Mr. Ceo's Woman - Bab 78 Menimbulkan perselisihan
"Teman? CEO Song, benar-benar pandai membuat lelucon, aku yang seorang pekerja ini mana pantas menjadi temanmu?"
"Tidak, Nona Caily Man, aku hanya berharap kamu bisa memberiku kesempatan untuk mengenalmu, aku tidak punya maksud lain."
Lampu jalan memperpanjang bayangan kedua orang itu, Herbert Song menatapnya dengan bersunggguh-sungguh
Entah kenapa, di depan mata Caily Man tiba-tiba melintas wajah Jaylen Kou yang selalu bersikap keras kepadanya, seakan sedang kesal dia menganggukkan kepalanya.
"Baik, CEO Song."
Herbert Song tersenyum lega, lalu berkata: "Karena kita sudah berteman, mulai sekarang kamu cukup memanggilku Herbert Song atau Herbert. Kamu tidak perlu memanggilku CEO Song, panggilan ini sangat asing."
Caily Man mengangkat bahunya sedikit, sebagai tanda dia mengerti
"Hari sudah larut, cepatlah kembali dan istirahat."
"Hmm, baik."
Herbert Song masih tersenyum dengan lembut, kalau bukan karena tadi dia melihat aura Herbert saat dia berhadapan dengan Jaylen Kou, dia benar-benar curiga Herbert Song yang menguasai perusahaan entertainment nomor satu di China ini hanyalah si idiot yang mewarisi usaha ayahnya.
Sekarang sepertinya dirinyalah orang yang tidak tahu apa apa.
...
Dalam kegelapan malam di sebuah gang, seorang pria berjalan dengan terburu-buru sambil menutupi dirinya dengan erat, dia berjalan melewati gang, sambil terus menoleh dari waktu ke waktu, dia terlihat seperti melarikan diri dari sesuatu yang mengerikan.
Dia menurunkan pinggiran topinya sambil berjalan dengan tergesa-gesa. Tak lama, dia berhenti di depan sebuah rumah susun yang sederhana.
Hanya saja detik berikutnya, dari tempat gelap rumah susun itu muncul beberapa orang, yang langsung membuatnya berhenti.
"Sialan!"
Dia berbalik dan hendak kabur, tapi siapa sangka, beberapa orang berbaju hitam keluar dari kegelapan dan mengepungnya.
"Ck ck, kamu benar-benar mudah ditemukan, kamu sedang bersembunyi dari apa? Dari kami?"
Jantungnya berdegup kencang, dia bergumam cukup lama sebelum akhirnya dia berkata, "Bukankah aku sudah melakukan apa yang kalian minta? Seharusnya Hutangku sebelumnya sudah lunas, kan?"
Pria berbaju hitam itu tersenyum, seakan dia baru mendengar lelucon yang lucu, lalu dia berjalan menghampirinya dengan perlahan.
"Kamu berhutang kepada rentenir, yang kamu lakukan sebelumnya palingan hanya cukup untuk membayar bunganya, tapi kamu belum membayar hutangmu yang sebenarnya."
Selesai berbicara, pria berbaju hitam itu mengangkat tangannya untuk melepaskan topinya dan memperlihatkan sepasang mata yang sipit.
Ternyata orang ini adalah orang yang sebelumnya berpura-pura menjadi antifan Caily Man, dan juga orang yang mendorongnya ke laut. Hanya saja saat orang ini berhadapan dengan orang berbaju hitam di depannya, lututnya langsung gemetar dan dia langsung berlutut dihadapan sekelompok orang itu.
"Bukankah kamu mengatakan setelah aku melakukan dua perintah ini kamu akan melepaskanku? Aku mohon, lepaskan aku?"
"Boleh, tapi tahukah kamu wanita yang kamu dorong tidak mati."
"Tidak mati? Bagaimana mungkin?"
Saat itu dia melihat dengan mata kepalanya sendiri Caily Man langsung didorong ke laut!
"Selain itu dia tidak hanya belum mati, sekarang kamu telah menimbulkan dua masalah besar, ada orang terus melacak keberadaanmu."
Orang itu terdiam sesaat, lalu dia tidak berhenti bersujud dan mengeluarkan suara buk buk buk.
"Kakak, aku mohon lepaskan aku, aku sudah menjalankan perintah kalian, aku mohon."
Pria berbaju hitam terkekeh, meskipun dahi pria itu mengeluarkan bercak darah, tapi dia masih tidak tergerak.
"Ck ck, kalau terus dilacak seperti ini kamu pasti akan ditemukan. Menurutmu kalau saat itu tiba dan kamu membocorkan kami bagaimana?"
Pria itu terdiam sejenak, lalu dia bersumpah sambil mengangkat tiga jarinya: "Aku akan bersumpah, aku akan mengucapkan sumpah yang kejam! Meskipun aku tertangkap, aku tidak akan mengungkapkan salah satu dari kalian, kalau aku mengatakan sedikit saja, aku akan disambar petir, melahirkan putra yang tidak berbakti, dan sepuluh jariku pantas dipotong, bagaimana? "
Pria berbaju hitam menggelengkan kepalanya lalu berkata, "Dulu saat kamu bersumpah akan berhenti berjudi sumpahmu jauh lebih kejam daripada ini."
"Kalau begitu aku akan melakukan apapun yang kamu mau, yang penting kamu melepaskanku, jangan cari keluargaku lagi, aku mohon."
Beberapa hari ini, di terus diganggu, setiap kali pintu rumahnya disiram cat berwarna merah darah, bahkan di dekat sekolah anaknya banyak berkeliaran orang-orang yang mencurigakan, hal ini membuatnya harus meninggalkan keluarganya dan bersembunyi, lalu menjalani hari-harinya seperti tikus jalanan.
"Hehe, kamu cukup pintar, sebenarnya mudah kalau kamu ingin kami melepaskanmu, yang penting kamu tidak membocorkan kami yang menyuruhmu melakukannya."
Pria itu seakan melihat secercah harapan, dia berulang kali mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih, terima kasih kakak, aku berjanji, aku tidak akan mengatakan apa-apa, aku berjanji!"
Pria berbaju hitam mengangguk, lalu dia berbalik dan memunggunginya, setelah itu dia berkata dengan dingin, "Ck ck, ucapan orang yang masih hidup tidak pernah bisa dipercaya, apakah kamu tahu hanya orang mati yang bisa menyimpan rahasia?"
Mata pria itu memancarkan ketakutan yang belum pernah ada, tapi sebelum dia merespon, dari kegelapan sebuah tangan terjulur dan menutupi mulutnya dengan kuat, lalu ujung pisau yang tajam langsung menembus perutnya.
"Pff--"
Suara pisau tajam yang menembus kulit.
Pria itu meronta-ronta, tapi dia hanya bisa melihat dirinya ditusuk berulang kali, pada akhirnya kepalanya miring dan nafasnya berhenti.
"Urus jenazahnya dengan baik, aku tidak ingin ada yang menemukannya, apakah kalian mengerti? Kalau terjadi hal yang tidak inginkan, kalian, termasuk keluarga kalian, semuanya akan ikut mati, apakah kalian mengerti?"
Orang-orang lain yang berada di kegelapan sedikit gemetar.
"Baik."
Dunia kembali tenang.
...
Sejak Caily Man kembali bekerja, perusahaan kembali lagi memasuki tahap peningkatan yang stabil.
Prestasi Caily Man membuat orang-orang di perusahaan yang sudah lama tidak suka kepadanya juga tidak bisa mengatakan apa-apa, oleh karena itu mereka mengalihkan serangan mereka kepada Alina Rong yang mudah ditindas.
Alina Rong baru selesai membuat secangkir kopi untuk Caily Man, tapi saat dia hendak menyajikannya, dia melihat seseorang yang familier berjalan mendekatinya.
"Eh, mau pergi menyanjung Caily Man lagi ?"
Dia mengernyitkan dahinya, kalau dulu orang-orang menertawakannya seperti ini dia pasti menganggapnya angin lalu, tapi saat ini dia tidak bisa menganggap orang yang berada dihadapannya ini sebagai angin lalu.
"Lisa, kenapa kamu berubah menjadi seperti ini?"
Dia tidak menyangka Lisa yang tadinya rendah hati dan rajin, dalam waktu sesingkat ini telah berubah menjadi orang yang suka bergosip sembarangan.
Lisa menatapnya dengan tatapan mencemooh lalu dia tertawa.
"Alina Rong, itu karena sebelumnya aku tidak membuka mataku dengan lebar, aku bahkan mengira kamu adalah orang yang hebat, tak kusangka kamu hanya seorang asisten yang sama seperti diriku."
"Lisa, kamu tidak belajar yang baik malah belajar yang buruk, dalam melakukan sesuatu yang paling penting adalah harus melakukannya dengan bersungguh-sungguh."
Bak mendengar lelucon yang lucu, dengan riasan matanya yang menor Lisa melirik batch namanya.
"Sepertinya kamu tidak layak mengajariku? Kamu membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menjadi karyawan fulltime, tapi aku hanya menggunakan separuh dari waktu yang kamu gunakan, siapa suruh kamu mengikuti iblis wanita yang hanya bisa menekan orang lain, siapa yang tidak tahu Caily Man hanya menganggapmu sebagai pengikutnya, dia sama sekali tidak pernah berpikir untuk membinamu, hanya kamu yang bodoh dan tertipu olehnya, kamu bahkan mengira dia menganggapmu sebagai teman. "
Selesai berbicara, Lisa yang mengenakan sepatu hal tinggi, berjalan melewatinya dengan dengan anggun, lalu dia pergi dari tempat itu, dan meninggalkan Alina Rong yang sedang memegang secangkir kopi sambil menggigit bibir bawahnya.
Novel Terkait
That Night
Star AngelKembali Dari Kematian
Yeon KyeongNikah Tanpa Cinta
Laura WangLove at First Sight
Laura VanessaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip