Mr. Ceo's Woman - Bab 101 Dikepung
Namun, suara bicaranya yang keras tampaknya tidak menimbulkan ancaman sedikit pun bagi Andreas Pei yang ada di telepon.
Andreas Pei bukannya marah, melainkan tertawa, suaranya penuh dengan lelucon dan acuh tak acuh.
"Hehe, aku malah ingin melihat apakah kamu, Caily Man, bisa bertahan berapa lama, aku harap kamu menyukai hadiah yang kuberikan."
Belum menunggu Caily Man mengatakan sesuatu lagi, Andreas Pei sudah menutup teleponnya.
"Hadiah ?"
Caily Man sedikit mengernyit, kemudian Alina Rong membuka pintu dan berjalan masuk dengan panik : "Caily Man, sesuatu terjadi ! Apakah kamu sudah melihatnya di online ?"
Online ?
Tiba-tiba muncul kecemasan dalam hati Caily Man, dia segera mengambil ponsel, dan benar saja, hanya dalam beberapa menit, sebuah video telah banyak di unggah ulang, dan semua komentar mengumpat padanya.
Dia memutar video tersebut, seketika seluruh tubuhnya seperti tersiram air dingin dari ujung kepala sampai ujung kaki, tidak bergerak.
Sekilas video tersebut diambil dari sebuah kamera CCTV, meskipun kualitas kamera CCTV tidak terlalu bagus, namun terlihat samar bahwa lokasinya berada di koridor sebuah hotel.
Tampilan gambar itu bergerak maju perlahan-lahan, tidak lama kemudian, seorang pria masuk ke kamar hotel dengan membawa seorang wanita, meskipun tampilan gambar itu tidak jelas, namun melalui fitur wajah dan postur tubuh, ia langsung menebak bahwa itu adalah hari dimana dirinya dibius oleh seseorang !
Setelah itu, ada yang menyebut nama dirinya dan Herbert Song, lalu orang itu juga mengunggah foto pakaian mereka berdua yang mereka pakai di hari itu ke internet, dan menyimpulkan bahwa kedua orang tersebut adalah mereka berdua.
Andreas Pei beraninya mengunggah video yang belum di sensor ini ke internet? Bagaimana dia bisa begitu tidak tahu malu !
"Caily Man, baru saja.... bos mengatakan agar kamu tidak perlu datang ke kantor selama beberapa waktu, dia mengatakan bahwa segala urusan pekerjaanmu akan akan diserahkan kepadaku, sementara menetaplah di rumah dulu hingga masalah ini berlalu."
"Pria botak itu memintaku untuk menetap di rumah saja ? Apakah dia ingin memberhentikanku lagi ? Pria tua yang rakus dan takut mati ! Apakah dia tidak melihat berapa banyak penjualan periode sebelumnya yang kucapai untuk perusahaan ini, sekarang dia ingin mengasingkanku ?"
Caily Man sangat marah, masalah itu jelas adalah sebuah rumor dan fitnah, dan sekarang, pria botak itu ingin mengeluarkannya lagi ?
"Tidak ! Aku tidak tahan dengan amarah ini, aku akan pergi berdebat dengan pria botak itu !"
Dia bangkit dan membuka pintu ruangan kerjanya, dan mendapati para karyawan lain sedang berbisik-bisik, begitu mereka melihatnya membuka pintu, mereka terdiam seketika, namun tatapan mereka penuh penghinaan.
Caily Man mengabaikan tatapan orang-orang itu, ia berbalik dan beranjak pergi.
"Hm, lihatlah tampang marahnya, dia masih bisa berpura-pura mulia di depan orang, mungkin dia tidak pernah mengira bahwa hal-hal buruk yang dia lakukan secara pribadi akan tersebar di internet, bukan ?"
"Hehe, bisa jadi, dia masih ingin mengandalkan bayi yang ada di perutnya itu untuk kembali ke keluarga Kou, tetapi lihatlah sekarang, dia bahkan mungkin tidak bisa kembali ke keluarga Kou, dan masih belum tahu siapa ayah dari bayi yang ada di dalam perutnya itu."
"Hehe, apakah kalian tahu, di malam pesta amal, Tuan Kou dan CEO Song, langsung menawar harga kalung di tempat, sekarang setelah dipikirkan, ini berarti.....kamu pasti mengerti apa yang kumaksud."
"Lihatlah, dia langsung pergi mencari bantuan bos begitu ada masalah, apakah dia memiliki hubungan khusus dengan bos ? Haha, aku rasa pasti ada."
Mendengarkan ucapan mereka yang tak pantas itu, Alina Rong sedikit mengerutkan bibirnya.
"Jangan mengatakan hal-hal buruk tentang Caily Man, aku yakin dia tidak melakukannya."
Satu batu menyebabkan ribuan gelombang, orang-orang itu menjadi lebih galak dan semakin memarahi Caily Man karena perkataan Alina Rong, mereka bahkan mulai meninggalkan sejumlah besar pesan anonim di Internet.
Alina Rong tersenyum diam-diam, dan tidak lagi berkata apa-apa.
......
"Hei, botak, apa maksudmu ? Kamu ingin memberhentikanku ?"
Caily Man membuka pintu ruangan kerja, melihat dahinya yang berkilau, hatinya semakin kesal.
Bos menatapnya sambil menghela nafas.
"Aku melakukan semua ini untuk kebaikanmu sendiri, sebaiknya kamu pulang sekarang untuk menghindari masalah, kalau tidak, semua akan terlambat."
"Menghindari masalah ? Masalah apa yang perlu dihindari ?"
Pria itu tidak lagi mengatakan apa-apa, matanya memandang ke bawah dan seketika ekspresinya berkerut.
"Hei ! sudah terlambat, cepat pergilah sekarang ! Cepat !"
Caily Man mengikuti tatapannya dan melihat bahwa ada beberapa wartawan sedang berjaga-jaga di bawah gedung perkantoran. Sangat jelas, mereka berencana datang ke sini untuk menungguinya !!
Bos botak itu mengerutkan kening sambil melirik Caily Man, ia tertegun sejenak, lalu berkata : “Caily Man, pergilah, jika kamu tidak pergi, bukan hanya kamu yang mendapat masalah, perusahaan juga akan ikut terlibat dalam masalah."
Setelah mendengar apa yang dia katakan, suasana hati Caily Man merasa sedikit rumit.
Meskipun begitu, dia harus mengakui bahwa apa yang dikatakan bos botak itu adalah benar, jika dia tetap berada di gedung perkantoran, cepat atau lambat, dirinya akan dikerumuni wartawan. Meskipun dia bisa bersembunyi di dalam ruangan kerja, namun karyawan lain juga pasti akan dikerumuni, dan tidak tahu kata-kata buruk apa yang akan keluar dari mulut mereka.
Tanpa banyak ragu, Caily Man menggigit bibir bawahnya, dan kembali ke ruangan kerja, membereskan diri sebentar, lalu bergegas turun ke bawah.
Begitu dia melangkah keluar dari pintu lift, dia melihat para wartawan sudah padat mengepung pintu gedung perkantoran saat ini. Ketika wartawan itu melihatnya, ekspresi wajah mereka langsung menjadi bersemangat.
Seandainya tidak ada dinding kaca di depan Caily Man, para wartawan pasti sudah masuk dan mengarahkan mikrofon dan kamera ke wajahnya tanpa ragu-ragu.
Para satpam yang dulunya malas, kini sangat kesulitan berjaga di depan pintu, namun kelap-kelip lampu yang menyilaukan dan suara bising para wartawan tetap membuatnya sedikit cemas.
Ia tergesa-gesa menuju ke garasi bawah tanah dan masuk ke dalam mobil, hanya saja mobil yang keluar dari garasi tersebut juga harus melewati kerumunan para wartawan. Caily Man sedikit cemas, kedua tangannya memegang setir dengan erat, ia berniat menginjak pedal gas dan langsung menerobos mereka.
"Ha ? Bukankah itu mobil Caily Man ?"
"Orang yang ada di dalam mobil....sepertinya Caily Man !"
Saat ini, tidak tahu siapa dari sekelompok wartawan tersebut yang berteriak, lalu seketika sekelompok besar orang menoleh ke arah mobil Caily Man. Tak lama kemudian, sekelompok orang langsung datang mengepung mobil Caily Man.
Caily Man duduk di dalam mobil dan mengamati para wartawan yang sedang mengerumuni di sekeliling mobilnya, dia mendadak dilema, dan hanya bisa duduk di dalam mobil sambil menggigit jarinya dengan kesal.
"Phak phak-----" (Suara pukulan)
Para wartawan memukul kaca jendela mobil dengan kuat, diikuti dengan suara tombol shutter yang membuat Caily Man semakin panik.
"Nona Caily Man, apakah video itu benar ? Apakah tokoh utama dalam video itu adalah anda dan tuan Herbert Song ?"
"Ka cha-----" (Suara ketukan jendela mobil)
"Nona Caily Man, apakah karena anda menginginkan posisi terdepan di Song's Entertainment, sehingga anda melakukan semuanya ini ?"
"Ka cha-----" (Suara ketukan jendela mobil)
"Nona Caily Man, bisakah kamu menjelaskan kepada publik tentang rumor bahwa kamu hamil anak Jaylen Kou ?"
"Nona Caily Man....."
"Ka cha-----" (Suara ketukan jendela mobil)
Dia menutup telinganya dan tidak ingin mendengarkan tuduhan dan keraguan yang tak berguna, dirinya jelas adalah korban dari kejadian hari itu, mengapa sekarang dirinya malah dipandang hina oleh orang lain ?
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgePrecious Moment
Louise LeeSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiIstri Pengkhianat
SubardiCinta Di Balik Awan
KellyMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip