Mr. Ceo's Woman - Bab 142 Gosip
Suaranya lembut dan penuh perhatian tidak seperti sebelumnya. Tuhan tahu bahwa ketika dia mengangkat Jolie Nie yang terluka dan berdarah, hatinya dipenuhi kecemasan dan kepanikan.
Tampaknya kehidupan orang di sekitarnya meninggalkannya sedikit demi sedikit.
Saat ini, dia baru menyadari bahwa dia telah mengabaikan Jolie Nie selama ini, dan semua perhatiannya di berikan kepada Caily Man untuk alasan yang tidak dia ketahui.
Dia bahkan mengiyakan Jolie Nie ikut dalam hal berbahaya seperti itu. Dia mungkin gila saat itu, bukan?
Jolie Nie tampak merespon, perlahan membuka matanya, menatap Jaylen Kou yang selama ini menjaganya, dan tersenyum lembut.
"Aku sudah tahu, pasti kamu yang duluan menyamperin aku."
Melihat Jolie Nie akhirnya terbangun, batu besar yang selama ini menggantung di hati Jaylen Kou akhirnya jatuh. Dia menggenggam tangannya lebih keras dan menekan bibirnya dengan erat.
"Berjanjilah padaku, jangan lakukan hal berbahaya seperti itu lagi, oke?"
Namun di luar bangsal masih cukup ramai, Sutradara Li memasang wajah tenang, para kru masih menunggu tanggapan.
"Apa yang terjadi denganmu? Sudah seribu kali dikatakan bahwa harus melindungi keselamatan para aktor, tetapi di hari pertama syuting sudah terjadi masalah? Bagaimana bisa aku melanjutkan syuting ini?"
Saat ini, kru itu ketakutan sampai bibirnya membiru, dan dia menundukkan kepalanya tidak berani menatap sutradara yang marah di depannya.
"Maaf, Sutradara Li, kali ini ... kali ini salah aku, maaf, aku benar-benar ..."
Sebelum dia selesai mengatakan, Sutradara Li memotongnya.
"Maaf, apakah itu berguna? Bisakah Jolie Nie yang terbaring di bangsal sekarang bisa seperti semula? Apakah menurutmu dia hanya peran tambahan? Apa kamu tidak tahu tentang hubungannya dengan Tuan Muda Kou? Sekarang tidak apa-apa, tetapi kalau Tuan Muda Kou memintai pertanggungjawaban, tidak ada dari kita yang bisa melarikan diri! "
Tangan Sutradara Li gemetar, menyulut rokok di antara jari-jarinya, dan menarik napas tajam.
"Aku menyarankan kamu untuk memikirkan dengan baik tentang apa yang harus dikatakan nanti. masalah ini di aku adalah masalah sepele. Jika Tuan Muda Kou masih tidak puas, apakah menurutmu, kamu masih bisa hidup?"
Mendengar apa yang dikatakan Sutradara Li, kru itu langsung berlutut dengan kaki gemetar.
"Sutradara Li, Sutradara Li, bagaimanapun juga kamu harus membantu aku, aku sungguh, aku ..."
Sutradara Li menghela nafas sedikit ketika dia melihat pria itu ketakutan setengah mati itu.
Kru lainnya yang sudah lama ikut dengannya, merasa dia sangat berhati-hati, dapat diandalkan dan sangat ketat, karena itu dia tidak kepikiran masalah ini bisa sebesar itu.
"Kalau sudah tahu akan terjadi sebelumnya, mengapa repot-repot? Jika kamu lebih teliti dalam memeriksa kawat, tentu saja tidak akan terjadi masalah sebesar itu."
Sutradara Li mengerutkan kening. Meskipun dia berkata begitu, hal semacam itu tidak peduli besar atau kecil, itu semua tergantung pada Jaylen Kou bagaimana mengurusnya.
Pada level kecil, ini hanyalah kecelakaan saat syuting, pada level besar, ini bisa menimbulkan cedera.
Tetapi karena kata-kata Sutradara Li, kru itu sepertinya telah kepikiran sesuatu, terlihat serius.
"Sutradara Li, sebenarnya, aku tidak bertanggung jawab atas kawat hari ini, karena terlalu sibuk, jadi aku menyuruh seseorang untuk membantu."
"Dibantu oleh orang lain? Apa yang terjadi? Bukankah kali ini kamu yang bertanggung jawab atas kawat? Siapa lagi yang terlibat."
Kru itu berhenti sebentar dan berkata, "Awalnya hari ini aku menyuruh Alina Rong untuk membantu pemeriksaan. tetapi... tetapi, Editor Man mengatakan bahwa Alina Rong akan berpartisipasi, maka dia juga mau ikut berpartisipasi. Pada saat itu aku rasa tambah beberapa orang tidak akan terjadi apa-apa, jadi aku menyetujui. Sekarang aku baru keingat bahwa kawat Jolie Nie, dia yang bertanggung jawab."
Mendengar apa yang dikatakan sutradara, keheranan melintas di mata Sutradara Li.
"Kamu ... bagaimana bisa kamu membiarkan dia bertanggung jawab atas kawat? Apa kamu tidak tahu bahwa dia pernah konflik dengan Nora sebelumnya? Bukankah kamu menggali lubang dan melompat ke dalam?"
...
Setelah Caily Man dan Alina Rong dilarikan ke rumah sakit, mereka jelas merasa orang-orang di sekitarnya terlihat sedikit aneh, seperti diam-diam menyalahkannya, dan mengawasi api dari sisi lain.
Sebelum dia bisa bereaksi terhadap apa yang terjadi, dia tiba-tiba merasa bahunya ditarik ke belakang dengan kuat, dan sebelum dia bisa bereaksi, dia langsung bertemu dengan mata membunuh Jaylen Kou.
Tatapan tegasnya tertuju pada tubuh Caily Man, dan rasa dingin meluap ketika dia berbicara.
"Caily Man, kamu benar-benar hebat."
Detik berikutnya, lewat kata-katanya, Jaylen Kou tanpa sadar menarik semua orang ke teras di luar rumah sakit.
Dan Alina Rong melihat sosok Caily Man diseret pergi, berpikir sejenak, terkekeh, dan berjalan ke pintu bangsal selangkah demi selangkah.
"Tok,tok,tok—"
Sebelum orang di dalam menjawab, dia membuka pintu.
"Jolie, aku di sini untuk menjengukmu."
Jolie Nie yang sedang duduk di ranjang rumah sakit, menatap Alina Rong yang berdiri di depan pintu, dan tersenyum sedikit.
"Apa yang membawamu ke sini? Teman ... baikku?"
Mata Alina Rong mencemooh, dan nadanya datar.
"Tapi kamu benar-benar luar biasa. Untuk menstabilkan posisimu di kru dan di hati Jaylen Kou, kamu bahkan tidak menginginkan hidupmu? Sungguh menakjubkan, teman ... ku"
Jolie Nie menatap Alina Rong dengan takjub.
"Apa yang kamu bicarakan? Ini hanya kecelakaan. Lagipula, aku adalah korban dalam kecelakaan ini, bukan?"
Alina Rong tersenyum tidak berkomitmen dan berkata, "Jolie Nie, yang lain tidak mengenalmu, tapi aku cukup mengenalmu. Sekarang, jangan berpura-pura bodoh di depanku. Rencana yang bagus untuk berakting sebagai artis."
Sambil mengatakan, dia mengeluarkan pisau kecil, ketika Jolie Nie melihat pisau itu, ekspresinya langsung berubah.
"Ini ... di mana kamu menemukannya?"
"Masih perlu di katalan, pastinya dari tempat ledakan. Kamu benar-benar sangat hebat, sampai bisa menanggung rencana sendiri?"
Jolie Nie sedikit mengangkat bibirnya dan tersenyum ringan.
"Tapi karena kamu belum mengumumkan masalah ini kepada publik, dapatkah aku mengambil kesimpulan bahwa kamu sudah bersedia bekerja sama denganku?"
"Tentu saja, lagipula, keburukanmu ada di tanganku, dan aku tidak peduli bahwa orang sepertimu bisa menipu aku di belakangku."
Alina Rong tersenyum terang terangan, dia mengerti bahwa hanya dengan memberantas Caily Man, dia bisa mendapatkan tempatnya sendiri di lokasi syuting atau di perusahaan tanpa takut akan segalanya.
Hanya bekerja sama dengan seseorang seperti Jolie Nie yang memiliki catatan kriminal orang lain, maka bahaya lebih banyak daripada keuntungan. Bagaimanapun, dia tidak menjamin bahwa Jolie Nie tidak akan menjualnya untuk alasan apa pun yang menguntungkannya, jadi dia belum berani bekerjasama dengan Jolie Nie.
Tapi sekarang berbeda, dia memiliki keburukan Jolie Nie di tangannya. Pisau ini ada sidik jarinya, dan jika memeriksa sidik jari di kawat, makan akan mengetahui siapa yang melakukannya.
Sekarang dia memiliki keburukan Jolie Nie di tangannya, secara alami tidak memiliki apa yang disebut kekhawatiran.
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaUntouchable Love
Devil BuddyCinta Tapi Diam-Diam
RossieThat Night
Star AngelIstri Pengkhianat
SubardiMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip