Beautiful Lady - Bab 133 Aku Akan Menunggu
Berlatih sepanjang pagi, Darian Wu menghabiskan banyak tenaga. Ini waktunya istirahat!
Ia berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajah dan membasuh keringat di tubuh. Setelahnya, ia tinggal perlu menantikan makan siang!
Dengan membawa handuk, Darian Wu berjalan santai ke kamar mandi. Tanpa berpikir macam-macam, ia membuka pintu dan bergegas masuk!
“Eh, astaga!”
Pintu baru dibuka, pria itu mendengar suara kaget dari dalam. Entahlah apa yang ada di sini!
“Ah!”
Tanpa diduga, ketika Darian Wu baru menunjukkan wajah, suara teriakan terdengar!
Si pria baru sadar bahwa Shieley Ning ada di dalam kamar mandi. Bagian tubuh bawahnya telanjang bulat. Ternyata, ia sedang membersihkan tubuh!
Posisi berdiri Shirley Ning persis menghadap Darian Wu. Alhasil, si pria bisa melihat vaginanya dengan sangat jelas!
Melihat tetesan-tetesan darah di lantai, si pria langsung sadar si wanita tengah menstruasi. Mungkin karena kebocorannya cukup parah, dia jadi sibuk bersih-bersih!
“Maaf, maaf! Aku tidak tahu kamu ada di dalam!”
Darian Wu dengan cepat meminta maaf, menutup pintu, dan berbalik badan!
Sekembalinya ke lorong jalan, begitu mendongak, pria itu baru tahu bahwa ia seratus persen salah. Ia barusan masuk kamar mandi wanita!
Benar-benar absurd! Ia pikir penataan toilet di sini sama dengan di rumahnya, yakni tidak memisahkan toilet pria dan toilet wanita!
Darian Wu menepuk mulut pelan. Dengan canggung, ia kembali meminta maaf ke Shirley Ning!
“Kakak Besar Wu masuk saja, tidak apa-apa!” Suara si wanita terdengar dari dalam!
“Tidak, tidak, aku ke kamar mandi pria saja! Maafkan aku, aku barusan blangsung masuk tanpa melihat tanda kamar mandi wanita! Aku sangat malu, maafkan kecerobohanku!”
Darian Wu meminta maaf lagi dengan tulus. Masih untung yang terintip adalah Shirley Ning. Jika orang luar, dirinya tidak mungkin tidak dianggap sebagai pria cabul!
“Toilet pria tidak bisa digunakan, jadi masuk sini saja! Tidak apa-apa kok!”
Mungkin karena malu, suara si wanita sangat pelan seperti dengungan nyamuk!
Si pria tidak berpikir banyak. Merasa Shirley Ning pasti telah mengenakan pakaiannya, ia berpikir tidak masalah untuk masuk lagi!
Jadi, Darian Wu mengulurkan tangan dan mendorong pintu hingga terbuka!
Namun, pemandangan yang menyambut membuatnya membelalak karena terkejut. Pria itu melamun dalam waktu yang lama!
Di dalam kamar mandi, Shirley Ning kini lebih telanjang dari sebelumnya. Kalau tadi hanya bagian bawahnya saja yang tidak tertutup, kini bagian atasnya juga. Tubuh cantiknya yang sangat menggoda persis ada di depan mata Darian Wu! Bentuk tubuhnya sangat khas. Salah satu kekhasannya, tulang selangkanya terletak cukup dalam, jadi membuat lubang kecil di kedua sisi. Bahunya pun terlihat tinggi!
Di bawah dua tulang selangka ada dua payudara yang ukurannya tidak kecil, namun juga tidak besar. Ukurannya persis pas untuk diremas tangan! Ujung-ujungnya runcing macam buah ceri, apalagi warnanya kebetulan juga kepink-pinkan. Pria mana pun yang melihatnya pasti bakal meneteskan air liur!
Pinggangnya kurus, perutnya rata, di bawahnya ada “hutan” yang lebat. Saking lebatnya, lubang vaginanya jadi tidak teramati dengan jelas!
“Shirley Ning, apa yang kamu lakukan?”
Darian Wu mengalihkan pandangannya dengan sedikit tidak rela, lalu bertanya dengan wajah tanpa ekpsresi.
“Kakak Besar Wu, aku tahu ada banyak wanita cantik di sekitarmu. Aku tidak layak dibandingkan dengan mereka, nanmun aku juga ingin kamu mengingatku!”
Wajah Shirley Ning memerah. Ragu-ragu untuk beberapa saat, wanita itu mengumpulkan keberanian untuk melanjutkan: “Kakak Besar Wu, melihat tubuhku ini, akankah kamu mengingatku untuk selamanya?”
“Shirley Ning, jangan main-main. Cepat kenakan pakaianmu!” Semula berencana untuk berbalik badan dan bergegas pergi, Darian Wu kemudian memutuskan untuk tetap tinggal. Ia khawatir kepergiannya akan melukai harga diri Shirley Ning!
“Kakak Besar Wu, apakah kamu tidak mau melihatku barang untuk satu tatapan?”
Hati si wanita teramat rapuh. Ketika merasa sedih, ia pasti akan menangis!
Ini benar-benar membuat Darian Wu ketakutan. Pria itu dengan segera menatap Shirley Ning dan menjelaskan dengan serius, “Shirley Ning, jangan berpikir macam-macam, oke? Dari lubuk hati terdalam, aku merasa kamu sangat cantik dan sama sekali tidak inferior dibanding wanita lain! Aku mengalihkan pandangan bukan karena tidak menyukaimu, melainkan karena takut. Paham? Aku takut terbius oleh pesonamu, terangsang, dan melakukan hal-hal tidak etis!”
“Tidak apa-apa! Kamu…... Kamu boleh melakukan apa pun pada tubuhku!”
Shirley Ning menggoyangkan tubuh dan menjawab malu-malu.
“Uh……”
Jawaban ini membuat Darian Wu tidak tahu harus tertawa atau menangis. Ia berusaha membujuknya dengan cara lain: “Shirley Ning, jangan berpikir macam-macam! Aku sebenarnya selalu mengingatmu, aku tidak pernah melupakanmu! Sungguh, aku sudah menganggapmu seperti anggota keluarga sendiri. Kamu merupakan orang terpenting dalam hidupku!”
“Lalu mengapa dalam dua hari ini, kamu tidak banyak bicara denganku dan bahkan tidak bersedia menatapku?”
Si wanita gigit-gigit bibir dengan tatapan penuh ketidaksenangan.
Mendengar keluhannya, si pria terhenyak. Ia tidak menyangka lawan bicaranya ini bisa sangat sensitif!
Darian Wu dua hari ini memang tidak banyak berkomunikasi dengan Shirley Ning, namun ada alasan kuatnya! Angela Lin ada di sisi, ia mana berani banyak bicara dengan wanita lain? Jika tindakannya itu disalahpahami oleh sang istri, dirinya akan berada dalam masalah serius!
“Shirley Ning, aku tidak tahu perasaan seperti apa yang kamu miliki untukku! Namun, aku harus memberitahumu bahwa aku sudah menikah. Aku seorang pria beristri, di pundakku ada tanggung jawab untuk merawat rumah tangga! Aku tidak bisa menerima cintamu, aku tidak bisa berjanji apa-apa untukmu. Yang terpenting, aku tidak mampu memberimu kebahagiaan!”
Shirley Ning adalah gadis yang baik, jadi Darian Wu sungguh tidak ingin menyakitinya. Ia harus memperjelas psosisinya ini!
“Kakak Besar Wu, aku tidak membutuhkanmu untuk bertanggung jawab padaku! Aku juga tahu bahwa kamu punya istri, tetapi aku sangat mencintaimu. Aku ingin memberikan tubuhku kepada seseorang yang aku suka. Masa permintaan sesederhana itu tidak bisa kamu penuhi?”
Dengan wajah gundah, si wanita melontarkan pengharapannya! Sejatinya, selain karena menyukai si pria, ia melakukan ini juga karena ingin berterimakasih atas pertolongan dia pada dirinya dan kakaknya!
“Shirley Ning, maafkan aku karena tidak bisa memenuhi permintaanmu. Aku tidak bisa melakukan itu, karena melakukan itu akan membuatku merasa bersalah. Aku tidak ingin menjalani hidup dengan menenteng rasa bersalah seumur hidup. Kuharap kamu bisa mengerti!”
Darian Wu mengetahui pikiran Shirley Ning dengan sangat baik. Semakin bisa membacanya, ia semakin tidak menginginkan tubuh wanita itu! Ia membantu kakak beradik keluarga Ning dengan tulus, bukan dengan mengharapkan balas budi. Jika ia menginginkan tubuh Shirley Ning, ia akan menjadi orang yang hipokrit! Mungkin orang lain tidak akan tahu soal ini, tetapi ia tidak bisa menipu dirinya sendiri!
“Kakak Besar Wu, kamu punya kekerasan hati, aku pun juga punya! Pokoknya, aku ingin memberikan tubuhku pada orang yang paling kucinta. Jika kamu tidak mau memenuhi permintaan kecil ini, aku tidak akan menyalahkanmu. Tetapi, aku akan menunggu tibanya hari di mana kamu akan bersedia!
Tatapan Shirley Ning sangat tegas. Ia bertutur tanpa ragu sedikit pun!
Si pria tidak mampu berkata-kata. Berhadapan dengan seorang gadis yang gigih seperti Shirley Ning, ia tahu membujuk dengan cara apa pun tidak akan berguna!
“Kakak Besar Wu, aku yakin suatu hari nanti kamu akan tergerak oleh kegigihanku!”
Shirley Ning mengenakan pakaiannya dan pergi dengan senyuman!
Darian Wu ditinggalkan dengan lesu. Pria itu berdiri di kamar mandi dengan diam seribu bahasa!
Novel Terkait
Wanita Yang Terbaik
Tudi SaktiMarriage Journey
Hyon SongMy Secret Love
Fang FangBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesMy Tough Bodyguard
Crystal SongMy Greget Husband
Dio ZhengBehind The Lie
Fiona LeeBeautiful Lady×
- Bab 1 Diluar Celah Pintu
- Bab 2 Teman Baiknya, Summer Xia
- Bab 3 Peach Blossom Villa
- Bab 4 Tokoh Utama Foto
- Bab 5 Cahaya Di Bawah Langit Malam
- Bab 6 Perang Dingin Dimulai
- Bab 7 Suara Aneh
- Bab 8 Jalan Tanpa Arah Kembali
- Bab 9 Keberuntungan Yang Datang Begitu Saja
- Bab 10 Muncul Masalah Besar
- Bab 11 Memberi Hadiah Roket
- Bab 12 Memimpikannya
- Bab 13 Hal yang Tidak Terduga
- Bab 14 Pahlawan
- Bab 15 Sangat Cantik
- Bab 16 Menerima Pengawal
- Bab 17 Orang Kaya Benar-Benar Tahu Cara Bermain!
- Bab 18 Orang Baik Akan Dibantu Oleh Tuhan
- Bab 19 Salah Paham
- Bab 20 Kamu Mempermainkanku?
- Bab 21 Salah Paham yang Tak Mampu Diluruskan
- Bab 22 Mengacaukan Acara
- Bab 23 Aku Adalah Orang Baik
- Bab 24 Mungkin Matanya Benar-Benar Telah Kabur
- Bab 25 Aku Akan Diselingkuhi?
- Bab 26 Mengubah Amarah Menjadi Tenaga
- Bab 27 Pikatan Busana Pembantu
- Bab 28 Menjebaknya
- Bab 29 Puncak Kenikmatan
- Bab 30 Baby No.8
- Bab 31 Death Race
- Bab 32 Meramal Seperti Tuhan
- Bab 33 Datang Perhitungan Membawa Pisau
- Bab 34 Mohon Kamu Lebih Menggunakan Tenaga Lagi
- Bab 35 Keuntungan Turun Dari Langit
- Bab 36 Ini Semua Jebakan
- Bab 37 Tidak Menjual Diri
- Bab 38 Jangan Berani Macam-Macam Dengan Wanita Ini
- Bab 39 Kucing Liar Datang Mengintip
- Bab 40 Lamaran Yang Memaksa
- Bab 41 Kabur
- Bab 42 Istri Mengalami Sesuatu
- Bab 43 Jadi Terkenal dalam Semalam
- Bab 44 Masuk Jalan Hidup yang Benar
- Bab 45 Sekuat Apa Pun Akhirnya Tetap Kalah
- Bab 46 Badan Tidak Kuat, Mulut Tetap Harus Kuat
- Bab 47 Mengapa Mau Menjadi Maling?
- Bab 48 Mengalah Untuk Menjadi Maling
- Bab 49 Pertama Kali Dalam Hidup
- Bab 50 Berkontribusi
- Bab 51 Memenangi Pertempuran Satu Lawan Lima
- Bab 52 Dewi Penguasa
- Bab 53 Main Adegan Ciuman
- Bab 54 Terlalu Serius Mencium
- Bab 55 Mawar Berduri
- Bab 56 Tugas Yang Sulit
- Bab 57 Menaklukkan Dia?
- Bab 58 Menyentuh Aku Langsung Lapor Polisi
- Bab 59 Tidak Bisa Dibicarakan
- Bab 60 Ada Adegan Seru Di Belakang
- Bab 61 Senjata dan Mawar
- Bab 62 Kembali Dijebak
- Bab 63 Senapan Mini
- Bab 64 Memanggil Langit Tetapi Langit Tidak Menjawab
- Bab 65 Kegilaan Cinta
- Bab 66 Pusat Perhatian
- Bab 67 Rezeki yang Diantarkan Sendiri
- Bab 68 Ini Terlalu Kebetulan
- Bab 69 Bagaimana Rasanya?
- Bab 70 Memotret Diam-Diam
- Bab 71 Kecanggungan Yang Tak Bisa Dijelaskan Dengan Kata-Kata
- Bab 72 Tak Berhasil Memotret Diam-Diam
- Bab 73 Membuat Takut Seorang Gadis Kecil
- Bab 74 Sungguh Kejam
- Bab 75 Jadi Pria Harus Pemberani
- Bab 76 Tak Berdaya
- Bab 77 Memaksa Dengan Kekerasan
- Bab 78 Menakut-nakutimu
- Bab 79 Tidak Puas Tidak Memberitahu Kamu
- Bab 80 Semuanya Demi Pekerjaan
- Bab 81 Janji Jam Sembilan
- Bab 82 Aku Adalah Seorang Ahli
- Bab 83 Judi Besar
- Bab 84 Dewi Mobil
- Bab 85 Kecerdasan Dan Keberanian Untuk Menang
- Bab 86 Ini adalah Jebakan
- Bab 87 Ketika Bertarung Malah Jatuh Pingsan
- Bab 88 Semuanya Adalah Orang Yang Kejam
- Bab 89 Bersenang-senang Dengan Mengikuti Irama
- Bab 90 Lanjutkan Penampilanmu
- Bab 91 Puncak Kebahagiaan
- Bab 92 Diketahui Olehnya
- bab 93 Penyakit Aneh Adik Ipar
- Bab 95 Berkata Dengan Sejujurnya
- Bab 96 Pendamba Coco
- Bab 97 Pria Jelek yang Mendapat Wanita Cantik
- Bab 98 Menyewa Pembunuh
- Bab 99 Wanita Jalang yang Mengjengkelkan
- Bab 100 Coco Dalam Masalah
- Bab 101 Siapa Saja Takut Kehilangan Nyawa
- Bab 102 Keadaan Berbalik
- Bab 103 Tahu Diri Adalah Orang yang Pintar
- Bab 104 Menang Dengan Aneh
- Bab 105 Orang yang Paling Terpenting
- Bab 106 Benar-Benar Terbelah.....
- Bab 107 Tubuhmu Telah Mengkhianatimu
- Bab 108 Aku Membencimu
- Bab 109 Satu Botol Bir Pecah
- Bab 110 Tenangkan Dirimu
- Bab 111 Menyiapkan Pesta Untuk Orang Lain
- Bab 112 Tiupan Angin Malam
- Bab 113 Wanita yang Berubah-ubah
- Bab 114 Tidak Menyerah Begitu Saja
- Bab 115 Tidak Menjadi Orang yang Picik
- Bab 116 Serangan Mendadak
- Bab 117 Masalah Ini Sangat Rumit
- Bab 118 Andalkanlah Diri Sendiri
- Bab 119 Superman
- Bab 120 Menyerah dengan Bendera Putih
- Bab 121 Akhir yang Terputarbalikkan
- Bab 122 Datang untuk Bertarung
- Bab 123 Berjanji Tidak Akan Membunuhmu
- Bab 124 Orang Terkuat
- Bab 125 Masalah Selalu Mendatangi Orang yang Tenang
- Bab 126 Pemerasan
- Bab 127 Kecerobohan Mendatangkan Petaka
- Bab 128 Memasuki Arena
- Bab 129 Keterampilan Jari Tingkat Dewa
- Bab 130 Tidak Bersikap Rasional
- Bab 131 Tantangan Menghampiri
- Bab 132 Menyanggupi Tantangan
- Bab 133 Aku Akan Menunggu
- Bab 134 Berencana Mencuri Lagi
- Bab 135 Menjadi Pria Penggoda
- Bab 136 Mengganggu Kakak Ipar Lagi
- Bab 137 Kalian Satu Kelompok
- Bab 138 Penampilan Sangat Tampan
- Bab 139 Semakin Kejam Semakin Gila
- Bab 140 Kecantikan Yang Terpesona
- Bab 141 Bertahan Hanya Untuk Kemenangan
- Bab 142 Bahaya
- Bab 143 Pamerkan Keahlian Mengendarai
- Bab 144 Wanita Tua Tidak Akan Melepaskannya
- Bab 145 Pelanggan VIP
- Bab 146 Jika Tidak Basah Maka Tidak Akan Menerima Uang
- Bab 147 Beradu Uang Siapa Takut
- Bab 147 Selesai Berpura-pura Pun Melarikan Diri
- Bab 149 Mengejutkanku
- Bab 150 Jika Memukul Orang Jangan Memukul Di Wajah
- Bab 151 Telur Yang Pecah
- Bab 152 Kekuatan Penuh
- Bab 153 Tolong Lupakan Kekasaranku
- Bab 154 Orang Yang Paling Dicintai Di Dunia
- Bab 155 Orang Tampan Mati Dengan Cepat
- Bab 156 Menjadi Orang Bijak
- Bab 157 Perasaan yang Tak Terkatakan
- Bab 158 Menabrak Wanita Cantik
- Bab 159 Paman Serius Sedikit
- Bab 160 Wanita Cantik Suka Menipu Orang
- Bab 161 Kubawa Kamu Terbang Sebentar
- Bab 162 Pengemudi Handal Tidak Membalikkan Mobil
- Bab 163 Bermain Detak Jantung
- Bab 164 Pisau Di Atas Kepala
- Bab 165 Kamu Yang Memutuskan
- Bab 166 Krisis Datang
- Bab 167 Kekuatan Ilahi
- Bab 168 Ini Jebakan
- Bab 169 Kekuatan Dipaksa Keluar
- Bab 170 Memutuskan Jalan
- Bab 171 Kamu Menghinaku Dengan Uang
- Bab 172 Ingin Kaya Harus Mengambil Resiko
- Bab 173 Pertahankan Satu Tangan
- Bab 174 Semua Orang Menyukai
- Bab 175 Menjadi Buronan.
- Bab 176 Banyak Orang Terpesona.
- Bab 177 Mengejutkan Seorang Gadis.
- Bab 178 Kabar Baik Datang.
- Bab 179 Kesalahnya Hanya Bisa Di Tanggung Olehnya.
- Bab 180 Kembalikan Bajuku.
- Bab 181 Ingin Menang Harus Berusaha
- Bab 182 Kesempatan Untuk Menjadi Kaya
- Bab 183 Seseorang Yang Ditindas Oleh Orang Lemah Karena Kehilangan Kekuasaan
- Bab 184 Jangan Tinggalkan Aku
- Bab 185 Pertarungan Antar 2 Wanita Cantik
- Bab 186 Air Susu Dibalas Air Tuba
- Bab 187 Jangan Macam-Macam Denganku, Aku Punya Senjata
- Bab 188 Luka Serius
- Bab 189 Mengambil Inisiatif
- Bab 190 Solusi Pasti Bisa Ditemukan
- Bab 191 Mengkhianati
- Bab 192 Satu Masalah Belum Terpecahkan, Namun Masalah Lain Terjadi Lagi
- Bab 193 Musuh Saling Bertemu
- Bab 194 Kembali Seperti Semula