Mr. Ceo's Woman - Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
Herbert Song mendengar itu dan terdiam. Untuk waktu yang lama tidak tersadar, setelah beberapa saat, Herbert Song menggelengkan kepala dan berkata sambil tersenyum, "Aku tidak tertarik pada gosip yang tidak berdasar itu. Aku malah khawatir hal itu akan mempengaruhi perasaan hatimu malam ini. Karena bagaimanapun ini adalah pertama kalinya kita mengadakan pesta amal. Dan juga menggunakan nama ibumu, aku tidak ingin membuatmu meninggalkan kesan yang buruk."
Hati Caily Man sedikit tergerak. Dia mau tidak mau mengakui pria di hadapannya ini memang benar merupakan orang yang jutaan orang ingin nikahi. Baik itu cara bicara maupun ucapan, semuanya membuat orang merasa sangat nyaman.
Tapi karena duduk di barisan pertama, suara di samping terlalu kencang, dua orang itu kalau bicara mau tidak mau harus lebih dekat, agar ketika bicara bisa didengar oleh lawan bicara.
Hanya saja dalam jangka waktu itu, sebenarnya mereka terlihat seperti interaksi yang biasa. Tapi di mata orang lain, malah menjadi gerakan yang terlalu intim.
Saat ini wajah Jaylen Kou masam, mata yang setajam elang itu seperti terhenti di tubuh dua orang itu, menutup bibir erat, mengepalkan tangan, di bawah lingkungan yang gelap, dia mengepalkan tangan sampai kukunya memutih.
Setelah pertunjukkan yang seksi itu, pesta amal yang dinanti-nantikan dan juga sedikit membosankan secara resmi dimulai.
Song's Entertainment sebagai perusahaan entertainment yang paling terkenal, tentu mengontribusi banyak benda seni yang sangat berharga, di antaranya ada banyak yang merupakan simpanan pribadi Herbert Song.
Kelihatannya kali ini Herbert Song benar-benar mengeluarkan usaha dan ketulusan sebanyak seratus persen. Hal ini membuat Caily Man tanpa saddar merasa sedikit malu.
Karena bagaimanapun dibandingkan dengan Herbert Song, Caily Man hanya dipaksa oleh Vincent Man untuk mengadakan saja. Tapi Perusahaan Besar Man sebagai perusahaan puncak terkenal di China, barang yang dijual juga membuat orang terkejut.
Melihat acara lelang sudah mendekati akhirnya, setelah Perusahaan Besar Song menunjukkan benda yang langka dari luar negeri, Perusahaan Besar Man juga mengeluarkan benda lelang terakhir.
Caily Man yang awalnya merasa sedikit bosan, langsung menatap layar, ingin melihat di balik kotak Vincent Man itu sebenarnya ada barang bagus apa, tapi ketika melihat yang terjadi di layar besar itu, dia seperti dipaku ke atas kursi.
Tubuh bagian atasnya tidak bisa bergerak.
"Ada apa?"
Herbert Song melihat Caily Man yang berbeda dari biasanya dan bertanya dengan perhatian.
"Tidak... tidak apa-apa. Aku hanya merasa kalung ini sedikit familiar saja."
Caily Man memaksakan sebuah senyuman, sedangkan tangan yang saling bertautan menunjukkan kecemasan dan kegugupannya saat ini.
Barang terakhir yang dilelang oleh Perusahaan Besar Man adalah sebuah kalung. Dilihat seperti ini tidak ada tempat yang berkilau, bahkan dibandingkan dengan beberapa barang sebelumnya, kelihatan sangatlah biasa.
Bentuk desain kalung adalah bentuk tanaman yang jarang ditemui di pasaran. Di atasnya ada jejak yang tidak setara tingginya, melukiskan dengan begitu jelas keadaan sesungguhnya dari tanaman merambat.
Bentuk tanaman berliku, sedangkan di bawah tanaman, berlian biru berada di tengah, seperti mata yang hidup, juga seperti kepala rusa yang hidup.
Hanya saja produk seperti ini meskipun detailnya bagus, tapi orang-orang yang duduk di sini adalah orang-orang yang berpengalaman. Tentu saja tidak akan tertarik pada desain yang spesial itu. Mereka lebih mementingkan harga penyimpanan barang itu.
Jadi baik dari warna biru, kelangkaannya, atau dari ketenaran kalung itu, tidak mampu membuat mereka tertarik.
Karena itu jelas sekali, setelah pembawa acara mengatakan harganya, tidak ada orang yang mengangkat nomor di tangan mereka untuk waktu yang lama, bahkan juga bisik-bisik.
Caily Man mengepalkan kedua tangannya, berusaha tidak membuatnya terlalu jelas. Hanya saja melihat kalung itu, jutaan memori muncul di benaknya, membuat hatinya diam-diam tumbuh perasaan benci.
Vincent Man membuat semua ini, jelas sekali pasti sengaja!
"200 ribu yuan!"
Suara yang kencang terdengar dari samping. Caily Man menolehkan kepala dengan terkejut, lalu melihat Herbert Song mengangguk lembut padanya dan berkata dengan suara yang hanya bisa didengar oleh dua orang saja, "Kelihatannya, kalung ini mempunyai arti yang berbeda bagimu."
Kemampuan pengamatan yang begitu luar biasa. Jelas-jelas dia sudah berusaha menahan, tapi gerakan dan reaksi kecilnya malah tidak bisa kabur dari mata Herbert Song.
Harga mulai kalung ini hanya 10 ribu saja, namun Herbert Song malah menaikkan harga menjadi 20 kali lipat di bawah kondisi tidak ada orang yang menaikkan harga, membuat suasana santai dan tidak ada orang yang ikut melelang.
Benar saja, semua orang terkejut dengan perbuatan Herbert Song yang berani ini dan sedikit tidak percaya.
Pembawa acara adalah orang yang sudah berpengalaman. Setelah kekhawatiran sesaat, dia kemudian teringat pada pekerjaannya sendiri.
"200 ribu sekali!"
.......
"200 ribu dua kali!"
"300 ribu!"
Semua orang melihat ke sumber suara dan melihat wajah Jaylen Kou yang tidak berekspresi.
Kalau bukan karena suara yang tadi Jaylen Kou katakan hanya Jaylen Kou saja yang bisa katakan, maka orang-orang di sana sudah mengira mereka salah dengar.
Jaylen Kou yang kelihatannya selalu tidak berminat pada apapun, kenapa kali ini akan ikut melelang sebuah kalung yang kelihatannya sangatlah biasa?!
Semua orang tanpa terasa sedikit terkejut. Yang satu tentara, satu lagi pebisnis. Yang satu dengan sejarah ratusan tahun lamanya, yang satu lagi kekuatan baru. Kedua orang ini bisa dibilang orang hebat di China, orang yang berkuasa. Bisa-bisanya ingin membeli kalung yang tidak berharga itu. Kali ini semua orang menjadi sedikit penasaran dengan kalung yang begitu biasa itu.
"350 ribu yuan!"
..........
"400 ribu!"
..........
"450 ribu!"
Caily Man tidak terpikir, seketika bisa-bisanya begitu banyak orang mengikuti lelang, tapi saat ini perasaannya campur aduk, tidak mampu mengatakan perasaannya sekarang.
"Satu juta!"
Di saat orang-orang mengucapkan nominal di 500 ribu-an, Herbert Song sekali lagi berkata dengan datar. Hanya saja nominal yang dia sebutkan, malah membuat orang-orang di sana menjadi tenang.
Waktu seperti berhenti selama setengah menit. Pembawa acara sedikit tersentak, lalu perlahan-lahan teriak, "Satu... satu juta sekali. Apakah ada yang lebih tinggi dari ini?"
Meskipun berkata seperti ini, tapi kalung biasa dibeli dengan uang satu juta, jelas sekali sedang menghabiskan uang!
"Satu juta dua kali!"
Pembawa acara mengucapkan harga seperti sebuah mesin. Begitu memikirkan hasil akhir pembelian ini akan disumbangkan ke organisasi amal, sang pembawa acara sedikit banyak merasa lega. Tidak peduli apa yang para tuan ini inginkan, intinya untuk sementara dianggap saja sedang berbuat amal.
Meskipun dia tidak mengerti dunia orang kaya, tapi dia paling mengerti kesedihan orang miskin.
"Satu juta ...!"
"Satu juta lima ratus!"
Dalam kegelapan, Jaylen Kou sekali lagi menawarkan harga. Seketika, orang-orang merasa di sekitar tubuh pria itu seperti ditutupi aura dingin yang tidak boleh didekati.
"Apa yang sedang Jaylen lakukan?"
Sudahlah kalau Herbert Song tertarik. Karena bagaimanapun Perusahaan Besar Song juga berkecimpung dalam dunia seni. Herbert Song sebagai pebisnis, anggap saja kali ini sebagai investasi yang gagal. Tapi apa yang Jaylen Kou lakukan?
Jaylen Kou sebagai tentara kolonel China, sejak kapan mulai peduli terhadap perhiasan seperti ini?
Novel Terkait
Mr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Tough Bodyguard
Crystal SongThat Night
Star AngelIstri ke-7
Sweety GirlInventing A Millionaire
EdisonI'm Rich Man
HartantoUnplanned Marriage
MargeryMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip