Beautiful Lady - Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
Tawa orang-orang itu benar-benar menghancurkan harga diri Darian Wu. Ia tak mengerti, kenapa mereka lebih memilih mempercayai perkataan angkuh Coco Lin dibandingkan perkataannya yang benar-benar berasal dari lubuk hatinya?
Sebenarnya sangat sederhana, karena ekspresinya tampak kurang yakin dan matanya terus berkedip-kedip, membuat mereka mengira ia sedang berbohong.
Berbeda dengan Coco Lin, matanya terbuka lebar dan ekspresinya tampak garang, ia juga mengepalkan tinjunya, tampak sangat yakin!
“Sudah selesai makan, ayo kita pergi!”
Darian Wu ingin segera pergi, tak ingin berlama-lama di tempat ini.
“Tunggu! Aku sangat mengenal kepribadian Jamie Jiang, jika ia marah, ia pasti akan membalas dendam. Coco telah menusuk tangannya, ia mungkin takkan memanggil polisi, tapi sangat mungkin ia akan memanggil beberapa preman untuk membalas dendam. Jika kita keluar sekarang, bisa-bisa kita akan diserang olehnya!”
Kata Yumi Fang dengan serius sambil menghalangi Darian Wu.
“Tak masalah, kakak ipar sangat hebat! Ia bisa mengalahkan 5 orang sendirian, jika mereka berani mencari masalah, kakak ipar bisa mengalahkan mereka semua seorang diri!”
Kata Coco Lin dengan nyaring sambil mengibaskan tangannya.
Ini membuat Darian Wu merasa gusar, Coco Lin sungguh tak berperasaan, ingin membuatnya terbunuh! Ia hanya seorang pria biasa, bahkan mengangkat sekarung beras ke lantai 2 saja ia merasa kelelahan, mengalahkan 5-10 orang sendirian seperti yang dikatakannya sungguh omong kosong!
“Seperti kata pepatah, orang bijak takkan memilih bertarung jika ia tahu kondisinya tak menguntungkan baginya. Dan juga, di luar banyak pejalan kaki. Demi keamanan dan keselamatan mereka, sebaiknya kita tidak bertindak gegabah. Kita keluar dari pintu belakang saja!”
Tak mungkin hanya karena ingin memamerkan kegagahannya, Darian Wu nekat bertarung dengan Jamie Jiang. Jika ia melakukannya, mungkin ia akan berakhir menyedihkan!
“Kakak ipar! Hadapilah dia dan bertarunglah seperti pria sejati, jangan membuatku kehilangan respek terhadapmu! Hanya karena beberapa orang preman, kau begitu ketakutan hingga memutuskan kabur lewat pintu belakang, sungguh memalukan! Jangan lupa, belum lama ini kau berhasil mengalahkan 5 orang sendirian, kali ini jika kau berani menghadapinya, kau pasti juga akan bisa mengalahkan mereka!”
Coco Lin menghadang Darian Wu dengan ekspresi kesal.
“Ayo kakak ipar! Aku yakin kau bisa melakukannya!”
Coco Lin menepuk-nepuk dada Darian Wu, berusaha membangkitkan semangat Darian Wu.
“Sembarangan! Tentu aku tak takut pada beberapa preman, tapi aku harus memastikan keselamatan kalian berdua, mana mungkin hanya demi tampak heroik, aku menyeret kalian berdua ke dalam masalah?”
Darian Wu merasa sangat jengkel pada Coco Lin, ia jelas-jelas sedang menjerumuskannya! Untungnya ia sangat cerdas, dengan ekspresi serius, ia segera melontarkan alasan yang masuk akal.
“Coco, turuti saja perkataan kakak iparmu! Jangan mengambil resiko, keselamatan kitalah yang terpenting, ayo keluar dari pintu belakang!”
Yumi Fang menghampiri Coco Lin dan membujuknya.
Coco Lin menggigit bibirnya dan akhirnya dengan ekspresi tak rela mengangguk.
Darian Wu menghembuskan nafas lega, akhirnya ia bisa membujuk Coco Lin!
Untuk memastikan keamanan, Darian Wu melarang Yumi Fang dan Coco Lin pergi dulu, ia menelepon seseorang untuk menjadi bodyguard mereka.
Darian Wu hendak menelepon Brandon Ning, cedera kakinya telah sembuh dan ia telah keluar dari rumah sakit. Di hari ia keluar dari rumah sakit itu, Darian Wu mengajukan cuti setengah hari untuk pergi menemuinya.
Cedera kaki Brandon Ning telah sepenuhnya pulih. Kini ia telah kembali aktif dalam tinju bawah tanah.
Memelihara tentara selama seribu hari hanya untuk menggunakannya sehari! Saat menghadapi bahaya ini, Darian Wu segera terpikir untuk menghubungi Brandon Ning untuk membantunya.
Begitu Darian Wu meneleponnya, Brandon Ning dengan senang hati segera menyetujui.
Setengah jam kemudian, Brandon Ning telah tiba di restoran itu.
Dengan hadirnya Brandon Ning sebagai bodyguard, kini Darian Wu bisa dengan percaya diri keluar dari restoran ini.
Setelah membayar bonnya, Darian Wu membiarkan Brandon Ning memimpin jalan, ia, Coco Lin, dan Yumi Fang mengikuti di belakangnya. Mereka berjalan ke pintu belakang.
Baru saja mereka berempat keluar dari pintu belakang dan menyusuri gang belakang itu, hal yang tak terduga terjadi, dari dua bangunan di kiri kanan mereka muncul belasan orang yang dengan segera mengepung mereka berempat.
“Haha, aku sudah menduga pemuda banci ini takkan berani keluar dari pintu depan dan memilih menyelinap dari pintu belakang, maka aku bersembunyi di sini bersiap menangkap mangsa! Kau tak mengecewakanku, kalian benar-benar keluar dari pintu belakang!”
Beberapa orang itu membuka jalan, dan Jamie Jiang berjalan keluar dengan ekspresi penuh kemenangan.
Darian Wu sudah menduga ia akan diserang, karena itulah ia memanggil Brandon Ning. Nasib mereka selanjutnya hanya bergantung pada kemampuan Brandon Ning, semoga ia bisa mengalahkan para preman ini.
Tanpa mempedulikan Jamie Jiang, Darian Wu menoleh pada Brandon Ning dan bertanya, “Brandon, bisakah kau membereskan mereka semua?”
Brandon Ning tersenyum penuh percaya diri, mengusap hidungnya, mengangguk, dan berkata, “Tenanglah, Kak Wu, mereka hanyalah beberapa pecundang, aku sama sekali tak takut pada mereka!”
“Hei kau, bocah yang baru datang, beraninya kau meremehkan kami, cari mati kau! Tak pernahkah kau mendengar nama Kak Greg, di jalan ini, siapa yang berani tak menghormatinya?”
Seorang pria pendek kekar melangkah maju dan berdiri di sebelah Jamie Jiang dan berkata dengan angkuh.
Darian Wu hampir tak bisa menahan tawanya, di jaman seperti ini rupanya masih ada preman jalanan, luar biasa!
“Bocah...”
Kak Greg menuding Darian Wu dan membentak, “Kau yang waktu itu menabrak Tuan Jiang, bukan?”
“Benar, memang dia! Damn, ia menyetir secara serampangan dan membuatku mengalami kerugian besar! Malam ini ia harus memberiku ganti rugi!”
Tujuan Jamie Jiang menghadang Darian Wu sangatlah sederhana, ia hanya ingin Darian Wu memberinya uang ganti rugi, dan jika ada kesempatan, mungkin ia akan memerasnya juga.
“Bocah, kau dengar tidak? Bayarlah hutangmu, cepat beri uang ganti rugi pada Tuan Jiang! Jika tidak, kau takkan bisa keluar dari sini hidup-hidup!”
Kak Greg menaikkan celananya dan mendengus, gerakan dan ekspresinya tampak sangat menggelikan.
“Jamie Jiang, kau pantas mendapatkannya! Kami takkan memberi uang ganti rugi padamu!”
Yumi Fang melangkah maju dan segera menolak, Darian Wu menabrak Jamie Jiang untuk membantunya, jika ia harus memberikan uang ganti rugi pada Jamie Jiang, seharusnya Yumi Fang lah yang membayarkannya. Tapi ia takkan sudi memberikan uang ganti rugi pada Jamie Jiang.
“Diam, wanita rendahan! Aku akan membalas dendam pada bocah itu dulu, baru kemudian membalas dendam padamu! Malam ini kau harus menemaniku tidur, jika tidak, besok aku akan melaporkan tindakan kriminalmu pada polisi! Dan saat itu terjadi, seharusnya kau lebih memahami seperti apakah konsekuensinya daripada aku.”
Ekspresi Jamie Jiang sangat mengerikan, ia masih manusia, tapi ekspresinya sangat mengerikan seperti setan! Jika seorang anak kecil melewati tempat ini dan melihat wajahnya, ia pasti mengira ia telah bertemu hantu!
Novel Terkait
Beautiful Lady
ElsaGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiSomeday Unexpected Love
AlexanderMy Charming Lady Boss
AndikaPergilah Suamiku
DanisGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula