Mr. Ceo's Woman - Bab 106 Diculik
Alina Rong berdiri di tempat, lapisan bulu kuduk merinding di sekujur tubuhnya.
Ketika Caily Man melihat ini, dia mengambil bahu Alina Rong dan memandang Andreas Pei dengan jijik, seolah-olah sedang menyaksikan belatung yang sedang merayap dengan perlahan di dinding.
"Alina, ayo pergi, akhirnya kita dapat mengirim bajingan ini ke penjara, hari ini benar-benar adalah hari yang indah, kita harus merayakan hari ini!"
"Hm, baik."
Alina Rong kembali menatap Andreas Pei, dia selalu merasa bahwa cara dia memandangnya jelas tidak sesederhana itu.
Caily Man memeluk Alina Rong sampai ke depan Jimmy He, lalu mengulurkan tangannya untuk memukul pundak sebelah kiri Jimmy He dan berkata sambil tersenyum: "Pengacara He memang sangat hebat, sekarang bajingan itu tidak akan bisa keluar dari penjara setidaknya untuk beberapa tahun."
Jimmy He tersenyum malu-malu dan melambaikan tangannya.
"Ini bukanlah karenaku, terutama karena hal-hal yang dia lakukan memang sudah harus dipenjara sejak lama dan aku hanyalah orang yang menegakkan keadilan."
"Bagus, keadilan telah ditegakkan, malam ini kalian ikut denganku, aku akan mentraktir kalian makan makanan yang enak!"
Caily Man sangat gembira, tetapi dia selalu merasa ada pandangan tajam dari sudut ruangan yang membuat punggungnya sedikit dingin.
Ketika mengikuti arah pandangan, ternyata ada Jaylen Kou di kursi penonton?
Pria ini ternyata bisa datang ke pengadilan untuk ikut melihat keramaian?
Mata Jaylen Kou bertemu dengan tatapan Caily Man, matanya berhenti pada jarak antara dia dan Jimmy He yang terlalu dekat dan wajahnya menjadi semakin gelap.
"Tuan Muda Kou, apakah kamu benar-benar tidak akan memberitahu Nona Caily Man tentang masalah ini? Lagi pula, jika kamu tidak memerintahkan pengacara di kota untuk jangan menerima gugatan dari Keluarga Pei, mungkin Nona Caily Man tidak akan memenangkan kasus ini dengan mudah, kan?"
Mata Jaylen Kou menjadi gelap, dia melirik ke orang yang banyak bicara di sebelahnya dan ketidaksabaran di matanya semakin parah.
"Kenapa aku harus memberitahunya?"
Melihat ekspresi Jaylen Kou, pria itu terpana, dia selalu mengira bahwa Jaylen Kou diam-diam membantu Caily Man, karena dia masih memiliki rasa pada Caily Man, tetapi dia tidak menyangka bahwa kali ini tebakannya salah.
"Ini……"
Tetapi jika bukan karena Caily Man, dia juga tidak mengerti kenapa Jaylen Kou, yang selama ini enggan memperhatikan urusan dunia, bersikeras untuk masuk ke dalam perairan berlumpur ini, bahkan sampai sengaja datang ke pengadilan untuk menindaklanjuti kemajuan kasus ini.
Padahal Kolonel Kou tidak memiliki banyak waktu luang.
"Jangan tanya apa yang tidak boleh ditanyakan, jangan katakan apa yang tidak boleh dikatakan, apakah kamu mengerti?"
Ekspresi Jaylen Kou semakin dalam, dia melihat ke sosok ceria yang berdiri tidak jauh di sana dengan senyum tipis di sudut mulutnya.
"Apakah masih ada kegiatan lagi?"
"Tuan Muda Kou, akan ada rapat melalui panggilan sore ini, kemudian....seharusnya tidak ada lagi."
Dia dengan ringan mengangguk, menarik kembali pandangannya, merapikan pakaiannya, lalu bangkit dan pergi.
"Um, apakah aku ada berbuat salah dengannya? Wajahnya jelek sekali, padahal dia sudah datang, tetapi dia malah pergi tanpa menyapanya, apakah dia datang untuk melihat diriku dipermalukan?"
Caily Man mendengus pelan, dia tidak ingin memedulikan kemunculan Jaylen Kou yang tiba-tiba dan kepergiannya yang tiba-tiba.
Lagipula, pria ini sudah sedikit aneh sejak dia kembali dari pulau terpencil, mungkinkah dia benar-benar menjadi bodoh karena air masuk ke dalam kepalanya?
Jimmy He melihat serangkaian perubahan emosional Caily Man dan dia tidak bisa menahan perasaan sedikit masam di hatinya.
Tidak disangka, Caily Man telah mencapai tingkat dimana dia sangat memperhatikan Jaylen Kou, bukankah mereka hanya melakukan pernikahan bisnis sebelumnya? Tetapi kenapa dia merasa bahwa meskipun keduanya telah bercerai, tetapi mereka tampaknya masih memiliki perasaan antara satu sama lain?
Mereka mengobrol sebentar, kemudian Caily Man pergi ke tempat parkir bawah tanah, Jimmy He juga pergi lebih awal karena harus kembali ke kantor untuk menangani beberapa urusan.
Karena hari ini adalah sidang tertutup, karena saat ini tempat parkir bawah tanah juga terlihat agak lengang dan kosong di mana-mana, maka hanya terdengar sepatu hak tinggi Caily Man.
Caily Man kebetulan berjalan ke suatu tempat yang gelap dan pergelangan tangannya tiba-tiba sakit, sebelum dia sempat bereaksi, rambutnya dijambak dengan kuat oleh orang di belakangnya.
Caily Man kesakitan, dia mulai berjuang dengan keras, dia bahkan sampai terus mengangkat kakinya yang sedang mengenakan sepatu hak tinggi ke depan dan belakang.
"Kamu, kan? Semua karena kamu si pelacur, yang menjebak Andreas untuk masuk ke dalam penjara, aku akan membunuhmu!"
Sebuah suara yang terdengar tua datang dari belakang, Caily Man kembali ke akal sehatnya, dia baru menyadari bahwa itu adalah ibu dari Andreas Pei.
"Hei....lepaskan aku!"
Pergelangan tangannya dipegang dengan erat oleh lawannya, sampai-sampai mengeluarkan jejak darah merah dan sebagian besar rambutnya rontok ketika mereka sedang saling menjambak.
"Hei, apa yang kamu rencanakan?"
Tubuhnya ditahan oleh pria berbaju hitam di belakangnya, Caily Man mengangkat kepalanya dengan susah payah untuk melihat Nyonya Pei, yang seluruh wajahnya berubah karena amarah di depannya, dia tidak bisa menahan keterkejutan di dalam hatinya.
"Plak...."
Sebelum dia sempat mengatakan sesuatu, Nyonya Pei menampar wajahnya.
"Hei, apa yang kalian tunggu? Setelah buat dia pingsan, bawa dia pergi!"
Sebuah suara menggelegar terdengar di telinganya, sebelum Caily Man bisa berteriak minta tolong, dia tiba-tiba merasakan sakit di lehernya, matanya menggelap dan dia pingsan.
.......
Setelah Caily Man kembali terbagun, rasa sakit di kepalanya yang parah membuatnya merasa seperti ada bom waktu yang tersembunyi di kepalanya, bahkan pandangannya juga menjadi kabur.
"Nyonya, dia sudah bangun."
Suara laporan yang dikatakan oleh seorang pria terdengar di telinganya, Caily Man memaksa dirinya untuk membuat dirinya tetap tersadar.
Dia tahu bahwa dia telah dibalas oleh Nyonya Pei yang sangat mencintai putranya, tetapi wanita ini benar-benar gila, dia berani menculiknya di tempat parkir bawah tanah pengadilan?
"Cepat, buat dia sadar."
Segera setelah kata-kata itu terlontar, baskom berisi air dingin dengan es batu tiba-tiba disiram ke arahnya.
Caily Man tidak bisa menghentikan tubuhnya untuk gemetar dan otaknya yang linglung seketika langsung tersadar.
Saat ini, tubuhnya diikat dengan erat ke pilar di belakangnya dengan tali yang tebal di sekeliling pergelangan tangannya, ketika dia bergerak sedikit, tali kasar itu akan meninggalkan bekas merah pada kulit halusnya, yang terasa sangat menyakitkan.
Kegelapan muncul di depan matanya dan udara di sini sepertinya memiliki samar-samar bau debu dan bensin, dia melihat sekeliling dan menemukan bahwa mungkin pada saat ini dia dibawa ke gudang tua, dia melihat ada sekelompok orang yang mengancam di depannya dan ada juga beberapa silinder bensin yang sudah bengkok.
Namun, tampaknya gudang ini mungkin sudah lama ditinggalkan, bahkan lampu di atas kepala tampak sedikit redup.
"Hei, pelacur! Apakah ini perbuatanmu!"
Suara Nyonya Pei terdengar kejam, seperti ingin langsung memakannya.
Caily Man sedikit mengernyit dan berkata: "Apa yang kulakukan? Apakah aku yang menghasut putramu untuk melakukan tindakan yang tidak seonoh?"
"Plak....."
Benar saja, yang terjadi selanjutnya adalah sebuah tamparan yang keras, wajah tua Nyonya Pei muncul di depan matanya yang membuat Caily Man sedikit tidak nyaman.
"Kenapa mulutmu begitu kotor? Andreas jelas telah dijebak olehmu!"
Caily Man benar-benar tidak bisa tertawa pada saat ini, tetapi dia sedikit mengerti kenapa Andreas Pei bisa tumbuh menjadi sampah seperti sekarang, dengan adanya ibu yang seperti ini, takutnya dia tidak bisa mendidik anaknya untuk menjadi orang yang baik.
Novel Terkait
Husband Deeply Love
NaomiCinta Yang Terlarang
MinnieMarriage Journey
Hyon SongCinta Tapi Diam-Diam
RossieLoving The Pain
AmardaPria Misteriusku
LylyCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip