Mr. Ceo's Woman - Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
Setelah meminta bantuan Alina Rong untuk menyelidiki informasi penggemar itu, Caily Man kembali memfokuskan diri pada acara baru itu.
Berkat api besar yang direncanakan sebelumnya, pengunduran dirinya dari Wild Survival Season 2 pun membuka jalan bagi perencanaan acara yang baru, pimpinan yang sedikit menuntut itu tidak berkomentar untuk pertama kalinya, sebaliknya, dia hanya tertawa dan menepuk pundaknya sambil memintanya untuk melakukan yang terbaik.
Namun, karena acara Wild Survival merupakan acara yang populer, dengan kata lain, itu adalah acara yang paling digemari penonton, di mana para tamu menampilkan sisi nyata mereka di depan kamera.
Lagipula, jika dibandingkan dengan karakter baik dan palsu yang sering diciptakan industri hiburan untuk para artis, penonton lebih suka melihat gambaran nyata sifat manusia ketika berada dalam keadaan yang ekstrim, oleh karena itu, persaingan antara dia dan Jolie Nie kali ini tetap berlanjut sampai sekarang.
Karena penonton suka melihat reaksi yang nyata, maka sebagai perencana acara, dia pasti ingin menunjukkan sisi paling nyata dari para tamu kepada penonton.
Caily Man memikirkan hal ini, sambil menggigit penanya, dan menggoyangkan kuncir kuda yang diikat tinggi, dia tampak polos.
"Tsk tsk, sisi emosional yang nyata dari para tamu dalam acara seperti Wild Survival ini, tampaknya lebih menarik minat penonton, bukan?"
Seketika itu, Caily Man pun mulai mengetik di keyboardnya.
Setelah naskah perencanaan acara sudah terbentuk, Caily Man dengan pelan menggerakkan punggungnya yang pegal, dan setelah merapikan semuanya, dia pun berencana pulang dan tidur.
Tetapi malangnya, begitu dia tiba di garasi bawah tanah, dia melihat seseorang yang sama sekali tidak ingin dilihatnya sekarang!
"Mungkin aku terlalu lelah hingga berhalusinasi, tsk tsk, sebaiknya cepat pulang dan tidur."
Sambil meyakinkan diri sendiri, Caily Man berbalik dan berjalan melewati Jaylen Kou yang berada di depannya dan berencana untuk pergi.
"Caily Man, berhenti!"
Caily Man tidak pernah menyangka bahwa Jaylen Kou, pria yang sangat membencinya itu, akan datang menemuinya, apakah hari ini matahari terbit dari barat?
"Hei, mengapa aku harus berhenti, memangnya siapa kamu?"
Karena tidak dapat menghindarinya, Caily Man pun berpikir untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Jaylen Kou kali ini.
Setiap kali Caily Man menghadapi sifat dingin dari Jaylen Kou, sisi gelapnya pun menjadi-jadi, Caily Man tanpa sadar ingin menggoda pria yang berwajah dingin ini, untuk melihat sampai di mana batas kesabarannya.
Mendengarkan nada bicaranya yang sangat sembarangan itu, Jaylen Kou pun sedikit mengernyit, dan berkata : "Caily Man, apa maksudmu? Aku tidak mengerti mengapa kamu harus mengganggu Jolie? Kejadian kali ini, apakah kamu yang melakukannya secara diam-diam?"
Sudah diduga, Jolie Nie benar-benar menuduh sembarangan di belakangnya.
Caily Man merasa tidak senang, tetapi ekspresi usil di wajahnya semakin menjadi-jadi.
Dia memberi Jaylen Kou sebuah senyuman menggoda, mengangkat alisnya dan perlahan mendekati pria yang dingin bagaikan es itu.
"Kolonel, apakah tidak ada yang pernah mengajarimu, bahwa menyebut nama wanita lain di depan seorang wanita adalah hal yang tidak terpuji?"
Saat dia berbicara, jari-jarinya yang lembut dan putih meraih dan memainkan dasi Jaylen Kou yang berwarna gelap, kemudian mendongak dan menatap mata hitamnya.
Pipi Caily Man yang indah terpantul di mata Jaylen Kou, nafas keduanya begitu dekat, mereka tampak mesra.
Hanya saja, godaan Caily Man tidak begitu berarti lagi di mata Jaylen Kou, karena hal ini mengingatkannya pada suatu hari di mana dia melihat Caily Man tampak sedang bermesraan dengan seorang pria di koridor dan di sebuah pesta, sehingga dia pun merasa kesal, kemudian tanpa berpikir panjang, dia mengangkat tangannya dan menepis tangan Caily Man.
"Aku peringatkan kamu, jangan menganggapku sebagai pria-pria yang kamu kenal itu!"
Caily Man tertampar oleh perkataan Jaylen Kou, tetapi karena sudah bersama Jaylen Kou selama tiga tahun, dia pun sudah mengetahui kebiasaan Jaylen Kou, tentu saja dia tahu bahwa ketika Jaylen Kou ingin menampar wajahnya, dia hanya perlu tersenyum manis padanya, dan dia tidak akan tega melakukannya.
"Hehe, tentu saja, karena kemampuan pria-pria itu memang tidak sebaik kemampuan Kolonel."
Caily Man memainkan rambut panjangnya yang sedikit ikal, dia merasa sangat puas melihat kekesalan Jaylen Kou.
"Caily Man, aku peringatkan, menjauhlah dari Jolie Nie, jika kamu menyakiti dia lagi, aku tidak akan tinggal diam lain kali!"
Menyakiti dia? Apakah pria konyol di depannya ini belum tahu bahwa wanita itu adalah seekor rubah yang telah hidup selama ribuan tahun?
"Baiklah."
Caily Man menatap Jaylen Kou sambil mundur selangkah, kemudian mengangkat bahu sedikit, seolah-olah dia teringat akan sesuatu, dia pun berkata : "Jaylen Kou, kamu terus mengatakan bahwa akulah yang merencanakan semua kejahatan itu pada Jolie Nie, katakan padaku, jika aku bukan pelakunya, apa yang akan kamu lakukan?"
"Siapa lagi jika bukan kamu yang melakukannya?"
Nada suara Jaylen Kou dingin, tatapan matanya tampak mengejek.
"Ternyata memang benar, setiap orang di dunia ini memilih untuk mempercayai apa yang mereka anggap sebagai kebenaran."
Ketika Caily Man mengatakan ini, meskipun dia tersenyum, namun tatapan matanya tampak kesepian.
"Baiklah, Jaylen Kou, akan kubuktikan padamu, bahwa aku tidak terlibat dalam kejadian itu dari awal hingga akhir, ketika kebenaran terungkap, aku ingin kamu mengakui kesalahanmu dan meminta maaf padaku di kemah militer, dan di depan semua bawahanmu, apakah kamu berani menyetujuinya?"
Kecurigaan Jaylen Kou itu kebetulan menjadi cara terakhir untuk menjatuhkan Caily Man, kali ini, bagaimanapun juga, dia harus membuktikan bahwa dia tidak bersalah, dan mempermalukan pria sombong di hadapannya ini!
Jaylen Kou terdiam, dan tidak bersuara selama beberapa saat.
"Ada apa? Apakah Kolonel benar-benar takut menyalahkanku, dan takut mempermalukan diri di depan bawahannya, sehingga tidak berani menyetujui perjanjian ini?"
Jaylen Kou sangat tidak suka dengan orang yang menganggapnya pengecut, namun pada akhirnya dia meremehkan pengetahuan Caily Man tentang dirinya.
Meskipun keduanya telah mempertahankan hubungan suami-istri yang palsu selama tiga tahun penuh, tetapi Caily Man sangat memahami kelemahan Jaylen Kou, hal ini membuat Jaylen Kou merasa tidak nyaman.
Seperti ingin membuktikan sesuatu, dia pun mendengus pelan dan menatap Caily Man yang tidak asing dan juga tidak akrab dengannya ini.
"Aku menyetujuinya, tetapi jika pada saat itu, kamu tidak dapat menunjukkan bukti, ataupun memalsukan bukti, aku tidak akan tinggal diam!"
Seolah mendapat sebuah ide yang menarik, Caily Man pun menatap Jaylen Kou dengan tatapan licik, dan berbicara dengan nada akhir yang sedikit dinaikkan.
"Baiklah, baiklah, aku ingin melihat bagaimana cara Kolonel memperlakukanku pada saat itu."
Ketika sosok Caily Man perlahan menghilang dari hadapannya, dia baru menyadari makna mendalam yang tersirat dalam perkataannya, dan dia pun semakin kesal.
"Benar-benar tidak tahu malu!"
Novel Terkait
Cinta Yang Terlarang
MinnieLoving The Pain
AmardaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyYama's Wife
ClarkSang Pendosa
DoniMenunggumu Kembali
NovanPerjalanan Selingkuh
LindaSomeday Unexpected Love
AlexanderMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip