Mr. Ceo's Woman - Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
Meskipun di hadapan Jaylen Kou dia sangat bersemangat dan bersumpah akan bertarung sampai mati dengan Jolie Nie, untuk membuktikan dirinya, tetapi ketika melihat kegelapan di luar bangunan tua, kakinya yang mengenakan sepatu hak tinggi sedikit melemas.
"Alina Rong, apakah benar tempat ini? Kenapa aku merasa tempat ini seperti reruntuhan? Sampai-sampai tidak ada hantu di sini."
Begitu dia selesai mengucapkan kata-kata ini, seolah-olah menjawab pertanyaannya, angin dingin bertiup ke lehernya, Caily Man segera membungkus dirinya dengan mantel tipis dengan erat-erat, dan bergumam di dalam hatinya: "Hantu dan siluman cepatlah pergi."
"Betul di sini, tetapi....Caily Man, aku merasa apakah sebaiknya kita besok baru datang lagi?"
Bagaimanapun juga Alina Rong adalah seorang gadis yang lemah lembut, ketika melihat bangunan hitam di depannya seperti iblis yang sedang menunggu makanannya datang, suaranya ketika mengucapkan kalimat terakhir terdengar bergetar.
Lampu didalam berkedip-kedip, dan sepertinya dalam detik berikutnya lampu tersebut akan mati.
Namun keinginannya untuk mundur telah merangsang Caily Man, dia mengangkat kepalanya, menunjukkan sikap yang berani, dan menarik tangan Alina Rong.
"Aku telah diamarahi, dan aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi!"
Dengan munculnya kebencian, dia dengan enggan menarik napas dalam-dalam di tengah hembusan angin dingin, dan dengan tegak berjalan menuju pintu yang sudah tua.
"Tak, tak, tak........"
Di dalam koridor yang redup, lampu di atas kepala berkedip-kedip dengan cahaya yang redup, Caily Man dan Alina Rong melangkah dengan langkah kaki yang bersamaan.
"Miao......."
"Ah!"
Bersamaan dengan teriakan kaget Alina Rong, bahkan Caily Man yang dicengkeram olehnya juga bergetar.
"Alina, apakah kamu baik-baik saja?"
Begitu dia menoleh, dia melihat pergelangan kaki Alina Rong memiliki 3 garis tipis yang mengeluarkan darah, tampaknya tadi dia mengagetkan seekor kucing sehingga kucing tersebut mencakarnya.
Wajah Caily Man yang cantik sedikit cemberut, dengan terlintas sedikit rasa khawatir di matanya.
Dia mengangkat tangannya dan mengeluarkan tisu bersih dari tasnya, lalu dengan hati-hati menyeka darah yang membasahi pergelangan kaki Alina Rong, kemudian menarik napas dalam-dalam, dan dengan hati-hati memapah Alina Rong.
"Ayo, mari kita vaksinasi rabies dulu! Sebagian besar kucing liar yang muncul di sini adalah kucing liar, jika tidak ditangani, konsekuensinya tidak akan bisa dibayangkan!"
Alina Rong menggigit bibir bawahnya, dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi Caily Man sudah menarik dirinya untuk berjalan.
"Kalau begitu.....Kak Caily Man, bagaimana dengan masalahmu?"
Caily Man merasa sangat lucu ketika Alina Rong memiliki pemikiran seperti ini, jadi dia menatapnya dengan tatapan serius yang sangat jarang dia lakukan.
Cahaya redup menyala di pupil matanya yang gelap, menunjukkan sihir dan tekad yang aneh.
“Alina, kamu harus tahu bahwa kamu bukan hanya penolong baikku di tempat kerja, tapi juga sahabatku Caily Man, ketenaranmu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesehatanmu, aku Caily Man tidak pernah peduli tentang hal-hal di luar itu."
Alina Rong tertegun sejenak, matanya sedikit memerah, bibirnya terbuka, akhirnya dia sedikit mengangguk.
Keduanya memanfaatkan waktu di malam hari untuk menemukan sebuah klinik kecil, pada saat ini seorang pria tua sedang berdiri di pintu sambil mengangkat tangannya untuk mengunci pintu.
"Hei, dokter, tunggu sebentar! Di sini masih ada seorang pasien!"
Caily Man berteriak dengan tergesa-gesa, pria tua itu menggigil karena tertiup angin dingin, kemudian dia menaikkan kacamata yang terletak di pangkal hidungnya dan menggerakkan matanya.
"Dokter, teman aku dicakar oleh seekor kucing liar, tolong obati dia, tolong."
Karena Caily Man menyeret Alina Rong dalam sepanjang jalan, pipinya yang cantik sedikit berwarna kemerahan, yang terlihat seperti sebuah apel merah yang matang.
"Tidak, aku tidak akan mengobatinya, aku......."
Tidak disangka ketika mereka baru saja berjalan ke hadapan pria tua, pria tua tersebut segera melambaikan tangannya seperti ingin mengusir mereka.
Caily Man melihat perbuatan pria tua itu yang tidak ingin menolong temannya, dia segera mengerutkan keningnya.
"Hei, pak tua, nyawa manusia sangat penting, seandainya terjadi sesuatu kepada temanku, apakah hati tuamu tidak akan merasa sedikit bersalah?"
Dia memikirkan ketika dia sedang menulis, dia sangat suka menulis seseorang yang sangat menyukai uang, tetapi ketika pada saat ini dia benar-benar bertemu dengan orang seperti itu, dia merasa orang ini lebih kelewatan daripada tokoh yang dia tulis.
"Aku....."
Pria tua itu masih ingin menjelaskan lebih lanjut, tetapi sifat kekeraspalaan Caily Man jelas tidak ingin mendengar ucapannya yang menjijikkan lagi.
"Alina, kamu tunggu sebentar."
Dia mengangguk terhadap Alina Rong, lalu dia memajukan kakinya di antara pintu klinik, untuk menghalangi pria tua itu mengulurkan tangannya untuk menutup pintu, dia memosisikan dirinya di antara pria tua dan pintu klinik tersebut.
Dengan kedua tangannya yang diletakkan di pinggul, dia menatapnya dengan marah dengan kedua matanya yang cantik.
"Jika hari ini kamu mengobati temanku dengan baik, aku pasti akan memberikanku panji karena telah menyelamatkan seorang pasien pada keesokan harinya, dan memuji kebaikanmu yang sangat luar biasa, tetapi jika hari ini kamu tidak mengobatinya.....huh."
Caily Man mengangkat alis kanannya, lalu berkata kepada pria tua tersebut: "Maka kamu jangan berharap malam ini kamu bisa menutup pintumu!"
Caily Man tidak pernah menganggap dirinya sebagai wanita yang berbudi luhur dan lembut, bagaimanapun juga, dia dilahirkan dalam lingkungan seperti itu sejak dia masih kecil, agar tidak selamanya menjadi boneka mereka, dia hanya bisa bangkit untuk melawan, meski harga yang dibayar sangat mahal sampai menjadi seorang wanita jalang selama hidupnya, dia juga merasa tidak masalah.
Bagaimanapun juga dia telah bertahan untuk waktu yang lama, dia baru memiliki semua yang telah dia dapatkan dengan susah payah sekarang, jika banyak gadis bermimpi menjadi putri cantik dan bahagia yang tinggal di kastil dongeng yang indah, maka mimpinya sejak kecil adalah menjadi seorang ratu yang tak terkalahkan.
Menjadi seorang ratu yang bisa menguasai seluruh kehidupannya!
"Aku....aku....aku tidak....."
Pria tua itu tampak cemas ketika mendengar ucapannya, tangannya bergerak-gerak seperti ingin memukulnya.
Dia tiba-tiba mengangkat tangannya untuk melindungi dirinya, tetapi dia tidak menahan kekuatan seperti yang dia bayangkan, melainkan semburan kelembapan hangat bertiup dari lehernya, yang membuatnya sedikit terkejut.
"Kenapa kalian menindas KK?"
Pria tua itu melihat orang yang datang, dan terlintas sedikit kegembiraan di matanya, dia berkata: "....aku....aku awalnya ingin menutup pintu, tetapi.....te, tetapi orang ini....."
Pernyataan gagap pria tua itu menunjukkan bahwa dia hanya orang yang gagap, Caily Man memikirkan balasannya yang tergagap-gagap, tetapi itu membuatnya salah paham bahwa pria tua itu tidak sabar dengannya, karena itu wajahnya sedikit menunjukkan rasa bersalah.
Dia mungkin terlalu panik sehingga dia telah salah paham terhadap pria tua itu.
"Namun, temanku jelas-jelas terluka, dia bahkah berkata tidak ingin mengobatinya, apakah ini sangat kelewatan?"
"Tentu saja, karena dia hanyalah penolong yang aku pekerjakan, dan aku adalah dokter yang kalian cari."
Caily Man sedikit melebarkan matanya ketika dia mendengar kata-kata itu, dia berbalik dengan kaku, baru kemudian dia bisa melihat pria yang berdiri di belakangnya dengan jelas.
Pria tersebut memiliki tampilan seperti pria yang sangat pintar, mata sipit di belakang kacamata menatap Caily Man yang tertegun, dan dia terlihat sedikit terkejut.
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyEverything i know about love
Shinta CharityLelaki Greget
Rudy GoldAdore You
ElinaSomeday Unexpected Love
AlexanderLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMenaklukkan Suami CEO
Red MapleMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip