Mr. Ceo's Woman - Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
Meskipun Caily Man tidak bersedia menanggung kesalahan Beatrice Kou, tapi setelah berpikir lagi, hari ini ada gosip hamil ini, yang perlu disalahkan adalah dia yang dulu sengaja ingin membuat marah dua orang di Keluarga Kou itu.
Dipikir seperti ini, sepertinya yang paling tidak bersalah dan berdiri di hadapannya adalah Jaylen Kou yang pucat itu.
Masalah hamil ini Caily Man yang beri tanda. Sedangkan rumor disebarkan oleh adiknya sendiri. Terakhir ini harus dibereskan oleh Jaylen Kou.
Kondisi sekarang kalau dijelaskan malah semakin berantakan. Kecuali dia mengetuk perutnya dengan kencang, atau menari hebat di malam sebelum acara lelang, kalau tidak meski mengatakan sebanyak apapun, orang lain hanya akan merasa dia sedang menutupi saja. Karena bagaimanapun yang bisa datang ke sana, tidak ada satupun orang yang mudah dihadapi.
Caily Man tersenyuum pahit dan berkata dengan sedikit nada maaf, "Baiklah, untuk sementara juga hanya bisa seperti ini saja."
Setelah mereka berdua selesai diskusi, sekali lagi depan belakang masuk ke hall pesta, tapi kepanikan yang tadi ada di wajah sudah hilang.
Waktunya kebetulan pas, panggung utama di hall pesta sedang memainkan lagu pelan, menarik perhatian banyak orang.
"Semua tamu yang terhormat, selamat sore. Selamat datang di acara amal kali ini. Semua hasil lelang malam ini, akan disumbangkan kepada badan sosial dan organisasi amal..."
Pembawa acara yang berpakaian sopan menarik perhatian semua orang. Karena bagaimanapun malam ini acara penting hari ini adalah barang yang dijual oleh Perusahaan Besar Man dan Perusahaan Besar Song.
Melihat para hadirin yang perlahan menengok ke tengah panggung, Caily Man menghela napas kecil.
Pandangan menilai dari orang-orang seperti melihat barang yang ada di lemari, membuat tangan Caily Man mulai keringatan.
"Nona Caily, CEO Man menyuruh nona memberi pidato nanti."
Seorang pelayan berjalan ke sini dengan sopan, pandangannya berhenti di tubuh dua orang itu, lalu menundukkan kepala.
Caily Man mengangguk dengan canggung. Melihat tatapan pelayan ini, jelas sekali sekali juga mengenal mengenai rumornya dan Jaylen Kou. Caily Man seperti sudah membayangkan berapa hebatnya penyebaran rumor tadi.
"Kalau begitu aku pergi dulu, kamu juga cari tempat duduk saja."
Caily man menyapa Jaylen Kou, mengangkat rok dan berjalan susah ke arah panggung.
Meskipun kemampuan Herbert Song tidak perlu diragukan lagi, tapi dress yang semakin mewah dan cantik, saat dikenakan seperti mengikatnya, ditambah dengan sepatu hak tinggi yang mendekati 20 cm ini, membuat jalannya mau tidak mau harus berhati-hati. Takut menimbulkan rumor buruk lagi.
Jaylen Kou melihat punggung Caily Man yang berjalan satu demi satu langkah. Matanya mengandung sedikit kekhawatiran.
Meskipun dia memutuskan untuk mencari tempat duduk yang tidak mencolok, tapi dia melihat Jolie Nie berjalan cepat ke arahnya dengan ekspresi khawatir.
"Jaylen, aku ... ada sedikit urusan di pekerjaanku. Mungkin harus pulang dulu."
Jaylen Kou mengerutkan dahi dan bertanya, "Pekerjaan? Manejermu yang atur?"
Jolie Nie menggelengkan kepala, matanya tanpa sadar melihat ke sisi ini dan berkata, "Bukan. Hanya ada satu tim akting yang menyuruhku wawancara peran saja. Aku tidak ingin melewati peran ini."
Ekspresi Jaylen Kou dingin. Dia tidak pernah mengerti banyak terhadap dunia hiburan, juga sama sekali tidak tahu kenapa tempat ini bisa membuat Jolie Nie begitu keras kepala. Tapi karena Jolie Nie sudah membuat keputusan, maka dia akan mendukung sampai akhir.
"Baik, kalau begitu aku mengantarmu pergi ke perusahaan."
Ekspresi Jolie Nie seketika berubah dan menjelaskan, "Tidak perlu serepot itu. Aku naik taksi saja. Karena bagaimanapun ada Beatrice, kamu juga tidak leluasa mengantarku."
Jaylen Kou berpikir, menganggukan kepala, dan berkata dengan perhatian, "Kalau begitu hati-hati di jalan. Kalau ada masalah apapun, langsung hubungi aku."
Jolie Nie menjilat bibir, menengadahkan kepala melihat pria yang kuat di hadapannya itu, ragu beberapa saat, tapi tetap bertanya, "Dengar-dengar, kamu dan Caily ..."
"Itu palsu, jangan percaya."
Perkataan yang sederhana, membuat Jolie Nie langsung tersenyum.
Sebenarnya sejak awal dia tidak pernah percaya pada rumor yang tiba-tiba beredar ini. Tapi mengenai sikap Jaylen Kou pada Caily Man, dia malah bertambah tidak pasti.
Karena Jaylen Kou berkata seperti ini, maka dia tentu tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi. Setidaknya kedepannya saat dia melawan Caily Man, Jaylen Kou tidak akan membantu lagi.
"Baik, kalau begitu aku pergi dulu."
Melihat Jolie Nie meninggalkan hall pesta, Jaylen Kou mencari sebuah tempat duduk yang dekat.
Pesta amal hari ini sudah Beatrice Kou nantikan sejak lama. Setelah memohonnya lama, dia baru setuju membawanya ke sini. Sekarang kemungkinan besar karena salah bicaranya membuat banyak hal yang terjadi, tapi malah tidak melihatnya sekarang.
"Terima kasih semuanya bersedia datang ke pesta amal yang diselenggarakan oleh Perusahaan Besar Man dan Perusahaan Besar Song."
Suara yang lembut terdengar, Jaylen Kou menatap ke sumber suara. Dan benar melihat Caily Man yang berdiri di atas panggung mengenakan dress cantik, dan juga Herbert Song yang berdiri dengan lembut di samping Caily Man. Tidak tahu kenapa, Jaylen Kou merasa adegan di depan ini membuatnya sedikit marah.
Caily Man berdiri di atas panggung, melihat wajah orang-orang yang familiar dan tidak asing itu, ketika melihatnya mulai bisik-bisik dari sudut yang berbeda, dan mata mereka mengandung pandangan mengejek.
Caily Man sedikit terkejut dalam hati. Dia masih harus berterima kasih kalau yang hari ini datang adalah orang-orang yang terhormat di masyarakat, jadi tidak akan melakukan hal seperti membicarakan orang lain di hadapan orang lain langsung, jadi sekarang dia masih bisa berdiri dengan aman di atas panggung.
"Bersamaan kami juga menyiapkan pertunjukkan yang menarik. Semoga kalian semua bisa mendapat benda yang disuka di pesta amal malam ini dan pulang dengan perasaan puas."
Pengucapan Herbert Song yang bagus setidaknya membuat suasana tidak begitu canggung. Seiring dengan pengucapannya, di bawah terdengar sebuah teriakan.
Caily Man melihat ke arah sekelompok artis muda yang ada di samping. Kelihatannya seperti artis muda di bawah Song's Entertainment. Semuanya berwajah muda dan aktif, pantas saja membuat para pria tengah baya yang saling membohongi dunia bisnis itu begitu senang.
"Caily, ayo jalan."
Herbert Song tersenyum dan mengangguk pada Caily Man, memberi tanda untuk turun bersama.
Herbert Song sama sekali tidak mendapat pengaruh dari perkataan fitnah itu, atau mungkin dia sudah belajar kharisma yang tidak akan berubah menghadapi masalah apapun?
Karena sama-sama sebagai pihak penyelenggara, oleh karena itu posisi mereka berada di barisan pertama yang paling mencolok. Kemudian mereka turun, sekelompok remaja perempuan yang lucu naik ke atas panggung diiringi musik kencang.
Lampu di panggung perlahan menyala terang, tapi di bawah panggung malah sedikit hitam.
Dalam kegelapan, Caily Man jelas sekali merasakan pria di sampingnya ini melihatnya beberapa kali, tapi setiap kali dia mau mengecek, Herbert Song sudah mengalihkan dulu pandangannya.
Dalam beberapa waktu ini, Caily Man tanpa sadar merasa sedikit tidak berdaya dan berkata dengan suara kecil, "Hei Herbert, kamu melihatku seperti ini, bukankah juga ingin bertanya apakah aku hamil atau tidak?"
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyBaby, You are so cute
Callie WangLoving Handsome
Glen ValoraCantik Terlihat Jelek
SherinAwesome Guy
RobinHusband Deeply Love
NaomiCinta Yang Dalam
Kim YongyiMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip