Mr. Ceo's Woman - Bab 66 Masuk Penjara

Caily Man berjalan cepat dengan kepala ditundukkan. Siapa yang tahu detik berikutnya, dia menabrak seseorang.

"Maaf."

Caily Man minta maaf dengan cepat. Di saat ingin berbalik dan pergi, tangannya dipegang oleh seseorang. Dia pun menengadahkan kepala dengan terkejut, bertatapan dengan sepasang mata yang dingin itu.

Dia tidak pernah melihat pria di hadapannya ini. Hanya merasa kekuatan genggaman di tangannya ini malah tidak bisa dilepaskan.

"Lepaskan aku! Kalau tidak percaya atau tidak aku akan lapor polisi!"

Caily Man berusaha keras menahan kegetaran di tubuhnya, berusaha tenang dan menatap mata pria itu.

Siapa yang tahu pria ini sama sekali tidak takut pada ancamannya, hanya mengangguk ke arahnya.

"Halo, apakah kamu adalah Nona Caily Man?"

"Bukan, kalian salah kenal orang."

Aneh kalau mengaku di saat seperti ini!

"Kelihatannya kamu tidak ingin bekerja sama pada pekerjaan kami?"

Pria di hadapannya ini mengeluarkan sebuah dokumen dari dalam kantongnya lalu menunjukkkannya di hadapan Caily Man.

"Halo, aku adalah Polisi Bryan Gu dari Kantor Polisi Metro. Kami mencurigaimu terlihat dalam kasus pembunuhan yang disengaja. Harap kamu bisa ikut kami kembali ke kantor polisi untuk menerima pemeriksaan."

Menerima pemeriksaan?!

Sebuah petir menggelegar di otak Caily Man, membuatnya sangat terkejut sampai tidak bisa mengatakan apapun.

Jelas-jelas di luar negeri nyawanya sudah akan habis, sekarang mereka bisa-bisanya mencurigainya sengaja membunuh orang?

Membunuh siapa?

Benak Caily Man muncul wajah Jaylen Kou yang pucat itu dan tanpa sadar merasa khawatir.

"Aku tidak membunuh orang. Itu hanyalah kejadian di luar dugaan. Aku juga adalah korban."

Tapi penjelasannya ini sama sekali tidak didengar oleh polisi yang tidak berekspresi ini. Sang polisi mengangguk pada orang-orang yang bersembunyi di sekitar.

"Tolong bekerja sama dengan kami. Kami pasti akan mencari tahu kebenaran dari masalah ini."

Caily Man mengerutkan dahi. Sekarang dia baru saja sembuh, ditambah dengan ketidaksehatan tubuhnya beberapa hari ini, benar-benar tidak ingin ikut terlibat ke dalam masalah ini.

"Kalau begitu polisi yang bertanggung jawab ini, apakah penangkapanmu ini ada buktinya? Jangan lihat aku adalah seorang penulis novel, tapi aku sedikit mengerti tentang hukum juga. Karena bagaimanapun kartu pekerja bisa dipalsukan, tapi surat penangkapan tidak bisa."

Kesabaran sang polisi sudah mencapai puncaknya dan mengangguk pada orang-orang di sekitar. Setelah menunggu orang lain mengerumuni Caily Man dan memastikan Caily Man tidak dapat kabur, polisi itu baru mengeluarkan surat penangkapan dari dalam kantong bajunya dan memperlihatkannya pada Caily Man.

"Halo, setelah memastikan, silakan bekerja sama dengan kami. Karena bagaimanapun di sini ada banyak orang, kami berbuat seperti ini juga karena tidak ingin membuatmu malu saja."

Perkataan yang bagus. Bukankah arti yang tersembunyi masih tetap diam-diam mengancamnya. Kalau dia tidak bekerja sama, maka mereka akan menggunakan kekerasan.

Melihat bukti penangkapan itu, suara Caily Man memberat dan berkata, "Tidak usah, aku akan bekerja sama dengan kalian."

Meskipun berkata seperti itu, tapi alasan utamanya adalah tubuhnya yang lemah sudah tidak dapat tahan mengenakan hak sepatu tinggi yang melambangkan kehormatan ini. Sekarang ingin sekali ada orang yang memapahnya meninggalkan tempat ini. Pergi kemana saja boleh.

Jelas-jelas dia tidak melakukan apapun, kenapa semua masalah yang buruk harus berturut-turut mencarinya?

Meski memberikan sedikit ruang kosong padanya juga boleh.

Orang-orang itu mendengar dia berkata seperti ini, menariknya dan berjalan keluar. Rasa sakit yang kuat membuat penglihatannya buram.

"Tidak perlu merepotkan kalian lagi. Aku ikut dengan kalian."

Orang-orang lain mendengar perkataannya, sedikit ragu, seperti sedang memutuskan apakah kemampuan akting Caily Man bisa sangat bagus sampai membuat wajahnya pucat sampai seasli ini.

Bryan Gu melihat Caily Man, menghela napas kecil, lalu melambaikan tangan, memanggil seorang polisi wanita yang muda.

"Kamu memapah dia saja. Kelihatannya dia bukan seperti akting."

.......

Setelah turun dari mobil polisi dan melewati ruang komunikasi, langkah kaki Caily Man ringan, karena tidak hati-hati, terjatuh ke samping, dan diangkat oleh orang yang ada di samping.

"Nona Caily Man, tolong kerjasama dengan kami!"

Perkataan ini dikatakan dengan tegas, seperti sedang menunjukkan maksud, juga sedang diam-diam mengancam.

Caily Man menghela napas kecil, melihat rambutnya yang tergerai berantakan ke dada, hanya merasa sangat haus. Sudah sangat lama tidak minum air.

Ruang interogasi kecil dan sempit. Lampu di atap seperti sedang memanas, membuat dia menjadi pusing.

"Apa kamu kenal dengan Louise Wang?"

Louise Wang?

Caily Man menganggukan kepala.

"Kenal."

"Dengar-dengar ketika dia meninggal, kamu juga ada di TKP?"

Caily Man mengerutkan dahi dan berkata, "Iya, tapi saat aku pergi ke sana, dia sudah ..."

Berkata sampai sini, Caily Man tercekat.

Bagaimanapun itu, melihat sendiri orang yang masih hidup meninggal di hadapannya, sedikit banyak tetap membuatnya gemetar.

Interogator membaca dokumen di tangannya, tidak memberikan kesempatan bagi Caily Man untuk bersantai dan lanjut bertanya.

"Kabarnya malam sebelum dia meninggal, dia berhubungan denganmu?"

"Iya, benar. Karena aku ingin berterima kasih padanya karena sudah membantuku membersihkan fitnahku, jadi aku menraktirnya makan."

"Fitnah? Apa kamu yakin itu benar-benar fitnah? Atau ini hanya pembelaanmu saja?"

Nada bicara interogator yang tajam membuat Caily Man sangat tidak senang. Ini jelas sekali sedang mencurigainya berbohong.

"Pak polisi, kenapa aku harus berbohong? Meskipun kalian mencurigaiku, tapi setidaknya video tidak akan dipalsukan bukan?"

Dia tidak mengerti kenapa masalah ini sudah berlalu begitu lama, mereka bisa-bisanya terus mempermasalahkan masalah ini.

Dulu saat dia meminta para polisi untuk memeriksa baik-baik, semuanya berwajah takut ada kerepotan, sekarang kenapa berubah cepat sekali?

Begitu memikirkan satu kalimat yang Sutradara Lee tuliskan di atas pesawat, Caily Man mengerutkan dahi dengan kesal.

"Kamu sebaiknya katakan dengan jujur. Kematian Louise Wang, seharusnya bukan bunuh diri 'kan?"

"Kalian mencurigaiku?"

Caily Man marah sampai ingin berdiri, tapi dengan cepat ditekan oleh orang-orang di sekitar dan kembali duduk di kursi.

"Kami mendapat laporan dari anonim dan mencurigaimu demi mempertahankan diri, membunuh Louise Wang."

"Aku tidak salah dengar 'kan? Aku demi melindungi diri? Pak polisi aku peringati jangan sembarangan memfitnah orang. Kalau tidak aku akan mengundang pengacara dan menuntutmu di pengadilan!"

Orang itu tentu tidak menyangka sikap Caily Man akan sekeras kepala itu, dan mengeluarkan pen perekam suara.

"Kalau begitu, apa penjelasanmu pada rekaman suara berikut?"

Orang itu menekan tombol putar. Setelah suara berisik singkat, suara Caily Man samar-samar terdengar.

"Iya, aku tidak suka Jolie. Apa kamu ingin bertanya ini saja?"

"Iya, apa ada yang bisa aku bantu. Aku adalah fansmu."

"Bukankah otakmu pintar, kenapa sekarang begitu bodoh?"

"Apa maksudmu?"

"Selama ada video atau foto saja sudah cukup. Sampai nanti dia cukup tunggu ada rumor buruk saja tentangnya!"

"Aku bisa menyuruh orang lain melakukannya. Tapi yang palsu adalah yang palsu, sama sekali tidak bisa dibenarkan."

"Kamu juga akan mendapatkan uang banyak. Jadi apa yang kamu takutkan?"

"Benarkah? Kalau begitu aku akan mencobanya."

.........

Rekaman suara itu memutarkan suara percakapan mereka secara putus nyambung, tapi saat ini benak Caily Man kosong, sangat terkejut sampai tidak bisa mengatakan apapun.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu