Mr. Ceo's Woman - Bab 35 Teman yang Tulus
"Caily Man, apakah kamu baik-baik saja?"
Ketika melihat dia kembali, Alina Rong dengan lembut meletakkan secangkir kopi yang sudah diseduh di dekat meja Caily Man, dia tidak bisa menahan rasa khawatirnya.
Sejak mengetahui kabar Louise Wang, Caily Man telah duduk di satu posisi sepanjang pagi.
Selama waktu ini, Ketua datang dan melihat beberapa kali, jika bukan karena nilai yang dihasilkan oleh Caily Man, dia pasti sudah memarahinya sejak awal.
Namun, meski Caily Man juga mengetahui bahwa Ketua-nya sudah lama tidak senang dengannya, namun jika harus dengan mudahnya menerima kabar bahwa seseorang yang dekat dengannya meninggal karena kecelakaan, itu tetap saja akan membangkitkan kenangan yang tidak menyenangkan.
Dia menulis dan merubah tulisannya, dan akhirnya dengan kesal menghapus semua yang dia tulis sebelumnya, lalu mengambil tasnya dan bangkit.
"Alina, beri tahu Ketua bahwa aku minta izin karena ada suatu masalah, aku masih memutuskan untuk menemuinya terlebih dahulu."
Alina Rong sedikit tertegun, dan berkata: "Caily Man, tetapi kamu tahu...."
Hanya saja dia pada saat dia masih belum selesai berbicara, sosok Caily Man sudah lama menghilang di depan matanya.
Mercy Hospital.
Caily Man berdiri di depan pintu, melihat bangunan yang pucat di depannya, hatinya tersentak.
"Halo, bolehkah aku bertanya apakah ada pasien bernama Louise Wang yang baru saja dibawa karena mengalami kecelakaan?"
Perawat itu memandangnya dari atas sampai bawah, dan sedikit mengerutkan bibirnya.
"Maksudmu yang mengemudi dalam keadaan mabuk itu, ya."
Dia mengangkat jarinya ke pintu ICU tidak jauh dari sana.
"Carilah di sana, orang-orang sekarang memang benar-benar tidak menjaga dirinya dengan baik, aku bahkan bisa mencium bau alkohol di tubuhnya dari jauh, apakah jangan-jangan dia terjatuh ke dalam kendi alkohol?"
Dia sama sekali tidak memiliki tenaga untuk memedulikan ketidaksukaan perawat itu, tetapi menurut pemahamannya, bagaimana mungkin seseorang yang tidak tega menyakiti hewan dapat tidak menghargai kehidupannya sendiri?
Ketika Caily Man akhirnya tiba di pintu masuk ICU di bawah panduan seorang dokter, meskipun dia telah mempersiapkan semua persiapan mental sebelumnya, setelah melihat pemandangan di depannya, semua kekuatan yang dia kumpulkan, runtuh dalam sesaat.
Di dalam ICU, Louise Wang seperti boneka tak bernyawa, dia terbaring di atas ranjang pasien dengan berbagai barang dipasangkan di sekujur tubuhnya, hidungnya diberikan masker pernapasan, napasnya lemah seolah-olah dia akan mati pada detik berikutnya, dia tidak bisa menahan dirinya untuk menahan napas. Dia menutupi mulutnya dengan tangannya, dan wajahnya penuh dengan ketidakpercayaan.
Jika dikatakan bahwa Caily Man memiliki sedikit rasa keberuntungan ketika dia tiba di rumah sakit sebelumnya, maka rasa keberuntungan ini telah hilang sekarang.
Orang di depannya, meski mereka baru saja bertemu beberapa kali, namun bisa dikatakan bahwa dia adalah penyelamatnya.
Ketika Caily Man diejek oleh seluruh orang yang disewa oleh Jolie Nie, dialah yang mengeluarkan video penting untuk membantunya membersihkan ketidakadilannya, dan berdiri di sisinya tanpa ragu-ragu.
Jika tidak ada Louise Wang, dia mungkin masih menderita karena diserang oleh penggemar yang tidak bertanggung jawab di Internet dan tidak memiliki cara lain.
Karena itu, dia tidak bisa mempercayai rumor tentang dia yang mengalami kecelakaan karena mengemudi dalam keadaan mabuk.
Tetapi pada saat ini di ujung lain kaca, wajah Louise Wang benar-benar pucat, dan sebagian besar wajahnya terbungkus kain kasa, meski begitu, dia masih bisa melihat warna kemerahan yang tercetak di kain kasa. Rambut yang hitam dan berkilau itu telah dicukur, dan ada bekas jahitan yang mengerikan di kepalanya.
"Ah! Anakku, apa yang terjadi denganmu!"
Di belakang Caily Man, terdengar sebuah suara.
Caily Man menoleh dan menemukan bahwa orang yang berbicara adalah seorang wanita paruh baya dengan rambut abu-abu yang bersandar di tubuh orang yang memapahnya pada saat ini, sepertinya dia kewalahan dan terkejut.
Wajahnya diukir dengan kerutan yang dalam selama bertahun-tahun, dan karena kejadian ini, seluruh wajahnya tampak seperti nenek-nenek yang berusia 70 atau 80 tahun.
"Bibi, harap Anda tenang terlebih dahulu."
Karena sosok tua di hadapannya, dia teringat dengan kenangan buruk, Caily Man tiba-tiba merasa hidungnya asam, bahkan matanya pun memerah.
Dia melangkah maju untuk memapah Ibu Wang, dia merasa orang tua di dalam pelukannya sangat ringan.
"Siapa kamu?"
Wanita itu memandang Caily Man dengan sepasang mata yang kosong, seolah-olah air matanya sudah terkuras habis, dan siapapun yang melihatnya akan terharu.
"Bibi, aku adalah teman Louise Wang, bagaimanapun juga, sekarang Anda harus menjaga kesehatan Anda."
Dia hanya berhubungan jangka pendek dengan Louise Wang sebelumnya, jadi dia tidak tahu banyak tentang situasi keluarganya, tetapi sekarang sepertinya Louise Wang bisa dianggap sebagai tulang punggung keluarga?
Orang seperti ini, sebenarnya kenapa bisa minum alkohol dan mengemudi dalam keadaan mabuk?
"Aku benar-benar tidak menyangka bahwa anak seperti dia benar-benar memiliki teman, aku berterimakasih padamu."
Seharusnya Caily Man-lah yang menghibur wanita paruh baya ini, tetapi tiba-tiba pihak lain yang meraih tangannya, dan menatapnya dengan harapan yang tinggi.
"Louise kami sejak kecil tidak memiliki teman, aku tidak menyangka pada saat ini, akan ada teman yang tulus yang peduli padanya!"
Teman yang tulus?
Mendengarkan Ibu Wang mengomentarinya dengan kata-kata seperti itu, sejujurnya, dia merasa sedikit bersalah.
Ketika memikiran kecelakaan Louise Wang tidak lama setelah video itu terungkap, dia selalu memiliki rasa cemas yang samar, tetapi pada saat itu, dia hanya berharap bahwa semua ini hanyalah pemikirannya sendiri.
Ibu Wang meletakkan tangannya di punggung tangan Caily Man, matanya yang berkerut menatap Caily Man, seolah-olah ingin mengingatnya ke dalam pikirannya.
"Gadis kecil, aku masih belum tahu siapa namamu."
"Namaku Caily Man, bibi."
"Caily Man? Jadi kamu adalah idola yang dia bicarakan sepanjang hari, aku tidak menyangka bahwa kalian berteman."
Ketika dia mendengar dari Ibu Wang bahwa Louise Wang berkali-kali menyebut dirinya sendiri, sampai-sampai membuat dia terkesan, Caily Man merasa lebih bersalah.
Dia tidak melakukan sesuatu yang luar biasa, tetapi dia mendapatkan begitu banyak cinta tanpa alasan.
"Aduh, itu semua karena kehidupan ayahnya yang buruk, dia pergi terlalu awal, aku bangun pagi untuk bekerja sampai malam dan mengabaikan Louise, sehingga menyebabkan dia sering diejek tanpa alasan, tetapi terkadang novelmu lebih efektif daripada yang kukatakan, tetapi Louise juga sangat kompetitif, meskipun dia sering diintimidasi oleh orang lain ketika dia masih kecil, tetapi anak ini bertekad untuk menjadi dokter yang paling baik, terus terang, dia ingin membuat diriku bangga."
Ketika dia menyebut anaknya, mata Ibu Wang menjadi sangat lembut, dan dia membicarakan banyak hal menarik tentang masa kecil Louise Wang.
Caily Man mendengarkan dengan seksama, dan tiba-tiba merasa bahwa jika ibunya masih hidup, dia mungkin akan membicarakan hal-hal kecil yang terjadi ketika dia masih kecil seperti halnya Ibu Wang?
Hanya saja ini mungkin saja fantasinya yang indah, bukan?
Keluarga Man bukanlah Keluarga Man yang dulu, dan dia bukanlah Caily Man yang dulu yang hanya bisa dimanipulasi.
Mungkin?
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensThe Great Guy
Vivi HuangLove and Trouble
Mimi XuThe Sixth Sense
AlexanderUangku Ya Milikku
Raditya DikaMy Greget Husband
Dio ZhengBeautiful Lady
ElsaMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip