Mr. Ceo's Woman - Bab 58 Rencana Tersembunyi
"Sudah, sesi permainan seharusnya sudah dijelaskan dengan rinci, sekarang lomba dimulai!"
Diikuti dengan sorakan dari orang-orang, kertas tisu yang tipis itu akhirnya dioper sampai ke depannya, dua orang yang tadinya masih tegang sekarang dipaksa untuk melakukan hal seperti ini, apakah benar dia mau menundukkan kepalanya yang mulia ini demi uang?
Caily tersenyum canggung, dari belakang dia samar-samar merasa tatapan tajam Jolie sudah menyerang jiwanya, dia pun menutup matanya dan mendekatkan wajahnya ke arah Jaylen.
Udara hangat dan lembab melalui tisu tipis itu dan menyerbu wajahnya, membuat wajahnya terasa panas.
Dia bisa mendengar dengan samar suara sorakan yang tidak berhenti di sekitarnya dan merasa nyawanya sudah hampir menghilang setengah.
Setelah menerima tisu dari mulut Jaylen, Caily langsung berbalik dan mengoper tisu itu ke Jolie, menyelesaikan operan yang membuatnya sesak nafas ini.
Setelah sesi ini selesai, para artis baru yang awalnya kekurangan hiburan kelihatan semangat karena permainan ini, mereka pun menarik orang yang sudah kenal satu sama lain dan mulai bermain permainan-permainan yang sedang terkenal sekarang, kameramen juga dengan senang hati merekam kegiatan mereka.
Caily akhirnya menghela nafas panjang, namun tanpa sengaja bertatapan dengan tatapan interogasi Jolie.
"Kamu jangan salah paham, aku juga tidak tahu akan menjadi seperti ini."
Karena bantuan Jolie sebelumnya, meskipun Caily tidak tahu apa tujuan Jolie membantunya menyelesaikan kesalahpahaman kali ini, tapi dia juga bukan orang yang membalas kebaikan orang lain dengan kejahatan, sedikit banyak dia juga merasa berterima kasih atas bantuan Jolie.
"Tidak apa-apa, aku tahu ini hanya mempergunakan kalian untuk menambah popularitas, karena dengan kepopularitasanku sendiri masih tidak cukup."
Berkata sampai sini, Jolie tersenyum canggung dan mengulurkan tangan untuk merapikan rambut yang menempel di wajahnya ke belakang telinga, kemudian berkata: "Caily, malam ini kamu ada waktu? Aku merasa sudah waktunya kita mencari kesempatan untuk menyelesaikan kesalahpahaman di antara kita."
Menyelesaikan kesalahpahaman?
Meskipun Caily tidak tahu apa yang ingin Jolie katakan, tapi dia juga mengerti disini bukan tempat yang tepat, jadi dia pun menyetujui undangannya tanpa merasa curiga, kemudian kembali ke kamarnya untuk istirahat.
Langit sudah gelap, Caily pun tiba di geladak kapal seperti janjinya, begitu sampai dia pun melihat Jolie sudah berdiri sendiri disana.
Malam ini adalah malam pertama kelompok mereka bermalam di kapal, oleh karena itu, meskipun di luar, juga bisa mendengar keributan yang tiada henti di dalam kapal.
"Memang anak muda, stamina mereka berbeda. Tapi kamu menyuruhku kesini ingin mengatakan apa?"
Jolie melihat ke bawah, lampu dari dalam kapal menyinari sisi wajahnya, membuatnya terlihat dingin.
Memang, Jolie yang lahir di keluarga artistik, memang memiliki modal wajah dan juga kharisma yang bisa dibanggakan.
"Caily, sebelumnya aku selalu peduli dengan fakta bahwa kamu pernah menikah dengan Jaylen, oleh karena itu aku sengaja melakukan hal-hal yang tidak baik padamu, jadi aku ingin meminta maaf kepadamu disini, aku tidak seharusnya melibatkanmu ke masalah kita berdua."
Biasanya Caily memang seperti bunga mawar yang berduri, sangat agresif terhadap orang-orang, tapi tidak berarti dia adalah orang yang tidak masuk akal.
Sebelumnya dia bisa sengaja menargetkan Jolie juga karena Jolie yang lebih dulu berbuat seperti itu padanya, sekarang Jolie sudah bermaksud berdamai, dia juga tidak ada alasan menolak.
"Tenang, tenang, semua itu juga sudah berlalu, terlebih lagi aku masih harus berterima kasih padamu sudah membantuku tadi."
Angin sejuk berhembus, Jolie mendongak melihat langit yang dipenuhi bintang dan tertawa: "Saat kecil aku merasa orang-orang yang ada di dalam layar TV seperti bintang di langit, terlihat sangat bersinar, tapi aku tetap tidak bisa meraihnya, tapi aku adalah tipe orang yang tidak akan menyerah sebelum benar-benar gagal, dan akhirnya aku berhasil masuk ke dunia hiburan dengan bantuan Jaylen."
Dia sambil berbicara sambil bersandar di batasan kapal, baru saja bermaksud mengatakan sesuatu, tiba-tiba terdengar suara 'caklak', Jolie belum sempat bereaksi, batasan yang dia pegang pun patah seperti tahu.
"Hati-hati!"
Caily refleks mengulurkan tangan untuk menariknya, hatinya berdetak kencang.
Tidak disangka kapal yang terlihat sangat mewah ini masih ada tempat yang berbahaya seperti ini?
"Kamu genggam tanganku, jangan lepas!"
Di bawah kaki Jolie adalah laut dalam yang bergabung dengan langit, terusan putihnya dihembus oleh angin, terlihat seperti bunga teratai putih yang bergoyang dihembus angin.
Caily pun merasa kagum dengan dirinya yang masih bisa memikirkan hal-hal aneh seperti ini di keadaan seperti ini, tenaga di tangannya pun bertambah.
Tapi sekarang dia tidak punya pilihan selain memikirkan hal lain untuk mengalihkan perhatiannya, karena hanya dengan tenaganya sendiri, ingin menarik Jolie ke atas tetap perlu usaha yang besar.
Keringat mulai muncul di wajahnya, dia menahan kesakitan di pergelangan tangannya, namun di pandangannya dia melihat ada sosok orang yang mendekati mereka secara perlahan.
"Hei, tolong bantu aku, kita......"
Dia belum selesai berbicara, namun merasakan sebuah tenaga besar yang mendorongnya keluar, dia secara refleks berbalik, di tengah-tengah gelapnya malam, dia hanya bisa melihat sepasang mata yang familiar.
Sepasang mata itu bukannya milik orang yang sebelumnya berpura-pura menjadi penggemarnya dan memberikan boneka voodoo kepadanya?
Caily refleks ingin berteriak minta tolong, tapi sedetik kemudian, teriakannya sudah ditutupi oleh air laut yang dingin.
"Mmm------"
"Tolong! Tolong!"
Suara teriakan Jolie terdengar samar, awalnya dia pikir semua ini hanyalah kebetulan, tapi ketika dia sekali lagi melihat sepasang mata itu, dia pun mulai curiga bahwa semua ini adalah adegan yang sudah direncanakan dari awal!
Air laut yang asin memasuki matanya, membuat matanya terasa nyeri. Dia tidak bisa berenang, namun didorong oleh orang itu ke tempat yang lebih jauh.
Saat ini dia merasa sudah tidak sempat memikirkan apapun, tekanan air di laut membuat kedua telinganya berdengung keras.
"Tolong! Siapapun! Tolong!"
Lengan dan kakinya bergerak panik, namun malah membuatnya meminum lebih banyak air laut yang asin, membuatnya ingin muntah.
Orang-orang di atas kapal akhirnya mendengar teriakan minta tolong, perlahan-lahan sudah ada beberapa orang berlari kemari, melihat kedua orang yang jatuh ke laut, mereka semua terkejut.
"Penulis Man dan Jolie Nie jatuh ke laut! Siapa cepat tolong mereka?!"
"Aku tidak bisa berenang! Ada orang yang bisa berenang?"
"Ya Tuhan, aku merasa Jolie sudah hampir tenggelam, apa yang harus kita lakukan?"
"Cepat! Tolong!"
Suara teriakan perempuan dan juga suara teriakan di atas kapal bercampur menjadi satu, keributan disana terdengar lebih besar daripada di tempatnya, tapi sama sekali tidak ada gunanya.
Gelap, sakit, tidak berdaya, depresi dan juga keputusasaan, Caily merasa saat ini dirinya seakan ditelan oleh kegelapan.
Dia menggunakan tenaganya yang tersisa ingin mengulurkan tangan dan meminta tolong untuk terakhir kalinya, tapi begitu membuka mulut dia hanya bisa menelan air laut.
Akhirnya, di geladak kapal muncul sosok yang tinggi dan besar, sinar harapan di matanya bersinar perlahan-lahan.
Karena orang itu adalah Jaylen Kou, kemunculannya membawa perubahan, karena dia bisa berenang!
"Byur----"
Melihat keadaan ini, Jaylen tidak mengatakan apa-apa dan langsung melompat ke laut, tapi dia berenang ke arah lainnya tanpa ragu.
Dan di arah sana, adalah arah menuju Jolie Nie.
Novel Terkait
Waiting For Love
SnowKisah Si Dewa Perang
Daron JayMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraCutie Mom
AlexiaIstri Yang Sombong
JessicaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinThick Wallet
TessaAdore You
ElinaMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip