Mr. Ceo's Woman - Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
Bahkan sampai hari ini, dia masih selalu skeptis dengan ucapan Caily Man, bagaimanapun, setelah dia melakukan cara yang tidak wajar untuk bisa menikah dengan Jaylen Kou, perkataan wanita ini sangat sulit untuk dipercayai, dia sudah mengetahuinya sejak awal.
Tetapi mengenai putranya, Jaylen Kou, dia yang selalu bersikap terus terang dan sangat dewasa dalam menghadapi segala masalah cukup membuatnya puas dan lega.
Hanya saja siapa yang tahu kalau anaknya yang selalu bersikap dingin sepertinya telah diguna-guna oleh sesorang, dia bahkan bisa menundukkan kepalanya terhadap wanita yang selalu direndahkannya.
Dia tidak bisa tidak bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi saat mereka berada di pulau terpencil?
Caily Man diseret masuk ke kamar tamu yang sudah dirapikan, dia seketika tidak tahu harus berkata apa.
"Jika kamu keluar malam ini dan mati di depan pintu rumah kami, aku tidak akan mengurus jenazahmu besok! Sekarang sebelum semuanya terungkap, kamu harus hidup dengan baik untukku, aku akan menyuruh sopir untuk mengantarmu kembali besok pagi."
Setelah selesai berkata, Jaylen Kou langsung pergi dan meninggalkan dirinya terbengong sendiri di pintu.
"Apa yang ada dalam pikiran pria ini? Dia bukan hewan peliharaannya, mengapa dia harus mendengarkan semua perintahnya?"
Meskipun dirinya tidak bersedia, tetapi apapun yang telah diputuskan oleh Jaylen Kou sudah tidak bisa diganggu gugat lagi.
Lagipula, dirinya juga tidak asing lagi dengan rumah Kou, tidak masalah juga jika harus terpaksa mengingap semalam di sini.
"Kring kring kring——"
Saat dia masih memikirkan keanehan yang ada pada Jaylen Kou, tiba-tiba teleponnya berdering.
Dia mengambilnya dan melihat bahwa itu adalah telepon Alina Rong, terasa hangat dari dalam hatinya, dia langsung menjawab telepon tersebut.
"Hei, baik sekali dirimu, aku baru saja kembali ke tanah air, kamu langsung meneleponku."
Alina Rong berhenti sejenak sambil memegang telepon, mengapa Caily Man tidak memberitahunya bahwa dirinya akan kembali ke tanah air?
Dia masih ingat bahwa pagi ini, bos botak memberitahunya agar menangani pekerjaannya karena Caily Man sebentar lagi akan kembali bekerja.
Dia bekerja keras hingga saat ini, kemudian dia menelepon Caily Man dengan hati yang senang dan ingin memberitahunya mengenai kabar baik ini, siapa yang menyangka bahwa dirinya telah kembali?
"Ya, aku baru saja selesai melakukan penyerahan pekerjaan, bos juga baru saja membertiahuku jika kamu sudah akan kembali bekerja, selamat ya."
Setelah mengatakannya, Alina Rong merasa ada batu besar yang menempel di hatinya membuatnya sulit untuk bernapas dengan lancar.
"Kembali bekerja? Akhirnya bapak botak tersebut memikirkan sesuatu dengan jelas, dia mengetahui bahwa tanpa diriku, dirinya akan kesusahan juga kan!"
"Tapi bukankah kalian seharusnya sedang mengikuti anggota kru di Negara S? Kenapa tiba-tiba kalian kembali?"
Caily Man berhenti sejenak, karena kali ini kejadian jatuh ke laut penuh dengan keraguan, sehingga tidak baik jika disebarluaskan ke publik, jadi Keluarga Kou dan Keluarga Song bersepakat untuk memblokir berita kejadian pergi ke luar negeri yang terjadi kali ini.
Semua pihak yang terlibat dalam insiden tersebut juga telah dijelaskan dengan jelas dan dilarang keras untuk mengungkapkan hal ini kepada siapa pun, jika tidak, risikonya akan menjadi tanggung jawab masing-masing.
Caily Man secara alami tidak khawatir Alina Rong akan mempublikasikan masalah ini, tetapi dia hanya takut dirinya khawatir, jadi dia tidak menjelaskannya.
"Hei, jangan bicarakan itu lagi, semua karena sutradara itu terlalu banyak maunya, itu tidak bisa, ini tidak bisa, pada akhirnya diriku marah dan memecatnya kemudian kembali ke sini."
"Hah? Begitukah? Memang Caily Man, aku pikir hanya kamu yang berani melawan sutradara."
Meski kalimat ini diucapkan dengan bercanda, namun akhir dari kalimat ini mengandung banyak kesedihan.
"Oh, pasti, apakah dia tidak melihat siapa diriku, tetapi kamu tidak perlu khawatir, aku telah kembali kerja saat ini, kamu sudah tidak perlu khawatir akan sesuatu, tunggu aku sudah benar-benar kembali, aku akan membawamu menyerang lagi, ayo tunjukkan kepada mereka yang masih berani mengatakanmu di belakang! "
Caily Man tidak bodoh, dia tahu bahwa beberapa hari ini kehidupan Alina Rong pasti tidak berjalan dengan baik.
Meskipun dia masih diamati secara diam-diam oleh sekelompok orang yang tidak diketahui keberadaannya, namun dia tidak pernah takut terhadap hantu yang bersembunyi dalam kegelapan, tetapi jika orang-orang tersebut berani menyentuh orang yang dia sayangi, jangan salahkan dia jika dia bertindak kasar!
"Baiklah, haruskah kita mencari waktu untuk merayakan kembalinya kamu ke tanah air? Sepertinya kita sudah lama tidak bertemu."
"Hah? tidak perlu, Alina, sebenarnya aku belum pulang ke rumah, keadaanku saat ini sedikit kacau, aku akan membicarakannya nanti saat kita bertemu."
Bagaimanapun, dia tidak ingin mengatakan bahwa dia sekarang terkurung di rumah Kou tanpa bisa membuat apapun, tubuhnya yang lemas sangat menginginkan makanan.
Seharian ini, dia belum makan apapun, setelah melewati insiden yang brutal tadi, dia merasa lambungnya sakit, tetapi dia tidak berharap iblis itu memperhatikan ketidaknyamanannya.
Setelah menutup telepon, Alina Rong melihat ke arah hujan lebat di luar jendela, menyipitkan matanya sedikit, menggigit bibir bawahnya dan merasa jantungnya tampak dingin dan lembap seperti hujan deras yang tiba-tiba turun di luar.
Selama ini, semua orang selalu memberikan senyuman di hadapannya, tetapi selalu mengatakan hal buruk tentangnya di belakang.
Dia bukannya tidak tahu, hanya saja dia berpura-pura tidak mengetahui apapun, karena dia tahu dengan jelas, dia hanya ingin membantu Caily Man menyelesaikan pekerjaannya saja, dia tidak peduli dengan kekuasaan, dia hanya bersyukur memiliki atasan yang baik dan pengertian seperti Caily Man.
Tapi mungkin semua ini hanyalah khayalannya, Caily Man mungkin tidak pernah menganggapnya sebagai teman, hanya saja dirinya hanyalah seseorang yang tidak akan bersaingnya dengan saja, bukan?
Hujan di luar jendela sepertinya sudah mereda, Alina Rong merasa sedikit lelah, saat dirinya ingin pergi mandi dan bersiap untuk tidur, tiba-tiba dia mendapat sebuah panggilan dari nomor telepon asing.
Dia sedikit mengernyit, tapi akhirnya dia dengan ragu-ragu mengangkat telepon tersebut.
"Halo, bersama siapa ini?"
"Alina Rong, apakah kamu pikir kamu bisa bersembunyi dariku dan memblokirku dengan begitu saja?"
Mendengar suara yang akrab ini, dia bingung sejenak, kemudian dia merasih lengan bajunya dengan cemas, seolah dia bisa mendapatkan sebuah kenyamanan dari tindakan tersebut.
"Andreas Pei, apa yang ingin kamu lakukan? Aku sudah memberitahumu dengan sangat jelas sebelumnya, kita sudah putus!"
"Hehe, apakah kamu berpikir bahwa kita akan putus hanya dengan perkataan putus darimu?"
Melalui telepon, dia bisa mendengar suara benda pecah dari ujung telepon, mungkin Andreas Pei mulai kehilangan kendali atas amarahnya lagi.
Dia jelas berada di kamarnya sekarang, tetapi dia masih merasa seperti membawa beban yang tak terkatakan, seluruh tubuhnya dipegang erat oleh rasa takut ini, seolah-olah seseorang sedang menatapnya dalam kegelapan.
"Andreas Pei, kumohon jangan datang mencariku lagi, hubungan kita sudah berakhir, aku sudah tidak bisa menahannya lagi, apakah kamu tahu, bekas luka yang kamu tinggalakan padaku belum sepenuhnya sembuh!"
Alina Rong terpuruk di lantai yang sedingin es, gemetar tak terkendali.
Rambutnya yang berantakan menutupi matanya, pandangannya seketika kosong, seolah ditutupi dengan kain sutra yang tipis, tetapi dalam pikirannya dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan hari-harinya yang pernah ditemani iblis.
"Benarkah? Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu, aku hanya tidak bisa mengendalikan diri, aku sangat mencintaimu, Alina, bolehkah kita jangan putus?"
Kejadian ini kembali lagi, setiap kali melakukan kesalahan, dia hanya akan meminta maaf dengan tulus, tetapi setelah diampuni, dia tidak pernah bertobat dan akan kembali menyakitinya lebih dalam lagi.
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataThat Night
Star AngelInnocent Kid
FellaThe Great Guy
Vivi Huang1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip