Mr. Ceo's Woman - Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
"Apa yang kamu katakan?"
Andreas Pei membesarkan matanya dan menatap pria di depannya dengan mata yang memerah.
"Coba kamu katakan sekali lagi! Tadi kamu mengatakan siapa yang jatuh?"
Andi tidak berani menatap dia dan suaranya menjadi pelan.
"Setelah kamu masuk penjara, Nyonya Pei pun menjadi gila setelah kembali dari persidangan, dia selalu mengatakan ada orang yang ingin membunuh dia, saat Paman Pei sedang berkendara menuju rumah, tetapi karena dia cemas mengenai kamu, jadi...........jadi terjadi sebuah kecelakaan. Hingga saat ini dia masih berada di ruangan ICU dan belum melewati masa-masa kritis. Dokter mengatakan meskipun dapat melewati masa kritis, untuk seterusnya dia..........akan menjadi manusia vegetatif."
"Siapa yang melakukannya? Andi beritahu aku sebenarnya apa yang terjadi."
Andreas Pei tidak menyangka setelah dia masuk penjara hanya dalam beberapa hari saja akan timbul banyak masalah di rumahnya.
Andi menggelengkan kepalanya. Kali ini dia datang hanya untuk memberitahu keadaan rumah kepada Andreas Pei sehingga dia tidak berpikir sejauh itu.
"Alina Rong! Semua ini salah wanita jalang itu! Gara-gara dia aku pun masih berada di dalam penjara hingga saat ini!"
Sebuah tatapan benci timbul pada matanya. Jika bukan karena kesaksian Alina Rong, hanya berdasarkan bukti Caily Man yang tidak kuat itu tidak akan membuat dia masuk ke dalam penjara.
Pada saat ini pun keluarganya hancur, maka dari itu Alina Rong dan Caily Man jangan berharap dapat hidup dengan tenang!
Dia baru saja ingin bergerak, polisi yang ada di samping langsung menekan dia di atas meja.
"Tenanglah! Kamu kira ini adalah rumahmu yang bisa mengizinkan kamu berbuat seenaknya?"
Ucapan sang polisi menusuk hati Andreas Pei, tatapan murka pada matanya pun perlahan-lahan memudar dan menahan rasa kebencian di hatinya.
Lalu dia pun seperti teringat akan sesuatu, menyunggingkan senyuman dan mengadahkan kepalanya menatap Andi.
"Andi apakah kamu dapat membantuku? Aku ingat aku memiliki sesuatu yang berharga di dalam komputerku."
Karena Herbert Song merilis video lengkap tepat waktu dan pemenjaraan Andreas Pei, tudingan-tudingan yang diarahkan kepada Caily Man pun tidak terdengar lagi selama beberapa hari, seolah-olah semua ini telah berakhir.
Berakhir?
Huh, tidak mungkin!
Caily Man tidak mungkin akan melewatkan begitu saja masalah ini dengan mudah.
"Tak.......tak........tak......"
Caily Man mengenakan setelah berwarna merah dan berjalan masuk ke dalam kantor.
"Pemimpin.........Redaksi Man, apa kabar."
Para pekerja itu tidak menyangka Caily Man masih memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan, sehingga mereka menunjukkan ekspresi yang tidak tertebak dan cemas.
Caily Man menatap ke arah orang di sekelilingnya dan menaikkan sudut bibirnya.
"Kalian baik-baik saja rupanya , tetapi aku tidak terlalu baik."
Dia menunduk, melihat manikur yang dia lakukan kemarin dengan suasana hati yang baik, di bawah cahaya lampu, jari-jarinya yang ramping dan putih terlihat lebih menonjol.
Tatapan dia pun beralih kepada wanita yang bersandar pada pintu lalu menaikkan alis kanannya dan berjalan ke arah dia.
"Pagi Kak Caily."
Wanita itu tidak menyangka Caily Man akan berinisiatif mencari dirinya sendiri, sehingga dalam seketika dia pun menjadi panik.
"Ckck, untuk apa kamu memanggilku Kak Caily? Bukannya kamu terus mengatai aku wanita jalang di sosial media? Bukannya seharusnya kamu sudah terbiasa memanggilnya?"
Dia mengucapkan kalimat ini dengan nada candaan, akan tetapi siapa pun tahu jelas karakter Caily Man.
Jika dia berbicara kasar denganmu, mungkin saja itu karena untuk kebaikan kamu. Tetapi jika dia tiba-tiba menunjukkan senyuman ramah kepada orang yang tidak terlalu dekat, maka orang itu pasti sudah menjadi target dia.
"Tidak..........tidak ada. Kak Caily apakah kamu ada salah paham denganku? Aku tidak ada melakukan hal seperti itu."
Wanita itu bergegas melambaikan tangannya. Sebelumnya banyak pegawai dari departemen pemasaran yang diberhentikan hanya karena sebuah ucapan dari Caily Man dan dia tidak ingin mengalami nasib yang sama.
"Oh, kalau begitu apakah aku salah melihat? Akun ini bukan punya kamu? Kalau begitu mengapa bisa ada foto selfiemu?"
Caily Man menaruh ponselnya di depan wanita itu dan melihat perubahan ekspresi dia yang menjadi sangat terkejut.
Selain dia, ekspresi orang lain yang berada di sana juga tidak terlihat baik, karena mereka juga ikut serta dalam kalimat-kalimat hujatan yang diarahkan kepada Caily Man di dalam sosial media dan mereka tidak menyangka akan menjadi seperti ini.
"Kak Caily aku tahu aku salah. Maaf mulutku sudah lancang! Aku mohon padamu untuk melepaskan aku ya? Aku janji aku kedepannya.......kedepannya tidak akan berani berbuat seperti itu lagi!"
Terdengar suara isakan dari wanita itu, beberapa saat kemudian air mata pun bercucuran turun dari mata dia dan tidak berani menatap Caily Man.
Caily Man mendengus dan dia kembali menatap ke arah sekelilingnya.
Tentu saja dia tahu beberapa orang ini ingin dia jatuh dengan keras dari ketinggian. Tetapi dia oeduli dan tidak ingin membesar-besarkan masalah ini, akan tetapi dia berbuat seperti ini bukan hanya karena dirinya sendiri.
"Oh iya, kamu bukan Rio yang mengatakan aku wanita jalang licik?"
"........."
"Oh ini juga yang mengutuk aku memang pantas mendapatkan ini semua dan wanita jalang murahan itu adalah kamu Ella bukan? Tetapi kemampuan mengedit fotomu ini kurang bagus ya, lihatlah pilar-pilar yang ada di belakangmu, semuanya miring."
"......."
Setelah Caily Man menyebutkan satu per satu nama dari orang yang ada di sekelilingnya, dia pun mengulas senyuman menghina.
"Aku ini merupakan orang yang sangat pendendam, tetapi aku akan membiarkan saja untuk kali ini. Jika kedepannya aku meihat atau mendengar kalian mengatai aku atau Alina Rong di belakang aku, aku tidak akan bersikap baik seperti hari ini."
Setelah selesai berbicara, dia pun mengibaskan rambutnya dan melangkahkan kakinya ke arah ruangan pribadi dia.
Memang benar Alina Rong juga ikut serta dalam kesaksian video kamera pengawas Keluarga Song. Jika dia tidak bergerak terlebih dahulu, sepertinya orang-orang itu akan menindas Alina Rong hingga mati.
Pria botak itu selama ini hanya memedulikan uang, begitu melihat keadaan sudah berbalik, dia pun langsung bergegas menelepon dia dan meminta dia untuk kembali ke posisinya. Tentu saja dia tidak ingin.
Dia juga tidak akan melepaskan Perusahaan Besar Man di bidang perhiasan. Sebelumnya dia memutuskan untuk menggunakan kesempatan dia berhenti kerja ini untuk mencari tahu apa kejadian yang sebenarnya terjadi pada masa lalu yang seperti diucapkan oleh Nyonya Pei. Tetapi pria botak itu terus memohonnya dan dia pun kembali bekerja dengan mengajukan syarat tidak boleh memecat Alina Rong.
Setelah perbaikan singkat terhadap pembuatan film "LIFE", yang telah ditangguhkan tanpa batas waktu itu kembali dijalankan. Bagaimanapun, konferensi studi naskah dan upacara pembukaan telah dirilis.
Sebelumnya gara-gara insiden jatuh ke laut yang dirahasiakan ke publik. Dalam beberapa hari terakhir ini, para penggemar artis-artis muda sudah berhenti melakukannya. Mereka bahkan meminta kru untuk memberikan skorsing tak terbatas terhadap pekerjaannya. Bahkan ada beberapa yang langsung menghampiri Caily Man yang membuat dia merasa lelah.
Masalah utamanya adalah dia merasa bagaimana pun juga, dia sepertinya tidak bisa menghadapi Jaylen Kou.
Lagipula, setelah peristiwa malam itu dimana dia menghujati Jaylen Kou, pada saat ini dia pun berpikir bahwa dirinya sudah kelewatan.
Nampaknya karena terus terbayang-bayang wajah kecewa Jaylen Kou, sehingga Caily Man memandang ke dinding dengan linglung dengan mata terbuka dan memeluk lututnya sepanjang malam.
Dia tidak tahu apa yang sebenarnya apa maksud perasaan ini, tetapi indra keenam mengatakan kepadanya bahwa ini bukanlah fenomena yang baik.
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeUnplanned Marriage
MargeryDon't say goodbye
Dessy PutriBeautiful Lady
ElsaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Pengantin Baruku
FebiMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip