Beautiful Lady - Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
Melihat wajah Darian yang tampan itu, Angela pun segera mencium pipinya!
Darian membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Angela masuk ke dalam, sambil menyetir mobil, ia bertanya, "Istriku, seberapa dalam kau mengenal Coco?"
Semakin dekat dirinya dengan Coco, semakin Darian merasa bahwa Coco sangat misterius, banyak sekali rahasia yang ia sembunyikan, ia harus mendapatkan informasi mengenai Coco dari Angela!
"Kau ini bodoh sekali! Coco adalah adikku, tentu saja aku sangat mengenalnya! Gadis itu sangat lugu dan polos, ia memang suka membuat onar, tapi ia tidak jahat!"
Di hadapan Angela, Coco memang bersikap seperti itu. Tapi saat Angela tidak ada, Coco berubah drastis, sikapnya sangat tidak bisa ditebak, apalagi keahlian dirinya itu, entah dari mana ia mempelajarinya!
"Apa Coco pernah mengidap suatu penyakit aneh waktu kecil?"
Darian tidak tergesa-gesa, ia bertanya pelan-pelan, ia berharap dirinya bisa mendapatkan suatu informasi yang mengejutkan dari perkataan Angela!
Semakin Coco bersikap misterius, semakin besar keinginan Darian untuk menyelidikinya, mungkin inilah yang dinamakan rasa penasaran manusia itu!
"Betul! Waktu kecil Coco pernah mengidap suatu penyakit aneh, terkadang ada saatnya tubuhnya sangat lemas selama beberapa hari, sekujur tubuhnya sama sekali tidak bertenaga, ia harus benar-benar istirahat total untuk memulihkan kekuatannya! Namun seiring dengan pertumbuhannya, penyakitnya ini juga berangsur-angsur menghilang, benar-benar aneh!"
Angela pun menjawab pertanyaan Darian itu dengan sungguh-sungguh!
Jawaban Angela itu membuat Darian yakin akan satu hal, mungkin benar bahwa Coco mencuri elixir untuk menyelamatkan nyawanya, bukan untuk dijual dan mendapatkan banyak uang! Kalau Coco benar-benar melakukannya demi uang, saat ia mencuri giok ganoderma waktu itu, ia pasti tidak akan meninggalkan perhiasan-perhiasan serta barang-barang berharga lainnya di ruang bawah tanah itu!
"Istriku, kulihat tenaga Coco cukup besar juga, apa dia pernah belajar bela diri waktu kecil!"
Darian merasa Coco memiliki sebuah kekuatan spesial, tapi ia sama sekali tidak bisa melihatnya, setelah dipikir-pikir, ia pun membuat kesimpulan bahwa Coco pernah belajar bela diri!
"Coco tidak pernah belajar bela diri, tenaganya memang besar sejak dia lahir! Coco sangat pintar, ia memiliki ingatan fotografis, sejak kecil ia sudah sangat pandai. Banyak sekali buku yang sudah ia baca, ia membaca semua jenis buku, aku benar-benar tidak tahu apa dia bisa memperoleh suatu kekuatan gaib setelah membaca buku-buku itu!"
Angela pun tertawa mendengar perkataannya sendiri itu!
"Aku ingat, dulu kau pernah mengatakan padaku, bahwa kau dan Coco bukanlah saudara kandung, Coco adalah anak angkat yang diadopsi oleh ayah ibumu dari panti asuhan! Aku sangat penasaran, berapa umur Coco waktu itu?"
Darian bertanya seperti itu karena ia ingin tahu apa sebelum Coco diadopsi oleh keluarga Angela, ia sudah cukup besar untuk mempelajari ilmu-ilmu pencurian dan kedokteran!
"Waktu itu sepertinya Coco enam tahun hampir tujuh tahun! Tubuhnya kurus kecil, tidak suka bicara, ia bisa menjadi seseorang yang ceria dan murah senyum seperti ini berkat diriku! Karena waktu kecil aku selalu menemaninya, menjaganya, menganggapnya sebagai adik kandungku sendiri, membuatnya lebih akrab dan menyatu dengan keluarga besar kami!"
Begitu mengingat masa lalunya, Angela merasa sedikit rindu, air mata kebahagiaan pun mengalir dari matanya!
"Coco benar-benar sangat beruntung bisa bertemu dengan kakak sepertimu ini!" kata Darian sambil tersenyum pada Angela.
"Aku juga sangat beruntung bisa bertemu dengan Coco! Juga kau, kau adalah salah satu keberuntungan terbesarku!"
Wajah Angela penuh dengan senyuman bahagia, senyuman yang benar-benar terpancar dari dalam hati!
Namun berbeda dengan Darian, begitu ia memikirkan hubungannya dengan Coco yang tidak jelas itu, jantungnya terasa sangat sakit, ia merasa sangat bersalah pada Angela!
Hatinya terasa seperti tertusuk! Darian pun menepuk-nepuk dadanya sejenak, lalu bersumpah dalam hati, ia harus menjaga jarak dengan Coco, ia tidak boleh memberi Coco kesempatan untuk merayunya sedikit pun!
Ia tidak boleh melakukan hal-hal yang membuat Angela sedih, kalau Angela tahu bahwa dirinya telah melakukan hal itu dengan Coco, seluruh hubungan keluarga mereka pasti akan langsung hancur seketika. Hancur sehancur-hancurnya dan tidak akan bisa diselamatkan lagi!
Hubungan antara dua saudara yang sangat akur itu bisa-bisa berubah menjadi musuh seumur hidup!
Darian tidak ingin Angela dan Coco saling membenci, oleh karena itu, ia harus menjaga jarak dengan Coco!
......
Keesokan harinya, begitu Darian sampai di kantor, ia langsung menuju ke kantor Yumi!
Ia harus bertanya pada Yumi, setelah Elsa mengetahui bahwa dirinyalah yang telah menolongnya, bagaimana reaksi Elsa!
Darian cukup khawatir dengan masalah ini, ia takut dengan sifat Elsa yang keras itu, ia akan langsung menuduhnya melakukan pelecehan seksual tanpa pikir panjang, kalau begitu masalahnya akan menjadi bertambah rumit! Kalau sampai ia dinyatakan bersalah di pengadilan, ia harus mendekam di penjara!
"Manajer Fang, itu...... bagaimana keadaan Elsa?"
Begitu Darian duduk, ia pun langsung menanyakannya.
"Sulit untuk dijelaskan, tubuhnya sudah tidak apa-apa, namun emosinya masih tidak stabil!"
Kata Yumi sambil melirik ke arah Darian dan tersenyum.
Jantung Darian pun berdetak kencang, seketika dirinya pun mulai canggung, "Kalau begitu bagaimana...... sikapnya terhadapku?"
"Tidak tahu, karena aku tidak tanya!"
"Ah!" teriak Darian, "Yumi, bukankah kau telah berjanji kau akan membujuk Elsa agar tidak menuntutku? Kau harus memenuhi janjimu!"
"Hebat ya kau! Kau ingin berpura-pura tidak melakukan apapun setelah merasakan kenikmatannya ya?"
Yumi membelalakkan kedua matanya dan bertanya pada Darian dengan kesal.
"Jangan salah sangka! Aku bukan orang seperti itu, tapi, aku dipaksa olehmu untuk menolong Elsa, aku itu berusaha untuk menolongnya, tidak bisa dibilang melakukan pelecehan seksual, kau harus menjelaskan hal itu pada Elsa!"
Darian merasa bahwa dirinya adalah orang baik yang melakukan sebuah kebaikan, ia tidak mau kalau disalahkan!
"Kau adalah seorang pria, berani berbuat harus berani bertanggungjawab, seharusnya kau sendirilah yang menjelaskannya pada Elsa!" kata Yumi ketus.
Darian benar-benar merasa bingung, jelas-jelas kemarin malam Yumi telah mengatakan bahwa ia hanya bertugas untuk menolong Elsa!
Yumi berjanji akan membuat Elsa menutup mulutnya dan tidak melaporkannya!
Tapi sekarang, Yumi mengingkari janjinya, ia tidak mau membantunya memberikan penjelasan pada Elsa!
Kalau sampai Elsa marah besar dan melaporkannya pada polisi, habislah sudah!
Kalau ia ingin dirinya selamat, ia harus membuat Elsa tidak melaporkannya pada polisi!
"Yumi, jangan bercanda! Kau harus membantuku menjelaskannya pada Elsa, agar dia tidak melaporkanku!"
Ia harus meminta bantuan Yumi, di saat seperti ini, sebaiknya ia tidak langsung bertemu dengan Elsa, daripada dirinya membuat Elsa marah!
"Aku bisa membantumu, tapi bagaimana caramu berterimakasih padaku?"
Setelah berputar-putar seharian, ternyata Yumi ingin menjebak Darian!
"Hm...... anggap saja aku berhutangbudi padamu!" keluh Darian, ia benar-benar kesal, kalaupun Yumi mengingkari janjinya, ia juga hanya bisa menahannya, dan malah harus memohon pada Yumi! Ia harus memohon pada Yumi agar ia mau menjelaskannya pada Elsa!
"Kalau begitu kau memiliki dua hutang budi padaku!" kata Yumi sambil tersenyum licik dan menatap Darian dalam-dalam.
Darian tersenyum kecut sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, "Tenang saja, aku ingat!"
"Ya sudah kalau begitu! Tenang saja! Aku akan membantumu menjelaskannya pada Elsa, dia pasti tidak akan menuntutmu!"
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioIstri ke-7
Sweety GirlNikah Tanpa Cinta
Laura WangTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiCEO Daddy
TantoBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula