Beautiful Lady - Bab 31 Death Race

Dimarahi seperti itu, Coco Lin tidak marah sedikitpun, sebaliknya sambil terkikik berkata : “Kakak ipar! Kamu begitu peduli padaku, apakah menyukaiku?”

“Jangan berpikir sembarangan, ini tidak ada hubungannya dengan suka dan tidak suka! Aku adalah kakak iparmu, aku menganggapmu sebagai keluarga, kamu melakukan hal yang begitu konyol seperti ini, apa aku bisa tidak marah?”

Wajah Darian Wu marah, ekspresinya sangat serius, seperti orang tua yang sedang memarahi Coco Lin.

“Kakak ipar, kamu tenang sedikit, aku bukan pertama kalinya mengikuti permainan seperti ini, aku tidak pernah rugi, aku katakan dengan jujur padamu, asalkan pembalap yang aku pilih, aku akan membantu mereka mendapatkan juara, lalu harus membagi setengah hadiah uang denganku. Tentang menemaninya tidur, itu tidak mungkin, tubuhku hanya milik kakak ipar seorang, aku tidak akan membiarkan pria lain menyentuhku.”

Coco Lin mengangkat kepalanya dengan angkuh, wajahnya penuh dengan ekspresi bersemangat, seakan semua berada dalam genggamannya.

Mendengar Coco Lin menyatakan tubuhnya hanya untuk dirinya, jantung Darian Wu seketika berdebar kencang, senang atau tegang sudah tidak penting lagi, pokoknya sangat nyaman mendengarnya, penuh dengan rasa pencapaian yang diinginkan seorang pria!

Darian Wu seketika menjadi tenang, dengan bodoh bertanya : “Apa kamu begitu percaya diri bisa membuat setiap pembalap menjadi juara?”

Darian Wu tidak bertanya lagi tentang kenapa Coco Lin dipilih namun tidak perlu menemani tidur, sepertinya sebelum Coco Lin membantu pembalap menjadi juara, dia sudah memiliki kesepakatan dengan pembalap, selain membagi rata hadiah uang, juga tidak bisa menyuruhnya menemani tidur!

Sekarang Darian Wu sangat ingin tahu, sebenarnya Coco Lin memiliki kemampuan apa sehingga bisa membantu pembalap manapun menjadi juara!

“Kakak ipar! Apa kamu ingin tahu bagaimana aku membantu pembalap menjadi juara? Kalau begitu kamu ikut pertandingan, aku akan memilihmu, membantumu menjadi juara!”

Coco Lin melambaikan lengannya dengan penuh percaya diri, dia tertawa seperti serigala

yang menyamar menjadi nenek, menggoda Darian Wu untuk mengikuti pertandingan!

Darian Wu tidak memiliki pilihan lain, tidak peduli apakah Coco Lin membohonginya atau tidak, dia akan ikut pertandingan. Karena dia tidak bersedia melihat orang lain membawa pergi Coco Lin. Ikut pertandingan belum tentu menang, tapi paling tidak dia sudah berusaha. Tidak melakukan apapun, bila terjadi sesuatu pada Coco Lin, maka dia akan merasa bersalah seumur hidup.

Menyerahkan biaya pendaftaran, Darian Wu mengenakan baju pembalap, dia mengambil nomor mobil balap miliknya, lalu naik ke panggung dengan 50 pembalap lainnya.

Selanjutnya, waktunya Race Baby untuk memilih pembalap.

Coco Lin naik ke panggung seperti selebriti, memenangkan suara sorak sorai seperti gemuruh, pembalap di atas panggung lebih gempar, semuanya menunjuk pada diri mereka sendiri sambil berteriak “Pilih aku, pilih aku.”

Hanya ada satu orang yang tidak berteriak, yaitu Darian Wu!

Coco Lin berputar beberapa kali dengan angkuh, menggoda beberapa pembalap, akhirnya menarik pergi Darian Wu!

“Oh, jangan!”

Sekumpulan pembalap berseru sedih, semuanya berlutut di atas lantai!

Pertandingan dengan cepat dimulai, sampai di arena pertandingan Darian Wu baru menyadari, seluruh arena berbentuk oval, lintasan balapan tidak lebar, hanya ada tiga lintasan mobil, tapi mobil balap ada 50 buah, dapat dibayangkan betapa panasnya saat bersaing memperebutkan lintasan balap!

Tapi di tengah jalur balap di seluruh arena berbentuk oval tersebut, ada sebuah jalan pintas tambahan yang melewati lintasan. Bila pembalap melalui jalan pintas ini, kira-kira bisa menempuh setengah perjalanan lebih sedikit, ini adalah keuntungan yang sangat jelas!

Tapi, jalan pintas ini tidak begitu sederhana, bukan setiap pembalap berani melaluinya. Karena di atas jalan pintas itu, ada dua pisau besar yang dengan teratur bergerak naik dan turun. Bila pembalap tidak bisa memperhitungkan waktu pisau naik dan turun, dan masih berani menyetir menuju jalan pintas, maka akan sangat berbahaya, jika salah maka mobil hancur dan orang meninggal, terbelah menjadi dua bagian di tempat!

Ini yang namanya Death Race, bila ingin menang maka kamu harus memiliki nyali untuk tidak takut mati!

Walau sudah melihat peraturan di awal, tapi saat Darian Wu melihat dua buah pisau tersebut, dia tetap sedikit gemetar, sedangkan panjang lebar dua buah pisau itu ada 4-5 meter, beratnya sampai ribuan pon, bila menghantam mobil, ingin tidak meninggal pun sulit!

“Coco! Kamu tidak ingin membuatku melewati dua pisau tersebut bukan?”

Wajah Darian Wu sedikit pucat, membelalakkan sepasang matanya bertanya pada Coco Lin.

“Kamu bukan pembalap profesional, bila ingin mendapatkan juara, maka hanya ada cara ini! Kakak ipar jangan tegang, menyetir dengan serius, asal jangan ketinggalan terlalu jauh. Aku akan menghitung waktu pisau naik dan turun, saat beberapa putaran terakhir, asal kamu menuruti perintahku, aku jamin dapat membuatmu berhasil melewati dua pisau tersebut!”

Coco Lin benar-benar berencana melakukan itu, ini membuat Darian Wu tidak sedikit terkejut, bila Coco Lin salah memperhitungkan dan muncul kesalahan, maka nyawa tidak dapat diselamatkan!

Saat Darian Wu akan menentangnya, terdengar bunyi tembakan, pertandingan dimulai!

Darian Wu berkonsentrasi, memusatkan pikirannya pada menyetir.

Darian Wu memang bukanlah pembalap profesional, cara berbelok dan menyalipnya pun sangat amatir, dengan cepat disalip oleh mobil di paling depan setengah lapangan.

Dia menoleh melihat Coco Lin yang duduk di kursi sebelah pengemudi, namun menyadari tatapannya terus terpaku pada dua pisau di atas tersebut, sepertinya sedang serius menghitung jarak waktu pisau naik dan turun. Saat ini, Darian Wu tahu tidak bisa mengganggu Coco Lin, dia hanya bisa menutup mulut, meneruskan menyetir.

Ikut pertandingan harus menyerahkan biaya pendaftaran 30.000, semua pembalap yang ikut pertandingan ingin menjadi juara, kalau tidak akan rugi! Bila ingin menjadi juara, maka harus

memiliki teknik yang baik, semua orang tahu pembalap yang mengikuti pertandingan ini adalah profesional, teknik menyetir pasti nomor satu!

Dalam tim pertandingan balap, hanya Darian Wu sendiri yang level amatir, ini baru putaran empat atau lima, dia sudah ketinggalan di paling belakang. Hampir tidak mungkin mengandalkan jalur pertandingan biasa untuk menjadijuara!

Saat waktu pertandingan berjalan sampai setengah, Darian Wu sudah berjarak satu putaran dengan yang lainnya, mobil tercepat hampir berjarak dua putaran darinya!

“Coco! Cepat pikirkan jalan keluar, kalau tidak akan kalah!”

Tidak bisa tetap diam lagi, Darian Wu menjadi panik sampai berkeringat, memanggil Coco Lin.

“Kakak ipar, bila ingin menang kita hanya bisa melalui jalan pintas. Apa kamu percaya padaku?”

Coco Lin memalingkan mukanya, dengan serius bertanya pada Darian Wu.

“Apa yang harus kulakukan?”

Darian Wu menghela napas sebentar, sepertinya hanya bisa mempercayai Coco Lin, menyerahkan nyawanya ke dalam tangannya! Berani mengambil resiko baru bisa menang, ingin menjadi juara, tidak ingin membiarkan orang lain membawa pergi Coco Lin, dia hanya bisa melalui jalan pintas!

“Dengarkan arahanku seluruhnya, bagaimana aku menyuruhmu bagaimana kamu melakukannya, jangan meragukanku, tahu tidak? Kalau tidak, kita akan mati di bawah pisau tersebut!”

Coco Lin mengerjapkan matanya yang besar, sepasang tangannya meremas pundak Darian Wu, ingin agar Darian Wu menjadi tenang.

Darian Wu menghela napas dalam-dalam, seluruh tubuhnya rileks, dia memutuskan berkata : “Baiklah, aku serahkan nyawaku ke dalam tanganmu!”

“Kakak ipar jangan takut, ada aku di sini, aku tidak akan membiarkan ada sesuatu yang terjadi padamu!”

Coco Lin terkikik, mulai mengarahkan Darian Wu menyetir.

Saat waktu pertandingan tersisa 20 putaran, Darian Wu harus melalui jalan pintar, karena dia ketinggalan terlalu jauh!

Sekarang berjarak enam putaran dengan mobil balap terdepan, bila tidak mengambil resiko melalui jalan pintas, maka akan kalah.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu