Beautiful Lady - Bab 189 Mengambil Inisiatif
Waktu sudah dini hari ketika mereka berdua kembali ke rumah Cora Qi!
Si wanita tidak berminat untuk melepaskan si pria sebelum memberikan pelajaran!
Hidup Cora Qi hidup sederhana. Ia hanya menyewa satu apartemen kecil, yang isinya hanya satu kamar tidur dan satu ruang tamu! Berhubung ranjang di sana hanya ada satu, Darian Wu tidak punya pilihan lain selain tidur di sofa!
Keesokan pagi, ketika berangkat kerja bekerja, wanita itu mengingatkan si pria untuk tidak keluar apartemen, bahkan untuk setengah langkah pun!
Darian Wu membuat jaminan serius bahwa ia tidak akan pernah keluar lagi! Sebenarnya, dengan pelajaran yang diperoleh semalam, tanpa perlu diingatkan oleh Cora Qi pun ia sudah tidak punya nyali untuk keluar!
Tidak lama setelah Cora Qi pergi, Darian Wu mendengar ketukan di pintu!
Dari lubang kecil pada pintu, ia bisa melihat Coco Lin berdiri di luar!
Darian Wu membuka pintu, menarik Coco Lin masuk, dan berkata cemas, “Coco Lin! Kamu datang ke sini, lantas siapa yang akan melindungi kakakmu?”
“Kakak Ipar tidak perlu khawatir, aku sudah mengingatkannya untuk jangan keluar. Ia akan baik-baik saja! Para pembunuh itu hanya menginginkan kepalamu, jadi mereka tidak akan mengambil risiko untuk masuk ke apartemen warga dan menculik kakak! Aku pun datang kemari karena ditugaskan kakak. Kamu berada di luar sendirian, ia sangat gelisah!”
Coco Lin mengeluarkan sekotak sup dan menyodorkannya sambil tersenyum: “Kakak Ipar, lihatlah aku telah memasakkan bubur ginseng biru untukmu. Ayo makan! Simpan sedikit kekuatan di dalam tubuhmu. Saat berada dalam bahaya, jika tidak sedang bersamaku, kamu bisa mengeluarkan kekuatan itu sebagai pertolongan diri!”
Momen pengantaran bubur ginseng biru sungguh pas. Kebetulan, Darian Wu memang tengah berpikir untuk memiliki sesuatu yang bisa menyelamatkan hidup. Andai semalam tubuhnya menyimpan kekuatan, nasibnya tidak akan jadi menyedihkan!
Usai makan bubur, si pria mendesak adik iparnya segera pulang. Angela Lin harus diawasi lagi!
“Kakak Ipar, aku punya sesuatu untuk dibicarakan denganmu!”
Menolak bergegas, Coco Lin berkata dengan ekspresi serius.
“Apa? Sangat penting kah?” Darian Wu bertanya sambil mengerutkan kening.
“Menurutku, kita tidak bisa terus menjalani hidup seperti ini! Kita jelas-jelas merupakan korban, tetapi kita harus bersembunyi di sana dan di sini, bahkan tidak bisa keluar dari pintu rumah sendiri! Ini kelewat tidak masuk akal! Kita tidak bisa duduk diam dan menunggu kematian menjemput. Kita harus mengambil inisiatif!”
Coco Lin mengepalkan tangan kecilnya dan mengayunkannya dengan penuh semangat.
“Coco Lin, kita bukannya tidak bisa keluar, melainkan tidak berani keluar! Masalahku sangat serius! Jacob Nan telah mengeluarkan perintah untuk membunuhku, jadi di luar sana berkeliaran banyak pembunuh yang menginginkan nyawaku. Keluar sama saja dengan cari mati!”
Dengan wajah tidak berdaya, Darian Wu berusaha membujuk Coco Lin. Ia tidak ingin dia memancing masalah yang lebih serius. Taruhannya itu nyawa loh!
“Kakak Ipar, izinkan aku memberi tahumu sebuah kenyataan pahit! Jika polisi tidak juga dapat menemukan bukti perdagangan narkoba Jacob Nan, pria itu tidak akan pernah diproses secara hukum! Kalau begitu, apakah kamu berencana untuk sembunyi seumur hidup? Apa kamu tahan tidak keluar dari rumah hingga ajal menjemput?”
Coco Lin berkata dengan wajah tegang dan ekspresi teramat serius.
“Bagaimana mungkin! Jacob Nan benar-benar memperdagangkan narkoba, jadi bukti pasti akan ditemukan. Asal polisi bekerja keras, pria itu pasti akan masuk pengadilan!”
Di dalam hati, si pria sebenarnya merasa omongan si wanita sangat masuk akal. Ia tidak bisa menyerahkan nasibnya ke tangan orang lain. Itu akan terlalu berisiko! Bila Jacob Nan bisa lolos dari penyelidikan polisi, apakah dirinya benar-benar berencana untuk bersembunyi di rumah Cora Qi selama sisa hidup?
Tetapi, apa lagi yang bisa ia lakukan selain bersembunyi?
Masa ia harus keluar dari persembunyian dan mengajak Jacob Nan bertarung?
Skenario ini sangat tidak realistis. Pria itu adalah penguasa dunia preman, bawahan-bawahannya banyak sekali. Mana bisa ia menang melawannya?
“Kakak Ipar, setiap manusia harus mengandalkan dirinya sendiri! Urusan polisi sangat banyak, entah kapan mereka bisa menemukan bukti yang cukup terkait perdagangan narkoba Jacob Nan. Semakin waktu tertunda, kita akan semakin merugi! Para pembunuh akan semakin bernafsu mendapatkanmu dan melakukan serangan! Solusi terbaik, menurutku, adalah dengan mengambil inisiatif untuk menemui Jacob Nan dan membunuhnya. Kelar deh!”
Pikiran Coco Lin yang amat berbahaya ini mengejutkan Darian Wu!
“Tidak mungkin, tidak mungkin! Idemu sangat tidak masuk akal! Jacob Nan punya banyak pengawal. Mendekatinya saja sudah susah, apalagi membunuhya! Coco Lin, kamu harus melupakan ide ini. Aku tidak mengizinkanmu mengambil risiko!”
Si pria dengan tegas menegur si wanita.
“Kakak Ipar, tidak peduli kamu setuju atau tidak, aku sudah membuat keputusan. Hari ini juga, aku akan membunuh Jacob Nan!”
Coco Lin memang punya kepribadian yang tidak takut dengan segalanya. Apa pun keputusan yang telah ia ambil, diserang sembilan sapi pun ia tidak akan mengulurkannya!
“Coco Lin, kamu ingin membuatku mati karena kesal? Bisakah kamu mendengarkan Kakak Ipar-mu? Melindungi kakakmu adalah hal terpenting. Menghadapi Jacob Nan adalah urusan polisi, kamu tidak perlu memusingkannya!”
Darian Wu menatap matanya dan berkata dengan marah.
“Tunggu aku membunuh Jacob Nan, kakak akan aman bahkan tanpa perlindunganku!”
Coco Lin mengangkat dagu dan berkata sungguh-sungguh.
“Baik, sekarang aku mau tanya, apa kamu tahu di mana keberadaan Jacob Nan? Apa kamu tahu berapa banyak anak buah yang ia miliki? Apa kamu tahu berapa banyak senjata yang ia punya? Kamu tidak tahu semuanya! Bertindak gegabah tanpa mengetahui semua ini, apa bedanya aksimu dengan mencari kematian?”
Dengan segenap kesabaran, Darian Wu berusaha membujuk adik iparnya!
Coco Lin nyatanya punya argumen kuat. Ia berkata dengan acuh tidak acuh: “Bukankah kamu punya mata-mata di sisi Jacob Nan? Kita tinggal tanya dia.”
“Apakah kita sekarang masih bisa memercayai Peter Hu? Orang itu aslinya orang Jacob Nan. Andai ia masih setia kepadanya dan memberi kita informasi palsu demi mengepung kita, maka nasib kita akan tragis. Paham?”
Darian Wu memangnya tidak pernah terpikir untuk memperalat Peter Hu? Ia jelas pernah menimbang kemungkinan itu, tetapi dirinya belum bisa memercayai orang ini. Ia tidak akan bisa memastikan laporannya asli atau palsu. Pria itu butuh waktu penyelidikan yang lebih lama lagi untuk membuat penilaian!
“Jangan khawatir, Kakak Ipar. Asal kamu memanggil Peter Hu, aku bisa membuatnya jadi jujur!”
Coco Lin tersenyum tipis, mengeluarkan botol kecil dari saku, dan berkata dengan nada lega: “Kamu hanya perlu membuatnya minum obat ini, lalu ia akan dengan patuh berbicara sejujur-jujurnya!”
Darian Wu terkejut. Coco Lin benar-benar banyak trik deh…… Dia ternyata sudah buat obat ajaib!
“Aku masih tidak setuju. Jacob Nan pasti punya antisipasi terhadap kita. Menemuinya adalah tugass yang teramat sulit!”
Si pria tidak ingin si wanita mengambil risiko. Daripada anggota keluarganya ada yang kenapa-kenapa, ia lebih rela kepalanya dipenggal!
“Kakak Ipar, tidak masalah jika kamu tidak ingin pergi. Aku bisa melakukan semuanya sendiri. Aku jamin Jacob Nan akan mati hari ini!” Coco Lin memberi pandangan tegas dan mendominasi.
Emosi Darian Wu tiba-tiba melonjak. Lidahnya sudah hampir putus untuk membujuk, ia nyatanya masih gagal membujuk adik iparnya ini!
Di tengah kemarahan, pria itu berencana untuk bertindak kasar dan mengikat Coco Lin demi mencegahnya keluar!
Akhir-akhirnya, si pria lah yang secara memalukan dan mengejutkan diikat si wanita. Ia dibaringkan di sofa!
“Kakak Ipar, tunggu saja kabar baikku!” Coco Lin mengedipkan mata kanan, bangkit berdiri, dan melangkah ke arah pintu!
“Tunggu sebentar. Aku akan pergi denganmu!”
Apa lagi yang bisa ia lakukan selain mendampingi adik iparnya……
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMy Superhero
JessiThe Revival of the King
ShintaDewa Perang Greget
Budi MaHarmless Lie
BaigeDemanding Husband
MarshallBlooming at that time
White RoseMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula