Mr. Ceo's Woman - Bab 119 Pembagian Tim Syuting
"Cik, dasar si botak itu. Tangannya sudah terulur sampai ke sini. Benar-benar rakus sampai tidak berujung ya."
Dia paling jelas bos botak itu tidak bermaksud baik. Sekarang dia sibuk bekerja di tim syuting, tidak ada waktu untuk meladeni bisnis gelap orang itu, jadi orang itu baru memutar setir ke arah Alina Rong.
Apanya yang copywriting merek mobil? Pekerjaan yang menguntungkan seperti bidang mobil itu, bagaimana mungkin tidak direbut oleh rekan kerjanya yang biasanya tidak suka padanya? Copywriting seperti ini, bagaimana mungkin bisa tenang diserahkan kepada Alina Rong yang tidak mempunyai karya apapun?
"Alina, jangan mudah percaya perkataan pak tua itu, apa kamu mengerti? Kalau tidak, nanti kamu yang akan rugi."
Caily Man, bahkan pria menjijikan itu, bisa terus berkecimpung dalam bidang ini, tentu juga bukan orang yang polos. Dia hanya khawatir Alina Rong dimanfaatkan saja.
"Baik, aku tahu."
Caily Man menghela napas kecil. Dia benar-benar terlalu ngantuk dan terlalu lelah. Oleh karena itu, dia sama sekali tidak memperhatikan, ekspresi rumit Alina Rong saat ini.
LIFE sebagai drama remaja tentang tentara, karena promosi di awal dan juga pemeran drama yang terkenal, begitu disiarkan langsung mendapat reaksi hebat yang belum pernah ada.
Baik dari tokoh remaja yang mempunyai akting bagus, atau pembuatan karater setiap tokoh dan sudut kamera yang diambil dengan pas, semua itu menarik rasa penasaran dan penantian orang-orang terhadap drama ini.
Satu waktu, drama yang awalnya tidak dilihat oleh orang-orang, menjadi suatu bahan perbincangan orang-orang di restoran. Tidak melebih-lebihkan, dari yang baru bisa berjalan, sampai orang berumur 99 tahun, drama ini bisa menjadi drama yang ditonton oleh semua anggota keluarga.
LIVE, seperti namanya, menjadi sebuah bendera merah yang melambai di mata orang-orang. Membuka pengertian baru tentang drama yang belum pernah ada sebelumnya.
Bersamaan dengan itu, di Kota Q yang mempunyai julukan 'pantai mutiara', pemotretan terus berlanjut.
Karena waktu syuting agak singkat, tim pemotretan dibagi menjadi dua tim. Yang satu diatur oleh Wilson Lee, Alina Rong ikut memotret adegan akting pelatihan wanita. Sedangkan tim lain diatur oleh dua wakil sutradara dan Caily Man, memotret adegan syuting pelatihan pria.
Jaylen Kou sebagai mentor gerakan drama ini, tentu harus ikut dengan tim pria.
Karena itu begitu sampai di tim syuting, Caily Man dengan tidak sengaja melihat Jaylen Kou yang sedang berdiri lurus di atas pantai dan sedang berkomunikasi dengan aktor pria sebelum pemotretan dimulai.
"Kolonel Kou, bagaimana rasanya menjadi tentara? Apakah bisa ceritakan kepada kami?"
Pria sedikit banyak selalu mempunyai penghormatan pada kehidupan tentara. Karena itu, Jaylen Kou hari ini pertama kali ikut mengatur gerakan, mereka sudah menyimpan banyak pertanyaan untuk ditanyakan pada Kolonel Kou yang membuat para pria iri dan juga disukai oleh para wanita.
"Aku rasa yang paling penting dari menjadi tentara adalah rasa tanggungjawab dalam menjalankan misi kali? Karena bagaimanapun pekerjaan ini kebanyakan besar mempertaruhkan nyawa. Meskipun mengorbankan nyawa juga harus melindungi negara."
Berinteraksi dengan anak muda selama beberapa hari di sini, aura dingin Jaylen Kou yang tidak bisa didekati orang juga berkurang sedikit. Sekarang melihat mereka, sedikit banyak mempunyai perasaan familiar tentara baru yang menjadi bawahannya. Oleh karena itu saat mengobrol, kedinginan yang awalnya ada, perlahan-lahan berkurang.
"Wah, tanggung jawab dalam menjalankan misi. Kedengarannya keren sekali."
Mata AA memancarkan cahaya yang aneh dan bertanya, "Tapi Kolonel Kou, kamu sudah menjadi kolonel di usia yang begitu muda, pasti kemampuanmu sangat hebat bukan? Apakah ada waktu untuk bertarung sebentar dengan kami? Aku sedikit banyak pernah belajar San Shou (kickboxing Cina)."
Mendengar AA mulai ingin mencoba, Big M menghela napas dengan terbiasa.
"Kamu lebih baik simpan kesenanganmu ini untuk pemotretan besok saja. Bagaimanapun Kolonel Kou sangat sibuk. Kita jangan menambah masalahnya lagi."
Berkata sampai sini, Big M menengadahkan kepala, kebetulan melihat Caily Man berjalan ke sini, segera menganggukan kepala kepada dua orang itu, memberi tanda, lalu inisiatif membungkukkan badan dan menyapa.
"Halo Penulis Man, kerja bagus juga pemotretan hari ini."
Drama ini sebenarnya bekerja sama dengan grup idol AWM dari Song's Entertainment yang baru debut. Tiga anggota-nya masing-masing mempunyai ciri khas sendiri, memenuhi semua permintaan dan mimpi wanita terhadap pria.
Hanya saja grup ini berbeda dengan grup yang dance dan nyanyi biasa. Tujuan grup ini adalah untuk akting.
Bisa dibilang sebagai grup laki-laki yang sengaja dibentuk untuk memainkan drama. Karena itu, anggotanya bukan hanya memiliki wajah tampan dan bentuk tubuh yang sempurna, bahkan akting mereka juga tidak canggung sampai tahap membuat orang merinding.
Tiga orang itu juga mempunyai ciri khas masing-masing. Masing-masing berusaha keras melakukan sampai perbedaan yang terbesar.
Big M sebagai ketua, melakukan tugasnya dalam mengatur anggota dan bekerja sama dalam pekerjaan syuting dengan sangat baik. Juga sangat teliti dan sopan. Bisa dibilang sebagai pria tampan hangat idaman banyak perempuan.
Sedangkan AA, dari namanya saja sudah bisa diketahui adalah orang yang hebat dalam berbagai bidang. Sebelumnya di atas kapal, ada dua perempuan yang diam-diam bertarung untuk mendapatkan seorang pria, adalah dia. Oleh karena itu, bisa dilihat seberapa besarnya pesona pria ini.
Mempunyai eight pack, perbandingan wajah dan badan 1:9. AA yang mempunyai darah campuran empat negara, tetap mempunyai wajah khas orang China, juga hidung mancung dan tulang mata dalam khas orang luar negeri. Bisa dibilang adalah anggota paling terkenal di dalam tim. Tapi dibandingkan anggota lain, AA sedikit sombong, tapi untung karena mempunyai wajah yang tampan, jadi tidak membuat orang benci, malah mampu membuat orang lain langsung mengingatnya.
Sedangkan W mempunyai lima indera yang sedikit pesimis dan mempunyai kharisma dingin. Kalau mengungkit tentang dingin, hal ini lumayan mirip dengan Jaylen Kou. Tapi K memiliki kharisma antara pria dan wanita. Kulit putih, cantik, kelihatannya seperti pria yang cantik. Ditambah biasanya K sangat jarang bicara, sangat mudah menarik perhatian orang lain.
"Sudah cukup melihatnya?"
Di saat Caily Man menilai tiga tubuh anak muda itu, iblis berwajah dingin itu menatapnya dengan pandangan mematikan.
Pria itu yang banyak urusan. Caily Man tidak melihatnya. Malah pria itu duluan yang tidak senang.
"Sudahlah. Syuting kita hari ini adalah pelatihan di pantai. Karena wakil sutradara masih memastikan tempat syuting, maka aku jelaskan secara garis besar dulu isi syuting nanti."
Mengungkit tentang pekerjaan, Caily Man tetap sangat serius dan bertanggung jawab. Karena bagaimanapun, selama bersedia bekerja, maka pria tampan apa yang tidak bisa didapatkan?
"Hari ini adalah hari pertama kalian di kamp pelatihan. Sedikit banyak merasa sedikit tidak suka, terutama perhatikan sikap masing-masing tokoh."
"Penulis Man, Penulis Man!"
Mata AA memancarkan cahaya aneh dan bertanya, "Kalau begitu apakah boleh menambah adegan bertarung dengan instruktor?"
Caily Man melihat anak muda di depan ini merenggangkan otot dan terlihat tidak sabar, tanpa sadar merasa sedikit kagum.
Memang benar merupakan anak blasteran. Semangat dan kesehatan fisiknya kelihatannya memang agak berlebihan.
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WenniePria Misteriusku
LylySi Menantu Dokter
Hendy ZhangHidden Son-in-Law
Andy LeeIstri Yang Sombong
JessicaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanWahai Hati
JavAliusMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip