Mr. Ceo's Woman - Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati

Harus dikatakan bahwa kesan Jaylen Kou terhadap Caily Man adalah Caily Man adalah seorang wanita yang sangat jarang menangis.

Walaupun di masa lalunya, ia sering di hina oleh adik perempuan dan ibunya, namun wajahnya tetap tersenyum, seolah-olah tidak pernah mendengar kata-kata jahat mereka, dan tampaknya hinaan seperti itu tidak dapat menjatuhkannya sama sekali.

Oleh karena itu, meskipun mereka berdua berstatus suami istri selama bertahun-tahun, Jaylen Kou hanya pernah melihatnya menangis dua kali, pertama kali di Jembatan Linjiang, di mana Caily Man diam-diam menahan air matanya dan berpura-pura tenang.

Kedua kalinya adalah pada sekarang ini, ia seperti melepaskan semuanya dan melampiaskan emosi frustasinya di hadapan Jaylen Kou, seperti sedikitpun tidak menyembunyikan emosinya, hingga membuat Jaylen Kou kebingungan.

Tetapi menariknya adalah tangisan kedua-duanya yang Jaylen Kou dapati selalu di saat setelah keduanya bercerai.

"Hei, Caily Man, apa yang kamu tangisi ?"

Jaylen Kou ingin memarahi Caily Man, namun malah memperparah situasi, dan membuat Caily Man semakin keras menangis, seolah-olah Jaylen Kou adalah penjahat yang keji, bukankah Jaylen Kou melakukannya demi kebaikan Caily Man ?

"Jaylen Kou, kamu benar-benar.....keterlaluan."

Jaylen Kou terdiam, Jaylen Kou jelas merasakan tangan sang supir itu sedang gemetar karena perkataan Caily Man, jadi ia terpaksa menenangkan diri.

"Caily Man, jangan berpura-pura seperti ini lagi denganku, apakah hal mengenai kamu meyakinkan Beatrice Kou bahwa kamu mengandung anakku juga merupakan kesalahanku ?"

Begitu menyebutkan masalah ini, tangisan Caily Man sedikit mereda dan ekspresinya sedikit tidak terkendali.

Caily Man tiba-tiba teringat bahwa tampaknya Jaylen Kou tidak lebih beruntung darinya jika dibandingkan dengan kondisi Caily Man saat ini.

Rumor tentang Caily Man merayu pria lain sudah sangat menghebohkan kota ini, meskipun dirinya telah bercerai dengan Jaylen Kou, tidak dapat dihindari bahwa akan ada orang yang menertawakan Jaylen Kou, bagaimanapun, Caily Man sekarang sedang mengandung anak dari keluarga Kou, namun karena beredarnya video yang tidak jelas dengan Herbert Song, membuat pihak luar membicarakan tentang "bayi" di dalam perutnya.

"Akhirnya kamu ingat ?"

Jaylen Kou memandang Caily Man, dan seketika kehilangan kekuatan untuk marah.

Jaylen Kou tidak pernah takut terhadap apapun, tetapi melalui kejadian hari ini, mungkin perlu diperbaharui bahwa Jaylen Kou takut terhadap air mata wanita.

"Sudahlah, sebaiknya kamu pulang terlebih dahulu untuk menghindari sorotan wartawan, aku juga akan menyelidiki siapa yang menyebarkan rumor ini."

Caily Man sedikit menggigit bibir bawahnya, lalu berkata dengan sungkan : "Maaf, aku tidak pernah menyangka, bahwa karena salah satu leluconku akan menyebabkan begitu banyak respon berantai."

Jaylen Kou terdiam beberapa saat, tidak mengatakan apapun, namun ekspresi dingin dan tegasnya sedikit mereda. Saat hampir tiba di rumah Caily Man, sang supir menghentikan mobil di tepi jalan.

"Tuan muda Kou, ada seseorang di depan."

Jaylen Kou memerhatikannya, dan mendapati bahwa pada saat ini, di lantai bawah rumah Caily Man telah dikerumuni oleh para wartawan. Terlebih lagi, mereka mendirikan sebuah tenda, seperti tidak akan pulang jika belum bertemu dengan Caily Man.

Ini jelas bukan hanya ada seseorang, melainkan seperti para wartawan yang berencana mengadakan pesta karnaval di bawah rumah Caily Man.

Meskipun Jaylen Kou dapat menggunakan status keluarga Kou-nya di China untuk membawa Caily Man masuk ke rumahnya secara terang-terangan, dan itu juga bisa menjamin bahwa tidak ada wartawan yang berani menyebarkan kejadian itu, namun begitu Jaylen Kou keluar, Caily Man pasti harus melewati kerumunan wartawan dalam beberapa saat.

"Lupakan saja, aku akan turun di sini, kamu telah banyak membantuku, ada beberapa hal yang memang harus dihadapi."

Caily Man sedikit menghela nafas, dan ketika hendak membuka pintu mobil untuk keluar, ia kembali dihentikan oleh Jaylen Kou.

"Mari kita kembali ke kediaman Kou !"

"Apa ?"

Begitu pedal gas mobil diinjak, mobil berwarna hitam itu berbelok dengan cepat, meninggalkan jalan raya.

"Tidak, tidak mau ! Lebih baik kamu membunuhku daripada membawaku kembali ke rumahmu ! Aku tidak akan pergi ke sana, aku lebih baik dipukul oleh kamera wartawan daripada harus ke sana !"

Keduanya berdebat sepanjang jalan, pada akhirnya Jaylen Kou berkata sesuatu saat Caily Man mulai mengancam akan menabrak kaca jendelanya dengan kepalanya.

Hari sudah larut malam, setelah Jaylen Kou memberikan sejumlah uang untuk mengatur sang supir pulang dengan naik taksi, ia kembali masuk ke dalam mobil tanpa daya dan menghela nafas.

"Kemana kamu ingin pergi ?"

Melihat ekspresi kelelahan Jaylen Kou, Caily Man berkata dengan rasa bersalah : “Biarlah aku yang menyetir untukmu, kamu istirahatlah."

Jaylen Kou duduk diam di samping kursi pengemudi, dunia yang rumit sepertinya secara bertahap menjauh darinya, semua identitas dan tanggung jawab seakan hanyut saat ini.

Jaylen Kou bersandar di depan jendela mobil, secara tidak sengaja tatapannya menatap ke samping, melihat Caily Man sepanjang jalan mengemudi dengan saksama, Jaylen Kou tidak berkata-kata.

Tidak tahu sejak kapan, wanita di hadapan Jaylen Kou yang tak pernah dirinya pedulikan itu sepertinya telah menempati hatinya, sehingga wanita ini selalu bisa mengganggu konsentrasinya, dan amarah yang tak terkatakan sebelumnya, ternyata disebabkan oleh karena adegan Caily Man bersama pria lain.

Jaylen Kou bisa saja tidak ikut campur dalam masalah ini, namun ia ingin menanyai Caily Man hanya karena alasan yang konyol, sehingga bisa memberikan dirinya sendiri sebuah penjelasan.

Tetapi keduanya sudah lama bercerai.

Tampaknya akhir-akhir ini, ia selalu melupakan sebuah kenyataan bahwa dirinya dan Caily Man telah lama bercerai, dan orang yang ia cintai selama ini seharusnya adalah Jolie Nie.

Namun, sekarang dia rela menemani Caily Man, hatinya merasa nyaman meskipun tidak ada tujuan.

Caily Man saat ini hanya fokus mengemudikan mobil, tidak memperhatikan tatapan rumit Jaylen Kou yang sedang menatapnya.

Mobil melaju perlahan di jalan yang lebar, dari jalan yang tak berujung hingga ke pinggiran kota yang tidak berpenghuni, hingga mobil berhenti setelah satu jam kemudian.

"Sudah sampai."

Caily Man tersenyum tipis, tanpa ragu-ragu membuka sabuk pengamannya, seolah-olah dia dan jiwanya benar-benar dibebaskan sepenuhnya.

Saat ini, hal yang menarik perhatian satu sama lain adalah bongkahan air yang berkilau dan pantai luas yang tak berujung.

Hari sudah redup, dan lampu warna-warni masih bersinar, menyinari air, dengan lingkaran cahaya lembut.

Lampu belakang mobil bersinar di atas kerikil, putih berkilauan.

Pada akhirnya, Caily Man membawanya ke pantai ? Apa yang sedang dipikirkan oleh wanita ini ?

Tetapi meskipun Jaylen Kou berpikir demikian, di dalam hatinya, ia juga merasa bahwa semua yang ada di depannya, membuatnya merasa sangat nyaman.

Caily Man tersenyum tipis, pikirannya yang rumit sepertinya perlahan-lahan keluar dari tubuhnya ketika melihat segala sesuatu yang tenang di depannya.

Kota yang indah, tampaknya dibalut lapisan gula yang indah di hari kerja, saat ini, itu juga menjauh dari pikirannya.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu