menopang wajah dengan kedua tangannya dan tersenyum, "Gaji besar, adil, pasti bisa terkenal."
Jaylen Kou membaca sekilas dokumen dengan cepat, tapi tidak mengatakan apapun.
"Sudah harus tanda tangan 'kan?" Caily Man menyodorkan sebuah pen.
Jaylen Kou tersenyum, mengambil pen, membuka tutup pen, ujung pen di bawah tatapan menanti Caily Man terjatuh ke atas kertas, tapi malah berhenti.
"Kalau mau aku tanda tangan boleh, tapi aku mempunyai syarat." tangan Jaylen Kou memainkan pen dan berkata dingin.
Syarat?
Meskipun Caily Man terkejut, tapi tetap mengangguk dengan sangat profesional, "Permintaan sponsor kami setujui, jadi kalau kamu mempunyai permintaan kami juga akan melakukannya."
Jaylen Kou tersenyum kecil, dan berkata pelan, "Acara ini, Jolie juga mau ikut, selain itu kedudukannya tidak boleh rendah."
Caily Man hampir saja tertawa. Sudah mulai menyusun jalan hubungannya?
Meskipun mengeluh dalam hati, tapi Caily Man malah mengerjapkan mata dan pura-pura kesulitan dengan mengerutkan dahi, "Tapi yang menjadi tokoh utamanya adalah kamu!"
"Kalau begitu maaf." Jaylen Kou meletakkan pen. Caily Man langsung panik, segera menekan kontrak, takut didorong kembali oleh Jaylen Kou.
"Ok, ok, ok, kalau begitu .... bagaimana kalau kita jadikan Nona Nie sebagai bintang tamu misterius?" Caily Man tersenyum menenangkan, mendorong pen ke dapan, "Seniman yang pulang dari luar negeri dan diundang menjadi bintang tamu. Dengan kemampuan HC meningkatkan kepopuleran, ditambah rencana promosi kami, pasti tidak akan buruk, dijamin membuka jalan artis bagi Nona Nie. Apa begini boleh, Tuan Kou?"
Jaylen Kou menatap Caily Man dengan dalam, menerima pen, dan mengangkat alis, "Apa tidak sulit?"
"Sulit apanya?" kali ini giliran Caily Man yang bingung, lalu dia tersenyum dan berdecak, "Nona Nie seksi dan cantik. Meskipun bukan artis, tapi di luar negeri juga merupakan seniman yang lumayan terkenal. Membuat CP kepada kalian, sama sekali tidak sulit."
Caily Man mengangkat tangan dan tersenyum polos, "Bisa ada kesulitan apa? Atau, kamu yang mempunyai kesulitan?"
Jaylen Kou mendengar perkataan itu, hatinya sedikit marah, rasa sakit yang gatal, seperti ada ratusan tangan yang menggaruk hatinya. Jaylen Kou mencengkram pen dengan lebih kencang, "Apa kamu tidak mau mempertimbangkannya lagi?"
"Kamu membuat image yang bagus, aku mendapat uang, kerjasama yang win-win." Caily Man tersenyum licik, "Inilah yang justru aku inginkan!"
Jaylen Kou seketika berwajah masam.
Wanita ini, selalu saja merencanakan trik-trik. Terlalu mementingkan keuntungan!
Novel Terkait
The Revival of the King
ShintaAfter The End
Selena BeeMy Only One
Alice SongThe Gravity between Us
Vella PinkyMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniYou're My Savior
Shella NaviCantik Terlihat Jelek
SherinMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip