Mr. Ceo's Woman - Bab 138 Syuting di Kota X
"Tok tok tok —"
Jendela perlahan turun, lalu muncul wajah Jaylen Kou yang tanpa emosi, tetapi saat ini matanya masih terkunci pada sosok yang sudah menjauh, seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Tuan, ini ponsel nona tadi, tapi … Kamu benar-benar tidak melakukan hal buruk, bukan? Lagi pula, menurutku nona tadi bukan orang jahat."
Ini adalah pertama kalinya tukang reparasi ini mendengar permintaan orang lain seperti ini, hanya saja ketika dia memikirkan tatapan mata Caily Man yang mempercayainya, hatinya sedikit tidak tega.
"Tenang saja, tuan kami adalah teman nona tadi, hanya saja akhir-akhir ini terjadi konflik, jadi aku berencanan memberinya kejutan, aku harap kamu mengerti, dan bisa membuat semuanya jauh lebih mudah."
Orang-orang di sampingnya menjawab pertanyaan tukang reparasi itu, lalu dia mengambil sejumlah uang tunai sebagai hadiahnya, setelah berulang kali mengucapkan terima kasih, tukang reparasi ini pergi.
"Tuan Muda Jaylen, ponsel ini …”
Ekspresi wajah Jaylen Kou masih tidak berubah, dia melihat ke arah ponsel yang hancur itu, kemudian dia berkata: "Biarkan bagian IT yang secepat mungkin membantu memulihkan datanya, anggap saja untuk membantuku. "
Lagipula, dia sengaja menghancurkan ponsel ini, jadi biarkan dia yang membantu memindahkan file di dalamnya.
"Ini ... Baiklah, nanti kami akan memberitahumu."
Malamnya semakin gelap, tetapi tampaknya beberapa emosi yang tersirat seperti sungai yang mengalir kecil, lalu perlahan-lahan menjadi deras.
……
Isitahatnya selama tiga hari sudah berakhir, namun ketika ada sekelompok orang bergegas ke Kota X, walau angin dan pasir mengotori wajah para aktor, mereka masih mengandalkan wajah mereka untuk mencari nafkah.
Bagaimanapun, para aktor masih mengandalkan wajah mereka untuk makan, belum lagi mereka ini artis idola, jadi reaksi sedikit berlebihan.
"Wow, badai pasir ini benar-benar tidak dibendung, ketua, khawatir jika kembali dari syuting, kita semua akan menjadi kulit hitam seperti orang afrika? Tapi sepertinya perubahan ini sangat cocok untukku, bukan begitu?"
Pantas AA layak menjadi pribadi yang optimis, dalam keadaannya seperti ini, dia masih bisa bercanda.
"Aku hanya ingin minta sekali saja, sampai saat itu kuharap artis itu bisa memberikan sedikit tenaga, baru saja aku melihat reaksi mereka, benar-benar berlebihan, seolah dipaksa mereka memakan kotoran."
K cemberut, wajahnya tidak sedang, menunjukkan dia khawatir dengan perkembangan syuting.
"Sekarang kami hanya di Kota X, di sini masih oke, karang, beberapa hari nanti kita akan tes kamera di padang gurun itu akan lebih parah di sana, jadi hari ini harus semangat, aku berharap semuanya bisa menampilkan yang tebaik, lalu pekerjaan akan selesai lebih awal. "
Setiap pidato yang dikatakan Ketua terdengar resmi, tapi menarik perhatian, singkatnya benar-benar pria yang bisa diandalkan Caily Man.
Saat ini, Caily Man duduk di tenda bersama mereka, dan setelah berbincang-bincang, hari ini syuting akan resmi dimulai.
"Pokoknya adegan hari ini adalah kalian pertama kali bertemu dengan para trainee wanita, tetapi mereka tidak suka satu sama lain, terutama AA, karakter yang akan kamu mainkan nanti, kamu merasa marah pada dirimu dan tim, tetapi di satu sisi karena ada perintah yang harus ditaati, jadi kamu tidak bisa apa-apa, hanya saja suasana hatimu tidak baik. "
Caily Man tidak berkata apa-apa, dia hanya menggarisi dialognya, lalu berkata: "K, karaktermu jatuh cinta pandangan pertama pada Yanyan di tim ini, jadi nanti kamu harus berakting seperti jatuh cinta pada pandanggan pertama dan malu-malu."
K sedikit mengernyit, dia memiringkan kepalanya, dan berkata, "Kapten, Yanyan siapa ?"
"Hei, kamu bercanda? Ini akan segera mulai syuting, kamu masih tidak tahu siapa Yanyan?"
Sekarang ini Kapten bisa meledak kapan saja, dia sudah ingin maju dan mencabik-cabik K yang sombong.
"Aku serius, ketiga wanita itu menutup dirinya seperti mumi, bagaimana aku bisa tahu dengan jelas itu siapa?"
Caily Man tidak bisa menahan tawa ketika mendengar kata-katanya.
"Baiklah, yang memakai syal merah, nanti jangan sampai salah ya."
Setelah dengan singkat membicarakan soal drama ini, Sutradara Li mengumpulkan semua orang dan untuk terakhir kalinya mulai mengatur jalan cerita drama.
"Saat kalian berjalan, harus ingat agar lambat sedikit, jika tidak para staf yang memegang cahaya tidak bisa mengikuti kecepatan kalian, kamera juga tidak akan bergerak maju."
Setelah memastikan kurang lebih semua persiapan sudah oke, Direktur Li berkata dengan tidak tenang: “Karena kali ini jumlah pemain bertambah, jadi kamu menggunakan empat kamera, jadi setiap orang harus mengingat posisi masing-masing, usahakan harus tetap perhatikan struktur kamera, jangan sampai membuat kesalahan, lagi pula jika membuat satu roll film sama saja membuang 4 roll film. "
Setelah mendengarkan ancaman dari Sutradara Li, ekspresi para aktris langsung berubah, jika selama proses syuting banyak NG, sampai itu siapa pun tidak mampu membayar kerugiannya.
"Aku tahu, kami akan bekerja keras."
Ternyata ketua masih rendah hati dan penuh hormat, tetapi terlihat jelas bahwa gadis-gadis itu tidak terlalu harmonis.
"Semuanya bersiap! Siap——action!"
Sesaat ada kru yang sudah membunyikan papan sebagai tanda mulai syuting, kedua tim berdiri diam, lalu berjalan sesuai arahan.
"Huh, kenapa kita harus berlatih dengan tim wanita ini? Apa mereka bisa mengimbangi kita?"
Benar saja, meski AA tidak sengaja mendapatkan peran ini, terlihat kepribadiannya cukup keras.
"Hei, apa menurutmu kami ingin bersedia bersama kalian? Kalian ini seperti gorila."
Hei, Caily Man menggelengkan kepalanya, mesti Tasia mengatakan sesuatu yang menyebalkan, terlihat jelas bahwa wajahnya sangat senang.
"Tim pria hebat sekali, aku liat … semuanya tidak cukup ahli.”
Ashley bahkan lebih keterlaluan, melihat AA, matanya bersinar-sinar, seperti tidak sabar untuk segera memeluknya.
Pemandangan di hadapanku ini, seperti pepatah lama, yang namanya suka, walau tertahan di mulut, tapi bisa terlihat dari pandangan mata.
Ketika Caily Man melihat ini, dia menyipitkan matanya ke arah Sutradara Li, yang tahu bahwa dia juga merasa sedikit tidak puas, tetapi untuk waktu yang lama dia tidak memerintahkan untuk berhenti, jelas-jelas dia mengatasi kesalahan ini.
"Berhenti!"
Mendengar ini, semua orang memandang Caily Man degan heran, seperti tidak percaya.
"Editor Man, kamu ini bilang apa?"
Caily Man sedikit mengernyitkan dahinya, sekumpulan orang buta ini, dia tidak mentolerir skrip yang dia edit sepanjang dihancurkan begitu saja, sampai para penonton nanti akan memaki dirinya dan dia tidak bisa membalasnya!
"Aku bilang, kalian ini memerankan apa? Ingin menggunakan yang untuk membodohi penonton?"
Ekspresi wajah Ashley dan Tasia terlihat kaku, hanya status Caily Man, jadi mereka menahan ekspresi wajah mereka.
"Editor Man, apa maksudmu?"
Kedua tangan Caily Man berada di dada, berjalan perlahan ke depan mereka, lalu sambil mengerutkan kening, dia berkata: "Aku tidak peduli seberapa berantakan kehidupan pribadi kalian, tapi sekarang ini sedang syuting, paling baik jika kalian tidak mencampur aduk masalah pribadi, kami ini sedang membuat drama remaja bertema militer, bukan drama biasa untuk menipu penonton! "
Novel Terkait
Cinta Yang Dalam
Kim YongyiPernikahan Kontrak
JennyUangku Ya Milikku
Raditya DikaMr Huo’s Sweetpie
EllyaPergilah Suamiku
DanisUnperfect Wedding
Agnes YuMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip