Mr. Ceo's Woman - Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
Mathew tertegun begitu mendengar ancaman Herbert Song. Meskipun dia usil, tetapi dia hanyalah cecunguk kecil yang hanya dapat melunak di di depan orang yang lebih tua.
Maka dari itu meskipun sudah mendengar ancaman dari Herbert Song, meskipun ekspresinya tidak senang, tetapi dia juga mau tidak mau menurutinya. Dia melepaskan tangan Caily Man dengan ekspresi yang sangat sedih.
Caily Man mengerutkan keningnya begitu melihat ekspresi sedih Mathew. Dia menjulurkan tangan mengelus wajah Mathew.
"Tidak apa-apa, bagaimana kita pergi bersama setelah kakak pulang kerja? Sekarang kamu kerjakan tugasmu."
Begitu mendengar ucapan Caily Man, mata Mathew kembali bersinar dan baru saja dia ingin memeluk Caily Man, tetapi Herbert Song kembali menarik dia tanpa ekspresi.
"Huh, kamu kelewatan sekali paman. Apakah kamu menyukai kakak, makanya kamu tidak mengizinkan aku dekat-dekat dengannya?"
Meskipun Mathew masih muda, tetapi pikiran dia sudah lebih cepat dewasa.
Herbert Song memukul kepala dia berkata: "mengapa kamu memanggil aku paman sedangkan memanggil dia dengan panggilan kakak?"
"Ck, yang cantik semuanya adalak kakak, sedangkan yang jelek semuanya adalah bibi. Hal seperti ini saja kamu tidak mengerti, pantas saja kamu masih lajang hingga saat ini!"
Herbert Song terdiam begitu mendengar ucapan Mathew, dia tidak tahu harus menjawab apa.
Selama beberapa tahun, dia adalah pria idaman yang ingin dinikahi oleh wanita di luar sana. Akan tetapi di mata bocah ini dia menjadi pria tua?
Caily Man menggelengkan kepalanya ketika melihat kejadian di depan matanya ini. Dia pun bergegas keluar begitu teringat urusan pekerjaan.
"Kalau begitu aku pergi bekerja terlebih dahulu."
Setelah tiba di kantor, perasaan dia menjadi tidak tenang begitu menyadari ada perasaan buruk yang samar-samar.
"Ada apa?"
Alina Rong menggerakan bibirnya begitu melihat Caily Man.
"Kak Caily Man, saat ini ada satu kabar baik dan satu kabar buruk, apa yang kamu ingin dengar terlebih dahulu?"
Apa-apaan ini?
Hanya anak kecil yang baru akan menjawab pertanyaan ini, orang dewasa biasanya akan memilih keduanya........bukan, tidak boleh berbicara seperti ini.
Caily Man menghela nafas berkata: "akhir-akhir ini banyak hal yang terjadi, kamu katakan kabar baik terlebih dahulu saja, agar aku senang."
"Baik, kami mendapatkan pesanan dalam jumlah besar. Bos memberikan pekerjaan ini kepada kamu, jika berhasil, maka kita akan mendapatkan jumlah seperti ini."
Alina Rong mengeluarkan lima jarinya dan seketika tatapan Caily Man menjadi bersinar.
"Huh, akhirnya bos pelit ini sudah tercerahkan. Kalau begitu apa kabar buruknya?"
Begitu mendengar pertanyaan Caily Man, mata Alina Rong langsung berputar-putar. Dia mendesah dan dengan hati-hati berkata: "kabar buruknya adalah ... kali ini sebenarnya kita ingin syuting serial TV. Karena temanya agak spesial, jadi aku menyewa seorang pemandu teknis. Tetapi kali ini panduan teknisnya adalah ... "
Begitu mendengar ucapannya yang tersendat-sendat, Caily Man yang awalnya tidak memiliki suasana hati yang baik pun segera meledak.
"Aduh cepat katakan, apakah tenggorokanmu tersendat? Aku bahkan sudah melakukan variety show bersama Jaylen Kou si raja neraka itu, apakah aku masih akan takut terhadap hantu, ular dan lainnya?"
Alina Rong terkejut hingga wajahnya membiru, setelah terbatuk, wajahnya pun berubah menjadi merah.
"Ada apa denganmu?"
Caily Man hendak melanjutkan ucapannya, namun tiba-tiba terdengar suara penuh amarah dari belakangnya.
"Caily Man, siapa orang yang kamu bilang si raja neraka itu?"
Jaylen Kou?
Ikatan takdir apa ini?
Tatapan Jaylen Kou terlihat dingin dan dengan tidak senang berkata: "bersikap profesionalah, jangan membahas yang lain!"
"Baik, ini juga sesuai dengan keinginanku."
Topik serial TV kali ini adalah kemiliteran. Bagaimanapun juga ini adalah musim pendaftaran perguruan tinggi tahunan. Wajah Jaylen Kou sangat cocok untuk mempromosikan film ini. Sehingga dia dengan sangat enggan dikirim untuk melakukan hal semacam ini.
Ayahnya mengatakan, "gunakan wajahmu ini untuk menarik lebih banyak mahasiswa dengan tubuh yang kuat!"
Setelah memastikan tokoh protagonis dan konten umumnya, sisanya adalah tugas Caily Man untuk merancang plot dan kerangka ceritanya.
Begitu menduduki kursi bekerjanya, postur riang Caily Man segera mengambil alih dan aura dia terlihat seperti pekerja wanita yang profesional.
Mungkin karena dia tidak ingin menghabiskan lebih banyak dengan Jaylen Kou, jadi dia langsung menyelesaikan kerangka ceritanya hanya dalam sehari.
Untuk sisanya, dia berdiskusi sejenak dengan Alina Rong dan akhirnya dia berhasil menyelesaikan tugasnya dalam sehari.
Namun ketika dia berpikir bahwa dia akan terus syuting bersama dengan raja neraka itu sebagai penulis skenario, dia pun merasa perutnya sangat sakit.
"Kakak, akhirnya kamu keluar juga!"
Baru saja dia keluar dari pintu perusahaan, Mathew bergegas menghampiri Caily Man tetapi kali ini dia menginjak rem.
Dia dengan misterius mengambil sekuntum mawar dari belakang badannya dan tersenyum lalu berkata, "kakak, apakah kamu ingin berkencan denganku hari ini?"
Berkencan?
Si kecil imut ini benar-benar terus memancarkan pesona manis sepanjang waktu!
Caily Man tersenyum membungkukkan badannya dan mengambil bunga mawar dari tangannya dan menganggukkan kepalanya ke arah Herbert Song.
Tanpa berbicara apa pun, Caily Man langsung menarik tangan dan masuk ke dalam mobil yang disetir oleh Herbert Song.
Di seberang jalan, ekspresi wajah Jaylen Kou yang duduk di dalam mobil tidak terlalu bagus.
Karena Jolie Nie kebetulan syuting di tempat yang dekat dengannya. Dia pun sengaja menunggunya di jalan, tetapi dia tidak menyangka akan melihat adegan seperti. Dia tidak tahu mengapa hatinya menjadi sedikit tidak senang begitu melihat adegan ini.
Kenapa wanita ini selalu memandang dirinya seperti orang yang sangat jahat. Tetapi dia bisa tersenyum begitu bahagia terhadap pria lain.
Dan juga memanggilnya dengan sebutan raja neraka. Apakah dia semenakutkan itu?
Kendaraan itu bergerak dengan lambat dan tidak butuh waktu lama, mereka pun tiba di tempat tujuan.
Taman Hiburan.
Mathew ini rupanya memang hanya seorang anak kecil, dia langsung terlihat bersemangat begitu melihat taman hiburan.
"Kakak, aku beritahu kamu, bianglala ini itu sangat tinggi, nanti kamu harus menemani aku bermain ini."
Caily Man hanya menganggap seperti dia keluar untuk bersantai dengan si imut kecil itu, tentu saja dia tersenyum dan mengangguk setuju.
Dalam sekali lihat, semua orang akan tahu bahwa Mathew merupakan anak kecil yang tumbuh dalam keluarga yang harmonis. Dia tersenyum manis kepada semua orang. Dia memang anak yang menyenangkan.
Hari-hari berlalu dengan lancar seperti air yang mengalir dan dalam sekejap hari pembukaan yang paling tidak ingin dihadapi Caily Man pun tiba.
Caily Man frustasi karena dia harus terus bertemu dengan Jaylen Kou selama beberapa hari. Sejujurnya, itu benar-benar membuatnya merasa bahwa hidup ini benar-benar sepi.
"Namun Caily Man, kamu tidak perlu membawa aku ke sini. Aku sudah sangat puas menjadi karyawan penuh waktu. Skenario ini merupakan tanggung jawab kamu. Sebenarnya aku ..."
Alina Rong masih ingin mengatakan sesuatu, tapi langsung diambil oleh Caily Man.
"Ck Alina, ayo, ayo. Anggap saja kamu sedang menambah pengalaman."
Walaupun dia bilang begitu, tapi ini sebenarnya hanya salah satu alasannya. Alasan lainnya karena dia tidak ingin berhadapan langsung dengan Jaylen Kou. Jika kedepannya ada situasi dimana dia harus bertemu kedepannya dengan Jaylen Kou, dia bisa langsung mengirim Alina Rong yang berkomunikasi dengan Jaylen Kou.
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaMore Than Words
HannyAnak Sultan Super
Tristan XuCinta Yang Dalam
Kim YongyiMy Perfect Lady
AliciaDewa Perang Greget
Budi MaMarriage Journey
Hyon SongTakdir Raja Perang
Brama aditioMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip