Beautiful Lady - Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
“Semuanya cepat lihat, di bawah sungguh ramai! Oh Tuhan, ada seseorang yang sedang melamar CEO Fang!”
Saat hampir tiba jam pulang kantor, seorang karyawati yang sedang minum sambil menatap ke luar jendela tiba-tiba berseru.
Para karyawan yang lain segera menghentikan pekerjaannya dan berkumpul di jendela untuk melihat ke bawah.
Karena penasaran, Darian Wu juga ikut bergabung. Saat melihat apa yang sedang terjadi, ia tersenyum mencibir.
Di lapangan di bawah gedung kantor, lantainya dipenuhi bunga peoni 3 warna yang dirangkai membentuk tulisan.
Yumi Fang, aku mencintaimu, menikahlah denganku!
Dan seorang pria muda yang mengenakan jas berdiri di tengah-tengah tulisan itu, tangannya memegang sebuah kotak kecil, ia membacakan sebuah puisi romantis dengan suara nyaring di tengah alunan musik, sedang melamar Yumi Fang dengan penuh keberanian!
Orang muda jaman sekarang benar-benar berani dan kreatif! Demi cinta, mereka bisa melakukan apa saja.
Darian Wu mendesah, ia merasa kuno karena tak bisa mengikuti pola pikir generasi muda, ia sama sekali tak terpikirkan cara melamar seperti itu.
Saat mengamatinya dengan lebih teliti, Darian Wu mendapati bahwa peoni-peoni itu adalah jenis yang sangat langka, satu pot bisa berharga ribuan RMB, dan ada sekitar seribu pot di lapangan itu. Jika dihitung-hitung, prosesi lamaran ini bisa menghabiskan jutaan RMB!
Dengan kata lain, hanya orang kaya yang bisa melakukannya!
Jika tak punya uang takkan mungkin bisa melakukannya!
Entah bagaimana perasaan Yumi Fang saat ini?
Setelah memikirkannya, Darian Wu memutuskan mendatangi kantor Yumi Fang untuk mencari tahu. Ia ingin tahu seperti apa reaksi Yumi Fang.
Ia mengetuk pintu kantor Yumi Fang, setelah dipersilahkan masuk, Darian Wu segera membuka pintu.
Dan ekspresi Yumi Fang sangat muram, seolah sangat jengkel!
“CEO Fang, aku ingin bertanya padamu, bagaimana perasaanmu dilamar dengan begitu megahnya?”
Darian Wu tersenyum dan bertanya dengan nada bercanda.
“Darian Wu, jangan menggodaku! Pria di bawah itu adalah orang yang paling kubenci! Bahkan jika tak ada pria lain yang mau denganku, aku lebih baik tidak menikah seumur hidup daripada harus menikah dengannya!”
Jawaban Yumi Fang ini membuat Darian Wu menyadari bahwa lamaran ini takkan berhasil.
“Lalu apa rencanamu? Bersembunyi di kantor ini dan tidak keluar sama sekali?”
Darian Wu merasa tak berhak menanyakan kenapa Yumi Fang membenci pria itu, maka ia hanya bertanya apa yang akan dilakukan Yumi Fang selanjutnya.
“Menurutmu apa yang harus kulakukan?” tanya Yumi Fang dengan ekspresi penuh harap, berharap Darian Wu bisa memberinya ide yang cemerlang.
“Apa lagi yang bisa kau lakukan! Hadapilah dengan gagah berani, turunlah dan tolak pria itu. Agar ia tahu bahwa ia bukanlah pria idamanmu!”
Setelah berpikir sejenak, Darian Wu memberinya solusi yang sangat masuk akal.
Banyak orang yang suka melihat keramaian seperti ini, maka saat ini di lapangan di bawah kantor banyak orang berkumpul untuk menonton, lapangan itu segera menjadi penuh. Orang-orang itu sangat penuh semangat dan terus mengelu-elukan pelamar itu, semua berharap pria itu bisa mendapatkan wanita idamannya.
“Tapi...”
Yumi Fang tampak tersipu dan dengan ragu berkata, “Aku tak ingin menghadapi pria itu, aku berencana menyuruh satpam mengusirnya!”
Darian Wu merasa terkejut mendengarnya, ini tidak terdengar seperti sikap Yumi Fang biasanya! Selama ini, Yumi Fang yang dikenalnya adalah orang yang sangat tegas dan pemberani dalam melakukan segala sesuatu, ia tak pernah menghindar, sesulit apapun rintangan yang menghadangnya, ia selalu menghadapinya dengan berani!
Ada apa dengan Yumi Fang hari ini? Kenapa ia memutuskan untuk menghindari masalah ini?
Apakah saat menghadapi persoalan cinta, wanita lebih suka memilih menghindar?
Ia tak bisa memahami isi hati wanita! Darian Wu juga terlalu enggan untuk memikirkan tentang hal ini, ia terus mendesak, “CEO Fang, kurasa kurang pantas kau menyelesaikan masalah ini dengan cara itu. Dalam hal cinta, sebaiknya kau berterus-terang. Semakin kau menunda-nunda, kau akan semakin menyakiti kedua belah pihak, bahkan bisa menyakiti mentalnya, jika ia menjadi gila ia bisa melakukan apa saja!”
Darian Wu memperingatkan, banyak pembunuhan terjadi karena hubungan cinta yang rumit, ia tak ingin Yumi Fang terjerumus dalam hal ini.
Yumi Fang mempertimbangkan sejenak, lalu menatap Darian Wu dan dengan malu-malu berkata, “Jika kau bersedia membantuku, aku akan melakukan saranmu.”
Jantung Darian Wu berdegup kencang, sepertinya ini bukan hal baik. Sepertinya Yumi Fang ingin menggunakannya sebagai perisai dan menyuruhnya berpura-pura menjadi kekasihnya lagi!
Tapi Yumi Fang selalu bersikap baik padanya dan selalu membantunya, mana mungkin ia bisa menolaknya?
Lakukan sajalah! Darian Wu mendesah dan mengangguk, menyetujui permintaan Yumi Fang.
Saat para karyawan sudah pulang, mereka berdua turun ke bawah.
Yumi Fang di depan, Darian Wu mengikuti di belakangnya, dan dengan cepat mereka tiba di lapangan di bawah kantor.
“Sudah datang, sudah datang, pemeran wanitanya sudah datang!”
Beberapa orang di antara kerumunan itu mengenali Yumi Fang dan segera berseru.
“Oh, cantik sekali! Pria itu juga sangat tampan, mereka pasangan yang serasi!”
“Sungguh pasangan ideal!”
“Terima, terima!”
Sorak orang-orang itu.
Mendengar sorak sorai para penonton, pria muda yang berdiri di antara bunga-bunga itu tersenyum, ia membuka kotak di tangannya, dan sebuah cincin permata 20 karat bersinar cemerlang.
Hal ini segera membangkitkan seruan histeris para wanita.
“Yumi, menikahlah denganku!”
Pria muda itu tak mempersiapkan kalimat panjang lebar, hanya sebuah kalimat.
Yumi Fang menatap Darian Wu, menghela nafas panjang, dan perlahan berjalan menuruni tangga, saat hampir tiba di anak tangga terbawah, ia berhenti dan dengan sopan menolak.
“Jamie Jiang, kau selalu sangat baik padaku, aku merasa sangat berterimakasih! Aku juga sangat menyukaimu, tapi aku hanya menganggapmu sebagai kakak, aku menyukaimu hanya sebatas seperti kakak adik, apakah kau mengerti?”
“Apa maksudnya?”
Jamie Jiang tertegun, otaknya terasa kosong dan tak bisa berpikir.
Seorang pria paruh baya yang berdiri tak jauh dari sana berseru pada Jamie Jiang, “Pria muda, apakah kau idiot? Gadis ini bermaksud memberitahumu bahwa ia tak ingin menikah denganmu.”
Perkataan pria paruh baya itu membuat para penonton tertawa.
Ekspresi Jamie Jiang tiba-tiba berubah dari senang menjadi muram, seperti cuaca di musim panas yang berubah-ubah dengan cepat.
Pikiran Jamie Jiang sangat dangkal, ia mengira Yumi Fang sengaja berpura-pura menolaknya agar ia ditertawakan oleh para penonton.
“Yumi Fang, aku tak ingin mendengarkan alasanmu, aku hanya bertanya, apakah kau mau menikah denganku atau tidak?”
Para penonton segera terdiam, saat mendengar Jamie Jiang berkata seperti itu, mereka menyadari, pria ini bukan datang untuk melamar, melainkan untuk memaksa gadis itu menikah dengannya.
“Maaf, aku tak bisa menikah denganmu, aku sudah punya kekasih.”
Yumi Fang juga menjawab dengan tegas dan terus terang, lalu ia menoleh, hendak menunjukkan kekasihnya pada Jamie Jiang.
Tapi saat Yumi Fang menoleh, ia mendapati Darian Wu sudah tak berada di belakangnya.
Novel Terkait
Precious Moment
Louise LeePredestined
CarlyLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaLove In Sunset
ElinaBaby, You are so cute
Callie WangMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiMy Only One
Alice SongBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula